Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

CMS Comrce Susilo, Joko
AMIKOM ICT AWARD 2010 2010: AMIKOM ICT AWARD 2010
Publisher : AMIKOM ICT AWARD 2010

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cobtrol management sytem pada perusahaan yang dapat tukar menukar informasi atau jual beli produk (barang, jasa dan ide) lewat jaringan komputer, khususnya melalui jaringan internet.
PENYUSUNAN MODEL GREEN ACCOUNTING UNTUK PERUSAHAAN MELALUI PERHATIAN, KETERLIBATAN, PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN DAN AUDITNYA Susilo, Joko; Astuti, Neni
PERMANA Vol 5, No 2 (2014): Februari
Publisher : PERMANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.293 KB)

Abstract

Tujuan Umum - Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi perkembangan akuntansi lingkungan di Indonesia mencakup faktor apa yang menjadi sebab utama oleh pengambil kebijakan manajemen perusahaan terkait dengan perhatian mereka terhadap permasalahan kondisi lingkungan hidup di sekitarnya, seberapa besar perbedaan perhatian, keterlibatan manajemen dan pelaporan akuntansi lingkungan terhadap permasalahan lingkungan hidup. Tujuan Khusus – Tujuan khusus dari penelitian ini adalah dapat menyusunkan suatu model berupa kebijakan green accounting yang di dalamnya mengandung konsep; mempertegas pola hubungan dan memperjelas praktik akuntansi lingkungan (diwujudkan dalam panduan kebijakan), meningkatkan potensi akuntansi lingkungan melalui pendidikan (diwujudkan dalam bahan ajar), dan pengembangan berkelanjutan dari penelitian akuntansi lingkungan itu sendiri yang nantinya dapat diintegrasikan dalam akuntansi sosial (diwujudkan dalam publikasi ilmiah). Desain/Metodologi/Pendekatan – Penelitian ini didesain dalam suatu ekplorasi yang meneliti persepsi manajemen terhadap akuntansi lingkungan mencakup kondisi yang mempengaruhi, perhatian, keterlibatan dan pelaporan akuntansi lingkungannya. Dari hasil uji statistik ini kemudian perusahaan diposisikan dalam matrik green company yang kemudian kebijakan green accounting ini dibuat didasarkan kondisi tersebut.Temuan – Dari hasil pengujian di atas, dapat disimpulkan beberapa hal terkait dengan tujuan penyusunan model kebijakan green accounting melalui perhatian, keterlibatan, pelaporan akuntansi lingkungan dan audit lingkungan. Hasil uji rata-rata membuktikan bahwa memang perusahaanperusahaandi dua daerah ini memiliki perbedaan strategi terkait dengan kebijakan lingkungan hidupnya. Hasil uji rata-rata menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Sleman terkait dengan green corporate strategy-nya berada pada matrik defensife green sedang perusahaan-perusahaan di Bantul berada di matrik extreme green. Meskipun dalam matrik yang berbeda, namun dari sisi kebijakan green accounting, keduanya dapat diberlakukan model yang sama dimana perusahaan bisa saja diwajibkan membuat laporan akuntansi lingkungan yang bersifat tidak saja deskriptif tetapi juga bersifat kuantitatif dalam bentuk laporan terpisah/tersendiri.Originalitas – Penelitian sejenis ini belum banyak dilakukan di Indonesia setidaknya dalam bentuk publikasi, dan kebijakan terkait dengan green accounting juga belum dibuat secara khusus yang mengatur ataupun memberikan arahan kepada manajemen perusahaan untuk ikut bertanggungjawab terhadap keselamatan lingkungan hidup.
HUBUNGAN PROGRAM KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Susilo, Joko; Kurdanti, Weni; Siswati, Tri
GIZI INDONESIA Vol 35, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v35i1.121

Abstract

Praktek pemberian ASI di Indonesia masih buruk, masyarakat masih sering beranggapan bahwa menyusui hanya  urusan  ibu  dan  bayinya.  Kelompok  Pendukung  (KP)  Ibu  dilakukan  untuk  meningkatkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan praktek pemberian ASI  Eksklusif, serta memungkinkan petugas kesehatan  untuk  melakukan  pendampingan  teknis  yang  akhirnya  akan  meningkatkan  cakupan  ASI Eksklusif.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas program Kelompok Pendukung (KP) Ibuterhadap  perilaku  pemberian  ASI  Eksklusif.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  observas ional  dengan rancangan  Kohort  yang  dilaksanakan  pada  bulan  Juli  s.d. Desember  2011  di  wilayah  kerja  Puskesmas Kasihan  II  Kabupaten  Bantul.  Sampel   ditentukan  dengan  cara  purposive  sampling,  dengan  ketentuan bayi  usia  3-4  bulan,  masih  memberikan  ASI  saja,  tinggal  di  wilayah  kerja  Puskesmas  Kasihan  II  dan bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusinya adalah ibu dengan penyakit kronis yang mengganggu pemberian ASI  eksklusif  dan menyusui lebih dari 1 bayi (bayi kembar). Jumlah tiap-tiap kelompok subyek(KP-Ibu dan Non KP-Ibu) adalah 35 orang, dengan melakukan  matching untuk umur. Penempatan kedalam kelompok  KP  dan  Non  KP  dilakukan  secara  acak.  Data  dianalisis  dengan  t  test  dan  chi  square.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat  hubungan  yang nyata  perlakuan KP Ibu terhadap pengetahuan tentang ASI untuk responden yang berpendidikan rendah, tidak bekerja (sebagai ibu rumah tangga), dan yang mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini  (IMD). Sebaliknya untuk responden yang berpendidikan tinggi, bekerja, dan tidak mendapat Inisiasi menyusu  dini, hubungan  ini tidak nyata.  Kesimpulannya, kelompok pendukung  ibu  untuk  mensukseskan  pemberian  ASI  eksklusif  (praktek  menyusu)  sangat  bermanfaat dalam  meningkatkan  pengetahuan  ibu  tentang  ASI  pada  responden  yang  berpendidikan  rendah,  tidak bekerja (sebagai ibu rumah tangga saja), dan yang mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini. Kata kunci: KP-Ibu, pengetahuan ASI, praktek ASI eksklusif
Pengembangan Media Pembelajaran Virtual dan Interaktif untuk Mensimulasikan Instalasi Jaringan Listrik di SMK 2 Surakarta Susilo, Joko; Anitah, Sri; Yamtinah, Sri
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.308 KB)

Abstract

AbstrakPembelajaran instalasi listrik di SMK sering menjadi masalah karena harus tersedianya peralatan yang harus selalu membeli perangkat nyata namun setelah itu perangkat yang digunakan untuk pembelajaran tidak digunakan kembali dan juga yang penting adalah ternyata cara pembelajaran seperti ini kurang efektif karena biasanya dilakukan secara berkelompok. Pada saat pembelajaran dilakukan secara berkelompok maka ada siswa yang hanya mengandalkan hasil kerja rekan-rekannya dan ada yang tidak memperhatikan terhadap pelajaran yang diberikan akhirnya tidak menerima manfaat dari pembelajaran tersebut. Untuk itu dikembangkan sebuah media interaktif yang ditujukan untuk mensimulasikan rangkaian listrik sederhana sehingga bisa dicoba secara langsung oleh masing-masing siswa secara menarik dan interaktif sehingga setiap siswa akan menjadi senang belajar instalasi listrik dan mendapat manfaat serta bisa menyerap materi yang diinginkan. Kata kunci: media pembelajaran; media virtual interaktif; instalasi listrik sederhana
Penelitian finishing kulit lemas (softy leather) dari kulit kambing untuk tas wanita Widhiati, Widhiati; Kasmudjiastuti, Emiliana; Astuti, Emy Sulistyo; Suharjono, Suharjono; Susilo, Joko; Kuwatno, Kuwatno; Suryadi, Suryadi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.923 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v12i24.366

Abstract

This research is aimed at finding the competition of paint substance which optimal applied for softy sheep leather for lady’s bags manufacturing. Materials used in this study were 27 pieces of pickled sheep stock and simple factorial 3 x 3 was use for the research plan, the treatment of which is combination binder RU 3989 (150 gram, 200 gram, 250 gram) and pigment (75 gram, 100 gram, 125 gram) for 1,000 gram paint solution. The research result indicates that the proportion of paint substance composition optimal applied to sheep which are tanned to be softly leather for lady’s bags manufacturing is the combination of 250 gram binder RU 3989 and 75 gram pigment in 1,000 gram paint solution, and the test result fulfil the requirements of sheep garment leather quality.  INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan komposisi bahan bahan untuk cat tutup yang optimal bagi kulit kambing yang disamak menjadi kulit lemas untuk tas wanita. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit kambing awet asam (pikel) sebanyak 27 lembar. Rancangan penelitian menggunakan simple factorial 3 x 3 dengan perlakuan kombinasi perekat (binder) RU 3989 (150 gram, 200 gram, 250 gram) dan zat warna (pigmen) (75 gram, 100 gram, 125 gram) untuk setiap 1.000 gram larutan cat tutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan komposisi bahan bahan cat tutup yang optimal bagi kulit kambing yang disamak menjadi kulit lemas untuk tas wanita adalah perlakuan kombinasi antara perekat RU 3989 sebanyak 250 gram dan zat warna 75 gram dalam 1.000 gram larutan cat tutup dan hasil uji memenuhi persyaratan mutu kulit jaket dari kulit domba/kambing.
Kemampuan motorik kasar siswa sekolah dasar penderita obesitas Wati, Isti Dwi Puspita; Kushartanti, Woro; Susilo, Joko
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 8, No 2 (2011): Oktober
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.019 KB) | DOI: 10.22146/ijcn.17773

Abstract

Background: Childhood is the period of rapid growth and development. Various aspects can affect problems in growth and development such as genetics, natural environment, and social economic status of the family, nutrition status, social and cultural environment. Inappropriate food intake can cause malnutrition in children, both undernourishment and over nourishment (obesity). Obesity is not good for the process of child growth and development because it distorts the process of metabolism and bring risks for cardiovascular diseases.Objective: To identify gross motor ability of obese elementary school students at Yogyakarta Municipality and evaluate motor ability of elementary school students based on degree of obesity.Method: The study was observational with cross sectional design. Subject of the study were 158 obese elementary school students at Yogyakarta Municipality. Subjects were screened and tested using fat caliper and their height and weight were measured. If they belonged to obese their gross motor ability was tested comprising throwing with target, flexibility long jump standing, squatting, push up, balance and speed running. Data were analyzed using Spearman correlation at CI95% (p<0.05).Result: Gross motor ability of children has negative correlation with obesity (r = -0,465), so children with heavy obesity rho have the bad gross motor ability. However there was no relationship between ability of flexibility, standing long jump, balance, and speed running the mobility (sig > 0,05).Conclusion: Child which progressively obesity will have a lower gross motor ability.
Efektivitas penurunan jumlah angka kuman alat makan dan efisiensi biaya yang digunakan pada metode pencucian alat makan di Rumah Sakit Kota Surakarta Andriyani, Annisa; Gunawan, I Made Alit; Susilo, Joko
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 6, No 1 (2009): Juli
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4154.844 KB) | DOI: 10.22146/ijcn.17687

Abstract

Background : Proper process of dishwashing has an important role in the prevention of disease transmission because unclean dishes that contain microorganism can transmit diseases through foods. Therefore, the process of dishwashing has to fulfill the standard of health. Currently, there are three methods of dishwashing in the hospital; electronic dishwashing, three compartment sink (TCS), and conventional method. They have the same purpose, i.e. cleaning dishes. To find out effectiveness and efficiency of those three methods, it is necessary to know the germ rate and cost spent. Objective : To identify the effectiveness of germ rate reduction and cost efficiency of electronic dishwashing, TCS, and conventional method of dishwashing at hospitals in Surakarta Municipality. Method : This experiment used randomized design trial. Populations were all dishes at hospitals of Surakarta Municipality with certain criteria. Hospitals that fulfilled the criteria were Dr. Moewardi Hospital, Prof. Dr. R. Soeharso Orthopedic Hospital, and Banjarsari Hospital. There were six items of samples consisting of two plates, two drinking glasses, and two spoons. The number of experiment units in the study were 3 experiments x 3 times repeating x 6 items of dishes x 2 evaluations totaling 108 units of experiment. Analysis used t-test, ANOVA, and cost effectiveness.Result : Washing process used electronic dishwashing, TCS, and simple method could reduce the different numbers of germs, those amounted to 84 colony/cm2, 1,276.38 colony/cm2, and 321.27 colony/cm2, respectively. TCS was the most effective and efficient method in reducing the number of germ. The cost only Rp 1,00 to reduce 15.56 colony/cm2 using TCS method. Conclusion : There were different reductions of germ rate after dishwashing used electronic dishwashing, TCS, and conventional methods. Among them, TCS was the most effective and efficient method in reducing germ rate.
Pengetahuan, sikap dan ketrampilan penjamah makanan yang diberi pelatihan keamanan pangan di Instalasi Gizi RS Jantung Harapan Kita Prasetyaningsih, Ani; Sudargo, Toto; Susilo, Joko
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 2, No 2 (2005): November
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4319.183 KB) | DOI: 10.22146/ijcn.17404

Abstract

Background: Food poisoning occurrence in Indonesia is increasingly growing. Studies also show that nosocomial infection of digestive tract happens in some hospitals because of bacteria transmission. Lack of knowledge, attitude and skills of food handlers about food safety will lead to high risk of disease occurrence cause by food. To prevent such on occurrence, training on food safety for food handlers at hospitals should be held.Objective: To know knowledge, attitude, and practice of food handlers trained on food safety at nutrition installation of Harapan Kita Heart Cardiovascular Hospital..Methods: The study was a quasi-experiment which used pre test-posttest times series design. Subject of the study were 40 food handlers out of 73 total population. Each subject was trained on food safety and observed 3 times (prior to training, 1 month and 2 months after training). Data were analyzed using SPSS for windows version 10.0.Results: After training on food safety given for 5 days there was significant increase of knowledge, attitude and skill of food handlers with p=0.00 (p<0.05) at the period before up to 1 month after training and at the period before up to 2 months after training, but at the period of 1 month up to 2 months there was significant decrease with p=0.00 (p<0.05). Respondent characteristics consisting of age education and length of work did not have significant relationship (p>0.05) with knowledge, attitude and skills of food handlers.Conclusion: There was increase of knowledge, attitude and skill of food handlers before and after 1 month of training.
Pengaruh taburia terhadap status anemia dan status gizi balita gizi kurang Kunayarti, Wahyuni; Julia, Madarina; Susilo, Joko
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 11, No 1 (2014): Juli
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.737 KB) | DOI: 10.22146/ijcn.18882

Abstract

Background: Micronutrient deficiency seriously contributes to child morbidity and mortality. The need for micronutrient can be fulfilled from food, fortified food, and direct supplementation. Taburia is multivitamin multimineral that is aimed to meet the need for micronutrient of undernourished under-fives and to prevent the increased prevalence of undernourishment. It is necessary efficacy and effectiveness study of Taburia to anemia and nutritional status of undernourished under fives of 24-55 months.Objective: To identify the effect of Taburia supplementation to anemia and nutrition status of under fives at District of Lombok Timur.Method: The study was experimental with prospective cohort study design carried out at District of Lombok Timur, Province of Nusa Tenggara Barat. The subject of the study was undernourished under fives at the area of Nutrition Improvement Community through Empowerment (NICE) project. The independent variables were Taburia and biscuits; the dependent variables were anemia and nutrition status; and the external variables were the intake of energy, protein, vitamin A, vitamin C, Fe, and zinc. Data analysis used ANOVA and paired t-test.Results: There was a significant difference in the average level of hemoglobin of the subject after the intervention, either in taburia group, biscuit group, or taburia+biscuit group (p<0.05). There was the difference in average weight after intervention in the three groups (p<0.05). There was no significant difference in the average level of hemoglobin and the average level of weight between biscuit group and Taburia+biscuit group. There was a change in anemia status from anemia to nonanemia; the highest was in Taburia group, i.e. 96%; and better nutrition status at the end of the experiment occurred at Taburia+biscuit group from emaciated to normal (100%).Conclusion: Taburia supplementation could increase anemia status. Micronutrient supplementation was needed to increase nutrition status.
Konsumsi sagu keluarga berdasarkan preferensi dan persepsi nilai sosial sagu keluarga di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Imanuddin, Imanuddin; Mursyid, Abidillah; Susilo, Joko
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 4, No 3 (2008): Maret
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3402.331 KB) | DOI: 10.22146/ijcn.17673

Abstract

Background: Variety of staple foods has an important role in supporting food security of the community. However, more people who used to consume non rice turn to consume rice nowadays. Sago (sinonggi) as one of staple foods is consumed less every year in Sulawesi Tenggara. This may be due to some factors, among others are preferences of the community to sago, perception of the community about social value of sago and sago availability.Objective: To identify the consumption of sago of the family in relation to preferences and perception of the family about social value of sago, availability of sago in the family level and its distribution.Method: The study was observational with cross sectional design. Research location was determined using cluster stratified random sampling technique. Three sub districts represented category of far, medium, and close from district capital. Two villages represented category of close and far from sub district capital. Distribution of 196 households samples were taken with proportionate sampling technique in 6 chosen villages. Variables of the study consisted of preferences to sago, perception about social value of sago, sago consumption and availability of sago in the household. Data were obtained through structured interview using questionnaire and observation. Bivariable analysis used chi-square; whereas multivariable used logistic regression.Results: Sago as complementary food of rice was consumed everyday by 65% of households. Preference level of sago was like (70.4%) and favorite (29.6%). Household perceived social value of sago as low (74.0%) and not low (26.0%). Sago was always available throughout the years at distribution level.Conclusions: There were differences in the consumption of sago based on the family preferences of sago, the family perception of sago social values, and the household availability of sago. Sago availability in the household was the most dominant factor of sago consumption in the household.