Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Rentang Gerak Sendi Aktif Post Operasi Pada Pasien Fraktur Ekstremitas di Ruang Bedah Trauma Center RSUP DR. M. Djamil Padang Vivi Oktasari; Atih Rahayuningsih; Mira Susanti
Ners Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.996 KB) | DOI: 10.25077/njk.9.2.101-108.2013

Abstract

Mobilisasi merupakan kegiatan yang penting dalam pemulihan post operasi untuk mencegah terjadinya komplikasi, salah satunya kontraktur. Mobilisasi khususnya latihan rentang gerak sendi akan meningkatkan sirkulasi darah untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi nyeri. Immobilisasi yang lama karena fraktur akan merangsang artrofi otot skletal terutama ekstremitas yang menyebabkan menurunnya kekuatan otot sampai 5,5% perhari. Untuk meningkatkan pengetahuan pasien fraktur tentang latihan yang harus dilakukan post operasi adalah melalui pendidikan kesehatan pre operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatn terhadap pengetahuan dan pelaksanaan rentang gerak sendi aktif post operasi ORIF pada pasien Fraktur Ekstremitas. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dengan pendekatan Post-test Only Control Group Design. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 20 orang pasien fraktur ekstremitas dengan 10 orang pasien menjadi kelompok eksperimen dan 10 pasien menjadi kelompok kontrol. Analisa data menggunakant independent t-test. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada skor pengetahuan (p=0,000), skor pelaksanaan (p=0,000) antara pasien yang diberikan pendidikan kesehatan dan pasien yang tidak diberikan pendidikan kesehatan. Disarankan perawat sebagai pemberi pelayanan dapat menerapkan pemberian pendidikan kesehatan preoperasi khususnya tentang latihan rentang gerak sendi pada pasien fraktur ekstremitas sebagai kegiatan intervensi keperawatan dirumah sakit untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan memotivasi pasien dalam melakukan latihan rentang gerak sendi post operasi
Implementasi Sistem Informasi Penggajian Untuk Membantu Manajemen Keuangan Dalam Pengolahan Usaha Mira Susanti; Rasman Hidayatullah
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 2 No 1 (2018): April 2018
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.9 KB) | DOI: 10.29207/resti.v2i1.33

Abstract

The era of globalization also affects the business environment in data processing in the form of transactions such as payroll. If the process of payroll calculation is slow and prone to error can lead to discontinuity between employees and management and the use of conventional systems also lead to data security is not guaranteed then the required system that supports management needs in the form of payroll information system to minimize errors that can be used in decision making and influence to smooth business. The method used is the System Development Life Cycle (SDLC) which is a guide in designing and developing information systems. Implemented payroll information systems are able to generate accurate payroll reports in the form of loan evidence, employee salary recaps making it easier to control profits-related businesses to create sound financial management.
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN OLEH PERAWAT PELAKSANA Sunarti Swastikarini; Yulihasri Yulihasri; Mira Susanti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 2 (2019): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.554 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.2.2019.125-134

Abstract

Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien satu dengan yang lain. Kesalahan identifikasi pasien dapat berakibat fatal, misalnya kematian dan sebagai pemicu kesalahan lainnya.Data dari KKPRS X tahun 2015 terjadi 98 insiden, 14 insiden berasal dari kesalahan identifikasi, 12 insiden berasal dari pasien jatuh dan 74 berasal dari insiden lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor hubungan dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien di RS X Pekanbaru. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain cross sectional.Sampel berjumlah 166 perawat pelaksana diambil menggunakan teknik propotional simple random sampling.Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan ada hubungan pengetahuan (p=0,002), sikap (p=0,004), faktor tim (p=0,001), faktor lingkungan kerja (p=0,000) dan faktor manajemen dan organisasi (p=0,018) dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. Untuk faktor motivasi (p=0,099) dan faktor tugas dan teknologi (p=0,188) tidak memiliki hubungan dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. Analisis multivariat didapatkan variabel paling berhubungan dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien adalah faktor lingkungan kerja dengan OR=5,535. Peneliti menyarankan pada pihak manajemen rumah sakit untuk mengadakan pelatihan, mensosialisasikan SPO identifikasi pasien, memberikan lingkungan kerja yang positif, melakukan supervisi berjenjang, melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. Kata kunci : Identifikasi pasien, perawat THE FACTORS RELATED TO THE IMPLEMENTATION ACCURACY OF PATIENT IDENTIFICATION ABSTRACT Patient Identification is a patient identification system to differentiatepatients with. Patient identification errors can be fatal, such as death and as a trigger for other errors. misidentification may be due to many factors. Data from KKPRS X 2015the 98 incidents, 14 incidents came from misidentification, 12 incidents came from patients fell and 74 are from other incidents. This study aims to look at the factors related to the implementation accuracy of patient identification in hospital X Pekanbaru. This research was quantitative with cross sectional design. Sample of 166 nurses were taken using the proportional simple random sampling technique. Results of research with chi square test found relation between knowledge (p = 0.002), attitude (p = 0.004), factor the team (p = 0.001), environmental factors (p = 0.000) and factor management and organization (p = 0.018) with implementation of patient identification accuracy. For motivational factors (p = 0.099) and the duty factor and technology (p = 0.188) had no connection with the implementation of the accuracy of patient identification.Multivariate analysis found that the variables most associated with the implementation of the accuracy of patient identification is the work environment factors with OR = 5.535. Researchers suggest in the hospital management to conduct training, socializing SPO patient identification, provide a positive work environment, conducting tiered supervision, conduct periodic evaluation of the implementation of the accuracy of patient identification. Keywords: Patient Identification, nurse.
Pemanfaatan E-Commerce Untuk Mendukung UMKM Dalam Pemasaran Mira Susanti
Prosiding SISFOTEK Vol 1 No 1 (2017): SISFOTEK 2017
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.461 KB)

Abstract

Kota Payakumbuh merupakan kota penghasil terbanyak jenis makanan tradisional yang berada di Sumatera Barat yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan dikenal masyarakat global namun kenyataannya dalam pemasaran cenderung bersifat pasif sehingga usaha yang dijalankan tidak maksimal dan terkadang mengalami kerugian yang cukup besar.Tujuan penelitian ini adalah membantu Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tergabung dalam satu sistem berupa e-commerce untuk menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pembeli yang diintegrasikan Geographic Information System (GIS) dan Sms Gateway sehingga membantu pembeli maupun wisatawan untuk menemukan lokasi penjualan dengan peta interaktif dan memudahkan produsen berbagi informasi kepada pembeli tentang produk baik berupa promosi,diskon atau transaksi serta pembeli juga bisa efisien dan efektif baik dri segi waktu dan biaya.Metode yang digunakan adalah metode Customer Relationship Managent (CRM) yang merupakan strategi dalam meningkatkan kepuasan pembeli.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksan, Kloroform Dan Etanol Daun Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lam.) Terhadap Propionibacterium acnes ATCC 11827 Rini Isromarina; Yunita Listiani Imanda; Mira Susanti
Jurnal Penelitian Sains Vol 24, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.816 KB) | DOI: 10.56064/jps.v24i2.633

Abstract

Nangka merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat herbal, salah satunya untuk penyakit infeksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak n-heksan, kloroform dan etanol daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) Ekstraksi dilakukan dengan cara beringkat dengan metode sokhletasi. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar. Bakteri uji yang digunakan adalah Propionibacterium acnes ATCC 11827 dengan konsentrasi ekstrak 10.000 µg/mL, 5.000 µg/mL. 2.500 µg/mL dan 1.250 µg/mL. Uji aktivitas antibakteri ekstrak n-heksan, kloroform dan etanol daun nangka menunjukkan ada diameter hambat. Pada ekstrak n-heksan, kloroform dan etanol daun nangka diperoleh diameter hambat paling besar berturut-turut 12,26 mm, 12,36 dan 12,26 mm. Uji fitokimia dengan KLT menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan mengandung terpenoid dan steroid, ekstrak kloroform mengandung fenol, dan ekstrak etanol mengandung flavonoid. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa aktif pada ekstrak mampu menghambat pertumbuhan Propionobacterium acnes ATCC 11827.