Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Teori Manajemen Identitas: Kajian tentang Faceworks dalam Hubungan antar Budaya Nikmah Suryandari
Jurnal Komunikasi Vol 14, No 1 (2020): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.481 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v14i1.7171

Abstract

Teori Manajemen Identitas (TMI) memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai kompetensi komunikasi antar budaya dengan cara mengklarifikasikan hubungan antara manajemen identitas dengan strategi tatap muka, Prinsip dari teori ini memperoleh dukungan dari beberapa hasil penelitian dan memiliki ketahanan yang baik terhadap kritik-kritik. Teori Manajemen Identitas (TMI)  disusun dalam kerangka kerja heuristis untuk membantu memahami kerumitan / kompleksitas dari manajemen identitas dalam kaitannya dengan interaksi antar budaya. Meskipun TMI tidak disusun dalam bentuk preskriptif 'berbentuk ketentuan', Teori Manajemen Identitas (TMI) menyajikan beberapa prinsip terhadap perkembangan kompetensi komunikasi pada  pasangan antar budaya, yaitu (a) Menentukan hubungan identitas melalui peningkatan coactions,konvergensi simbolik, dan koordinasi suatu hubungan dari aturan-aturan , (b) Memandang perbedaan budaya sebagai aset bukan hambatan, dan (c) mengetahui bahwa manajemen identitas dan hubungan 'relasi' dapat dianalogikan seperti dua sisi uang logam.
“SATIR” DAN EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (STUDI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KYAI DAN SANTRIWATI DI PP MA’HAD ISLAMI SALAFI DARUT TAUHID PROPPO PAMEKASAN) Nikmah Suryandari; Wenny Marita Urlina
Jurnal Komunikasi Vol 13, No 1 (2019): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.917 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v13i1.5212

Abstract

ABSTRAKPesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang banyak terdapat di Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan, peran kyai memegang peran penting dalam proses pembelajaran di pesantren. Penelitian ini membahas tentang komunikasi antara kyai dan santriwati yang ada di Pondok Pesantren Ma’had Islami Salafi Darut Tauhid Proppo Pamekasan Madura. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan sudi dokumentasi. Komunikasi yang terjadi antara santriwati dengan kyai menjadi fokus dalam penelitian ini. Tidak semua bentuk pembelajaran menggunakan “satir”. Pada pembelajaran tertentu penggunaan satir ditiadakan karena santriwati perlu melihat langsung  kyainya untuk materi pembelajaran praktek. Tujuan penggunaan satir adalah untuk menghindari  fitnah dan menerapkan aturan dalam AlQuran. Proses komunikasi antara kyai dan santriwati berjalan efektif, meskipun menggunakan media”satir”. 
BENGKEL KERJA KOMUNIKASI : Upaya Pemberdayaan Mahasiswa Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia Farida Nurul Rakhmawati; Surokim M.Si; Netty Dyah Kurniasari; Nikmah Suryandari
Jurnal Komunikasi Vol 10, No 2 (2016): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4091.6 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v10i2.2524

Abstract

ABSTRAKSumber daya manusia adalah salah satu komponen terpenting yang ada di dalam suatu perusahaan.Peranan sumber daya manusia di era perkembangan teknologi tampak berperan sekali. Walaupunteknologi secanggih apapun tidak dapat berjalan jika tidak diproses oleh manusia. Tulisan ini mencobamembahas mengenai model Bengkel Kerja Komunikasi dari sisi manajemen sumber daya manusia.Mahasiswa merupakan sumber daya manusia potensial dalam Bengkel Kerja Komunikasi ini. IstilahSDM mengandung konotasi yang bersangkutan dengan kondisi manusia pada umumnya, baik didalam maupun di luar organisasi. Sasaran yang ingin dicapai oleh manajemen SDM adalah untukmeningkatkan konstribusi dari orang yang ada dalam organisasi.Key Word : manajemen sumber daya manusia, laboratorium, Transferable Skill, Bengkel KerjaKomunikasi
RELASI ANTARETNIS DI KAMPUNG ARAB (Studi Komunikasi Antarbudaya di Kelurahan Ampel Surabaya) Nikmah Suryandari; Andika Trilaksono
Jurnal Komunikasi Vol 13, No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.113 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v13i2.6294

Abstract

Penelitian ini dilakukan di kawasan Kampung Ampel Semampir Surabaya yang multikultur. Wilayah ini sejak lama sudah dikenal sebagai wilayah dengan keragaman etnisitas, budaya yang tinggi. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan teknik  pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di wilayah ini terjadi relasi antaretnis yang intens antara tiga etnis disana, yaitu Arab, Jawa dan Madura. Masing-masing etnis memiliki persepsi yang berbeda terhadap etnis lainnya baik yang positif maupun negatif. Pesan verbal nonverbal juga terjadi dalam interaksi antaretnis dengan beragam pemaknaan sesuai dengan latar belakang budaya masing-masing. Hal ini tidak jarang menimbulkan friksi dan pertentangan antarwarga.
Islamophobia and Media Framing in West Media Nikmah Suryandari; Syamsul Arifin
Karsa: Journal of Social and Islamic Culture Vol. 29 No. 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v29i1.3793

Abstract

The focus of this article is to explain the lousy illustration of Islam and Muslims in international media. The media worldwide is considered the most influential medium that’s formed the views of human beings related to each phase of societies. The media carry out a massive position in building the listener perspective and mindset related to any problem that emerges within the whole globe. In this context, the audiences take delivery as genuine. They expect from media to symbolize a clean photo relate to any affair which is taking place at each countrywide and international floor. In western media, Muslims are represented as an “other alien” on a global level. After September 11, Muslims and Islam have recognized as backward and violent traditions and faith. Muslim communities and their households are generally sufferers and focused via non-Muslims, victimization of a veiled Muslim girl and religious guys in public locations, as victims and targeted against the law. In gift days, Islam and Muslims are represented as a terrorist, illiterate, extremist and backward in global media. Although the framing of Muslims and Islam, mainly after the 7/7 bombing, September 11 terrorist assault, and Paris assault, a massive number of look at and research installation, that the world over the inclination of media reporting is exceedingly located negativity in the direction of Islam and Muslims, through affiliating it with extremism and terrorism.
PELATIHAN “CERDAS BER INTERNET” BAGI ORANG TUA DI DESA BURNEH BANGKALAN Drajat Wicaksono; Yuliana Rakhmawati; Nikmah Suryandari
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Panrita Abdi - April 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i2.7143

Abstract

Abstract. The activity of digital literacy was carried out in the form of counseling about smart internet for parents in Burneh village, Bangkalan. This activity aims to provide knowledge and understanding regarding the importance of parental assistance to children in accessing the internet, provide insight into the negative impacts of technological developments, especially information circulating in cyberspace, provide knowledge about attitudes anticipatory towards various negative impacts caused by internet media and other social media, providing knowledge and understanding of the importance of family communication as a provision for parenting and mentoring of parents to children. The method used in this activity is the planning stage, pre survey of the location of activities, preparation of instruments for community service activities, coordination and resolution of administrative problems, counseling about healthy internet use. Counseling is important, especially for the target group, namely parents. Parents hold an important role in interaction in the family. The pattern of parenting and mentoring for parents is expected to reduce the negative impact of unhealthy internet use. The result of this activity is an increase in parents' knowledge and understanding of digital literacy in families, especially smart  internet using.     Abstrak. Kegitan literasi digital ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan tentang cerdas berinternet bagi orang tua di desa Burneh Bangkalan. Kegiatan ini bertujuan untuk  memberikan pengetahuan dan pemahaman menegenai pentingnya pendampingan orang tua pada bagi anak dalam mengakses internet, memberikan wawasan mengenai dampak negatif dari perkembangan teknologi, khususnya informasi yang beredar di dunia maya, memberikan pengetahuan mengenai sikap antisipatif terhadap beragam dampak negatif yang ditimbulkan oleh media internet dan media sosial lainnya, memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya komunikasi keluarga sebagai bekal pengasuhan dan pendampingan orang tua pada anak. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah tahap perencanaan, pra survei lokasi kegiatan, penyusunan instrumen kegiatan pengabdian masyarakat, koordinasi dan penyelesaian masalah administrasi, penyuluhan tentang penggunaan internet secara sehat. Penyuluhan penting dilakukan khususnya kepada kelompok sasaran yaitu para orang tua. Karena orang tua memegang peran penting dalam interaksi dalam keluarga. Pola pengasuhan dan pendampingan orang tua, diharapkan mampu mengurangi dampak negatif penggunaan internet yang kurang sehat. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman orang tua mengenai literasi digital dalam keluarga, khususnya berinternet secara sehat.
Komunikasi Perempuan dalam Keluarga Berpoligami di Madura Nikmah Suryandari; Roos Yuliastina
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 12, No 1 (2019): (Accredited Sinta 3)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v12i1.4655

Abstract

The phenomenon of polygamy has become a polemic in eastern countries, such as Indonesia. As a Muslim country, Indonesia recognizes two systems in families, namely the system of monogamy and polygamy Marriage in Madura is not much different from the traditional marriage system in other regions. The practice of polygamy was initially only carried out by Madurese men who had positions or had more material, such as religious leaders, officials, or blater. However, this practice of polygamy is currently being carried out by Madurese men who are not material enough. Based on this, the practice of polygamy from Madura can be likened to an iceberg phenomenon. The problem in this research  is how is the communication of women in polygamous families in Madura? This study uses a constructivist paradigm with descriptive qualitative research. This data collection uses in-depth interviews, observations. This study uses a constructivist paradigm with descriptive qualitative research. This data collection uses depth interviews, observations. Informants in this study were women in polygamous marriages, both first and second wives. The supporting informants were husbands in polygamous families and polygamous female family. The results of this study indicate that in the communication of women in polygamous families in Bangkalan, using contradictory messages in conveying messages, especially first wives to second wives. Communication of women in polygamous families also involves verbal and nonverbal communication among the participants. Communication of women in polygamous families also has the potential to cause conflict.
Stigma pada Suspek COVID-19: Penyebab dan Solusinya Nikmah Suryandari
Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/wartaiski.v5i1.144

Abstract

Berdasarkan  sejarah, penyakit menular seperti wabah, demam kuning, influenza dan sejenisnya kerap menimbulkan stigma. Stigma  bukan hanya terbentuk oleh karakteristik penyakit, tetapi  juga  oleh proses sosial  dan  kelembagaan yang menciptakan kondisi  munculnya  diskriminasi,  permusuhan  dan    disharmoni sosial.  Artikel  ini  membahas  proses perilaku dan sosial-politik yang mempengaruhi produksi stigma pada kasus COVID-19 dan dampaknya pada kesehatan masyarakat.  Kasus diambil dari beragam kasus yang terjadi di beberapa wilayah dunia termasuk Indonesia. Ada tiga tema utama yang coba dieksplorasi - stigma sebagai penghalang aktif dalam respons pandemi, stigma dan marginalisasi dan stigma sebagai alat politik. Menggambar dari pengamatan tersebut, makalah ini menyajikan  model konseptual tentang implikasi stigma penyintas COVID-19 dan  membuktikan bahwa  stigma adalah  hambatan utama terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
Pembuatan Cairan Desinfektan dan Bilik Disinfektan sebagai Upaya Pencegahan Virus Covid 19 di Mlajah Bangkalan Madura Nikmah Suryandari; Siqif Haidarravy
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 5 (2020): Vol 1 No 5 October Pages 306-486
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v1i5.70

Abstract

Pada awal Maret 2020 pandemi virus Covid 19 mengejutkan seluruh warga dunia. Sebagai salah satu upaya praktis dalam mencegah penyebaran virus ini adalah dengan menerapakan pola hidup sehat. Pola hidup sehat dapat dilakukan melalui pembuatan cairan desinfektan dan bilik desinfektan. Kegiatan ini yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat di wilayah Desa Mlajah Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan Jawa Timur. Kegiatan dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, prasurvei, penyusunan instrument pengabdian, dan pelaksanaan kegiatan pengabdian. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya nyata kegiatan yang diharapkan mampu memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Bangkalan Jawa Timur. Target dan capaian kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Dalam kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya virus covid 19 dan secara disiplin menerapkan protocol kesehatan Peningkatan pengetahuan warga masyarakat mengenai virus Covid 19 dan upaya pencegahannya diharapkan memberi kontribusi positif dalam mendukung tugas pemerintah bidang kesehatan.
Pendidikan Multikultural: Sebuah Perspektif Global Allyvia Camelia; Nikmah Suryandari
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 6 (2021): December Pages 3500-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i6.1649

Abstract

Pendidikan multikultural merupakan pendekatan belajar mengajar yang berlandaskan nilai-nilai demokrasi yang menegaskan pluralisme budaya dalam masyarakat yang beragam. Saat ini ada dua sudut pandang atau perspektif pendidikan multikultural, yaitu perspektif asimilasi atau “melting-pot” dan pluralisme atau "sudut pandang umum. Perspektif asimilasi multikultural adalah bahwa mikrokultur harus melepaskan budaya dan identitas asli mereka untuk berbaur atau terserap ke dalam budaya yang dominan. Perspektif global adalah bahwa budaya mikro dapat mempertahankan banyak tradisi mereka seperti bahasa, agama, dan kebiasaan sosial sambil mengadopsi banyak aspek budaya dominan. Perspektif global Pendidikan multikultural mengakui pluralisme budaya sebagai keadaan yang ideal dan sehat dalam setiap masyarakat yang produktif dan mempromosikan kesetaraan dan rasa hormat di antara kelompok budaya yang ada. Prinsip ini memungkinkan perspektif global pendidikan multikultural untuk melampaui pedagogi kesetaraan sebagai satu-satunya cara untuk mengatasi masalah yang telah diciptakan oleh perspektif asimilasi.Dengan interkoneksi yang meningkat pesat di antara semua negara, kita menghadapi isu-isu global terkait ekosistem, senjata nuklir, terorisme, hak asasi manusia, lembaga pendidikan tinggi perlu menerapkan perspektif global pendidikan multikultural di dunia yang pluralistik dan tetap kompetitif secara akademis.Tujuan artikel ini adalah menjelaskan perspektif global tentang pendidikan multikultural dan bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat menggunakannya sebagai model keunggulan akademik dalam masyarakat yang pluralistik dan demokratis.