Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS AGAR-AGAR GRACILARIA VERRUCOSA Wicaksono, Achmad Nizar; Firdaus, Muhamad; Setijawati, Dwi
Techno-Fish Vol 3, No 1 (2019): TECHNO-FISH
Publisher : Techno-Fish

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.524 KB) | DOI: 10.25139/tf.v3i1.1763

Abstract

Gracilaria merupakan kelompok rumput laut agarofit yaitu rumput laut penghasil agar. Agar-agar diketahui dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, farmasi, dan pangan. Agar-agar adalah senyawa makromolekul polisakarida yang terkandung dalam beberapa jenis rumput laut khususnya yang tergolong pada red algae. Perendaman rumput laut bertujuan untuk melembabkan rumput laut dan kemudahan ketersediaan polisakarida yang terlarut. Waktu perendaman yang lebih lama dapat mengakibatkan difusi beberapa agar kedalam air sehingga menghasilkan rendemen agar yang rendah.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu perendaman terhadap kualitas agar-agar. Rumput laut yang diuji adalah Gracillaria verrucosa.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dimana peubah bebasnya adalah waktu perendaman (0,5; 1; dan 1,5 jam) dan peubah terikatnya adalah kualitas agar-agar (rendemen, kekuatan gel, viskositas, gelling point, melting point, kadar sulfat, dan spektra inframerah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu perendaman memberikan hasil yang terbaik terhadap kualitas agar-agar G. verrucosa. Waktu perendaman 1 jam menghasilkan kualitas agar-agar yang lebih baik. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik fisikokimia agar-agar dengan berbagai faktor lain untuk menghasilkan kualitas agar-agar G. verrucosa yang baik. 
Pengaruh Lama Waktu Perendaman yang Berbeda Terhadap Kualitas Agar-agar Gracilaria verrucosa Wicaksono, Achmad Nizar; Firdaus, Muhamad; Setijawati, Dwi
Techno-Fish Vol 3 No 1 (2019): TECHNO-FISH
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v3i1.1763

Abstract

Gracilaria merupakan kelompok rumput laut agarofit yaitu rumput laut penghasil agar. Agar-agar diketahui dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, farmasi, dan pangan. Agar-agar adalah senyawa makromolekul polisakarida yang terkandung dalam beberapa jenis rumput laut khususnya yang tergolong pada red algae. Perendaman rumput laut bertujuan untuk melembabkan rumput laut dan kemudahan ketersediaan polisakarida yang terlarut. Waktu perendaman yang lebih lama dapat mengakibatkan difusi beberapa agar kedalam air sehingga menghasilkan rendemen agar yang rendah.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu perendaman terhadap kualitas agar-agar. Rumput laut yang diuji adalah Gracillaria verrucosa.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dimana peubah bebasnya adalah waktu perendaman (0,5; 1; dan 1,5 jam) dan peubah terikatnya adalah kualitas agar-agar (rendemen, kekuatan gel, viskositas, gelling point, melting point, kadar sulfat, dan spektra inframerah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu perendaman memberikan hasil yang terbaik terhadap kualitas agar-agar G. verrucosa. Waktu perendaman 1 jam menghasilkan kualitas agar-agar yang lebih baik. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik fisikokimia agar-agar dengan berbagai faktor lain untuk menghasilkan kualitas agar-agar G. verrucosa yang baik. 
ANALYSIS OF BUSINESS DEVELOPMENT BASED ON MANGROVE IN THE DAMAS BEACH DISTRICT TRENGGALEK pudji purwanti; edi susilo; dwi setijawati
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.851 KB) | DOI: 10.21776/jiat.v2i1.46

Abstract

Mangrove forests in Damas coastal has many switching function as plantations, causing a reduction in mangrove forest areas. The decline in mangrove forest area as a result of conversion to palm plantation committed by some members of the group LMDH "Agro Lestari". This is due to the assumption of palm trees have economic value that is higher than the mangrove vegetation. Meanwhile, mangrove forest conservation efforts have been carried out by the service related to the bakau’s management group or Pokmaswas (Community Monitoring Group) called "Anchor Marine". However, the efforts of mangrove reforestation were less successful, due to the conversion of mangrove land for palm plantations is still running.This study evaluates the implementation of awareness activities in the management of mangrove forests and mangrove-based business training activities. Based on the evaluation of activities after the extension, shows that people have a positive behavior and participation of the management of mangrove forests. Based on the evaluation results to the participants counseling and training mangrove processing, respondents are interested in developing mangrove syrop (80%), crackers mangrove (70%) and brownies (60%). Based on the respondent's ability to perform processing as much as 60% of respondents feel they have the ability in processing dodol, and 60% of respondents also feel have the ability in processing syrop mangrove. Based on the analysis of business profitability, the development of products brownies value profitability 47.26%, while the mangrove crackers 43.41% and 46.93% dodol mangrove. While syrop pepada has a profitability of 16.35%. Making api-api brownies, api-api crackers and api-api dodol can be done when the fruit season fires for 4 months.  
The Effect of Lactobacillus Acidophilus Microcapsule Which Encapsulated by Kappa Caragenan Toward in Vivo Functional Test Dwi Setijawati; Muhammad Firdaus; Kartikaningsih Kartikaningsih
Research Journal of Life Science Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.918 KB) | DOI: 10.21776/ub.rjls.2014.001.01.5

Abstract

The effect of Lactobacillus acidophilus microcapsule which encapsulated by kappa-caragenan toward in vivo functional test has been carried out. The goal were to get the viability of L. acidophilus and E. coli in the stool test animals which fed by L. acidophilus encapsulated kappa-caragenan, to  get anti-cholesterol ability  in feces test animals  which fed by  L. acidophilus encapsulated  kappa- caragenan, gain the ability to decrease the activity of b - glukoronidase found in feces test animals by administration of L. acidophilus which encapsulated by kappa-carrageenan, get the ability of L. Acidophilus which encapsulated by kappa-carrageenan as an inducer of IgA obtained from stool test animals. Conclusion were  the administration L. acidophilus encapsulated by kappa- caragenan may improve the viability of L. acidophilus and E. coli feces of mice and can raise cholesterol levels feces of mice and decrease the activity of b - glukoronidase feces of mice and increase levels of fecal IgA mice.
Studi Fitokimia Buah Mangrove (Rhizophora mucronata) Di Desa Langge Kabupaten Gorontalo Utara Lukman Mile; Happy Nursyam; Dwi Setijawati; Titik Dwi Sulistiyati
Jambura Fish Processing Journal Vol 3, No 1 (2021): VOLUME 3 NOMOR 1, JANUARI 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v3i1.8585

Abstract

Mangrove merupakan salah satu tumbuhan bermanfaat yang langsung bersinggungan pada kehidupan manusia khususnya masyarakat pesisir. Ekstrak dan bahan mentah dari mangrove tersebut banyak digunakan sebagai sumber pangan dan keperluan pengobatan alamiah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan kimia dan senyawa bioaktif dari Rhizophora mucronata asal Desa Langge Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Untuk mendapatkan ekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Pengujian kimiawi meliputi uji kadar air, kadar abu, lemak total, protein, karbohidrat sedangkan untuk identifikasi senyawa bioaktif menggunakan metode kualitatif. Hasil pengujian kandungan kimiawi untuk kadar air 52,38 %; Kadar abu 0,22 %; Kadar lemak total 2,33 %; kadar protein 6,85 % serta karbohidrat 30,30 % dan senyawa bioaktif yang teridentifikasi yaitu senyawa flavonoid, saponin, tanin, tripertenoid dan steroid serta senyawa fenol hidroquinon
Identifikasi Fisikokimia Dan Gugus Fungsional Menggunakan FTIR Campuran Iota caragenan-FPM kulit ikan patin-Tepung buah Mangrove Sebagai Bahan Edible Film Dwi Setijawati; Mr. Rudianto; Lukman Mile; Yahya .
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 3 (2021): JFMR VOL 5 NO.3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.26

Abstract

Tujuan penelitian adalah melakukan identifikasi material atau bahan iota caragenan-FPM kulit ikan patin-Tepung buah mangrove spesies Bruguerra gymnoryza sebagai bahan pembuatan biocomposite edible film. Karakteristik fisiko-kimia  bahan dan interaksi bahan melalui ikatan gugus fungsi yang diamati dengan menggunakan FTIR dapat digunakan untuk mengetahui kualitas biocomposite edible film. Interaksi komponen protein, hidrokoloid sebagai polimer dan karbohidrat serta lipid dalam bentuk starch pada campuran bahan dapat mempengaruhi Tensile Strength, hardness, elongasi, kadar air, kelarutan dan Swelling power serta WVTR biocomposite edible film. Selain itu keberadaan gugus fungsional dalam bahan dan interaksi dalam campuran bahan bias juga digunakan untuk melihat hubungan kualitas biocomposite edible film. Metode penelitian adalah penelitian eksperimental dengan melakukan  identifikasi yang datanya disajikan secara deskriptif  meliputi data karakteristik kimia dan gugus fungsi  iota caragenan, FPM kulit ikan patin dan tepung buah Mangrove spesies Bruguerra gymnoryza. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Bahan campuran Iota caragenan-FPM kulit ikan patin-tepung buah Mangrove lindur (Bruguerra gymnoryza) memberikan kuat tarik tertinggi sebesar 0,9 (N/mm2), hardness tertinggi sebesar 18,07 (N), kadar air tertinggi sebesar 23,38%, elongasi tertinggi sebesar 76,03%, WVTR sebesar 20,34 (gr/m2/h). Kesimpulan penelitian adalah Penggunaan campuran antara karbohidrat  dan protein dapat memperbaiki kualitas biocomposite edible film. Interaksi bahan terhadap kualitas biocomposite dipengaruhi adanya ikatan hydrogen atau Hydrogen bonding yang dapat diamati melalui FTIR.Disarankan untuk melakukan uji kelarutan biocomposite edible film untuk penggunaan lebih lanjut pada bidang pangan.
Penggunaan Kappa Caragenan Sebagai Bahan Pengenkapsulasi Lactobacillus acidophilus Terhadap Viabilitas dan “Shelflife” Dwi Setijawati
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 3, No 2 (2019): JFMR VOL 3 NO 2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.132 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.02.16

Abstract

The aim of the study was to find out the effect of using kappa caragenan as an Lactobacillus acidophilus encapsulating material on viability and “shelflife”. The research method was an experimental laboratory design with Completely Randomized Design (CRD), ANOVA, followed by the Fisher test, to test for differences. Data analysis using Minitab 16 software. The research treatment was the concentration of kappa caragenan with sub-treatment as follows: A1 (2%); A2 (2.5%); A3 (3.0%); A4 (3.5%); A5 (4.0%); A6 (4.5%) The results showed that the use of different concentrations of kappa caragenan as an encapsulation material for Lactobacillus acidophilus had a very significant  difference effect on the viability of Lactobacillus acidophilus and encapsulation yield. Viability increases with increasing concentration of kappa caragenan used. The highest viability of 8.71 log CFu / mL was obtained using a 4.5% kappa caragenan concentration with a “Shelflife” calculation of 65.73 years of storage at 5oC. The research suggestion was testing 4.5% Lactobacillus acidophilus microcapsules encapsulated by kappa carrageenan in GI Tract simulation solution. Keywords: Eucheuma cottonii, Microencapsulation, Emulsification
Karakteristik Pepton dari Limbah Ikan Kurisi (Nemipterus sp.) sebagai Media Pertumbuhan Bakteri yang Terjamin Halal Moh. Dwi Pratomo; Dian W. Wardanidan; Nur A. Revonagara; Dinda Ersyah; Dwi Setijawati; Hefti Salis Yufidasari; Aziz Aziz Jaziri
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 9 No. 2 (2020): JAFH Vol. 9 No. 2 June 2020
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.702 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v9i2.16126

Abstract

Pepton merupakan sumber nitrogen sebagai media pertumbuhan mikroorganisme. Umumnya, pepton berasal dari hewan darat yaitu sapi dan babi serta turunannya. Penggunaan pepton yang berasal dari babi jelas diharamkan, sedangkan dari sapi dikhawatirkan terdapat penyakit BSE (bovine spongiform encephalopathy), dan TSE (transmissible spongiform encephalopathy) yang dapat menular ke manusia. Sebagai alternatif, pepton dari limbah pengolahan ikan yang sudah terjamin halal, salah satunya limbah ikan kurisi (Nemipterus sp.). Tujuan penelitian ini mendapatkan pepton dengan tiga perlakuan asam berbeda (asam sitrat, asam format dan asam propionat) menggunakan metode eksperimen, dengan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tiga jenis asam berpengaruh nyata terhadap nilai rendemen, total N, protein, protein terlarut, pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus serta biomassanya. Rata-rata tertinggi rendemen basah didapatkan 66,17% sedangkan rendemen kering 3,87% pada perlakuan asam format. Nilai pH tertinggi 5,3 pada asam sitrat. Uji karakteristik pepton limbah ikan kurisi menunjukan bahwa kandungan protein terlarut berkisar 2-4 g/L, total N 1-1.3 %, dan total protein 6-8.12 %. Asam amino yang terkandung terdiri dari asam amino esensial dan non-esensial. Nilai optical density dan biomassa bakteri ditumbuhkan pada media yang menggunakan pepton limbah ikan kurisi lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus pada media yang menggunakan pepton komersial. Temuan ini mengungkapkan bahwa pepton dari limbah ikan kurisi fisibel dikembangkan sebagai produk halal secara komersial untuk media pertumbuhan mikroba.
Characteristics and Use of Peptones from Catfish (Clarias gariepinus) and Pangas Catfish (Pangasius pangasius) Heads as Bacterial Growth Media Dwi Setijawati; Abdul Aziz Jaziri; Hefti Salis Yufidasari; Mohammad Dwi Pratomo; Dian Wahyu Wardani; Dinda Ersyah; Nurul Huda
Squalen, Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 15, No 1 (2020): May 2020
Publisher : Research and Development Center for Marine and Fisheries Product Processing and Biotechnol

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.789 KB) | DOI: 10.15578/squalen.v15i1.437

Abstract

Peptone is a hydrolysate product rich in amino acids, and it is uncoagulated at high temperature. Commercial peptone produced from land animals cannot be declared as acceptable in terms of lawfulness due to religious concerns. Catfish (Clarias gariepinus) and pangas catfish (Pangasius pangasius) are important species for the fish processing industry in Indonesia. The filleting process resulted in value by-products. The fish head as the by-products can be utilized as a main raw material for higher economic value products, such as peptone. The aim of this study was to characterize peptones extracted from the heads of catfish and pangas catfish with different acid conditions. The characteristics of chemical composition, yield, color parameter, solubility, amino acid content, bacterial growth rate and biomass production were observed. The catfish peptone (CFP) and pangas catfish peptone (PCP) obtained with different acid conditions showed high protein content in the range of 84.35% to 90.80% (P0.05). The yields of CFP and PCP were significantly different (P0.05) and varied between 4.75% and 5.66%. The solubility of treated peptones varied between 98.03% and 99.52%, and the peptones were rich in glycine, glutamic acid, proline and leucine. Bacterial growth test showed that both CFP and PCP had better growth rates compared to the commercial peptone tested in this study. In addition, the biomass production with peptone from catfish and pangas catfish was higher than that with the commercial product (P0.05). This research proposed that catfish and pangas catfish heads could be developed as an alternative source for peptone production.
VIABILITAS DAN STRUKTUR MIKROKAPSUL Lactobacillus acidophilus DENGAN BAHAN PENYALUT KARAGINAN SEMI MURNI JENIS Eucheuma cottonii Dwi Setijawati; Susinggih Wijana; Aulani'am Aulani'am; Imam Santosa

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.911 KB) | DOI: 10.35891/tp.v2i1.481

Abstract

Eucheuma cottonii adalah rumput laut merah, penghasil kappacaragenan, yang terdiri dari β-D-galactopyranosyl-4-sulphate dan α-D3,6 anhydrogalactopyranosyl residu (Stanley, 1990). Eucheuma cottonii dalam bentuk SRC (semi Refine Caragenan) atau karaginan semi murni dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyalut pada proses mikroenkapsulasi.Pemanfaatan ini ditinjau dari sifatnya sebagai penggel, dengan karakteristik gel yang keras dan kokoh tetapi gampang pecah. Tujuan penelitian adalah mempelajari Eucheuma cottonii dalam bentuk karaginan semi murni sebagai bahan penyalut Lactobacillus acidophilus berdasarkan viabilitasnya dan struktur mikrokapsul setelah melewati pH 2 dan pH 7 secara in vitro. Materi penelitian menggunakan :1) karaginan semi murni atau SRC dari jenis Eucheuma cottonii,2) mikrokapsul Lactobacillus acidophilus dengan metoda Adhikari (2003), Metoda penelitian menggunakan laboratorium experimental dan desain uji ANOVA untuk mencari pengaruh, dilanjutkan dengan uji BNT ,viabilitas Lactobacillus acidophilus menggunakan MRS Agar dengan metoda tuang, struktur mikrokapsul secara deskriptif diamati dengan alat Confocal Laser Scanning Microscope. Hasil penelitian menunjukkan viabilitas Lactobacillus acidophilus dipengaruhi oleh kondisi pH dan menurun viabilitasnya setelah perlakuan pH 2 dengan rata-rata viabilitas sebesar 102 cfu/ml dan rata-rata viabilitas sebesar 103 cfu/ml pada pH 7. Mikrokapsul mempunyai ukuran 60 um setelah diperlakukan pada pH2 dan 50 um setelah diperlakukan pada pH 7.