Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Role of Modern Observation in Understanding the Beginning of the Hijri Month Frangky Suleman; Djamila Usup
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jis.v19i1.1128

Abstract

This study aims to observe the determination of the beginning of the Hijri month in the implementation of Islamic holidays and contribute to modern society. The implementation of this research uses phenomenological methods and scientific approach methods, where both methods will combine several conjunction theories that occur with the results of observations. The Ministry of Religion of the Republic of Indonesia made observations with several criteria used from observations in 1970 with the height of the new moon 2°, the elongation distance between the moon and the sun reaching 3° is the distance between the moon and the sun. The age of the sun and moon when it reaches 8 hours from ijtima. The results found are that for now, with light pollution, the new moon, an object, cannot reach a height of < 2° because the parameter in determining the image of the crescent moon is the object in the form of a thin and dim line. It is concluded that the observation of the new moon with a height of < 2° could not observe, either by using tools or with the naked eye. So science is the solution to understand the theory and implementation of determining the beginning of the Hijri month.
PROBLEMATIKA ARAH KIBLAT Frangky Suleman
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Vol 9, No 1 (2011)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.955 KB) | DOI: 10.30984/as.v9i1.17

Abstract

Permasalahan kiblat tiada lain adalah masalah arah, yakni arah ka’bah ke Makkah. Arah ka’bah ini dapat ditentukan dari setiap titik atau tempat di permukaan bumi ini dengan melakukan perhitungan dan pengukuran. Oleh sebab itu perhitungan arah kiblat pada dasarnya adalah perhitungan untuk mengetahui guna menetapkan ke arah mana ka’bah di Makkah itu dilihat dari suatu tempat di permukaan bumi ini sehingga semua gerakan orang yang sedang melaksanakan salat, baik ketika berdiri, ruku’, maupun sujudnya selalu berimpit dengan arah yang menuju ka’bah.
PENETAPAN SYARI’AT UNTUK KEMASLAHATAN HAMBA DI DUNIA & AKHIRAT Frangky Suleman
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.797 KB) | DOI: 10.30984/as.v7i2.40

Abstract

Al-Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang dilegetimasi oleh Allah Swt sebagai sumber hukum Islam dan barang siapa yang melanggar ketentuan tersebut maka akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan tingkat pelanggaran yang ia lakukan. Hukum Islam merupakan  suatu sistem hukum yang berdasarkan wahyu maka hukum Islam bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan manusia dan kebahagiaan di akhirat kelak. Keharmonisan hubungan tersebut ditentukan oleh harmonisasi hubungan manusia baik itu secara individu  maupun secara kolektif, serta hubungan manusia dengan alam sekitarnya…di atas semua tersebut harus ditentukan oleh hubungan yang harmonisasi antara manusia sebagai makhluk dan Allah swt sebagai Khaliq).
PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT Frangky Suleman
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Vol 9, No 2 (2011)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.585 KB) | DOI: 10.30984/as.v9i2.31

Abstract

Awal waktu shalat merupakan perhitungan yang ditetapkan dengan berdasarkan garis edar matahari atau penelitian posisi matahari terhadap bumi, oleh karena itu menghitung awal waktu shalat adalah menghitung kapan matahari akan menempati posisi tertentu yang sekaligus menjadi penunjuk waktu shalat, yaitu pada saat tergelincir, saat membuat bayang-bayang sama panjang dengan bendanya, saat terbenam, saat hilangnya mega merah, saat terbitnya fajar dan saat terbitnya matahari.
PERADILAN MASA BANI ABBASIYAH frangky Suleman
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.679 KB) | DOI: 10.30984/as.v14i1.310

Abstract

The judiciary (al-Qadha) is well-known from time immemorial up to the present time. Driven by the need and the welfare of human life, judiciary is something inevitable to exist. It is one of the prerequisites to the establishment of a government in order to resolve disputes between citizens. No political sovereignty in the world, whatever its form, will stand without justice enforcement. Keyword: Al-Qadha, Abbasiyah
PANDANGAN HAKIM TERHADAP KELALAIAN NAFKAH ANAK PASCA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA TONDANO Frangky Suleman
Al-Mujtahid: Journal of Islamic Family Law Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jifl.v1i1.1643

Abstract

Pandangan Hakim Pengadilan Agama Terhadap Kelalaian Nafkah Anak Pasca Perceraian. Pandangan merupakan kata serap dari kata pandang yang berarti mengamati, menganalisa, berpendapat, serta memperhatikan sesuatau yang dianggap perlu. Dalam hal ini hakim pengadilan agama mempunyai wewenang penuh untuk mengambil sebuah keputusan dalam berperkara di pengadilan khususnya pengadilan agama. Hasil penelitian menunjukan bahwa pentingnya tuntutan nafkah anak di masukan ke dalam isi surat gugatan bukan hanya ingin berpisah, atau pun tentang harta bersama melainkan juga tentang keberlangsungan hidup anak mulai dari, kenyamanan, pertumbuhan serta perkembangan anak tersebut. Karena jikalau tidak di masukan dalam isi surat gugatan maka tidak ada kekuatan hukum sama sekali apa bila mengadu ke Pengadilan.
Tinjauan Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pelaku Usaha di Kecamatan Belang: Perspektif Maslahah Mursalah Fitriani Tadete; Frangky Suleman; Syahrul Mubarak Subeitan
Al-'Aqdu: Journal of Islamic Economics Law Vol 3, No 1 (2023): June
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/ajiel.v3i1.2222

Abstract

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk melihat dampak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) terhadap pelaku usaha di Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara dan dianalisis melalui perspektif Maslahah Mursalah. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan merupakan hasil penelitian di beberapa titik seperti terminal taksi wilayah Belang-Manado, Pasar Belang, dan pelabuhan kapal nelayan yang ada di kecamatan Belang. Penelitian ini juga melakukan analisis data dan pengecekan keabsahan data. Penelitian ini memperoleh data bahwa dampak kenaikan harga BBM terhadap pelaku usaha di Kecamatan Belang, yaitu membengkaknya pengeluaran karena segala kebutuhan juga ikut naik, minat pelanggan berkurang karena pelanggan lebih memilih harga yang relatif murah, daya saing harga meningkat karena penimbunan barang sebelum kenaikan harga BBM oleh pelaku usaha yang memiliki modal yang cukup banyak, pendapatan menurun karena segala biaya operasional meningkat, dan terpaksa mencari pekerjaan lain sebagai penambah perekonomian demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Kebijakan pemerintah dalam menaikan harga bahan bakar minyak tidak sejalan dengan konsep Maslahah Mursalah yang tujuannya untuk mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Malahan, dengan terbitnya kebijakan untuk menaikan harga BBM akan semakin mengerucut kepada persoalan yang makin kompleks, yaitu meningkatnya angka kemiskinan. Karena kenyataannya setelah naiknya harga BBM, banyak masyarakat yang penghasilannya menurun dibandingkan sebelum diterapkannya kebijakan pemerintah untuk menghapuskan dan menaikan harga BBM.