Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

LIGHTING PERFORMANCE PADA RUANG KELAS DI BANGUNAN BERSEJARAH Rani Prihatmanti; Maria Yohana Susan
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1469.869 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v2i1.232

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian jangka pendek yang bertujuan untuk meneliti keadaan pencahayaan di dalam ruang dari beberapa bangunan bersejarah yang telah di-adaptive reuse menjadi sekolah menengah atas di Surabaya. Hal ini untuk mengetahui apakah bangunan-bangunan yang diteliti tersebut sudah memenuhi standar untuk pencahayaan dalam kelas atau belum. Level pencahayaan di dalam kelas sangat berpengaruh terhadap learning performance dari murid yang sangat berdampak ke academic performance-nya. Untuk itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan data kualitatif sebagai pendukung. Level pencahayaan dalam ruang diukur dengan menggunakan light meter dan juga dilakukan walk-through inspection (observasi) di setiap bangunan untuk mengetahui keadaan eksisting bangunannya. Kuesioner juga dibagikan kepada para responden untuk mengetahui kepuasan dalam hal pencahayaan di dalam kelas. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi parameter untuk dipertimbangkan dalam mengkonservasi bangunan bersejarah, khususnya yang di-adaptive reuse.
PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR RESTORAN MALIOBORO DENGAN MENGADOPSI ELEMEN BUDAYA TRADISIONAL OLEH BINA RUPA STUDIO Chesy Jakelin; Freddy Handoko Istanto; M Y Susan
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol 4 No 2 (2020): AKSEN
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v4i2.1314

Abstract

Malioboro Restaurant was established in 2007 so after 12 years asking for a new face asking for the history of the establishment of a restaurant that was first built in Bali with the atmosphere and cultural distinctiveness created in Bali so that consumers in Surabaya can also find out the history of Malioboro Chicken Bone this is expected from Bali and is a special feature for soft bone chicken lovers in Surabaya. It is a problem determined by the site that is monotonous and does not reflect Bali in its design. Layout and circulation of visitors is irregular because of the placement of undirected space. There are also those who want to be written, will interpret the value of the company, namely feel the art by heart. The concept of the restaurant also wants to be introduced to the local culture in every room that is designed “contemporary”. Using traditional elements that give rise to the impression of a modern contemporary that prioritizes the principle of unity and harmony where elements are considered as elements and all elements that are interrelated and sustainable.
PERANCANGAN CO-WORKING SPACE DENGAN PENDEKATAN BIOPHILIC DESIGN Selda Mishelie Lily; M.Y Susan; Freddy Handoko Istanto
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol 5 No 1 (2020): Aksen
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v5i1.1581

Abstract

The increasing of Urbanization especially in urban area cause interaction between human and nature decreased, most of the time is spent in indoor especially office area. This phenomena has caused decreased of human well-being in physical and psychological. Decreased interaction between human and nature called Nature Deficit Disorder. Therefore is it suggested that office area using Biophilic Design approach. Biophilic Design can give positive aspects like increase productivity, reduce stress, mood booster, and many more. Intano | Co-work is a business that operates in the field of co-working space which is included in the category of offices. Intano | Co-work wants a co-working space that is comfortable and can attract visitors. So that by implementing biophilic design in the building of co-working space it can provide added value to the co-working space because biophilic design can provide positive effects including reducing stress, increasing concentration, and productivity for tenants and workers. Elements of biophilic design are applied using the guidelines of 14 elements of biophilic design compiled by Terrapin Bright Green. Biophilic design is applied through spatial planning, material use, lighting systems, and air conditioning systems. In this building, it has many openings as access to green areas. The building maximizes natural lighting and airing. Maximizing natural lighting is applied through the use of skylights while natural exposure by maximizing cross-ventilation. Keywords: Biophilic Design, Business Plan, Co-working space, Interior Architecture
Perancangan Rumah Batik Banyuwangi Dengan Pendekatan Placemaking Oleh Konsultan Aristektur Interor [V]Atelier Veronica Anastasha; Susan Susan
Jurnal Strategi Desain dan Inovasi Sosial Vol 4, No 1 (2022): Desain sebagai Strategi: Titik Awal Inovasi Desain Sosial
Publisher : School of Design Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37312/jsdis.v4i1.6127

Abstract

Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, manusia membutuhkan peranan tempat yang dapat dijadikan sebagai sarana maupun pra-sarana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Adannya kebutuhan akan peranan tempat, membuktikan pentingnya peranan seorang arsitek maupun desainer interior dalam menciptakan tempat yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan maupun keinginan tiap pengguna tempat tersebut. Tahun 2022 merupakan tahun dimana kebutuhan akan properti komersial kian meningkat. Masyarakat membutuhkan area komersial sebagai area dalam pemenuhan ruang usaha dan perubahan perilaku konsumtif terhadap kebutuhan aktualisasi diri dimasa new norma. Sebagai pemain baru dibidang konsultan arsitektur interior, [V]Atelier menangkap peluang dengan hadir sebagai konsultan arsitektur interior komersial dengan pendekatan placemaking. Hubungan manusia, tempat, dan lingkungan merupakan fokus [V]Atelier dalam tiap perancangan desainnya. Perancangan Rumah Batik Banyuwangi sebagai pusat kerajinan dan galeri seni batik Banyuwangi merupakan salah satu implementasi proyek yang dapat menggambarkan inovasi bisnis dan value dari [V]Atelier. Perancangan ini akan diwujudkan dengan menganalisa kebudayaan batik milik Banyuwangi dengan metode internet searching, kebutuhan klien maupun masyarakat Banyuwangi akan Rumah Batik Banyuwangi melalui metode kualitatif, dan analisa lingkungan melalui metode observasi secara langsung.  Harapannya, Perancangan Rumah Batik Banyuwangi ini dapat menjadi sarana baik bagi klien maupun bagi seluruh lapisan masyarakat Banyuwangi dalam menciptakan tempat yang dapat memberikan dampak positif dalam menjalani hidup sehari-hari.