Siti Robi'ah Adawiyah
Universitas Singaperbangsa Karawang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN KARAKTER TOKOH UTAMA SI KABAYAN JADI DUKUN KARYA MOH. AMBRI DENGAN SI KABAYAN KARYA UTUY TATANG SONTANI Siti Robi'ah Adawiyah; Dian Hartati
Pena Literasi Vol 5, No 1 (2022): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.5.1.85-99

Abstract

Si Kabayan merupakan tokoh populer dalam cerita rakyat Sunda. Banyak sekali versi cerita mengenai Si Kabayan. Seperti novel Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh. Ambri dengan naskah drama Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani, kedua teks tersebut mengangkat kisah Si Kabayan yang berpura-pura menjadi dukun, namun memiliki karakter dan alur cerita yang berbeda. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan karakter tokoh utama dalam novel Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh. Ambri dengan naskah drama Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani. Menggunakan penelitian kualitatif metode deskriptif analisis, yaitu menemukan fakta-fakta yang terdapat dalam teks kemudian mendeskripsikan analisis tersebut menjadi sebuah artikel. Subjek penelitian adalah novel Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh. Ambri dan naskah drama Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani sebagai sumber utama, dan buku-buku penelitian sastra sebagai sumber pendukung. Sedangkan objek penelitian adalah perbandingan karakter tokoh utama dalam novel Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh. Ambri dengan naskah drama Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah struktur intrinsik dan perbandingan karakter tokoh utama dari novel Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh. Ambri dengan naskah drama Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani. Dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam novel karya Moh. Ambri dengan naskah drama karya Utuy memiliki persamaan dan perbedaan karakter meski sama-sama menggunakan tokoh Si Kabayan. Persamaan karakter tokoh Kabayan adalah pemalas, licik, suka berbohong, rakus, dan angkuh. Sedangkan perbedaan karakter terdapat pada tokoh Kabayan dalam novel, yaitu kasar dan lawak. Persamaan tokoh utama perempuan adalah penurut dan mudah tersulut emosi, sedangkan perbedaan terdapat pada tokoh Saikem dalam novel, yaitu licik. 
KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL DAMAR KAMBANG KARYA MUNA MASYARI Siti Robi'ah Adawiyah; Een Nurhasanah; Dian Hartati
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KREDO VOLUME 6 NO 1 TAHUN 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v6i1.8747

Abstract

Novel merupakan salah satu karya sastra yang mengisahkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemanusiaan. Seperti novel Damar Kambang karya Muna Masyari yang mengangkat permasalahan gender dalam masyarakat Karang Penang. Para tokoh dalam cerita mengalami berbagai ketidakadilan yang akan dijelaskan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis bentuk ketidakadilan gender yang terdapat dalam novel Damar Kambang karya Muna Masyari. Ketidakadilan gender merupakan persoalan yang merugikan salah satu pihak antara perempuan dan laki-laki. Novel Damar Kambang karya Muna Masyari bertema ketidakadilan gender dengan mengangkat isu pernikahan dini yang mengharuskan perempuan menerima segala hal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif kualitatif yang menjawab permasalahan dengan cara mengumpulkan data dan menyusun laporan. Subjek penelitian ini adalah novel Damar Kambang karya Muna Masyari. Sedangkan objek penelitian ini adalah keseluruhan data yang terdapat dalam novel Damar Kambang karya Muna Masyari. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dengan studi kepustakaan serta teknik baca dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Tahap analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data berupa kata-kata, kalimat, dan wacana yang terdapat dalam novel. Mengklasifikasikan data terkait bentuk ketidakadilan gender seperti marginalisasi, subordinasi, stereotype, kekerasan, dan beban kerja. Data yang telah diklasifikasi kemudian dianalisis dan disajikan berupa penjelasan deskripsi.