Chrisna Adhi Suryono
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang, 50275, Indonesia

Published : 118 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Variasi Ukuran Kerang Darah (Anadara granosa) di Perairan Pesisir Kecamatan Genuk Kota Semarang Mulki, Al Bar Rauuf; Suryono, Chrisna Adhi; Suprijanto, Jusup
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.488 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i2.4973

Abstract

Kerang Darah merupakan salah satu spesies kerang yang banyak ditangkap oleh nelayan di sekitar pesisir Kecamatan Genuk, Kota Semarang.Penangkapan terhadap Kerang Darah yang berlebihan dan tidak terkendali dikhawatirkan menyebabkan kelangkaan bahkan kepunahan terhadap kerang dari jenis ini ditambah lagi dengan pertumbuhan Kerang Darah yang sangat lambat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi ukuran dan pola pertumbuhan dari Kerang DarahPenelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2012. Pengambilan sampel dilakukan pada 8 stasiun yang berbeda dan diambil satu bulan sekali.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif dan Purposive Sampling Method dalam menentukan lokasi penelitian.Hasil penelitian menunjukkan Kerang darah yang paling mendominasi yaitu kerang berukuran sedang (2,1 cm- 3,0 cm), dan kerang dengan berat 0,5 gram – 4,5 gram. Pola pertumbuhan Kerang Darah dari periode Oktober – Desember 2012 adalah allometri negatif dengan nilai b < 3 yang berarti kerang dalam kondisi kurus. Populasi Kerang Darah di perairan pesisir Kecamatan Genuk, Kota semarang sedang mengalami tekanan akibat dari aktivitas penangkapan oleh nelayan yang terus menerus.
Biologi Mangrove Ditinjau dari Nilai Penting Keanekaragaman, Dominansi, Keragaman Di Pesisir Kecamatan Bonang, Demak Saputra, Bima Agung; Pribadi, Rudhi; Suryono, Chrisna Adhi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1016.058 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i4.24887

Abstract

ABSTRAK: Penelitian mengenai kajian kawasan kawasan rehabilitasi mangrove ini dilakukan di Desa Morodemak dan Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi eksisting struktur dan komposisi vegetasi mangrove serta mengkaji kegiatan rehabilitasi mangrove di Desa Morodemak dan Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif dengan analisa data struktur dan komposisi vegetasi mangrove dan presentasi peran masyarakat dan peran lembaga pemerintah/non pemerintah setempat. Hasil penelitian di Desa Morodemak dan Desa Purworejo ditemukan 9 spesies mangrove dari tiga komponen vegetasi yaitu mayor, minor dan asosiasi. Secara umun kerapatan kategori pohon (tree) di Lokasi I 3211 ind/ha, sementara di Lokasi II 3611 ind/ha. Kerapatan kategori anakan (sapling) di Lokasi I 533 ind/ha, sementara di Lokasi II ind/ha. Kerapatan kategori semai (seedling) di Lokasi I 450 ind/ha sementara di Lokasi II 1383 ind/ha. Peran masyarakat dan peran lembaga pemerintah/non pemerintah di Desa Purworejo lebih aktif jika dibandingkan Desa Morodemak. ABSTRACT: Research on the study of mangrove rehabilitation in Morodemak and Purworejo Village, Bonang District, Demak Regency. The purpose of this study to determine the existing conditions of the structure and composition of mangrove vegetation and to study the rehabilitation activities of mangroves in Morodemak and Purworejo Villages, Bonang District, Demak Regency. The research method used is descriptive method with exploratory data analysis mangrove vegetation structure, composition and presentase the role of society and the role of government institution. The results of the research in Morodemak and Purworejo Villages found 9 mangrove species from three vegetation components, namely major, minor and association. In general, the tree density in location I has an average of 3211 ind/ha, while in Location II is 3611 ind/ha. Sapling density at Location I averages 533 ind/ha, while in Location II the average is 1422 ind / ha. The seedling category density at Location I has an average of 450 ind/ha while in Location II an average of 1383 ind/ha. The role of the community and the role of government  in Purworejo Village is more active than Morodemak Village.
Kajian Kelas Panjang Berat Ikan Pelagis Kecil Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger canagurta) Yang Didaratkan Di Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah Wandira, Ardiati Widya; Suryono, Chrisna Adhi; Suryono, Suryono
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.379 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i4.25928

Abstract

ABSTRAK : Ikan kembung lelaki (Rastrelliger canagurta) merupakan salah satu potensi sumberdaya ikan ekonomis. Penelitian dilakukan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tambak Lorok Semarang Jawa Tengah selama periode bulan November 2015 hingga Januari 2016. Tujuan penelitan adalah untuk mengetahui kelas panjang berat ikan kembung lelaki (Rastrelliger canagurta) berdasarkan beberapa faktor biologi yang meliputi panjang berat, faktor pertumbuhan, faktor kondisi, mortalitas dan laju eksploitasi. Sampling ikan yang diperoleh selama penelitian berjumlah total 1015 ekor dengan kisaran panjang total yang dominan pada bulan November dan Desember 2015 yaitu 143 mm -159 mm, sedangkan pada bulan Januari 2016 adalah kisaran 160 mm -175 mm, terbagi dalam 11 kelas dengan interval 16. Nilai b merupakan hubungan panjang berat ikan kembung lelaki yang didaratkan di TPI Tambak Lorok Semarang pada seluruh waktu sampling adalah sebesar < 3 yang berarti bahwa pertumbuhan ikan kembung lelaki (R. canagurta) yang tertangkap adalah  allometrik negatif dimana keadaan  pertambahan panjang ikan lebih cepat dibandingkan pertambahan beratnya. Hal ini diduga dikarenakan oleh faktor lingkungan dan ketersediaan pangan. Koefisien pertumbuhan (K) adalah sebesar 1,6,  panjang asimtotik (L¥) adalah sebesar 267,75 mm dan umur teoritis mula-mula (t0) sebesar -0,024. Nilai faktor kondisi rata-rata tertinggi yaitu 1,18 sedangkan yang terendah adalah 0,88. Hal ini menunjukkan bahwa ikan dalam keadaan kurang gemuk. Laju mortalitas terbesar disebabkan oleh mortalitas alami dengan nilai yaitu sebesar 0,982 dan didapatkan laju eksploitasi sebesar 0,478. Nilai laju eksploitasi ini termasuk dalam nilai eksploitasi optimum 0,5. ABSTRACT : Indian mackerel (Rastrelliger canagurta) has high economic value. This research was conducted at Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tambak Lorok Semarang Central Java during the period November 2015 to January 2016. This reasearch was conducted to study length-weight of small pelagic fish Indian Mackerel (Rastrelliger canagurta) based on several factors that include length-weight, growth parameter, condition factors, mortality and level of exploitation.The sampling fish obtained during research is 1015 fish with a total length range that is dominant in November and December 2015 between 143 mm-159 mm, in January 2016 between 160 mm-175 mm and was divided into 11 classes with 16 intervals. The values of b is lenght-weight relationship Indian mackerel fish landed in Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tambak Lorok Semarang at all sampling time was  < 3, which means that the grow of Indian mackerel fish (R. canagurta) caught is negative allometric in which state the length of fish faster than gain weight. It can be influenced by environmental factors and food availability. The largest value of growth coefficient (K) was 1,6, asymptotic length (L¥) was 267,75 mm and the theoretical age at first (t0) was -0,024. The value of condition factor was 1,18 and the lowest was 0.88. This indicates that fish in less fat condition. The highest mortality rate is caused by natural mortality amounted 0,982 and obtained  the rate of exploitation  value was 0,478. The exploitation value is still included in optimum exploitation which is 0,5.
Biologi Kepiting Bakau Scylla Serrata, Forsskål, 1775 (Malacostraca : Portunidae) Berdasarkan Pola Pertumbuhan dan Parameter Pertumbuhan pada Bulan Oktober, November, Desember di Perairan Ketapang, Pemalang Fitriyani, Naily; Suryono, Chrisna Adhi; Nuraini, Ria Azizah Tri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.005 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i1.26698

Abstract

ABSTRAK: Desa Ketapang, Pemalang merupakan salah satu sumber potensi tangkapan kepiting yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tingginya permintaan pasar baik lokal maupun global menyebabkan  naiknya penangkapan kepiting tanpa adanya restocking sepanjang tahun. Hal ini mengkhawatirkan kondisinya di alam. Penelitian ini bertujuan untuk memonitoring kepiting bakau (Scylla serrata) di Perairan Desa Ketapang, Pemalang dengan mengetahui distribusi ukuran, pola pertumbuhan dan faktor kondisi, serta nilai parameter pertumbuhan berdasarkan persamaan Von Bertalanff. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2019 dengan 2 kali pengambilan dalam 1 bulan (fase bulan purnama dan fase bulan baru). Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survei. Data tangkapan kepiting bakau diperoleh dari hasil tangkapan nelayan yang ada di pengepul kepiting Desa Ketapang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Ms. Excel 2013 dan FISAT II. Distribusi ukuran rata-rata lebar karapas kepiting pada bulan purnama yaitu 40,38 ± 7,98 mm, sedangkan pada bulan baru yaitu 39,89 ± 6,48 mm. Pola pertumbuhan kepiting pada bulan Oktober – Desember 2019 menunjukkan pola pertumbuhan allometrik negative (b<3) dengan nilai faktor kondisi diatas 100, yang berarti wilayah Perairan Desa Ketapang mempengaruhi pertumbuhan kepiting dari segi sumber makanan. Didapatkan nilai persamaan pertumbuhan pada saat bulan purnama adalah Lt = 30.8 (1-exp(0.51(t+1.93264))) , sedangkan pada bulan baru adalah Lt = 30.5 (1-exp(4.56(t+0.19933))). ABSTRACT: Ketapang is one of village in Pemalang which has potential sources of crab catches that have high economic value. The high demand of local and global markets cause an increasing in crab catch without any restocking throughout the year. It is worrying about its condition in nature. The study aims to monitor mangrove crabs (Scylla serrata) in Ketapang waters, Pemalang by knowing the size distribution, pattern growth, condition factor, and the value of growth parameters based on The equation Von Bertalanff. The study has been conducted in October-December 2019 with 2 retrievals in 1 month (Full moon phase and New Moon phase). The method of collecting data on this study uses the survey method. Mangrove Crab capture Data is obtained from the catch of fishermen in the crab-Pinke Ketapang village. Data was analyse used Ms. Excel 2013 And FISAT II software. The average size distribution of crab carapace in the full moon is 40.38 ± 7.98 mm, while in the New Moon is 39.89 ± 6.48 mm. The pattern of crab growth in October – December 2019 showed negative allometri growth pattern (b<3) with condition factor value above 100, which means the water area of Ketapang village affects the growth of crabs in terms of food sources. Acquired value of growth equation during full moon is Lt = 30.8 (1-exp (0.51 (t + 1.93264))), while the new Moon is Lt = 30.5 (1-exp (4.56 (t + 0.19933))).
ANALISIS KESESUAIAN WISATA PANTAI DI TELUK LOMBOK KABUPATEN KUTAI TIMUR KALIMANTAN TIMUR Hendyanto, Rendha; Suryono, Chrisna Adhi; Pratikto, Ibnu
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.117 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.5992

Abstract

Pantai Teluk Lombok merupakan salah satu pantai yang terdapat di Kabupaten Kutai Timur tepatnya di Kota Sangatta. Pantai Teluk Lombok dengan segala kondisinya diharapkan dapat berkembang menjadi salah satu obyek wisata pantai yang dapat diandalkan dalam meningkatkan pendapatan baik bagi pemerintah Kabupaten maupun masyarakat disekitar Teluk Lombok. Namun, dalam melakukan upaya pengembangan wisata pantai di Teluk Lombok perlu adanya identifikasi dan pendekatan permasalahan terlebih dulu. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan studi mengenai tingkat kesesuaian wisata pantai di Teluk Lombok. Penelitian dilakukan dengan survei lapangan (pengumpulan data primer dan data sekunder) selama 14 hari pada bulan Desember 2012, yang terbagi dalam tiga titik lokasi sampling. Pengumpulan data primer terdiri dari data parameter kesesuaian wisata pantai, seperti tipe pantai, lebar pantai, kemiringan pantai, kecerahan pantai, kecepatan arus, kedalaman perairan, substrat dasar perairan, penutupan lahan pantai, keberadaan biota berbahaya dan ketersediaan air tawar. Metode yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian adalah metode deskriptif dengan bantuan analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW). Berdasarkan hasil yang didapat dari perhitungan Indeks Kesesuaian Wisata untuk kegiatan wisata pantai yaitu pada stasiun I 91%, stasiun II 85,4%, stasiun III 91%. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Pantai Teluk Lombok tergolong dalam kategori sangat sesuai (S1) untuk kegiatan wisata pantai.
Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Pengaruhnya Terhadap Histologi Akar Mangrove Avicennia marina (Forssk). Vierh. di Perairan Mangunharjo Semarang Jupriyati, Ruri; Soenardjo, Nirwani; Suryono, Chrisna Adhi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.813 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i1.4598

Abstract

Mangunharjo areas water is an area of coastal waters and the sea which close to the settlement industry and community activities. Where feared result of industrial waste were dumped around it that cause pollution. One form of pollution is the waste produced in the form of lead (Pb) heavy metals is a heavy metal element that can not be broken down by natural processes. The existence of Pb in nature have an impact on coastal vegetation is mangrove. Mangroves are coastal ecosystems which have an important role in estuarine areas. Other mangrove function is to absorb organic and non-organic materials. The purpose of this research was to study the accumulation of lead (Pb) heavy metals in Avicennia marina mangrove roots and influences the type of heavy metal accumulation of lead (Pb) to root tissue in Avicennia marina waters Mangunharjo. This research was conducted with descriptive analytic method. The results showed the amount of heavy metals on the roots of Avicennia marina Pb higher than the Pb content of heavy metals in sediment and water indicating that these plants are able to accumulate heavy metals in the roots to absorb these elements in sediments and water. Observations cell histology showed no change in root tissues of Avicennia marina.
Hubungan Pengendapan Suspended Sedimen dengan Kerapatan Mangrove pada Perairan Romokalisari, Surabaya Arifin, Muhammad Yusuf; Soenardjo, Nirwani; Suryono, Chrisna Adhi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.629 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i4.24850

Abstract

ABSTRAK: Romokalisari merupakan bagian hilir dari sungai Lamong, dimana daerah tersebut merupakan daerah pasang surut dan rawan terhadap banjir. Romokalisari banyak ditumbuhi oleh mangrove yang sangat rapat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kerapatan mangrove terhadap laju pengendapan suspended sedimen pada perairan Romokalisari, Surabaya. Sampel sedimen diambil dari 8 stasiun yang terbagi dalam wilayah muara, mangrove dan laut, dimana masing-masing stasiun diulang 4 kali dengan periode setiap minggu. Analisis sampel sedimen menggunakan metode hydrometer dan analisis data menggunakan One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan laju pengendapan suspended sedimen antara muara, mangrove dan laut, dengan nilai p = 0,046 < 0,05. Laju pengendapan suspended tertinggi terdapat pada stasiun 1 di wilayah muara dengan nilai sebesar 86,97 g/cm2/minggu dan laju pengendapan suspended terendah terdapat pada stasiun 2 di wilayah mangrove dengan nilai sebesar14,36g/cm2/minggu. ABSTRACT: Romokalisari is downstream part of the Lamong River, where the area is tidal and prone to flooding. Romokalisari is overgrown by very dense mangroves. The aim of this study was to determine the effect of mangrove density on suspended sediment rate in Romokalisari, Surabaya. Sediment sample were taken from 8 statios divided into estuaries, mangroves, and sea areas, each station was repeated 4 times with periods each week. Analysis of sediment samples using a hydrometer and data analysis using One Way Anova. The results showed that there were differences in suspended sedimentation rates between estuaries, mangroves and seas, with a value of p = 0,046 < 0,05. The highest suspended deposition rate is at station 1 in the estuary area with a value of 86.97 g/cm2/week and the lowest suspended deposition rate is at station 2 in the mangrove area with a value of 14.36 g/cm2/week.
Kajian Potensi Pengembangan Ekowisata Sebagai Upaya Konservasi Mangrove Di Desa Pasar Banggi, Kabupaten Rembang Joandani, Ghea Ken Joandani; Pribadi, Rudhi; Suryono, Chrisna Adhi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.242 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i1.24337

Abstract

Kawasan mangrove di Desa Pasar Banggi ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Ekosistem mangrove di Desa Pasar Banggi merupakan salah satu yang terbaik di wilayah Pantura Jawa Tengah, sebelum dilakukan upaya rehabilitasi kondisi hutan mangrove di Desa Pasar Banggi mengalami kerusakan. Mengingat pentingnya fungsi hutan mangrove, maka sudah selayaknya dilakukan penanganan yang serius untuk mengurangi efek dari kerusakan ekosistem mangrove di Rembang ini. Salah satu alternative pemanfaatan yang memungkinkan untuk menjaga keutuhan ekosistem mangrove tersebut adalah melalui kegiatan ekowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi ekowisata mangrove di Pasar Banggi dan memberikan rekomendasi serta strategi pengembangan ekowisata di Pasar Banggi, Rembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode survei dalam bentuk data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dilakukan penentuan strategi pengembangan ekowisata mangrove dan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan ekowisata mangrove di Desa Pasar Banggi adalah keragaman jenis mangrove, kualitas SDM dalam menangani wisatawan, ketersediaan SDA berkualitas untuk ekowisata dalam upaya konservasi, kebijakan dari pemerintah daerah terkait peraturan serta perundang-undangan tentang ekowisata hutan mangrove di Desa Pasar Banggi, kondisi sosial-ekonomi masyarakat, serta infrastruktur pendukung. Menurut analisi SWOT yang menjadi prioritas utama adalah: a)  Peningkatan pengembangan ekowisata mangrove dalam bidang promosi program ekowisata dan penguatan institusi sebagai informasi ilmu pengetahuan ekosistem mangrove (Skor:4,52) dan b) Peningkatan partisipasi stakeholder terhadap pengembangan ekowisata mangrove yang berkelanjutan untuk peningkatan pelayanan terhadap pengunjung (Skor:3,29). The mangrove area in Pasar Banggi Village  is designated as one of the strategic region, as the point of importance of function and living environmental support. Mangrove ecosystem in Pasar Banggi Village is the best one area in Pantura, Central Java. Actually, Pasar Banggi Village’s condition was suffered damage before any efforts of rehabilitation of mangrove forest. Regarding the importance of the function of mangrove forests, there is a must doing a serious action to reduce the damage effects to the mangrove’s ecosystem in Rembang. One of the utilization alternative that can be used to maintain the integrity of the mangrove ecosystem is through ecotourism activities. The purpose of this research is examining the potential of ecotourism in Pasar Banggi Village and giving recommendation with ecotourism development strategy. Method which is used in this research is explorative descriptive.The collecting data method using survey method in form of primary data and secondary data. Then take the decision about the mangrove ecotourism development strategy and SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) analysis, after the data were obtained. The research results shows that the factors that affects the mangrove ecotourism development in Pasar Banggi Village is kind of types of mangroves, human resources’ quality while dealing with tourists or visitors, the availability of qualified nature resources for ecotourism, in effort of conservation, a policy of regional government related regulations and law about mangrove forest ecotourism in Pasar Banggi Village, community’s socio-economic conditions, also supporting infrastructure. According to the SWOT analysis, the top concerning priority are: a) mangrove ecotourism raising development in the field of ecotourism program promotion and institution strengthening as the mangrove ecosystem knowledge information (Score: 4.52) and b) Raising stakeholders’ participation toward the sustainable mangrove ecotourism development for improving service toward visitors (Score: 3.29) 
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Dipenogoro Kharisma, Dian; Suryono, Chrisna Adhi; Nuraini, Ria Azizah Tri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.016 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i2.2040

Abstract

Human activities such as setlement, harbor, industry and fishing and bivalve catching in the shoreline directly or indirectly will force the changing of waters environment quality, for example the changing of physical and chemical quality of waters. Ecological study on benthic such as bivalve has an important rule because its high life tolerances could describe the environmental changing of the waters. In the dynamic environment, biology analysis, in particular biota benthic community analysis, could give clear description on waters area quality. This research intends to discover point of ecology bivalvia and also examined the correlation of waters quality towards bivalve ecological value. The research was held on March 3, March 24 and April 18, 2012 in 8 stations in Eastern Semarang waters. The material research was bivalve. The research indicates that 10 species from 5 families which are Anadara granosa, Anadara gubernaculum, Anadara inaequivalvis, Anadara pilula, Placuna placenta, Pharella javanica, Siliqua winteriana, Mactra violacea, Marcia hiantina and the highest affluence as 1274,4 Ind/Ha² ( station III), Paphia undulate. Average Diversity index (H’) of bivalve was around 0,3-1,2. Average Uniformity Index (e) was around 0,4-0,9. Bivalve distribution pattern in the research location in general indicated grouped distribution (Clumped). The result of cluster analysis divided 3 class areashile the lowest was found in class I. Double linier regression indicated examined waters parameter which were temperature, salinity, depth, organic content and silt depend on the affluence and diversity of bivalve.
Pemetaan Karakteristik Fisika-Kimia Perairan Dan Pemodelan Arus Di Kabupaten Sidoarjo Riter, Johannes; Suryono, Chrisna Adhi; Pratikto, Ibnu
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.124 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i3.25914

Abstract

ABSTRAK : Karakteristik suatu perairan dapat diketahui baik melalui sifat fisika maupun sifat kimia dari massa airnya seperti temperatur, salinitas, turbiditas, oksigen terlarut, dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pola sebaran karakteristik fisika dan kimia perairan Sidoarjo dan muara sungai Porong dengan pemetaan dan model hidrodinamika 2D horizontal. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 Agustus - 1 September 2015 di Perairan Sidoarjo, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling method. Pengumpulan data dilakukan secara in situ dengan cara observasi langsung di  lapangan. Data yang dikumpulkan yaitu lokasi, data parameter perairan yaitu suhu, pH, salinitas, kecerahan, turbiditas, DO, arus dan kedalaman. Data yang telah didapat dianalisa menggunakan interpolasi dengan metode Spline serta pembangunan model hidrodinamika (pola arus) perairan Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Sidoarjo memiliki karakteristik fisika dan kimia yang cukup beragam, terutama di daerah muara sungai Porong. Pengukuran parameter tersebut dilakukan pada kondisi pasang dan pasang menuju surut. Hasil pengukuran data di lapangan memiliki nilai suhu rata-rata adalah 28.8°C, kecepatan arus rata-rata 0.19 m/d, nilai pH adalah 8.25, nilai salinitas rata-rata adalah 32.5 ‰, nilai kecerahan rata-rata adalah 1.1 m, nilai DO adalah 7.2 mg/L, nilai turbiditas rata-rata adalah 14.26 NTU,  nilai kedalaman pada rentang 1.15 – 27.5 m. ABSTRACT : Characteristics of waters can be seen through the physical and chemical properties of the water masses such as temperature, salinity, turbidity, dissolved oxygen, and others. This study was conducted to determine the condition of the distribution pattern of physical and chemical characteristics of the waters of Sidoarjo with mapping and horizontal 2D hydrodynamic models. The research was conducted on 9 August to 1 September 2015 in Sidoarjo, East Java. The method used in this research is purposive sampling method. The data collection is done by in situ which means of direct observation in the field. Data collected ie location, water parameter data such as temperature, pH, salinity, transparency, turbidity, DO, flow and depth. Data have been obtained are analyzed using Spline interpolation method and the hydrodynamic models (flow pattern) of Sidoarjo waters. The results showed that the waters of Sidoarjo has the physical and chemical characteristics are quite varied, especially in the area of Porong river. The parameter measurements carried out on tidal conditions and the tide towards downs. The results of the measurement data in the field has the value of the average temperature was 28.8 ° C, current speed average of 0:19 m / d, the pH value is 8.25, the value of average salinity is 32.5 ‰, the value of average brightness is 1.1 m, the value of DO is 7.2 mg / L, the average value of turbidity is 14.26 NTU and the average value of depth is from 1.15 to 27.5 m.
Co-Authors Abdul Rohman Zaky Abdul Rohman Zaky Adi Santoso Agus Indardjo Agus Indarjo Agus Sabdono Ajeng Rusmaharani Al Bar Rauuf Mulki Aldo Rizqi Arinianzah Alfi Satriadi Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Ridlo Almira Nadia Kusuma Alvi Akhmad Arifin Amri, Fahrizal Dwi Annisa Rhamadany Apriliani, Seka Indah Ardi Ristiyanto Ardian Nurrasyid Chamidy Ardiati Widya Wandira Arifin, Alvi Akhmad Arifin, Muhammad Yusuf Aris Ismanto Asnita Fraselina Samosir Azizah, Pramita B Tyas Susanti Bambang Yulianto Baskoro Rochaddi Baskoro Rochaddi Bayu Khrisna Yudhatama Bima Agung Saputra Chamidy, Ardian Nurrasyid Dara Ramadhania Istiqomahani Delianis Pringgenies Delianis Pringgenis Denny Hendrik Nainggolan Diah Ayu Isti Anti Dian Kharisma Dinar Ayu Budi Dony Bayu Putra Pamungkas Dyah Pitaloka Novitasari Ega Widyatama Rachmawan Endang Sri Susilo Endang Supriyantini Ervia Yudiati Erwin Adriono Fahrizal Dwi Amri Faishal Falah Falah, Faishal Farahdita, Wanda Laras Fitriyani, Naily Gadisza Asmara Yudha Ghea Ken Joandani Joandani Ibnu Praktikto Ibnu Praktikto Ibnu Pratikto Ibnu Pratikto Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Istiqomahani, Dara Ramadhania Ita Riniatsih Joandani, Ghea Ken Joandani Johannes Riter Jusup Suprijanto Jusup Suprijanto Khusnul Khotimah Krisna Dwi Nugroho Krisna Dwi Nugroho Kusuma, Almira Nadia Mahda Veronika Maman Somantri Millenia Dinda Alkautsar Muhamad Irfan Cahyo Putro Muhammad Arif Romadhi Muhammad Yusuf Arifin Muhammad Zainuddin Naily Fitriyani Nathanael Ganang Anindityo Wibowo Nirwani Soenardjo Novitasari, Dyah Pitaloka Nur Taufiq-Spj Pramita Azizah Putro, Muhamad Irfan Cahyo Rachmawan, Ega Widyatama Raden Ario Rafdi Abdillah Harjuna Rafif Rizki Zaidan Ramadhani, Yualita Prasida Rendha Hendyanto Rhamadany, Annisa Ria Azizah Ria Azizah Tri Nuraini Rini Pramesti Ristiyanto, Ardi Riter, Johannes Rizky Erdana Rudhi Pribadi Ruri Jupriyati Samosir, Asnita Fraselina Saputra, Bima Agung Seka Indah Apriliani Setyani, Wilis Ari Setyo Adi Prasojo Setyo Adi Prasojo Sri Redjeki Sri Redjeki Subagiyo Subagiyo Sugeng Widada Suryono Suryono Teguh Sugiarto The Michael Febrian Wijaya Tunas Pulung Pramudya Vicencius Hendra Adhari Wanda Laras Farahdita Wandira, Ardiati Widya Warsito Atmodjo Wibowo, Nathanael Ganang Anindityo Wilis Ari Setyani Wilis Ari Setyati Yualita Prasida Ramadhani Yudha, Gadisza Asmara Yudhatama, Bayu Khrisna