Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PKM Inovasi Teknologi Produksi Olahan Ikan Pada Poklahsar Desa Kuala Secapah Sarwono, Eko; Sutarmin, Achmad; Ruhama, Ufi; Suwarni, Linda; Selviana, Selviana
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.298 KB) | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2018.v2i2.307

Abstract

Ikan merupakan potensi yang ada di Desa Kuala Secapah. Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Sumber Rezeki dan Nusa Damai di Desa Kuala Secapah adalah kelompok wanita yang bergerak dalam industri Rumah Tangga skala kecil yang mengolah hasil perikanan dan laut menjadi produk olahan seperti kerupuk ikan dan ikan asin. Kendala yang dihadapi adalah teknologi produksi masih sederhana, manajemen pemasaran terbatas, dan packing produk yang dihasilkan kurang menarik. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampikan serta produktivitas produk olahan perikanan Poklahsar. Target luaran dalam kegiatan ini adalah dibuatnya teknologi mesin pemotongan dan teknologi mesin penyimpan bahan baku (chest freezer) untuk produksi kerupuk ikan, dibuatnya produksi kerupuk ikan dan ikan asin dengan berbagai aneka bentuk kerupuk dan jenis ikan serta dibuatnya kemasan produk ikan asin & kerupuk ikan yang menarik, dan memiliki PIRT, komposisi bahan, kandungan gizi, tanggal produksi dan expired produk. Metode partisipatif digunakan untuk melibatkan mitra secara aktif dalam pelaksanaan penerapan inovasi teknologi Pengolahan Produk Perikanan. Adapun teknologi diintroduksikan adalah pelatihan pengolahan produk perikanan berbagai macam bentuk olahan, pembuatan mesin pemotongan kerupuk precontohan, pengemas produk (siliser), dan chsest freezer serta packing produk dengan merk dagang, komposisi bahan, komposisi gizi, dan PIRT (izin). Hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain, introduksi IPTEKS mesin pemotong kerupuk, pendingin, perangkat packing produk.  Program Kemitraan yang sudah dilaksanakan ini membantu mitra dalam menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan produktivitas mitra.
EFEKTIVITAS MODEL PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA VIDEO IMPLEMENTASI G1R1J DALAM MENINGKATKAN ANGKA BEBAS JENTIK Selviana, Selviana; Suwarni, Linda
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.116

Abstract

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengajak peran aktif seluruh masyarakat untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, Aedes Spp. Pelaksanaan G1R1J di Kota Pontianak saat ini sedang diperkenalkan di RW 06  Kelurahan Pal Lima, namum pihak Puskesmas mengalami kendala dalam memperkenalkan program G1R1J pada kader jumantik maupun masyarakat. Sehingga diperlukan suatu media yang dapat membantu kader dalam memahami peran dan fungsinya sebagai kader G1R1J. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui Efektivitas Model Promosi Kesehatan Melalui Media Video Implementasi G1R1J Dalam Meningkatkan Angka Bebas Jentik  Di RW 06 Kelurahan Pal Lima Kota Pontianak. Metode Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Experimental dengan menggunakan rancangan penelitian pra experimental dengan desain penelitian one group pretest post test desain. dengan sampel untuk menguji efektivitas media video adalah sebanyak 30 orang yang terdiri dari kader dan masyarakat. Sedangkan untuk pengukuran ABJ  dilakukan sebanyak 67 Rumah/bangunan. Hasil Penelitian menujukkan bahwa media video sangat efektif dalam meningktkan pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dengan p value = 0,001. Implementasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik selama 1 bulan pertama dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik di RW 06 Kelurahan Pal Lima dari 52,94% menjadi 85,56% (terjadi peningkatan 32,62%). Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Pontianak agar dapat mensosialisasikan G1R1J di seluruh wilayah Puskesmas dengan menggunakan media video, sehingga masyarakat dapat membentuk dan menerapkan G1R1J di wilayahnya.
PARENTAL PERMISSIVENESS AND FAMILY FUNCTION TOWARDS UNWANTED PREGNANCIES OF ADOLESCENTS IN BORDER AREAS Wahyuningsih, Lisa Dwi; Suwarni, Linda; Ridha, Abduh
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.149

Abstract

ASFR in Sintang District in pregnancy 15-19 years is 9.85% highest in West Kalimantan.This because of free sex. Many factors that cause pregnancy in teenagers one of them is the permissiveness of parents and the application of family functions. The purpose of this study was to determine the description of parental permissiveness toward adolescent dating behavior, the application of family functions, and the incidence of unwanted pregnancy in adolescents in Sintang District. The type of research used was observational with a cross sectional approach. Research was carried out in the working area of Puskesmas in Sintang District. Data collection techniques using questionnaires. The population in this study were all pregnant women aged <20 years in the Sintang District Work Area obtained from the cohort. The study sample was 52 people. The results showed that the permissiveness of parents to the dating behavior of adolescents with unwanted pregnancies was partially permissive, namely (61.5%). Permissive parental statements showed parents entrusting children to courtship 96.2%, parents leaving a relationship with boyfriend 86.5%, parents freeing courtship 69.2%, parents considered courtship ordinary matters 96.2% and 36,5% does not support the function of families with unwanted pregnancies. The family function statement showed that there was a culture gathered on a certain day 84.6% tradition of drinking alcohol 82.7%. results of dating behavior of adolescents, adolescents (kissing) 96.2%, (necking) 38.5%, (petting) 34.6%, (intercourse) 57.7% and ever accessing pornographic media by 57.7%. And most of their feelings of being married <20 years are normal at 55.8% even though 25.0% feel sorry.
INISIASI SEKS PRANIKAH REMAJA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Suwarni, Linda; Selviana, Selviana
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v10i2.3378

Abstract

Perilaku seks pranikah remaja di Kota Pontianak tahun 2009 menunjukkan 56,9% pernah kissing, 30,7 necking, 13,8% petting, 7,2% oral seks, 5,5% anal seks, dan 14,7% pernah intercourse. Angka intercourse ini lebih tinggi dari angka yang dirilis Kemenkes 2009 (6.9% di Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui inisiasi seks pranikah remaja dan faktor prediktornya pada remaja di Kota Pontianak tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional de ngan menggunakan teknik simple random sampling dalam pengambilan sampel. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 300 remaja SMP dan SMA yang ada di 6 kecamatan Kota Pontianak.  Hasil penelitian ini menunjukkan inisiasi seks remaja diawali dengan pegangan tangan (82,7%), berpelukan (60,7%), cium pipi (66%), meraba daerah sensitive (19,3%), seks oral (7%), seks anal (4%), dan intercourse (14,7%). Faktor prediktor inisiasi seks pranikah diantaranya: usia pasangan (p value =0,0001; PR=2,461), monitoring orangtua (p value =0,001; PR=1,537), perilaku teman sebaya (p value =0,0001; PR=2,993), sikap seksual (p value =0,0001; PR=1,868), norma subjektif (p value =0,0001; PR=1,309), niat berperilaku (p value =0,0001; PR=3,150), dan paparan media pornografi (p value =0,0001; PR=2,803). Adolescent premarital sexual behavior in Pontianak (2009) showed that 56.9% had been kissing, 30.7 necking, 13.8% petting, 7.2% oral sex, 5.5% anal sex, and 14.7% intercourse. The number of intercourse was higher than free sex adolescent number by the Ministry of Health in 2009 (6.9% in the Jakarta, Medan, Bandung, and Surabaya). The purpose of this study was to investigate and analyze adolescence premarital sexual initiation and associated factors in 2014. A cross-sectional study with simple random sampling data collection was used. The study involved 300 adolescents participated from junior and senior high school at six subdistrict in Pontianak. This study showed initiation of premarital sexual starting from 82.7% hand touching, 60.7% hugging, 66% kissing, 19.3% touching sensitive areas, 7% oral sex, 4% anal sex, and 14.7% intercourse. The associated factors with premarital sex initiation were older age pair (p value = 0.0001; PR = 2.461), low parental monitoring (p value = 0.001; PR = 1.537), risky peers behavior (p value = 0.0001; PR = 2.993), permissive sexual attitude (p value = 0.0001; PR = 1.868), permissive subjective norm (p value = 0.0001; PR = 1.309), risky intention to behave (p value = 0.0001; PR = 3,150), and pornography media exposure (p value = 0.0001; PR = 2.803).
Parental Permissiveness And Family Functions On Unwanted Pregnancy In Teenagers Septiarum, Rina; Suwarni, Linda; Alamsyah, Dedy
Unnes Journal of Public Health Vol 8 No 1 (2019): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.482 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v8i1.22441

Abstract

Abstract&nbsp; ASFR (Age Specific Fertility Rate) in Sintang District of pregnancy on 15-19 years old teenagers was 9.85%, the highest in West Kalimantan. The aim of the study was to determine the association between parental permissiveness to teen dating behavior and the concept of family function with unwanted pregnancy in teenagers in the work area of Mensiku Health Center Sintang District. The study used a cross-sectional design with a quantitative approach. The sample in this study were 60 people. Statistical tests used the chi-square test with a confidence level of 95%. The results showed parental permissiveness (p-value = 0.004; PR = 2.176), religious function (p-value = 0.02; PR = 1.726), and reproductive function (p-value = 0.033; PR = 1.696) were associated with unwanted pregnancy. Social-cultural function, affection function, protection function, socialization and education function, economic function, environmental function were not associated with unwanted pregnancy (p value&gt; 0.05). It was concluded that parental control, sex education, and the strengthening of religious education in the family environment were important factors associated to the incidence of unwanted pregnancy in teenagers. &nbsp; Abstrak ASFR (Age Spesific Fertility Rate) di Kabupaten Sintang pada kehamilan 15-19 tahun sebanyak 9.85%, tertinggi di Kalimantan Barat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara permisifitas orang tua terhadap perilaku pacaran remaja dan konsep 8 fungsi keluarga dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Mensiku Kabupaten Sintang. Penelitian menggunakan desain crosss sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang. Uji statistik menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara permisifitas orang tua (p value =0,004; PR=2,176), fungsi agama (p value=0,02; PR= 1,726), dan fungsi reproduksi (p value = 0,033; PR= 1,696) dengan kehamilan tidak diinginkan. Variabel yang tidak berhubungan yaitu fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan (p value &gt; 0,05). Disimpulkan bahwa kontrol orang tua terhadap pergaulan anak remaja mereka, sex education, dan penguatan pendidikan agama di lingkungan keluarga menjadi faktor penting yang berkaitan dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada remaja.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS COASTAL RESOURCES MANAGEMENT (CRS) DALAM MENINGKATKAN TARAF HIDUP MASYARAKAT ADAT PESISIR PANTAI DI DESA MALIKIAN KALIMANTAN BARAT ., Heriansyah; Putra, Gandha Sunaryo; Yanto, Hendri; Suwarni, Linda; Ruhama, Ufi
Jurnal Pengabdi Vol 2, No 2 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1500.328 KB) | DOI: 10.26418/jplp2km.v2i2.35323

Abstract

Desa Malikian merupakan suatu desa yang terletak di pesisir pantai Kabupaten Mempawah. Desa ini memiliki sumber daya perikanan dan kelautan yang melimpah karena letaknya di pesisir laut. Potensi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Di desa ini memiliki beberapa kelompok pengolah pemasar (POKLAHSAR) hasil perikanan dan kelautan dan kelompok tani, sehingga potensi tersebut dapat dikembangkan dan menjadi wadah dalam peningkatkan keterampilan dan pengolahan hasil alam dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.Namun, ditemukan beberapa masalah di desa ini diantaranya masih banyaknya masyarakat yang berobat ke dukun, tingginya angka kejadian diare dan ISPA, masalah air bersih, pergaulan bebas remaja, tingginya angka pernikahan dini yang disebabkan kehamilan yang tidak diinginkan, dan penggunaan narkoba. Masalah lainnya yang ditemukan di desa ini adalah pengolahan hasil laut dan pertanian masih bersifat tradisional. Hal ini menyebabkan produktifitas menjadi terbatas, padahal permintaan pasar terhadap produk sangat tinggi.Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir pantai melalui peningkatkan sosial kemasyarakat, perekonomian serta kesehatan masyarakat. Metode pelaksanaan yang akan digunakan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, dan demonstrasi kelompok dengan konsep pemberdayaan masyarakat berbasis Coastal Resources Management (CRS) pada masyarakat adat pesisir pantai di Desa Malikian Kalimantan Barat.Hasil dari kegiatan ini adalah telah terlaksananya peningkatan pendidikan keagamaan melalui kegiatan sosialisasi dan pembentukan remaja Masjid Nurul Iman, pembinaan remaja masjid dan tata kelola pendidikan quran. Telah terlaksananya peningkatan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) melalui kegiatan lokakarya mini, promosi kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), kesehatan reproduksi remaja, sanitasi lingkungan dan tanaman obat keluarga (TOGA), pembuatan media penyaringan air bersih percontohan, pembuatan media dan praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS). Terlaksananya kegiatan kewirausahaan ekonomi pertanian dan perikanan melalui kegiatan musyawarah masyarakat desa (MMD), pembinaan kelompok POKLAHSAR, pelatihan pengolahan, packing produk, dan pemasaran hasil perikanan dan perkebunan dan pembuatan kolam terpal percontohan.Kata Kunci: Desa Malikian, Coastal Resources Management (CRS),  Pemberdayaan, Masyarakat Pesisir, POKLAHSAR, Germas 
Monitoring Parental dan Perilaku Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Remaja SMA Di Kota Pontianak Suwarni, Linda
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 4, No. 2, Agustus 2009
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.423 KB) | DOI: 10.14710/jpki.4.2.127-133

Abstract

Background: The number of unwanted pregnancy, Sexually Transmitted Disease (STDs) and HIV-AIDS among adolescents are rapidly increased nowadays. There was 10% of Pontianak adolescents engaged in premarital sexual intercourse since they were 16 or 18 years old, and most of sexual activities happened at home. This study aims to analyze the impact of parental monitoring and peer influence to adolescents’ sexual attitudes.Method: It was a cross sectional study involving 348 students from 50 high schools in Pontianak. Univariate, Bivariate and Path Analysis was used to find the correlation and the direct path of independent variable to dependent variable.Result: It was found there was a direct impact (10.6%) and indirect impact (9.28%) of parental monitoring to adolescents sexual behavior. Peer influence was shown to be the most dominant path in affecting adolescents’ sexual behaviors both direct (20.2%) and indirect (14.24%). Parental monitoring in this study was having a weaker impact to adolescents sexual behavior than did peer influence, therefore, it is necessary for parents to approach their adolescents and give them sex education in order to give them a better understanding in making sexual decisions.Keywords : Parental, Monitoring, Sexual, Behavior, Adolescent
GAMBARAN 8 FUNGSI KELUARGA PADA PERNIKAHAN REMAJA PUTRI USIA 15-19 TAHUN DI KECAMATAN SINGKAWANG UTARA Suwarni, Linda; Mardjan, Mardjan; Hairunnisa, Hairunnisa
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 3, No 2 (2016): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.456 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v3i2.370

Abstract

Pernikahan dini dapat diartikan sebagai pernikahan yang dilakukan oleh anak yang masih di bawah umur ideal untuk menikah atau yang biasa disebut masih dalam fase remaja. di Kecamatan Singkawang Utara, kasus ini meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 dari 215 pasangan yang menikah terdapat 33 pasangan atau 15% yang menikah dini, tahun 2012 ada 233 pasangan yang menikah terdapat 42 pasangan atau 18% kasus menikah dini, dan pada tahun 2013 ada 245 pasangan yang menikah terdapat 49 pasangan atau 20% yang melakukan pernikahan dini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran 8 fungsi keluarga pada pernikahan remaja usia 15-19 tahun di Kecamatan Singkawang Utara. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional bersifat deskriftif. Sampel penelitian sebanyak 40 orang, 20 orang kasus dan 20 orang kontrol yang diambil dengan teknik purposive sampling.Hasil distribusi frekuensi baik menikah dini maupun tidak menikah dini menunjukkan berdasarkan fungsi agama baik sebesar 75%, fungsi sosial budaya baik sebesar 50%, fungsi cinta kasih sebesar baik 50%, fungsi perlindungan baik sebesar 62,5%, fungsi reproduksi baik sebesar 62,5%, fungsi sosialisasi dan pendidikan kurang baik sebesar 57,5%, fungsi ekonomi baik sebesar 57,5% dan fungsi lingkungan baik sebesar 60%.Disarankan agar masyarakat dapat meningkatkan fungsi sosialisasi dan pendidikan.Kata Kunci : 8 fungsi keluarga, pernikahan dini, pendidikan dan pekerjaan.
DETERMINAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SD MUHAMMADIYAH 1 DAN 3 DI KOTA PONTIANAK Selviana, Selviana; Putra, Gandha Sunaryo; Suwarni, Linda; Ruhama, Ufi
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v5i2.5483

Abstract

AbstrakPerilaku hidup bersih dan Sehat harus di mulai sejak dini, dalam rangka menekan kejadian penyakit berbasis lingkungan seperti diare. Angka kesakitan diare di Kota Pontianak pada tahun 2014 mencapai 21,5 per 1000 penduduk.. Anak-anak merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan berpotensi sebagai agent of change untuk mempromosikan PHBS baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada siswa SD Muhammadiyah 1 dan 3 Kota Pontianak. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD kelas 4 dan 5 di SD Muhammadiyah 1 dan 3 kota Pontianak dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Instrumen penelitian dalam bentuk angket (kuisioner). Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p-value= 0,001), peran keluarga (p-value= 0,0001), peran guru (p-value= 0,009) dan peran teman (p-value= 0,01) dengan perilaku PHBS siswa di sekolah, sedangkan untuk kategori sikap menujukkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku PHBS siswa di sekolah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa pengetahuan, peran keluarga, peran guru serta peran teman berhubungan dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Anak SD Muhammadiyah 1 dan 3 di Kota Pontianak.Kata-kata kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, anak SD, muhammadiyahAbstractClean and healthy living behavior must be started early, in order to reduce the incidence of environment-based diseases such as diarrhea. The morbidity rate of diarrhea in Pontianak City in 2018 reaches 21.5 per 1000 population. Childhood is the golden age to learn about the clean and healthy living behavior because the children can be the agent of change to promote clean and healthy living behavior in the school, home and neighborhood. The purpose of this research was to analyze the clean and healthy living behavior as the implementation of the policy in Islamic life of Muhammadiyah members which was done in Elementary School of Muhammadiyah 1 and 3 in Pontianak. The method used in this research was quantitative with cross sectional approach. The population was elementary students in grade 4 and 5 in elementary school of Muhammadiyah 1 and 3 with the samples of 96 students. The research instrument was in the form of a questionnaire. The data were analyzed by univariate, bivariate and multivariate. The result showed that there was significant correlation between knowledge (p-value= 0.001), family role (p-value= 0.0001), teacher role (p-value= 0.009) and friend role (p-value= 0.01) and students clean and healthy living behavior in the school, while there was no correlation between students attitude and students clean and healthy living behavior in the school. Based on the research that has been done, it can be concluded that knowledge, family role, teacher's role and the role of friends relate to the Clean and Healthy Living Behavior in Elementary School of Muhammadiyah 1 and 3 in Pontianak City.Keywords: Clean and healthy living behavior, elementary students, muhammadiyah
Sosialisasi Strategi dan Web Pemasaran Online (PPDM di Desa Rasau Jaya Satu) Suwarni, Linda; Sarwono, Eko; Suryadi, Edy; selviana, Selviana
International Journal of Community Service Learning Vol 4, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.665 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v4i4.29246

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). UKM Mekar Sari dan Sekapur Sirih yang bergerak dalam bidang produksi rengginang, jagung marning, kerupuk beras, dan keripik tahu juga terdampak akibat pandemic ini. Keterbatasan dalam pemasaran yang saat ini tidak bisa secara konvensional menyebabkan penurunan pendapatan mitra. Permasalahan lain adalah ketidaktahuan mitra tentang strategi pemasaran online. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memperkenalkan tentang strategi pemasaran online dan web pemasaran online. Potensi yang dimiliki oleh mitra adalah memiliki kemauan dan semangat yang tinggi untuk terus belajar. Berdasarkan kesepakatan tim pengabdi dengan mitra, maka solusi yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan sosialisasi strategi dan penyediaan web pemasaran online melalui program pengembangan desa mitra (PPDM) di tahun ketiga. Metode kegiatan menggunakan ceramah dan demonstrasi pengelolaan web pemasaran online. Kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan baik. Terjadi peningkatan pengetahuan khalayak sasaran sebesar 57,4% antara sebelum dan setelah dilakukan kegiatan pengabdian ini. Pihak pemerintah desa perlu melakukan pendampingan melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes) agar pemasaran online ini tetap berjalan optimal.Â