A. Caroline Sutandi
Department of Civil Engineering Parahyangan Catholic University

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

BLACKSPOT LOCATION AND RECOMMENDATION TO REDUCE NUMBER AND SEVERITY OF ACCIDENTS ON PURBALEUNYI TOLL ROAD Sutandi, A. Caroline; Gosalim, Wilson
Jurnal Transportasi Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.273 KB)

Abstract

Toll roads, as land transportation infrastructure, have an important role in Indonesia. With a high number of road crashes in Indonesia, with about 40,000 people die on the road each year, the determination of blackspot locations is crucial. The aim of this study is to analyze blackspot location on a toll road in Indonesia and, furthermore, to provide recommendations in order to reduce number and severity of accident. A case study is carried out on a toll road, named Purbaleunyi Toll Road, in West Java. Accident rate value and UCL method are used in this study to determine blackspot locations. The results indicated that there are many blackspot locations along the toll road and recommended solutions provided are adherence to traffic regulation, adherence to vehicle worthiness,dissemination of road safety importance to road users, and the implementation of blackspot treatments continuously.Keywords: blackspot location, road crashes, toll road, blackspot treatments
EVALUASI KINERJA DARI SISTEM PENGENDALIAN LALULINTAS KAWASAN PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL DENGAN BANYAK FASE DAN PERGERAKAN Sutandi, A. Caroline
Jurnal Transportasi Vol 7, No 1 (2007)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.924 KB)

Abstract

Abstrak Sistem Pengendalian Lalulintas Kawasan atau Area Traffic Control Systems (ATCS) sudah banyak dikenal sebagai salah satu sistem untuk mengurangi kemacetan lalulintas di daerah perkotaan. Tetapi penerapannya di kota-kota besar di negara berkembang perlu perhatian khusus karena pada umumnya jaringan jalan berpola grid di kota-kota tersebut hanya terdapat di pusat kota. Lebih lanjut, jarak antar persimpangan, jumlah kaki persimpangan dan jumlah lajur tiap arah bervariasi antara satu persimpangan dengan persimpangan lainnya, sehingga terdapat jumlah fase dan jumlah pergerakan (movement) yang sangat bervariasi pada persimpangan-persimpangan tersebut. Tujuan studi ini adalah untuk mengevaluasi kinerja dari sistem pengendalian lalulintas kawasan pada persimpangan-persimpangan dengan banyak fase dan pergerakan (lebih dari 10 pergerakan). Selain itu, juga untuk memberikan rekomendasi mengenai bagaimana meningkatkan kinerja lalulintas di tengah masalah-masalah transportasi yang ada sekarang sebagai kendala. Studi kasus dilakukan pada jaringan jalan di Bandung, dimana SCATS (Sydney Coordinated Adaptive Traffic Control Systems) telah diterapkan sejak bulan Juni tahun 1997. AIMSUN (Advanced Interactive Microscopic Simulation for Urban and Un-urban Network) microsimulator digunakan untuk mengevaluasi ATCS selama jam sibuk dan tidak sibuk. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa jumlah fase dan pergerakan yang lebih tinggi akan cenderung mengurangi arus lalulintas yang keluar dari persimpangan (throughput) dan meningkatkan kemacetan lalulintas di persimpangan tersebut. Oleh karena itu direkomendasikan untuk membatasi jumlah pergerakan pada persimpangan tersebut. Dengan menggunakan AIMSUN microsimulator, hasil perbandingan antara menerapkan dan tidak menerapkan pembatasan jumlah pergerakan pada persimpangan menunjukkan bahwa throughput meningkat tajam sebesar 78%, terutama selama jam sibuk pagi dan sore, dan rata-rata antrian dan antrian maksimum menurun tajam antara 55%-67%. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan ATCS pada persimpangan-persimpangan dengan banyak fase dan pergerakan adalah tidak efektif.  Hasil studi ini tidak hanya bermanfaat bagi kota Bandung, tetapi juga dapat bermanfaat bagi kota-kota besar lain di Indonesia dan di negara berkembang lain yang memiliki kondisi-kondisi lalulintas setempat yang serupa.Kata-kata kunci: Sistem pengendalian lalulintas kawasan, persimpangan bersinyal dengan banyak fase dan pergerakan, daerah perkotaan
INTEGRATED ROAD SAFETY APPROACH TOWARDS SAFER ROAD IN INDONESIA Sutandi, A. Caroline; Santosa, Wimpy
Jurnal Transportasi Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.636 KB)

Abstract

Safer road is a global issue in the world. Regarding road conditions, traffic conditions, and accident rate in developing countries, including Indonesia, safer road is crucial. Furthermore, the problem is worse because of a number of reasons i.e. data of road geometric, road pavement surface, road furniture conditions, and traffic accident are not well recorded, difference available recorded data among institutions, and beginning level of intelligent transportation systems implementation. Moreover, to reach safer road, all stakeholders involved (road authorities, industries, experts, road users) should work together. In order to reach integrated road safety approach, the aims of this study are to determine steps to decrease number and severity of traffic accident before, during, and after accident occur, and then to recommend road safety scheme towards safer road in Indonesia. Sustainable and consistent implementation of steps and road safety scheme leads to significant improvement of safer road in Indonesia. Keywords: safer road, accident rate, traffic accident, traffic condition  Jalan berkeselamatan merupakan isu global di dunia. Terkait dengan kondisi jalan, kondisi lalu lintas, dan tingkat kecelakaan di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, jalan yang lebih aman sangat penting. Selain itu permasalahan lebih diperburuk oleh beberapa alasan, yaitu data geometrik jalan, kondisi permukaan perkerasan jalan, kondisi perlengkapan jalan, data kecelakaan lalulintas yang tidak tercatat dengan baik, perbedaan data yang tercatat di institusi-institusi terkait, dan implementasi sistem transportasi cerdas baru pada tahap awal. Untuk mencapai jalan yang berkeselamatan semua pemangku kepentingan yang terlibat (otoritas jalan, industri, ahli, pengguna jalan) harus bekerja sama. Dengan memperhatikan pendekatan keselamatan jalan terpadu, tujuan penelitian ini adalah menentukan langkah-langkah untuk mengurangi jumlah dan tingkat keparahan kecelakaan sebelum, selama, dan setelah kecelakaan terjadi serta merekomendasikan skema keselamatan jalan menuju jalan yang lebih aman di Indonesia. Keberkelanjutan dan penerapan yang konsisten langkah-langkah dan skema keselamatan jalan akan menghasilkan perbaikan yang signifikan akan jalan berkeselamatan di Indonesia. Kata-kata kunci: jalan berkeselamatan,tingkat kecelakaan, kecelakaan lalulintas, kondisi lalulintas
ESTIMASI PELAYANAN OPERASIONAL BUS LANE DI BANDUNG Kusuma, Gatot Perdana; Sutandi, A. Caroline; Santosa, Wimpy; Joewono, Tri Basuki
Jurnal Transportasi Vol 7, No 2 (2007)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.806 KB)

Abstract

Abstract As a way to improve the service of public transportation, there is a plan to operate bus lane in the city of Bandung with Cibeureum-Cibiru as a selected route. The aim of this study is to estimate the number of passenger and also the operational characteristics of bus lane for 20 years, i.e. from 2007 up to 2027. By employing deterministic approach, several operational characteristics, i.e. frequency, headway, and number of bus, are estimated. Two types of bus are employed, i.e. medium and regular bus with 55 and 85 passengers. Number of passengers for the year of 2007 and 2027 are 1,562 and 2,321 passengers per hour per direction, respectively. In 2007, frequency for medium and regular bus is 14 and 10 bus per hour, while the headway is 4.3 and 6 minutes. Number of medium and regular bus for the year of 2007 is 27 and 20 units.Keywords: bus lane, pelayanan operasional, estimasi, angkutan umum.
ESTIMASI PELAYANAN OPERASIONAL BUS LANE DI BANDUNG Kusuma, Gatot Perdana; Sutandi, A. Caroline; Santosa, Wimpy; Joewono, Tri Basuki
Jurnal Transportasi Vol 7, No 2 (2007)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.806 KB) | DOI: 10.26593/jt.v7i2.1823.%p

Abstract

Abstract As a way to improve the service of public transportation, there is a plan to operate bus lane in the city of Bandung with Cibeureum-Cibiru as a selected route. The aim of this study is to estimate the number of passenger and also the operational characteristics of bus lane for 20 years, i.e. from 2007 up to 2027. By employing deterministic approach, several operational characteristics, i.e. frequency, headway, and number of bus, are estimated. Two types of bus are employed, i.e. medium and regular bus with 55 and 85 passengers. Number of passengers for the year of 2007 and 2027 are 1,562 and 2,321 passengers per hour per direction, respectively. In 2007, frequency for medium and regular bus is 14 and 10 bus per hour, while the headway is 4.3 and 6 minutes. Number of medium and regular bus for the year of 2007 is 27 and 20 units.Keywords: bus lane, pelayanan operasional, estimasi, angkutan umum.
BLACKSPOT LOCATION AND RECOMMENDATION TO REDUCE NUMBER AND SEVERITY OF ACCIDENTS ON PURBALEUNYI TOLL ROAD Sutandi, A. Caroline; Gosalim, Wilson
Jurnal Transportasi Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.273 KB) | DOI: 10.26593/jt.v13i2.529.%p

Abstract

Toll roads, as land transportation infrastructure, have an important role in Indonesia. With a high number of road crashes in Indonesia, with about 40,000 people die on the road each year, the determination of blackspot locations is crucial. The aim of this study is to analyze blackspot location on a toll road in Indonesia and, furthermore, to provide recommendations in order to reduce number and severity of accident. A case study is carried out on a toll road, named Purbaleunyi Toll Road, in West Java. Accident rate value and UCL method are used in this study to determine blackspot locations. The results indicated that there are many blackspot locations along the toll road and recommended solutions provided are adherence to traffic regulation, adherence to vehicle worthiness,dissemination of road safety importance to road users, and the implementation of blackspot treatments continuously.Keywords: blackspot location, road crashes, toll road, blackspot treatments
SERVICE PERFORMANCE EVALUATION IN LARGE RAILWAY STATION IN INDONESIA Sutandi, A. Caroline; Paladan, Floid Olzon
Jurnal Transportasi Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.899 KB) | DOI: 10.26593/jt.v16i2.2361.%p

Abstract

Abstract People need transportation for social and economic daily activities. Since road network usually experience traffic congestion, railroad is one of good alternatives. People will choose train as a public transportation if there is a good service performance. In accordance with domestic and international social and economic activities in Indonesia, national and international service standard is important. The aim of this study is to evaluate the service performance of large railway station in a large city in developing country. Bandung large railway station is carried out as a case study. Indonesian transportation minister regulation No. 48 year 2015 regarding people transport by train and Department for Transport Scotland, 2015 regarding design standards for accessible railway stations used as the standards. Results indicated that waiting room, boarding room, and prayer room fulfill the standards while restroom, lighting, and air-conditioner are unfulfilled. Furthermore, improvement, routine inspection, and maintenance have to be implemented consistently. Keywords: service performance, large railway station, large city, developing country  Abstrak Manusia memerlukan transportasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi sehari-hari. Jaringan jalan umumnya selalu mengalami kemacetan lalulintas, karenanya jalan rel adalah alternatif yang baik. Orang akan memilih kereta api sebagai moda transportasi publik jika terdapat pelayanan yang baik. Berkenaan dengan kegiatan sosial dan ekonomi yang bertaraf nasional dan internasional di Indonesia, maka pemenuhan terhadap standar pelayanan nasional dan internasional menjadi penting. Tujuan studi adalah mengevaluasi kinerja pelayanan stasiun besar kereta api di kota besar di negara berkembang. Stasiun besar kereta api Bandung digunakan sebagai studi kasus. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 48 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api dan Standar Department for Transport Scotland, 2015 tentang Standar Desain untuk Stasiun Kereta Api yang mudah diakses digunakan sebagai pedoman. Ruang tunggu, ruang boarding, dan mushola memenuhi kedua standar. Toilet, penerangan, dan sistem pendingin ruangan tidak memenuhi kedua standar. Selanjutnya perbaikan, inspeksi rutin, dan pemeliharaan harus konsisten dilakukan. Kata-kata kunci: kinerja pelayanan, stasiun besar kereta api, kota besar, negara berkembang
INTEGRATED ROAD SAFETY APPROACH TOWARDS SAFER ROAD IN INDONESIA Sutandi, A. Caroline; Santosa, Wimpy
Jurnal Transportasi Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.636 KB) | DOI: 10.26593/jt.v14i2.1395.%p

Abstract

Safer road is a global issue in the world. Regarding road conditions, traffic conditions, and accident rate in developing countries, including Indonesia, safer road is crucial. Furthermore, the problem is worse because of a number of reasons i.e. data of road geometric, road pavement surface, road furniture conditions, and traffic accident are not well recorded, difference available recorded data among institutions, and beginning level of intelligent transportation systems implementation. Moreover, to reach safer road, all stakeholders involved (road authorities, industries, experts, road users) should work together. In order to reach integrated road safety approach, the aims of this study are to determine steps to decrease number and severity of traffic accident before, during, and after accident occur, and then to recommend road safety scheme towards safer road in Indonesia. Sustainable and consistent implementation of steps and road safety scheme leads to significant improvement of safer road in Indonesia. Keywords: safer road, accident rate, traffic accident, traffic condition  Jalan berkeselamatan merupakan isu global di dunia. Terkait dengan kondisi jalan, kondisi lalu lintas, dan tingkat kecelakaan di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, jalan yang lebih aman sangat penting. Selain itu permasalahan lebih diperburuk oleh beberapa alasan, yaitu data geometrik jalan, kondisi permukaan perkerasan jalan, kondisi perlengkapan jalan, data kecelakaan lalulintas yang tidak tercatat dengan baik, perbedaan data yang tercatat di institusi-institusi terkait, dan implementasi sistem transportasi cerdas baru pada tahap awal. Untuk mencapai jalan yang berkeselamatan semua pemangku kepentingan yang terlibat (otoritas jalan, industri, ahli, pengguna jalan) harus bekerja sama. Dengan memperhatikan pendekatan keselamatan jalan terpadu, tujuan penelitian ini adalah menentukan langkah-langkah untuk mengurangi jumlah dan tingkat keparahan kecelakaan sebelum, selama, dan setelah kecelakaan terjadi serta merekomendasikan skema keselamatan jalan menuju jalan yang lebih aman di Indonesia. Keberkelanjutan dan penerapan yang konsisten langkah-langkah dan skema keselamatan jalan akan menghasilkan perbaikan yang signifikan akan jalan berkeselamatan di Indonesia. Kata-kata kunci: jalan berkeselamatan,tingkat kecelakaan, kecelakaan lalulintas, kondisi lalulintas
EVALUASI KINERJA DARI SISTEM PENGENDALIAN LALULINTAS KAWASAN PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL DENGAN BANYAK FASE DAN PERGERAKAN Sutandi, A. Caroline
Jurnal Transportasi Vol 7, No 1 (2007)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.924 KB) | DOI: 10.26593/jt.v7i1.1812.%p

Abstract

Abstrak Sistem Pengendalian Lalulintas Kawasan atau Area Traffic Control Systems (ATCS) sudah banyak dikenal sebagai salah satu sistem untuk mengurangi kemacetan lalulintas di daerah perkotaan. Tetapi penerapannya di kota-kota besar di negara berkembang perlu perhatian khusus karena pada umumnya jaringan jalan berpola grid di kota-kota tersebut hanya terdapat di pusat kota. Lebih lanjut, jarak antar persimpangan, jumlah kaki persimpangan dan jumlah lajur tiap arah bervariasi antara satu persimpangan dengan persimpangan lainnya, sehingga terdapat jumlah fase dan jumlah pergerakan (movement) yang sangat bervariasi pada persimpangan-persimpangan tersebut. Tujuan studi ini adalah untuk mengevaluasi kinerja dari sistem pengendalian lalulintas kawasan pada persimpangan-persimpangan dengan banyak fase dan pergerakan (lebih dari 10 pergerakan). Selain itu, juga untuk memberikan rekomendasi mengenai bagaimana meningkatkan kinerja lalulintas di tengah masalah-masalah transportasi yang ada sekarang sebagai kendala. Studi kasus dilakukan pada jaringan jalan di Bandung, dimana SCATS (Sydney Coordinated Adaptive Traffic Control Systems) telah diterapkan sejak bulan Juni tahun 1997. AIMSUN (Advanced Interactive Microscopic Simulation for Urban and Un-urban Network) microsimulator digunakan untuk mengevaluasi ATCS selama jam sibuk dan tidak sibuk. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa jumlah fase dan pergerakan yang lebih tinggi akan cenderung mengurangi arus lalulintas yang keluar dari persimpangan (throughput) dan meningkatkan kemacetan lalulintas di persimpangan tersebut. Oleh karena itu direkomendasikan untuk membatasi jumlah pergerakan pada persimpangan tersebut. Dengan menggunakan AIMSUN microsimulator, hasil perbandingan antara menerapkan dan tidak menerapkan pembatasan jumlah pergerakan pada persimpangan menunjukkan bahwa throughput meningkat tajam sebesar 78%, terutama selama jam sibuk pagi dan sore, dan rata-rata antrian dan antrian maksimum menurun tajam antara 55%-67%. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan ATCS pada persimpangan-persimpangan dengan banyak fase dan pergerakan adalah tidak efektif.  Hasil studi ini tidak hanya bermanfaat bagi kota Bandung, tetapi juga dapat bermanfaat bagi kota-kota besar lain di Indonesia dan di negara berkembang lain yang memiliki kondisi-kondisi lalulintas setempat yang serupa.Kata-kata kunci: Sistem pengendalian lalulintas kawasan, persimpangan bersinyal dengan banyak fase dan pergerakan, daerah perkotaan
REDUCTION OF URBAN ROAD PERFORMANCE IN CONSEQUENCE OF CURB PARKING Sutandi, A. Caroline; Oktavianto, Panji _
Jurnal HPJI Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal HPJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/.v2i1.2126.%p

Abstract

Abstract Traffic congestion usually occurs on urban roads in large cities in developing countries. A number existing conditions worsen traffic congestion including unbalance rapid increase of vehicle number towards low increase of road density per year, poor land use planning, poor adherence to traffic regulation, and curb parking. The aim of this study is to evaluate the reduction of urban road performance in consequence of curb parking. Case study is carried out on Abdul Rahman Saleh Street (4/2UD) in large city Bandung, Indonesia. Indonesian Highway Capacity Manual 1997 is used to evaluate the urban road performance. Results indicated that traffic performance indicator i.e capacity (pcu/h) increase 25%, degree of saturation (v/c) reduce 25%, and speed (km/h) increase 33%, if there is no curb-parking on the observeb street. The most important thing is, using the results to provide recommendations and implement it consistenly to decrease traffic congestion based on existing conditions. Keywords: urban road, developing countries, traffic congestion, curb parking, urban road performance  Abstrak Kemacetan lalulintas biasa terjadi di jalan perkotaan di kota besar di negara-negara berkembang. Kondisi-kondisi yang ada memperburuk kemacetan yang terjadi, termasuk pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan densiti jalan per tahun, perencanaan land use yang tidak baik, ketidakpatuhan terhadap peraturan lalulintas, dan parkir di atas badan jalan. Tujuan dari studi ini adalah mengevaluasi penurunan kinerja jalan perkotaan sebagai akibat adanya parkir di atas badan jalan. Studi kasus dilaksanakan di jalan Abdul Rahman Saleh (4/2UD) di kota besar Bandung, Indonesia. Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 digunakan untuk mengevaluasi kinerja jalan perkotaan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa indikator kinerja, yaitu kapasitas meningkat 25%, derajat kejenuhan (v/c) menurun 25%, dan kecepatan (km/h) meningkat 33%, dalam kondisi tidak ada parkir di atas badan jalan. Tetapi hal yang terpenting adalah menggunakan hasil evaluasi ini untuk memberikan dan kemudian menjalankannya secara konsisten sehingga kemacetan lalulintas dapat berkurang dengan kondisi-kondisi yang ada. Kata-kata kunci: jalan perkotaan, negara berkembang, kemacetan lalulintas, parkir di atas badan jalan, kinerja jalan perkotaan