Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe Susanto, Eko
JURNAL EKSEKUTIF Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu organisasi terdapat beberapa individu dalam menjalankan tugas-tugasnya demi sebuah tujuan organisasi. Aparatur merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan sebagai abdi negara sudah selayaknya memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat yang ingin membutuhkan. Perilaku individu adakalanya sangat erat dengan perilaku menyimpang sesuai apa yang diharapkannya. Dan adakalanya perilaku individu baik serta konsisten dalam pemberian pelayanan. Sebagaimana Prinsip Pelayanan Publik sesuai dengan KepMenPan No. 63/Kep/M.Pan/7/2003  yaitu meliputi kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan dan kenyamanan. Pelayanan izin mendirikan bangunan adalah salah satu pelayanan yang bertujuan untuk  meningkatkan nilai ekonomis bangunan dan mendapat perlindungan hukum. Key word: Perilaku Individu, Pelayanan Publik
HIGHLAND SPECIES AND TEMPERATURE REQUIREMENT FOR GERMINATION: A CASE FROM TWO ENDEMIC PAPUAN Pittosporum (PITTOSPORACEAE) SPECIES Satyanti, Annisa; Kuswantoro, Farid; Susanto, Eko; Utomo, Trisno; Mahmudin, Mahmudin; Fijridiyanto, Izu Andry
Buletin Kebun Raya Vol 18, No 1 (2015): Buletin Kebun Raya Vol. 18 (1) January 2015
Publisher : Center for Plant Conservation Bogor Botanic Garden, Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Climate change, including warming and drying, is currently the biggest challenge for plant regeneration. We conducted two experiments on how temperature affected the germination of Pittosporum pullifolium and P. spicessens, both endemic to Central Papua highlands. P. pullifolium habitat temperature at night could reach 8°C whereas P. spicessens habitat temperature ranged from 19°C early in the morning up to 26°C at midday. The first experiment was to understand the effect of chilling on P. pullifolium germination initiation. Our study showed that P. pullifolium was dependent on cold stratification for its germination. Without cold stratification the germination was absent even though the temperature range of sowing environment is at ca. 13–26°C (Cibodas Botanic Gardens). With a cold stratification at 6–8°C (constant) for more than a month, germination of P. pullifolium occurred, with better germination rate under a light. Subsequently we carried out extended cold stratification for a month and interestingly, the germination still occurred but now it is better under dark condition. For P. spicessens, the germination at its habitat temperature range (Wamena) and in the warmer environment (Bogor Botanic Gardens), both occurred at more than two weeks after sowing.
Mempelajari Kinerja Alat Pengasap Ikan Tipe Cabinet dan Pengaruhnya terhadap Mutu Ikan Asap Susanto, Eko
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 2 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.116 KB)

Abstract

ABSTRAK: Cara pengolahan ikan asap di industri kecil menengah sangat sederhana yaknidengan cara pengasapan langsung tanpa alat pengasapan dengan hasil ikan asap yang tidakmemenuhi persyaratan dan daya simpannya rendah. Penelitian pengasapan ini dilakukanuntuk identifikasi kinerja karakteristik alat pengering dan melihat pengaruh kondisipengasapan dan pengemasan terhadap daya simpan ikan asap semi basah. Penelitian inibertujuan untuk memperbaiki masa simpan ikan asap semi basah dimana kadar airmaksimum adalah 60%. Pengasapan dilakukan menggunakan tempurung kelapa dan arangtempurung kelapa. Suhu alat pengasap dapat mencapai suhu 1050C tergantung dari jumlahbahan bakar dan yang dipakai. Suhu dan waktu pengasapan sangat berpengaruh terhadaplaju penguapan air dalam ikan asap. Pengasapan pada suhu 800C membutuhkan waktuminimal 4 jam untuk mencapai kadar air < 60% dari bahan baku ikan yang berkadar air70,74% menghasilkan ikan asap yang lebih tahan lama. Waktu pengasapan sampai 8 jam.Kata kunci: pengasapan panas, alat pengasap tipe kabinet, karakteristik, ikan asap, mutu, kinerjaABSTRACT: Processing of smoked fish in the small scale industry is very simple by usingdirect smoke and fire. The product is dirty and having short shelf life.This research wasconducted to find the effect of smoking condition and packaging to the shelf life of semidrying smoked fish and identify the dryer characteristic and its performance. Smoked fishproducts were varied in term of dryness from semi dry until extremely dry which could beidentified by their moisture content. Semi dry smoked fish has moisture content nearly60%.The research aimed to improve the shelf live of semi dried smoked fish. Smoking wasdone by using coconut shell and charcoal of coconut shell. The smoke dryer temperaturecould reach 1050C. The temperature was very significant to the drying rate. Increasingtemperature and duration of drying increased drying rate. It was shown by decreasingmoisture contentin the smoked fish. Thesmoking process of fish at 800C needed 4 hourstoreach 60% moisture content from 70.74% moisture content in raw fish material. Processingup to 8 hours could produce smoked fish with longer shelf life.
Pengembangan Cara pengolahan Panili Rakyat (Alat Pengering Panili) Susanto, Eko; Suryaman, Oni
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 1, No 02 (1984)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2470.951 KB)

Abstract

Pengembanagn penolahan buah panili adalah proses yang dimaksud untuk meningkatkan mutu buah panili.Tahap proses yang paling mempengaruhi mutu adalah, pengeringan.Maksud pengembangan pengolahan ialah untuk mengurangi kerusakan buah panili yang disebabkan oleh jamur dengan jalan mempercepat waktu pengeringan.Penjemuran buah panili memerlukan waktu lama dan bila sering turun hujan, buah panili akan rusak oleh jamur yang menyebabkan mutunya menurun.Suatu alat pengering buatan dapat digunakan untuk mengoreksi aspek pengolahan tersebut diatas, yang dapat dibuat dari papan dan dilapisi dengan seng. Sistim pengeringannya menggunakan udara panas dari drum yang dipanaskan dengan kompor minyak tanah untuk menghasilkan udara panas bebas asap. Pemanas ditempatkan dibawah alat sehingga panili tidak berhubungan dengan asap.Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya kerusakan oleh jamur dan waktu pengeringannya lebih singkat bila dibandingkan dengan penjemuran dengan sinar matahari. Oleh karena itu alat tersebut dapat digunakan untuk mengolah buah panili menggantikan cara pengeringan tradisionil dengan sinar matahari.
Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe Susanto, Eko
JURNAL EKSEKUTIF Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu organisasi terdapat beberapa individu dalam menjalankan tugas-tugasnya demi sebuah tujuan organisasi. Aparatur merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan sebagai abdi negara sudah selayaknya memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat yang ingin membutuhkan. Perilaku individu adakalanya sangat erat dengan perilaku menyimpang sesuai apa yang diharapkannya. Dan adakalanya perilaku individu baik serta konsisten dalam pemberian pelayanan. Sebagaimana Prinsip Pelayanan Publik sesuai dengan KepMenPan No. 63/Kep/M.Pan/7/2003  yaitu meliputi kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan dan kenyamanan. Pelayanan izin mendirikan bangunan adalah salah satu pelayanan yang bertujuan untuk  meningkatkan nilai ekonomis bangunan dan mendapat perlindungan hukum. Key word: Perilaku Individu, Pelayanan Publik
ANALISIS PENGARUH ROA, FDR, CAPITAL, CAR TERHADAP RATE OF RETURN DEPOSITO MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI. Susanto, Eko
Jurnal Ekonomi Islam Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ekonomi Islam Fakultas Agama Islam UHAMKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.466 KB)

Abstract

Agus Widarjono, Ekonometrika teori dan Aplikasi ,(Yokyakarta, Ekonisia FE UII,2007). Al  Arif,  Nurianto.  ?Dasar-dasar  Pemasaran  Bank  Syariah?.Cet.  1.  CV,(Bandung.  Al Fabeta, 2010). Andikafis ma,?Rate of Return? https://andikafis ma.wordpress.com/ror-atau-roi/ (diakses tanggal 22 November 2016) Annual Report Bank Syariah Mandiri 2014. Laporan Manajemen Final, h.4. dari http://www.syariahmandiri.co. id/category/investor-relation/laporan-tahunan/ (diakses 25 September  2015) Antonio, Muhammad Syafi?i. ?Bank Syariah Bagi Bankir dan PraktisiKeuangan?.Cetakan pertama.( Tazkia,Bank Indonesia 1999). Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah.(Jakarta: . Azkia Publisher, 2009). Ascarya. Akad & Produk Bank Syariah.( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008). Boediono. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. DSN MUI&BI.?Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional?. cet III.( Ciputat,CV. Gaung Persada 2006). Ghafur W, Muhammad.?Potret Perbankan Syariah Di Indonesia Terkini (Kajian Kritis pengembangan Perbankan Syariah)?, (Yogyakarta: Birini Press,2007). Gujarati, Damodar. Dasar-Dasar Ekonometrika.(Jakarta: Erlangga. 2006) Hamid, Abdul. ?Panduan Penulisan Skripsi?, (Jakarta. FEB UIN Press, 2010) Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian Dasar, Pengertian, dan Masalah. (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2001) Hesti Werdaningtyas, ?Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger di Indonesia,? Jurnal Manajemen Indonesia, Vol. 1, No. 2, 2002, Ikatan Bankir Indonesia, Pemahaman Bisnis Bank Syariah (Jakarta : Gramedia Utama, 2014). J. Supranto , Metode penelitian hukum dan statistik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003). Karim, Adiwarman. ?Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan?..(Jakarta,PT. Raja Grafindo Persada 2004). Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.( Jakarta : Erlangga, 2009) Mariantini, Bety, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2007). Martono, & D. Agus Harjito. Manajemen Keuangan.( Yogyakarta: EKONISIA, 2010) Mishkin Frederic. ?The Economics of Money, Banking, and Financial Markets?, (Colombia University.Eighth Edition 2007.) Mufraini, Arief. ?Modul Perbankan Syariah Landasan Teori dan Praktik,( Jakarta,?. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta 2008). Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam(Jakarta : PT. Intermad.1992). Muhammad Sholahuddin, World Economic Revolution with Muhammad (Sidoarjo: Mashun, 2009). R. Aga Nugraha, Peneliti Muda Kelompok Kajian Ekonomi (Denpasar: Kantor Bank Indonesia, 2007). Rivai, Veithzal. dkk. ?Bank and Financial Instituation Management Conventional And Sharia System?. 1st edition,(Jakarta,PT Raja Gafindo Persada 2007). Rodoni, Ahmad dan Abdul Hamid. ?Lembaga Keuangan Syariah?(Jakarta: Zikrul Hakim, 2008). Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013) Sudarsono, Heri. ?Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi?, ( Yogyakarta: Ekonisia , 2008). Tika Arundina dan Yusuf Wibisono, Dampak Suku Bunga Konvensional Terhadap Return dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di Indonesia, Vol. 1, No. 01 (Jurnal Ekonomi Syariah, 2007). Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru, ?Bank Dan Lembaga Keuangan?(Yogyakarta,. 2006). Wibisono, S. Pengantar Ilmu Kelautan. (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, . 2005). Winarno, Wing Wahyu. Analisis ekonometrika dan statistika . ( Yogyakarta. Edisi kedua. UPP STIM YKPN. 2009). Yudi Suharso, 20 Tahun Perbankan Syariah di Indonesia, Sharing, Edisi 66, Thn IV, Juli 2012. Nachrowi, Djalal Nachrowi, Hardius Usman. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometruka untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, (Jakarta.Lembaga Penerbit Universitas Indonesia ,2006).
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT UDANG MENJADI EDIBLE COATING UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN LINGKUNGAN Swastawati, Fronthea; Wijayanti, Ima; Susanto, Eko
Jurnal Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti Vol 4, No 4 (2008): DESEMBER 2008
Publisher : Jurnal Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.337 KB)

Abstract

Utilize shrimp waste to be edible coating to reduce environmental pollution. Devisal obtained from Fisheries sector come from shrimp export were 125.596 ton at 2007 [3]. Shrimp produce 65%-85% waste. Researches to utilize shrimp waste to be chitosan as “edible coating” were done. Chitosan Processing were drying, destroying, demineralization, neutralization, deproteination, neutralization, deasetilization, neutralization and drying. Shrimp shell produce15% chitosan with water content 5,56%, ash content 0,86% and deasetilalization degree 90%. Chitosan were applied on salted boiled fish with concentration 0% and 1,2%. The result show organoleptic value of Salted boiled fish without and with chitosan (0% and 0,25%) were 7,93 and 7,98 and TPC value were 2,4 x 103 and 4,5 x 103. This research show chitosan from shrimp shell could be “edible coating” to pursue microbial growth and to increase self life fisheries product.   Abstract in Bahasa Indonesia:  Devisa yang diperoleh dari sektor perikanan 34% berasal dari ekspor udang sebesar 125.596 ton pada tahun 2007 [3]. Produksi udang menghasilkan limbah + 65%-85% dari berat udang. Penelitian untuk memanfaatkan limbah kulit udang menjadi chitosan sebagai “Edible Coating” telah dilakukan melalui proses : pengeringan, penghancuran, demineralisasai, netralisasi, deproteinas, netralisasi, deasetilasi, netralisasi dan pengeringan. Rendemen chitosan yang dihasilkan 15 % dengan kadar air 5,56%; kadar abu 0,86%; derajat deasetilasi 90%. Chitosan diaplikasikan pada ikan pindang digunakan konsentrasi : 0% dan 0,25 %. Dari hasil “ Edible Coating” pada ikan pindang menunjukkan nilai rata-rata organoleptik dengan dan tanpa chitosan adalah : 7,93 dan 7,98 dan nilai TPC masing-masing 2,4 x 103 dan 4,5 x 103 menunjukkan perbedaan yang sangat nyata pada taraf uji 1%. Dari hasil Penelitian menunjukkan chitosan dari kulit udang bisa menjadi “edible coating” untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan menambah daya awet produk perikanan.
KARAKTERISTIK SABUN CAIR DENGAN PENAMBAHAN KOLAGEN IKAN AIR LAUT YANG BERBEDA Nauli, Asti Permata; Darmanto, Yudhomenggolo Sastro; Susanto, Eko
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.394 KB)

Abstract

Pemanfaatan tulang ikan menjadi kolagen dapat diaplikasikan ke dalam sabun cair yang bermanfaat bagi kesehatan kulit manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas sabun cair kolagen dengan bahan baku kolagen tulang ikan laut berbeda antara lain ikan Kurisi (Nemipterus nematoporus), ikan Tenggiri (Scomberomorus plumierii), dan ikan Kakap (Lutjanus altifrontalis). Metode penelitian yang digunakan bersifat eksperimental laboratoris dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diterapkan terhadap jenis kolagen tulang ikan yang berbeda masing-masing tiga kali pengulangan. Parameter yang diamati adalah pH, hedonik, kestabilan busa, alkali bebas, dan viskositas. Data dianalisis menggunakan analisa ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan baku kolagen tulang ikan yang berbeda berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai pH, hedonik, alkali bebas, kestabilan busa dan viskositas. Karakteristik dari sabun cair dengan kolagen ikan Kurisi sebagai berikut pH 10,77; alkali bebas 0,031%; kestabilan busa 84,90%; serta viskositas 922,83 cPs. Selain itu karakteristik dari sabun cair dengan kolagen ikan Tenggiri sebagai berikut pH 10,94; alkali bebas 0,070%; kestabilan busa 66,44; dan viskositas 962,33 cPs. Sedangkan pada sabun cair dengan penambahan kolagen ikan Kakap sebagai berikut pH 10,87; alkali bebas 0,060%; kestabilan busa 84,57; dan viskositas 932,66 cPs. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil terbaik yaitu pada sabun cair dengan penambahan kolagen tulang ikan Kurisi. Utilization of fish bone into collagen can be applied to liquid soap that is beneficial for health human skin. The purpose of the study was to knowing the quality of liquid soap with collagen added from marine fish bone, namely Threadfin - Bream fish (Nemipterus nematoporus), Mackerel fish (Scomberomorus plumierii) and Red Snapper (Lutjanus altifrontalis). The used methods was experimental laboratoris with Complete Random Design (CRD). All treatments were done in triplicate. All treatment were analyzed for pH, sensory, foam stability, free alkaline and viscosity. The results showed that the different raw materials of fish bone collagen on liquid soap significantly (p<0,05) different to pH, hedonik, free alkaline, foam stability and viscosity. The characteristics of Threadfin - Bream fish collagen liquid soap were pH 10.77; alkali-free 0.031 %; the stability of foam 84.90%; and viscosity has 922.83 cPs. Moreover the characteristics of liquid soap with Mackerel bone collagen were pH of 10.94; free alkaline 0.070%; foam stability 66.44; and viscosity 962.33 cPs. Meanwhile the characteristics liquid soap with Red Snapper collagen added were pH 10.87; free alkaline 0.060%; foam stability 84.57; and viscosity 932.66 cPs. Based on the results obtained, the best results was liquid soap with Threadfin - Bream fish bone collagen.
MEREDUKSI OKSIDASI IKAN MANYUNG (Arius thalassinus) JAMBAL ROTI DENGAN IMPLIKASI EDIBLE FILM SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG Christie, Tiffany Mega; Ma'ruf, Widodo Farid; Susanto, Eko
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.463 KB)

Abstract

Oksidasi pada ikan jambal roti terjadi karena pengolahan maupun penyimpanan yang kurang tepat dan oksidasi dapat direduksi dengan adanya edible film. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi edible film dan pengaruh lama penyimpanan suhu ruang terhadap laju oksidasi ikan jambal roti. Metode penelitian yang digunakan bersifat penelitian terapan dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap dengan pola petak terbagi waktu (split plot in time). Sebagai faktor pertama (main plot) adalah lama waktu penyimpanan (minggu ke 0, 2, 4, 6, dan 8) dan faktor kedua (sub plot) adalah tanpa edible film (kontrol), edible film dan non edible film, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Tahap penelitian ini adalah pembuatan ikan jambal roti kemudian ikan jambal roti diberi perlakuan dilapisi edible film,non edible film dan tanpa edible film sebagai kontrol yang disimpan selama 8 minggu. Pengujian dilakukan pada minggu ke 0, 2, 4, 6, dan 8. Data dianalisis menggunakan analisa ragam (ANOVA) dan Uji Berbeda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan berpengaruh nyata (p<0,05), sedangkan perlakuan maupun interaksi antara perlakuan dan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap nilai FFA, PV, TBA, kadar air dan kadar Aw. Pada ikan jambal roti yang dilapisi edible film proses oksidasi lebih rendah dibanding ikan jambal roti tanpa edible film dan penggunaan non edible film merupakan perlakuan terbaik untuk mereduksi oksigen pada ikan jambal roti berdasarkan nilai FFA, PV, TBA, kadar air dan kadar Aw. “Jambal roti” oxidation occured because inappropiate storage and processing and oxidation. It can be retarded by edible film. The purpose of this research were to figure out the implication of edible film and to know the effect of duration in storing “jambal roti” at room temperature on the oxidation rate. The research method was applied research with split plot in time design. The first factor as the main plot of this research was room storage time duration (0, 2, 4, 6 and 8 weeks) and the second factor as the sub plot was different coatings with edible film, non edible film, and without edible film (control). This experimental process were making “jambal roti” after that “jambal roti” treated by coating with edible film, non edible film, without edible film as controlling and it stored approximately 8 weeks. The research had done every two weeks (0, 2, 4, 6 dan 8). Data analysis were analysis of variance (ANOVA) and Honestly Significant Different (HSD). The results showed that the storage time was significantly different (p<0,05), however all treatments and the interaction among them and storage time was not significantly different (p>0,05) to FFA, PV, TBA, moisture content, and Aw content. Jambal roti coated with edible film has low oxidation than those without edible film and non edible film. Non edible film is the best treatment to retard oxidation of “jambal roti” based on FFA, PV, TBA, moisture content and Aw content.
ANALISIS KADAR KOLESTEROL DAN KUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ASAP MENGGUNAKAN ASAP CAIR BERBEDA Nashiruddin, Muhammad Khalid; Swastawati, Fronthea; Susanto, Eko
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.966 KB)

Abstract

Ikan lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang potensial untuk dikembangkan tetapi diprediksikan kandungan kolesterol dalam ikan lele tinggi, pakan ikan lele yaitu limbah telur dan telur mengandung kolesterol tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan asap cair untuk menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan perbedaan asap cair yaitu tanpa asap cair (kontrol), asap cair tempurung kelapa, bonggol jagung, dan kombinasi keduanya dengan pengulangan 3 kali. Ikan asap dianalisa hasil kadar kolesterol, komposisi asam lemak, kadar air, kadar lemak, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan asap cair (tempurung kelapa, bonggol jagung, kombinasi keduanya) berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap kadar kolesterol, kadar air, dan kadar lemak. Perbedaan asap cair berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap kadar kolesterol, penurunan terendah terjadi pada asap cair bonggol jagung sebesar 22,12% (44,98±2,24) mg/100gram, sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada asap cair tempurung kelapa sebesar 42,41% (24,69±3,83). Berdasarkan nilai organoleptik asap cair bonggol jagung adalah yang paling efektif untuk kualitas organoleptik. African catfish is freshwater fish which is potential to be developed however it is predicted high content  of cholesterol due to their feed. This phenomenon caused by catfish feed, egg waste. This study aimed to determine the effect of different liquid smoke to reduce cholesterol level contained in catfish. Catfish smoke were is Completely Random Design consisting of 4 different liquid smoke treatments i.e. without liquid smoke (control), liquid smoke coconut shell, corncob, and a combination of both in triplicates. All treatment were analyzed for  cholesterol, fatty acids composition, water content, lipid content, and organoleptic test. The result showed that the different liquid smoke (coconut shell, corn cob, and a combination) significantly different (p <0.05) to cholesterol levels, moisture content, and lipid content. Different liquid smoke was able to significantly reduce (p <0.05) cholesterol level, the lowest decrease showed on liquid smoke corncorb at 22,12 % while the highest decreased showed in liquid smoke coconut shell at 42,41 %. Based on organoleptic value corncob liquid smoke is the most effective for organoleptic quality.