Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Literatur Review : Penerapan Perilaku Caring Perawat Terhadap Loyalitas Pasien Dirumah Sakit Ni Luh Putu Ari Widyantari; Ni Made Nopita Wati; Ketut Lisnawati; Ni Luh Putu Thrisna Dewi
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.066 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i1.178

Abstract

Loyalitas pasien sebagai pengguna jasa rumah sakit dapat dikatakan sebagai kesetiaan pasien dalam menggunakan pelayanan pada suatu rumah sakit melalui implementasi perilaku caring perawat terhadap pasienya. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui penerapan perilaku caring perawat terhadap loyalitas pasien di rumahsakit. Metode yang digunakan yaitu penelusuran melalui database elektronik menggunanakan Proquest, Science Direct, PubMed, google scholar dan SINTA, kriteria inklusi dalam proses literature review adalah jurnal nasional dan internasional yang membahas mengenai perilaku caring atau loyalitas pasien, tahun terbit artikel lima tahun terakhir (2015-2020). Hasil review menunjukkan bahwa perilaku caring perawat memiliki hubungan yang signifikan terhadap loyalitas pasien dalam menggunakan pelayanan kesehatan kembali, termasuk rumah sakit.
The Relationship of Duration of Hemodialysis with Coping Mechanisms of Chronic Kidney Disease Patients Underwent Hemodialysis I Gusti Agung Tirta Dewayani; Ketut Lisnawati; Ika Setya Purwanti
Basic and Applied Nursing Research Journal Vol 3 No 1 (2022): Basic and Applied Nursing Research Journal (BANRJ)
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/banrj.03.01.05

Abstract

Chronic Kidney Disease patients undergoing hemodialysis can cause stress to the patient. The longer the patient suffers from Chronic Kidney Disease, the more the patient has a variety of experiences with stressors due to the disease. These experiences can be used as an anticipatory effort in dealing with stressors experienced by patients. The purpose of this was the relationship between the duration of hemodialysis and the coping mechanism of patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis. This study used descriptive quantitative, with a correlation design and a cross-sectional approach. The sample was 111 patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis. Sampling technique used the purposive sampling technique. The data collection instrument used a jalowiec coping scale questionnaire and length of underwent hemodialysis. The results showed that most respondents underwent hemodialysis in the category <8 months (70.3%). The coping mechanisms in most patients were categorized as adaptive (55%). It was concluded that there was a relationship between the duration of hemodialysis and the coping mechanism in patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis (p = 0,000). The correlation strength value is 0.402 (moderate strength), and the direction of the correlation is negative, it shows that if the length of time is more than eight months, then the patient's coping mechanism becomes adaptive. The patient has accepted the situation he was undergoing, which is due to routine hemodialysis, which causes the patient to often meet other patients with the same problem so that by often telling each other they can share experiences and problems and encourage each other.
SELF-MANAGEMENT EDUCATION MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE 2 Ni Wayan Trisnadewi; Theresia Anita Pramesti; Ni Ketut Lisnawati; Sri Idayani; I Gst. Pt. Agus Ferry Sutrisna Putra
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 3: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.354 KB)

Abstract

Penyakit Diabetes melitus adalah penyakit metabolic dan merupakan penyakit kronis yang angka kejadiannya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya di seluruh dunia. Kondisi pandemic COVID-19 saat ini menambah beban dalam penanggulangan penyakit Diabetes melitus. Hal ini disebabkan karena diabetes melitus salah satu komorbid atau penyakit penyerta yang banyak ditemukan pada pasien terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, dimana penyakit DM ini menduduki peringkat ke dua yaitu sebanyak 34,4 persen kasus di Indonesia. Perlu adanya upaya untuk menanggulangi penyakit ini melalui pencegahan dan penanganan yang tepat sehingga risiko atau dampak yang lebih buruk dapat dihindari. Terdapat 4 cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi diabetes melitus meliputi diet, Pendidikan Kesehatan, obat-obatan dan melakukan olahraga atau aktivitas fisik. Melalui upaya manajemen diabetes yang tepat, tidak hanya untuk membantu menjaga kadar gula darah dalam rentang normal namun juga mencegah terjadinya komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Tahapan pertama dalam pengabdian masyarakat melakukan pretest untuk mengetahui manajemen DM dan kualitas hidup pasien DM tipe 2, tahap kedua memberikan penyuluhan tentang manajemen diabetes, tahap ketiga melakukan posttest untuk melihat perubahan perilaku manajemen penyuluhan. Hasil pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat kepada pasien diabetes melitus tipe 2 dalam manajemen dan kualitas hidup pasien DM tipe 2.
PEMBERIAN EDUKASI STATUS GIZI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWA DI SMAN 2 TABANAN Sri Idayani; Ni Wayan Trisnadewi; Theresia Anita Pramesti; Ni Ketut Lisnawati; I Gst. Pt. Agus Ferry Sutrisna Putra
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 9: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan kesetaraan antara perkembangan fisik dan perkembangan mental orang tersebut. Kebutuhan gizi yang tinggi terdapat pada periode pertumbuhan yang cepat. Pengetahuan yang baik seringkali diabaikan khususnya pengetahuan tentang gizi pada remaja. Hal ini akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan zat gizi khususnya zat besi yang akan berdampak terjadinya anemia gizi besi. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah ceramah secara online menggunakan aplikasi zoom meeting pada siswa SMAN 2 Tabanan. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan pemberian materi tentang status gizi untuk mencegah anemia pada remaja dengan menggunakan media ceramah menggunakan zoom meeting. Tahapan pertama dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan pretest untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang status gizi dan pencegahan anemia pada remaja, tahap kedua memberikan penyuluhan tentang status gizi untuk mencegah anemia pada remaja, tahap ketiga melakukan posttest untuk melihat perubahan pengetahuan status gizi dan pencegahan anemia. Hasil pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat kepada siswa pasien yang dalam melakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari penyakit anemia.
GIAT PROGRAM “CERIA” (CEGAH ANEMIA REMAJA INDONESIA) SEBAGAI LANGKAH PEMUTUSAN RANTAI KEJADIAN STUNTING Theresia Anita Pramesti; Ni Wayan Trisnadewi; Ketut Lisnawati; Sri Idayani; I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna Putra
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 5: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktifitas. Anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius karena dapat meningkatkan risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait anemia terutama tentang pencegahan anemia pada remaja di SMK Kesehatan Sanjiwani Gianyar. Metode yang dipilih adalah pemberian edukasi terstruktur tentang anemia pada remaja. Kegiatan yang dilakukan diikuti oleh 110 orang yang terdiri dari 101 orang perempuan (91.82%) dan 9 orang laki-laki (8.18%). Sebelum diberikan edukasi, 73 orang (66.36%) memiliki pengetahuan baik, 31 orang (28.18%) memiliki pengetahuan cukup dan 6 orang (5.45%) memiliki pengetahuan kurang. Setelah diberikan edukasi, 97 orang (88.18%) memiliki pengetahuan baik, 13 orang (11.82%) memiliki pengetahuan cukup dan tidak ada partisipan yang memiliki pengetahuan kurang. Pemberian edukasi sangat penting untuk meningkatkan persepsi positif dan motivasi remaja dalam mencegah anemia.
The effect of Brief Mindfulness Meditation (BMM) on reducing anxiety in cancer patients undergoing chemotherapy: Pengaruh Brief Mindfulness Meditation (BMM) untuk menurunkan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi Anak Agung Sri Sanjiwani; Ketut Lisnawati; Anak Agung Gde Oka Widana; I Gde Wayan Bayu Wisastrawan
Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 17 No. 2 (2022): Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/psikologia.v17i2.9713

Abstract

Abstract. Anxiety is one of the psychological problems that affect the condition of cancer patients. This study aims to determine the effect of Brief Mindfulness Meditation (BMM) in reducing anxiety in cancer patients undergoing chemotherapy treatment. This study uses a quasi-experimental design with a pre-posttest design with a control group. The instrument used is STAI (State-Trait Anxiety Inventory). The BMM intervention was given for 25 minutes three times during the chemotherapy process. The results showed that there was a significant change in anxiety scores (state & trait) in the treatment group after being given the BMM intervention (p < .005). This shows that the BMM intervention affects reducing anxiety in cancer patients undergoing chemotherapy. Keywords: Anxiety, Cancer Patient, Chemotherapy, Brief Mindfulness Meditation, Abstrak. Kecemasan menjadi salah satu permasalahan psikologis yang mempengaruhi kondisi pasien kanker.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian brief mindfulness meditation (BMM) dalam menurunkan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani pengobatan kemoterapi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif desain quasi experiment dengan rancangan pre–posttest with control group dan menggunakan alat ukur STAI (State-Trait Anxiety Inventory). Intervensi BMM diberikan dalam durasi 25 menit selama tiga kali selama proses kemoterapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan skor kecemasan (state & trait) yang signifikan pada kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi BMM (p < .005). Hal ini menunjukkan bahwa intervensi BMM berpengaruh terhadap penurunan kecemasan pasien kanker. Kata kunci: Brief Mindfulness Meditation, Kecemasan, Kemoterapi, Pasien Kanker
Hubungan Efikasi Diri dengan Aktivitas Fisik Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner: The Correlation Between Self-efficacy and Physical Activity in Patients with Coronary Heart Disease Dinda Putri Marichi Ni Kadek; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; Ketut Lisnawati
Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA) Vol. 2 No. 1 (2023): Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)
Publisher : Yayasan Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/nrpm.v2i1.26

Abstract

Latar Belakang: Pasien penyakit jantung koroner memerlukan terapi medikamentosa dalam jangka waktu yang panjang. Penyakit jantung koroner juga membatasi ruang gerak fisik penderitanya dan mengharuskan untuk berkutat dengan pengobatan hal tersebut membuat pasien merasa malas untuk melakukan aktivitas fisik. Efikasi diri dapat meningkatkan motivasi penderita jantung koroner. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan efikasi diri dengan aktivitas fisik pasien dengan penyakit jantung koroner. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di ruang Poliklinik Jantung RSUD Sanjiwani Gianyar menggunakan kuisioner cardiac self-efficacy dan global physical activity questionnaire. Dengan populasi 277 penderita PJK dengan jumlah sampel sebanyak 164 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Spearman-Ranks. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki efikasi diri sedang dengan aktivitas ringan sebanyak 85 orang (41,3%). Berdasarkan hasil uji korelasi spearman-rank, dapat diketahui bahwa nilai p = 0,000 <0,05. Kekuatan hubungan dinyatakan dengan nilai R = 0,477, yang berarti hubungan moderate. Kesimpulan: Kesimpulan pada penelitian ini yaitu secara statistik ada hubungan signifikan antara efikasi diri dengan aktivitas fisik dengan kekuatan hubungan moderate.
Edukasi “gergasi” (gerakan mencegah komplikasi) diabetes melitus sebagai upaya pencegahan komplikasi diabetes pada masyarakat: “Gergasi” education (movement to prevent complications) diabetes mellitus as an effort to prevent complications of diabetes in the society Ni Wayan Trisnadewi; Theresia Anita Pramesti; Ni Ketut Lisnawati; Sri Idayani; I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna Putra
Bhakti Community Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Bhakti Community Journal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.776 KB) | DOI: 10.36376/bcj.v1i1.7

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif dan salah satu penyakit tidak menular yang meningkat jumlahnya dimasa datang. Kadar glukosa darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama atau hiperglikemia berkepanjangan akan melemahkan dan merusak dinding pembuluh darah kapiler yang meberikan makan ke saraf sehingga terjadi kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetic. Pemeriksaan kesehatan perlu sekali untuk di lakukan minimal setahun sekali, terutama untuk individu yang berusia 45 tahun ke atas. Pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu cara mendeteksi suatu penyakit sejak dini termasuk penyakit diabetes mellitus. Pemberian informasi tentang manajemen DM melalui penyuluhan yang digabungkan dengan adanya kegiatas fisik yang dilakukan secara bersama dan rutin dianggap mampu membantu masyarakat dalam mengendalikan kadar gula darah, khususnya pada individu yang telah terdiagnosa DM. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan GERGASI (Gerakan Pencegahan Komplikasi) dan sasarannya adalah Pasien DM yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Ubud 1. Luaran kegiatan ini adalah pembagian modul Gerakan pencegahan komplikasi kepada pasien DM sebagai panduan bagi penderita DM dalam melakukan manajmen diabetes melitus dirumah.
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KOPING PADA REMAJA MELALUI EDUKASI TEKNIK MINDFUL S.T.O.P DI DESA PENGLIPURAN Anak Agung Sri Sanjiwani; Ni Made Nopita Wati; Ni Luh Putu Thrisna Dewi; Ketut Lisnawati; Nyoman Sudarma
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.11434

Abstract

Remaja menjadi salah satu kelompok usia yang tergolong rentan dalam menghadapi berbagai permasalahan kesehatan mental. Tugas perkembangan yang harus dilalui oleh remaja melibatkan berbagai potensi konflik yang berkaitan dengan penyesuaian terhadap tuntutan dari orangtua, guru, teman sebaya, keluarga besar dan diri sendiri. Strategi koping memiliki peran penting bagi remaja dalam mengatasi dinamika perkembangan yang dialami dalam masa remaja. Teknik Mindful S.T.O.P merupakan bagian dari pendekatan mindfulness yang dapat memfasilitasi remaja dalam menghadapi stresor maupun tekanan dalam keseharian. Edukasi teknik Mindful S.T.O.P diberikan dalam bentuk ceramah kepada kelompok karang taruna yang tergabung dalam Sekaa Truna Truni di Desa Penglipuran. Evaluasi dilakukan melalui kuisioner pengetahuan. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan remaja mengenai strategi koping adaptif dari kurang (55%) menjadi kategori baik (45%) dan cukup (55%).  Upaya edukasi ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan remaja mengenai cara adaptif dalam mengelola stresor yang dirasakan namun juga melatih remaja untuk mengenali diri sendiri mulai dari kecenderungan pikiran negatif yang muncul, perasaan yang menyertai hingga perilaku dalam menangani ketidaknyamanan tersebut. Mindful S.T.O.P dapat menjadi langkah awal bagi remaja dalam mengenali dirinya dan meningkatkan kesadaran dalam menentukan respon terhadap berbagai peristiwa yang dimaknai negatif bagi diri. Teknik ini tepat bagi remaja karena tergolong sederhana dan dapat dilakukan secara mandiri tanpa memerlukan media khusus.