Deni Suwardhi
Institut Tekhnologi Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Development Of Virtual Reality Gis For Cultural Heritage Conservation (Case Study: Sewu Temple) Threesiana, Ririn; Suwardhi, Deni; Riyanto, Sugeng
Indonesian Journal of Geospatial Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.382 KB)

Abstract

Abstract. Cultural heritage is an asset owned by any country that can tell behavior of people’s life there. The story of the cultural heritage – one of them contained in archaeological object – is a story that have historical value and can not be replaced so we need to make the right efforts to conserve them, such as documenting the archaeological object we have, in this case is Sewu Temple Complex in Klaten, Central of Java. Conservation mean as branch of archeology that tries to preserve and manage archeological object to a lot of academic-practical interest (Yuwono, 2003). Geographic Information System that have storing, showing, and analyzing data ability, in the scope of conservation can used by archeologist for conserve or reconstruction. Principle of the development of virtual reality GIS for cultural heritage conservation is more directed to the terms of visualization. The several stage of this study are design the spatial database, data extraction – includes 3D modeling, 3D model georeferencing, 3D model segmentation, database implementation, and visualization process. The expectation result for this virtual reality GIS is an application that will represent 3-D visualization of Sewu Temple area, 3D models of each part of temple at LOD 2, LOD 3, until LOD 4. Beside that the application can be used for Temple reconstruction for more efficiently and effectively process. Keywords : Database, Virtual Reality GIS, Conservation, 3D Models 
REKONSTRUKSI MODEL 3D MENGGUNAKAN FOTO UDARA UNTUK MENDUGA TINGGI OBJEK Hanief, Hafzal; Nurdiati, Sri; Suwardhi, Deni
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 15, No 2 (2013)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.921 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2013.15-2.80

Abstract

ABSTRAKRekonstruksi 3D, terutama untuk ekstraksi tinggi menggunakan foto udara digital yang diambil dari kamera nonmetrikdan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) adalah studi yang menantang. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untukmenentukan presisi tinggi objek yang diungkapkan dari model 3D dan menetapkan prosedur untuk memberikan hasilyang optimal. Dua atau lebih tumpang tindih foto udara dapat dibangun ke dalam model 3D dengan menerapkanprinsip-prinsip collinearity dan geometri epipolar menggunakan algoritma rekonstruksi 3D. Karena ketidakstabilankamera digital non-metrik, kamera harus dikalibrasi sebelum rekonstruksi 3D diproses, dengan cara bahwa kualitasekstraksi spasial dapat kemudian diukur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 24 megapixel Resolusi SonyNEX7 kamera digital dan Hexacopter UAV. Kamera Kalibrasi Toolbox digunakan untuk menghitung parameter intrinsikkamera dan program yang spesifik dikembangkan dengan menggunakan MATLAB dalam rangka membangun model3D dan untuk memperoleh ketinggian objek. Hasil validasi dilakukan dengan membandingkan ketinggian model 3Ddengan satu pengukuran dengan menggunakan Electronic Total Station. Keakuratan tinggi objek hingga 1 mmberhasil dicapai, dengan ketinggian kesalahan prediksi terbesar mencapai 15,2 cm pada 70 m ketinggian terbang diatas permukaan tanah.Kata Kunci : Rekonstruksi 3D, Collinearity, Geometri Epipolar, PUNA.ABSTRACTReconstruction of 3D, especially on height extraction using digital aerial photos taken from a non-metric cameraand Unmanned Aerial Vehicle (UAV) is a challenging study. The purposes of this study are: (1) to determine theprecision of an object’s height reveal from a 3D model, and (2) to establish procedures to deliver the optimal result.Two or more overlapping aerial photos can be constructed into a 3D model by applying principles of collinearity andepipolar geometry using 3D reconstruction algorithm. Since there is an instability on a non-metric digital camera, thecamera must be calibrated before 3D reconstruction is process, in that way the quality of spatial extraction, then canbe measured. The study is conducted using 24 megapixels resolution Sony NEX7 digital camera and HexacopterUAV. Camera Calibration Toolbox was utilized to calculate intrinsic parameters of the camera and a specific programis developed using MATLAB in order to build the 3D model and to obtain the object’s height. The result validation isdone by comparing the height from 3D model with that one measured using Electronic Total Station. The accuracy ofthe object’s height up to 1 mm was successfully achieved, with largest height prediction error reaches of 15.2 cm at 70m flying height above ground level.Keyword : 3D Reconstruction, Collinearity, Epipolar Geometry, UAV.
PEMBANGUNAN MODEL TIGA-DIMENSI CANDI BOROBUDUR DENGAN RAGAM TINGKAT KEDETILAN (MULTILEVEL OF DETAIL) MENGGUNAKAN FOTO UDARA FORMAT KECIL DAN FOTO RENTANG DEKAT Mukhlisin, Muhammad; Suwardhi, Deni; Harto, Agung Budi
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Candi Borobudur merupakan peninggalan yang berharga bagi dunia. Bahkan pemerintah Indonesia dan UNESCO telah beberapa kali mengambil langkah untuk perbaikan monumen ini dalam proyek besar antara tahun 1975 dan 1982. Untuk turut melestarikan bangunan bersejarah ini metode yang dapat digunakan dengan cara memodelkan kompleks candi Borobudur. Untuk pembuatan model permukaan bumi dari candi Bororbudur dapat menggunakan teknik foto udara format kecil menggunakan pesawat tanpa awak sebagai wahana pengambilan gambar. Pesawat tersebut dipasangi kamera digital format kecil yang kemudian dikendalikan dengan sistem kendali jarak jauh. Kemudian dari gambar yang telah diperoleh dibentuklah model dengan menggunakan persepsi kedalaman dan prinsip kesegarisan. Sedangkan untuk pemodelan 3D bagian candi lainya seperti patung, relief dan stupa dapat menggunakan teknik fotogrametri rentang dekat yang menggunakan prinsip yang serupa dengan teknik foto udara. Kemudian dengan menggabungkan kedua hasil diatas didapatkanlah model 3D dengan ragam tingkat kedetilan. Dengan menggunakan model ini sebagai rujukan dalam perawatan candi Borobudur, rekonstruksi dari bentukan candi Borobudur khususnya pada saat diadakan pemugaran ataupun pada saat terjadi bencana alam yang menyebabkan bagian candi rusak dan harus direkonstruksi kembali dapat dilakukan.
Pembangunan Sistem Penentuan Posisi dan Navigasi Berbasiskan Sistem Unmanned Surface Vehicle (USV) untuk Survei Batimetri Ratih C, Ni Made Rai; Suwardhi, Deni
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 18, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1282.572 KB)

Abstract

ABSTRAKUnmanned Surface Vehicle (USV) adalah wahana yang dioperasikan pada permukaan air tanpa awak. Sistem ini awalnya dikembangkan untuk keperluan militer. Saat ini pengembangan untuk keperluan sipil telah banyak dilakukan. Sistem ini bermanfaat untuk memetakan lokasi yang sulit dilakukan oleh kapal survei biasa yang pengoperasiannya memerlukan ruang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem penentuan posisi dan navigasi berbasiskan Sistem USV sebagai upaya awal dalam pengembangan bidang hidrografi di Itenas. Pembangunan sistem USV didasarkan pada Model Windrush II Airboat yang direkonstruksi tiga dimensi secara digital dari foto model tersebut menggunakan teknologi Reverse Engineering Metode Close Range Photogrammetry yang diperbesar dua kali. Sistem navigasinya menggunakan open source software ArduPilot. Sistem diujicobakan di Danau Saguling. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa perlu modifikasi pada bagian bawah dan depan desain model. Wahana apung yang dihasilkan: memiliki daya apung baik dan lebih stabil jika dimuati beban; daya angkut beban kurang lebih 8 kg; kecepatan rata-rata 5 m/detik; waktu pengoperasian sampai 2 jam; telemetri navigasi bekerja dengan maksimum jarak 10 kilometer, sistem tracking GPS berjalan dengan baik; sistem Auto Navigation belum bekerja dengan sempurna, wahana sudah bergerak secara otomatis ke arah waypoint, tetapi gerakannya belum stabil.Kata kunci: Unmanned Surface Vehicle, Reverse Engineering, Auto Navigation.ABSTRACTUnmanned Surface Vehicle (USV) refers to any vehicle that operates on the surface of the water without a crew. Nowadays, not only for military purpose, many of civilian purposes was also taken in considerations Operating the ordinary hydrographic vessel need the wider horizontal and vertical space. USV is more capable for charting the very shallow and narrow waters. This research is intended to build the positioning and navigation system based on Unmanned Surface Vehicle System as the starting effort for developing hydrography at Itenas USV model is developed based on Windrush II Airboat, enlarged two times from the original, digital 3D reconstruction from the model photographs using Reverse Engineering of Close Range Photogrammetry Method. Open source software ArduPilot is applied for navigation system. The system is tested in Saguling Lake. From this research it is founded that the modification of the model design is needed at the bottom and front of the vessel. The spesification of the vessel which is build from this research are: has the good buoyancy and more stable when loaded; load carrying capacity approximately 8 kg; an average speed of 5 m/sec; operating time up to 2 hours; telemetry of navigation works with a maximum distance of 10 kilometers, GPS tracking system is running well; Auto Navigation system has not worked perfectly, the vessel is moving automatically to the waypoint, but the movement has not been stable.Keywords: Unmanned Surface Vehicle, Reverse Engineering, Auto Navigation.