Sebuah karya sastra tercipta, baik secara langsung atau tidak langsung merupakan kebebasan sikap budaya pengarang terhadap realitas yang dialaminya. Dalam proses penciptaan karya sastra tersebut lebih banyak disebabkan oleh kontinuitas kehidupan yang tidak pernah habis antara nilai sosial dengan nilai ideal dalam diri pengarang. Jati diri perempuan dalam novel Mencari Perempuan Yang Hilang Karya Dr. Imad Zaki yang dialihbahasakan oleh Dr. Zuriyati, M.Pd. dianalisis secara pembacaan mimetik dan pembacaan hermeneutik dengan teori semiotika Yuri Lotman untuk menangkap ikonisitas dan maknanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode content analysis. Masalah penelitian adalah (1) bagaimanakah penggambaran ikonisitas krisis pencarian jati diri perempuan modern dalam novel MPYH karya Dr. Imad Zaki? (2) Bagaimanakah pemaknaan dengan pembacaan mimetik dan pembacaan hermeneutik pencarian jati diri perempuan modern dalam novel MPYH? Hasil penelitian ini adalah (1) Retorika ikonis krisis pencarian jati diri perempuan modern dalam novel Mencari Perempuan yang Hilang karya Dr. Imad Zaki ditandai dengan tiga hal, yaitu sekularisme, materialisme, dan individualisme. (2) Pemaknaan dengan pembacaan mimetik dan pembacaan hermeneutik pencarian jati diri perempuan modern dalam novel MPYH adalah tipikal perempuan tradisional dan modern dihadirkan dan dioposisikan dalam novel ini sehingga mampu melukiskan krisis pencarian jati diri perempuan dalam masyarakat modern dengan memberikan “rekomendasi” jati diri perempuan modern kebudayaan Arab kepada pembaca. Kesimpulan penelitian adalah novel ini merupakan sebuah bentuk pemikiran sekaligus perenungan yang mampu membuat pembaca berkontemplasi tentang harapan penulis dan pencarian jati diri perempuan modern dalam budaya masyarakat Arab.Kata Kunci: jati diri perempuan, novel, semiotika kebudayaan