Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Effect of Low-Temperature Thermal Pre-Treatment on Methane Yield of Pig Manure Fractions Sutaryo, Sutaryo; Ward, Alastair James; Møller, Henrik Bjarne
ANIMAL PRODUCTION Vol 16, No 1 (2014): January
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.742 KB)

Abstract

Abstract.  The aim of the present study was to evaluate the effect of low-temperature thermal pre-treatment on the methane yield of pig manure fractions. Four different temperatures ranging from 65°C to 80°C were applied for 20 h to whole pig manure and the solid fraction of pig manure derived from solid-liquid manure separation. The results showed significant improvements in methane yield both in pig manure and solid-fraction pig manure at 11 d of the batch digestion test. The improvement was between 9.5-22.5% for pig manure and 6.1-25.3% for solid fraction pig manure. However, at 90 d of the batch digestion assay the effect of low-temperature pre-treatment on methane yield was significant only for the 65°C treatment. Application of low-temperature thermal pre-treatment appears to be a promising method to improve methane yield of pig manure fractions, particularly when surplus thermal energy is available. Key words: biogas, anaerobic digestion, thermal pre-treatment, pig manure, methane. Abstrak.   Penelitan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pre-treatment pada suhu rendah terhadap produksi methan dari bagian manure babi. Perlakuan pre-treatment yang digunakan berupa empat level temperatur mulai dari 65°C sampai dengan 80°C selama 20 jam yang diterapkan pada manure babi dan bagian padat manure babi yang diperoleh dari pemisahan bagian cair dan bagian padat manure babi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan produksi methan secara signifikan setelah 11 hari inkubasi dengan digester model batch. Produksi methane meningkat antara 9,5-22,5% pada manure babi dan 6,1-25,3% pada bagian padat manure babi. Namun demikian setelah 90 hari inkubasi, pengaruh dari penggunaan pre-treatment pada suhu rendah hanya berpengaruh siginifikan pada temperatur 65°C saja. Penggunaan pre-treatment pada suhu rendah menunjukkan bahwa metode tersebut merupakan metode yang menjanjikan untuk meningkatkan produksi methan dari manure babi khususnya apabila terdapat surplus energi. Kata kunci : biogas, digesti secara anaerob, pre-treatment dengan pemanasan, manure babi, methan
FAKTOR-FAKTOR PENENTU IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA Sipahutar, Indra Sarjono; sutaryo, sutaryo
Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Agustus 2017
Publisher : Program Studi Akuntansi FPEB UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jrak.v5i2.7931

Abstract

Abstract. This study aims to examine the effect of region own source revenue (PAD), capital expenditure, internal auditor capability, internal auditor expertise to the implementation of e-government on municipalities in Indonesia. This study used a dependent variable like index ranking of e-government local government (PeGI) and so the independent variable used is region own source revenue, capital expenditure, internal auditor capability, internal auditor expertise. The sampling technique in this study is purposive sampling. The criteria are determined based on the index ranking of e-government local government (PeGI) issued by the Kemenkominfo. The criteria are divided into five dimensions, namely policies, institutions, infrastructure, applications, and planning. Based on the criteria that have been established, there are 198 municipalities as a sample. Data in this study is collected from the Local Government Financial Report (LKPD) in 2012-2014 and the index ranking of e-government implementation (PeGI) in 2012-2014. Data were analyzed using descriptive statistics, classical assumption test and multiple linear regression. The results showed that political region own source revenue (PAD), capital expenditure, internal auditor capability have an effect on e-government implementation. However, internal auditor expertise does not have an effect on e-government implementation in Indonesia.Keywords: e-government; region own source revenue; capital expenditure; capabilityAbstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan sumber pendapatan daerah (PAD), belanja modal, kemampuan auditor internal, keahlian auditor internal terhadap pelaksanaan e-government di kota-kota di Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel dependen seperti indeks ranking pemerintah daerah e-government (PeGI) dan variabel independen yang digunakan adalah pendapatan sumber sendiri, pengeluaran modal, kemampuan auditor internal, keahlian auditor internal. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Kriteria tersebut ditentukan berdasarkan peringkat indeks pemerintah daerah e-government (PeGI) yang dikeluarkan oleh Kemenkominfo. Kriteria dibagi menjadi lima dimensi, yaitu kebijakan, institusi, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, terdapat 198 kotamadya sebagai sampel. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2012-2014 dan peringkat indeks implementasi e-government (PeGI) pada tahun 2012-2014. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber pendapatan daerah politik (PAD), belanja modal, kemampuan auditor internal berpengaruh terhadap implementasi e-government. Namun, keahlian auditor internal tidak berpengaruh pada implementasi e-government di Indonesia.Kata Kunci: e-government; sumber pendapatan daerah; belanja modal; kapabilitas
PENENTU JUMLAH INTERNAL CONTROL COMPLIANCE COMMENT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA Christian, Yoshia; Sutaryo, Sutaryo
Jurnal Organisasi dan Manajemen Vol 11 No 2 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to analyze factors that affect the numbers of ICCC received by local government and their association with financial reporting quality in Indonesia. This research develops a statistical model to report internal control compliance comments (ICCC) issued by Republic Indonesia Supreme Audit Board (BPK-RI) pursuant to audit  of Indonesian’s local government and has 454 selected samples to the local government for year 2011. This study uses data of local government financial statetements in the form of softcopy from Republic Indonesia Supreme Audit Board (BPK-RI) and other media publications. For testing the data, this study uses multiple regression to examine the factors that affect the numbers of ICCC received by local government and binary logistic regression to examine the association between ICCC and local government financial report quality in the next year.Result shows that unqualified audit opinion, government grade, and auditor education background  affect the number of ICCC received by local government while local government size, intenal audit capability and auditor profesional certification do not have any effect. This research also reveals that  number of ICCC received by local government is negatively associated with the financial reporting quality in the next period. It indicates that the local government has not been able to implement the auditor recommendations well. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah dan pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan di Indonesia. Penelitian mengembangkan suatu model statistik untuk melaporkan komentar dalam sistem pengendalian internal dan kepatuhan (ICCC) yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) berdasarkan audit pemerintah daerah di Indonesia dan menggunakan 454 sampel pemerintah daerah tahun 2011. Penelitian ini menggunakan data softcopy laporan keuangan pemerintah daerah yang diperoleh dari BPK dan media publikasi lainnya. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah dan binary logistic regression untuk menguji pengaruh antara jumlah ICCC dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah satu tahun setelahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini wajar tanpa pengecualian, peringkat kinerja pemerintah daerah, dan latarbelakang pendidikan auditor berpengaruh terhadap jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah sementara ukuran pemerintah daerah, kapabilitas APIP dan sertifikasi profesi auditor tidak memiliki pengaruh. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah satu tahun setelahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah daerah belum mampu melaksanakan rekomendasi auditor dengan baik.
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TAHU PADA FESES SAPI TERHADAP PRODUKSI METAN, KECERNAAN BAHAN ORGANIK DAN pH The Effect Of Co-Digestion Of Dairy Cow Feces With Tofu Cake On Methan Production, Volatile Solid Reduction And Ph Value Adji Prasetya, Andika; Sutaryo, Sutaryo; Purnomoadi, Agung
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1355.45 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah ampas tahu pada feses sapi terhadap produksi metan, kecernaan bahan organik dan nilai pH. Perlakuan yang diterapkan yaitu T0 dengan bahan isian 100 % feses sapi peranakanfries holstein (PFH) ditambah air (1:1) dan T1 dengan bahan isian 95 % feses sapi PFH dan 5 % limbah ampas tahu kemudian diencerkan dalam air (1:1). Ulangan yang dilakukan adalah dengan pengambilan data sebanyak 3 kali Hydraulic retention time (HRT), dimana satu kali HRT sama dengan 25 hari. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruhyang nyata (P>0,05) dari perlakuan yang diterapkan terhadap produksi metan, kecernaan bahan organik dan nilai pH. Tidak berpengaruhnya perlakuan penambahan ampas tahu terhadap produksi metan dikarenakan penambahan C/N hanya sebesar 1,72 dari selisihratio T0 dengan T1. Nilai pH pada masing-masing digester berada pada kisaran nilai pH yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme anaerobik dalam menghasilkan biogas. Penambahan ampas tahu pada substrat biogas pada taraf 5% pada feses sapi perah diperoleh hasil produksi gas metan, kecernaan bahan organik, dan pH slurry yang tidakberbeda nyata dari kedua digester.Kata kunci : Limbah Ampas Tahu, Biogas, Feses Sapi, Gas Metan, Kecernaan Bahan Organik, pH
PENENTU JUMLAH INTERNAL CONTROL COMPLIANCE COMMENT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA Christian, Yoshia; Sutaryo, Sutaryo
Jurnal Organisasi Dan Manajemen Vol 11 No 2 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.045 KB)

Abstract

The purpose of this study is to analyze factors that affect the numbers of ICCC received by local government and their association with financial reporting quality in Indonesia. This research develops a statistical model to report internal control compliance comments (ICCC) issued by Republic Indonesia Supreme Audit Board (BPK-RI) pursuant to audit  of Indonesian?s local government and has 454 selected samples to the local government for year 2011. This study uses data of local government financial statetements in the form of softcopy from Republic Indonesia Supreme Audit Board (BPK-RI) and other media publications. For testing the data, this study uses multiple regression to examine the factors that affect the numbers of ICCC received by local government and binary logistic regression to examine the association between ICCC and local government financial report quality in the next year.Result shows that unqualified audit opinion, government grade, and auditor education background  affect the number of ICCC received by local government while local government size, intenal audit capability and auditor profesional certification do not have any effect. This research also reveals that  number of ICCC received by local government is negatively associated with the financial reporting quality in the next period. It indicates that the local government has not been able to implement the auditor recommendations well.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah dan pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan di Indonesia. Penelitian mengembangkan suatu model statistik untuk melaporkan komentar dalam sistem pengendalian internal dan kepatuhan (ICCC) yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) berdasarkan audit pemerintah daerah di Indonesia dan menggunakan 454 sampel pemerintah daerah tahun 2011. Penelitian ini menggunakan data softcopy laporan keuangan pemerintah daerah yang diperoleh dari BPK dan media publikasi lainnya. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah dan binary logistic regression untuk menguji pengaruh antara jumlah ICCC dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah satu tahun setelahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini wajar tanpa pengecualian, peringkat kinerja pemerintah daerah, dan latarbelakang pendidikan auditor berpengaruh terhadap jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah sementara ukuran pemerintah daerah, kapabilitas APIP dan sertifikasi profesi auditor tidak memiliki pengaruh. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah satu tahun setelahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah daerah belum mampu melaksanakan rekomendasi auditor dengan baik.
PRODUKSI DAN LAJU PRODUKSI GAS METHAN PADA BIOGAS DARI FESES SAPI MADURA JANTAN YANG MENDAPATKAN PAKAN UNTUK PRODUKSI YANG BERBEDA (Production and Production Rate of Methan Gas in Biogas from Madura Cattle Dung Fed at Different Level Feeding) Dewi, Giovani Surya; Sutaryo, Sutaryo; Purnomoadi, Agung
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 4 (2014): Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.146 KB)

Abstract

ABSTRAK      Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan untuk produksi berbeda terhadap produksi methan dari feses sapi Madura. Ternak yang digunakan adalah 12 ekor sapi Madura jantan dengan bobot badan awal (BB) 143,41 kg (CV = 7,11%). Penelitian ini dilakukan berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) untuk 3 perlakuan (T1 = pakan diberikan untuk memenuhi asupan bahan kering (BK) 1,8% BB, T2 = pakan diberikan pada 2,7% BB, T3 = pakan diberikan pada 3,6% BB) dan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah produksi feses, kualitas feses, produksi gas, dan laju produksi gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi feses berbeda sangat nyata (p<0,01). Kualitas feses dan produksi gas menunjukkan tidak berbeda nyata (p>0,05). Simpulan hasil penelitian ini adalah pemberian pakan dengan produksi berbeda memberikan pengaruh terhadap produksi feses yang dihasilkan, namun tidak berpengaruh pada produksi gas.Kata kunci : Feses; pakan; metan; laju produksi. ABSTRACTThe aim of this study was to determine the effect of different feeding level on the methane production of Madura cattle dung. This study used 12 male Madura cattle with initial body weight (BW) of 143,41 kg (CV = 7,11%). The experimentel design wascompletely randomized design (CRD) 3 treatments (T1= feed level at 1,8% BW; T2 = feed level at 2,7% BW; T3 = feed level at 3,6% BW) and 4 replications. Parameters measured were feces production, feces quality, gas production, and production rate. The results showed that feces production was significantly different (p<0,01). Feces quality and gas production showed no significantly different (p>0,05). Different feeding level was gave influence on feces production but was no effect on gas production.Keywords: feces; feed; methane; production rate
PENGARUH PENGGUNAAN WHEY SEBAGAI PELARUT FESES SAPI MADURA SEBAGAI SUBSTRAT BIOGAS TERHADAP PRODUKSI METAN, KECERNAAN NITROGEN DAN TOTAL AMONIA NITROGEN (The Effect of Whey as Solvent of Madura Cattle Manure as Substrate in the Biogas Digesteron the Metha Lipiyanto, Ony; Sutaryo, Sutaryo; Purnomoadi, Agung
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.765 KB)

Abstract

ABSTRAK           Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan whey dalam substrat biogas dengan bahan baku feses sapi Madura terhadap produksi metan, kecernaan nitrogen dan total ammonia nitrogen (TAN). Penelitian ini menggunakan 2perlakuan yaitu dengan bahan isian feses sapi Madura dicairkan dengan air (FA) dan dengan bahan isian feses sapi Madura dicairkan dengan whey (FW), kesemuanyadengan perbandingan 1:1. Pengambilan data dilakukan selama 2 kali hydraulic retention time. Analisis data menggunakan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (P<0,05) dari perlakuan penggunaan whey terhadap produksi metan,produksi metan FW dibandingkan dengan FA (1465 vs 613 ml/l volume digester aktif).Kecernaan nitrogen antara FA dan FW (12,64% vs 37,35%) dan TAN antara FA dan FW (907 mg/l vs 657 mg/l) menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah whey dapat meningkatkan produksi metan.Kata kunci : Feses; whey; metan; kecernaan nitrogen; TAN ABSTRACT The purpose of this research was to determine the effect of utilization of whey as solvent of madura cattle feces as a substrat in digester biogas on  methane production, nitrogen digestibility and total ammonia nitrogen (TAN). This research was used two treatments namely digester treating Madura cattle manure and water (FA) and digester treating Madura cattle manure  and whey (FW) at ratio of 1:1. Data retrieval for 2 times thehy draulic retention time. Was statistically analysed usingt-test. The results showed that there were significant effect (P<0.05) beetwen the treatment on the methane production. The methane production of FW and FA  were 1465 and 613 ml/l digester volume. Nitrogen digesbility between FA and FW (12.64% vs.37.35%) and TAN between FA and FW (907 mg/lvs.657mg/l) were not significantly different(P>0.05). This study concluced that the use of whey could increase methane production.Key words: Feces; whey; methane; nitrogen digestibility; TAN
PERBANDINGAN KUALITAS VERMIKOMPOS YANG DIHASILKAN DARI FESES SAPI DAN FESES KERBAU (Comparison of Vermicompost Quality made from Feces of Cattle and Buffalo) Dwiyantono, Rifky; Sutaryo, Sutaryo; Purnomoadi, Agung
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.089 KB)

Abstract

ABSTRAK           Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan feses sapi dan feses kerbau terhadap kualitas vermikompos dilihat dari rasio C/N, pH dan uji organoleptik. Analisis penelitian menggunakan t-test Independent dengan 16 sampel, 8 sampel feses sapi dan 8 sampel feses kerbau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata rasio C/N vermikompos dari sapi 11,89 dan feses kerbau 12,09. Uji hedonik vermikompos (bau, warna dan tekstur), telah memenuhi standar SNI dan pH vermikompos feses sapi 6,28 dan feses kerbau 6,65. Perbedaan jenis feses sapi dan feses kerbau tidak mempengaruhi kualitas vermikompos. Kata kunci : vermikompos; feses sapi; feses kerbau ABSTRACT           The aim of the study was to study to determine differences of the feces of the cattle and the buffalo on the vermicompost quality evaluated by the C/N ratio, pH and organoleptic tests. The data was analyzed using independent t-test on 16 samples, 8 samples cattle feces and 8 samples buffalo feces. The results showed that C/N ratio of vermicompost from cattle feces was 11.89 and the buffalo feces was 12.09. The vermicompost hedonic test (smell, color and texture), has satisfied the SNI standard and the pH of the cattle and buffalo feces vermicompost were 6.28 and 6.65. The different types feces from the cattle and the buffalo feces did not affect the vermicompost quality. Key word : Vermicompost; cattle feces; buffalo feces
Hubungan antara Tipe Mutasi Gen Globin dan Manifestasi Klinis Penderita Talasemia Tamam, Moedrik; Hadisaputro, Suharyo; Sutaryo, Sutaryo; Setianingsih, Iswari; Astuti, Rini; Soemantri, Agustinus
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.469 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.01.9

Abstract

ABSTRAKThalassemia β di populasi umum  mempunyai manifestasi klinis  yang sangat bervariasi mulai dari thalassemia ringan sampai berat. Penentuan  jenis  mutasi adalah penting  karena pengetahuan tentang tipe mutasi yang mendasari thalassemia-β diperlukan dalam pengelolaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara  tipe mutasi dengan manifestasi klinis penderita thalassemia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional kohort prospective dilaksanakan di Unit Transfusi Darah  (UTD PMI Kota Semarang mulai bulan Januari 2006-Desember 2009. Sampel menggunakan 38 pasien thalassemia  yang dipilih secara purposive sampling dari penderita thalassemia β yang menerima transfusi. Variabel penelitian adalah jenis mutasi gen globin , manifestasi klinis, status gizi, dan kadar Hb sebelum dan sesudah transfusi. Pengukuran kadar Hb dilakukan sebelum transfusi ke-1, setelah transfusi ke-1 dan sebelum transfusi ke-22. Analisis statistik menggunakan uji  dan uji Fisher-exact. Rerata umur subyek penelitian adalah 10,1 ± 3,26 tahun, laki-laki sebesar  16 orang (42,1%) dan perempuan 22 orang (57,9%). Jenis mutasi adalah HbE/ivsnt1-nt5 (55,3%), ivs1-nt5 dan HbE CD35 (masing-masing 13,2%), HbE/ivs1-nt1 (7,9%), dan ivs5-nt1/ivs1, ivs1-nt1/ivs1-nt1, HbE/CD41-42 dan exon 1-2 normal (masing-masing 2,6%). Manifestasi klinis derajat sedang 65,8% dan berat 34,2%. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan tidak bermakna antara jenis mutasi dengan manifestasi klinis thalassemia (p=0,5). Jenis tipe mutasi gen globin  tidak berhubungan dengan derajat manifestasi klinis thalassemia.Kata kunci : Manifestasi klinis, talasemia , tipe mutasi
Deteksi Antibodi IGA-Spesifik dalam Saliva Penderita Demam Dengue dengan Teknik Elisa Rumende, Rooije RH; HNES, Marsetyawan; Sutaryo, Sutaryo
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 18, No 2 (2002)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1576.705 KB)

Abstract

Demam dengue (DD) merupakan penyakit yang disebabkan virus dengue. Pemeriksaan secara serologis terhadap infeksi dengue dangan menggunakan darah sampai saat ini masih terdapat beberapa kendala. Kendala yang sering dijumpai adalah pasien tidak bersedia karena merasa takut dan sakit saat pengambilan darah. Saat ini sedang dikembangkan pemeriksaan serologis menggunakan saliva dengan alasan lebih mudah, tidak intervensif dan lebih ekonomis. Pengembangan pemeriksaan diarahkan pada deteksi antibodi yang ada dalam saliva. Deteksi antibodi (IgG dan IgM) pada saliva yang terifeksi dengue telah dilaksanakan, sedangkan IgA-spesifik hingga kini belum pernah diperiksa. Tujuan penelitian umum adalah untuk mendeteksi IgA-spesifik terhadap virus dengue pada saliva anak-anak yang terinfeksi DD dengan teknis ELISA. Sedangkan tujuan khusus adalah mendapatkan gambaran kadar IgA-spesifik terhadap virus dengue secara sekuensial (serial) pada saliva anak-anak terinfeksi DD dengan teknik ELISA. Metodologi yang digunakan penelitian ini ada dua tahap. Pertama, pengumpulan saliva individu sehat dan saliva penderita DD/demam nondengue menurut gejala klinis  sesuai kriteria WHO. Kedua, deteksi IgA-spesifik dalam saliva individu (anak) sehat dan saliiva penderita DD/demam nondengue dengan teknik ELISA. Pengumpulan saliva penderita (secara serial) dilakukan di Bagian Anak/SMF RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Saliva individu (anak) sehat dikumpulkan sekali bertempat di Yogyakarta. Hasil penelitian adalah IgA-spesifik pada saliva anak-anak yang terifeksi DD dapat dideteksi dengan teknik ELISA. Dari 14 sampel saliva dari anak-anak yang sehat, cut off value didapat 0,417. Kesimpulan penelitian adalah IgA-spesifik terhadap virus dengue pada saliva anak-anak yang terifeksi dengue dapat terdeteksi. Rerata kadar OD dari penderita demam nondengue (tifoid) mengalami fluktuasi dan dalam tingkat dengue negatif.