Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : REKAYASA

A DISTRIBUTION PLANNING MODEL FOR SUBZIDED-FERTILIZER SUPPLY CHAIN PLANNING CONSIDERING QUOTA ALLOCATION: A CASE STUDY Sutopo, Wahyudi; Yuniaristanto, Yuniaristanto; Pramono, Wakit
Rekayasa Vol 4, No 1: April 2011
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.088 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v4i1.2325

Abstract

Makalah ini membahas studi dunia nyata masalah perencanaan distribusi pupuk bersubsidi. Salah satu perusahaan pupuk nasional bahasa Indonesia memiliki kewajiban mendistribusikan pupuk bersubsidi-menjadi 15 kabupaten/kota di Propinsi Jawa Tengah. Perusahaan harus memenuhi permintaan pupuk bersubsidi-melalui saluran distribusi terkendal tingkat ketiga seperti lini I (pabrik), lini II (gudang provinsi), dan lini III (gudang kabupaten/kota). Lini I memasok lini II dan III dengan jumlah lebih besar dari pasokan dibandingkan dengan alokasi kuota yang sebenarnya berdasarkan keputusan gubernur. Pada kebijakan sebelumnya lini I mensuplai lini II dan III dengan stock pengaman untuk mengantisipasi permintaan selama 2 minggu dari distributor. Karena perubahan musim panen dan fluktuasi permintaan, lini II tidak dapat memenuhi permintaan dengan jumlah yang tepat, tempat, dan waktu. Kinerja pada tahun sebelumnya lebih dari 10% dari deviasi standar antara keputusan gubernur dan realisasinya. Fenomena ini menyebabkan meningkatnya biaya logistik seperti pemesanan, biaya transportasi, dan biaya simpan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model untuk mendukung perusahaan untuk menentukan ukuran lot optimal dari lini II untuk berbaris I, dan safety stock pada Garis II dan III untuk meminimalkan biaya logistik. Sebuah model non-linear programming (MINLP) diusulkan untuk memecahkan masalah ini dengan mempertimbangkan metode peramalan baru untuk menghitung alokasi kuota. Ada lima kelompok kendala termasuk kapasitas gudang, kapasitas kendaraan, kuota, persediaan, dan variabel biner. Studi ini memberikan manfaat lebih dari 9% dari biaya logistik. Kata kunci: perencanaan distribusi, biaya logistik, ukuran lot, mixed integer non-linear programming, safety stock, subsidi-pupuk.  AbstractThis paper investigates a real-world case study of a subsidized-fertilizer distribution planning. One of Indonesian national fertilizer company has an obligation distributing subsidized-fertilizer to 15 regency/municipality in Central Java Province. The company has to fulfill the demand of subsidized-fertilizer through a third-level controlled-distribution channels such as line I (factory), line II (province’s warehouse), and line III (regency/municipality warehouse). Line I supplies line II and line III with higher amount of supply compare to the actual quota allocation based on the governor’s decree. In the previous policy, line I supplied line II and line III with safety stocks to anticipate the demand for 2 weeks of distributors. Due to the changing of harvest season and demand fluctuation, line II cannot fulfill the demand with exact amount, place, and time. The performance at previous year is more than 10% of standard deviation between the governor’s decree and the realization. This phenomenon causes the increasing of logistic costs such as ordering cost, transportation cost, and holding cost. The objective of this research is to develop a model for supporting company to decide the optimal lot size from line II to line I, and safety stock at Line II and III in order to minimize logistic costs. A mixed integer non-linear programming (MINLP) was proposed to solve this problem by considering a new forecasting method to calculate the quota allocation. There are five groups of constraints including warehouse capacity, vehicle capacity, quota, inventory, and binary variable. This study gives more than 9% benefit of logistic costs. Keywords: distribution planning, logistic costs, lot size, mixed integer non-linear programming, safety stock, subsidized- fertilizer.
PENERAPAN POSTPONEMENT STRATEGY DALAM SUPPLY CHAIN UNTUK MENGHASILKAN PRODUK YANG MENGUTAMAKAN KEPUASAN KONSUMEN DAN MENINGKATKAN PROFIT PERUSAHAAN Dewiningrum, Ayu Purnama; Restiannisa, Kinanti; Sutopo, Wahyudi
Rekayasa Vol 5, No 1: April 2012
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.038 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v5i1.2107

Abstract

Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam persaingan pasar saat ini adalah kemampuan produsen untuk menghasilkan produk sesuai dengan keinginan dan spesifikasi tertentu dari konsumen tetapi dapat diproduksi secara masal sehingga biaya produksi rendah. Perusahaan harus mampu melakukan mass customization melalui  penundaaan pengerjaan diferensiasi produk pada titik akhir dalam rantai pasoknya dengan postponement strategy. Dengan menunda proses diferensiasi produk maka mata rantai produksi sebelum proses diferensiasi dapat dilakukan secara masal dan hanya proses akhir saja yang merupakan proses kustomisasi. Penerapan strategi ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan level of customization, pengurangan lead time, dan  menekan biaya persediaan serendah mungkin. Dengan strategi efisiensi ini, perusahaan-perusahaan dapat mewujudkan produk yang  yang diminta oleh konsumen secara spesifik sehingga harga jual lebih tinggi tetapi tetap dapat menjaga biaya produksi yang rendah. Artikel ini  membahas rancangan implementasi postponement strategy pada industri fashion. Pada industri tersebut, permintaan konsumen atas model dan desain adalah sangat beragam dan berubah dengan sangat cepat sehingga perusahaan yang tidak dapat mereposisi strategi produksinya tidak akan memiliki competitive advantage. Artikel ini memberikan rekomendasi awal kepada perusahaan fashion agar dapat mengadopsi dan menerapkan postponement strategy dalam supply chain pada industri fashion. Implementasi dari strategi ini diharapkan mampu mendukung industri kreatif Indonesia dalam memenangkan persaingan pasar.