Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KOMORBIDITAS DIABETES MELLITUS TERHADAP MANIFESTASI KLINIK DAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU Andi Selvi Yusnitasari; Ida Leida M.Thaha; Muhammad Syafar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 2: JUNI 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.599 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i2.529

Abstract

Komorbiditas diabetes mellitus dapat menjadi beban ganda (double burden) dalam penyelesaian penyakit menular dan kronik, hal ini terjadi karena TB dan DM berinteraksi satu sama lain yang dapat menyebabkan pelaksanaan pengobatan klinis menjadi lebih sulit dibandingkan dengan pengobatan pada penyakit tunggal TB atau DM. Penelitian ini bertujuan menganalisis besar risiko diabetes mellitus terhadap manifestasi klinikdan kualitas hidup pada penderita TB-DM dan TB tanpa DM. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan prospectif cohort study. Total sampel sebanyak 60 orang terdiri dari, 30 orang TB-DM dan 30 orang TB tanpa DM. Penarikan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji RR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DM meningkatkan risiko terhadap keparahan penyakit (RR=1,89;95%CI=1,01-3,55), gejala TB paru (RR=1,43;95%CI=0,90–2,26), dan kualitas hidup (RR=1,82;95%CI=1,07–3,10). Namun, adanya DM merupakan faktor protektif terjadinya status gizi tidak normal pada penderita TB paru (RR=0,80;95%CI=0,74–2,64). Setelah dilakukan analisis secara simultan menunjukkan bahwa DM berpengaruh terhadap manifestasi klinik dan kualitas hidup pada penderita TB paru.
PENYALAHGUNAAN OBAT KERAS OLEH BURUH BANGUNAN DI PERGUDANGAN PARANGLOE INDAH KOTA MAKASSAR Ridwan M. Thaha; Nurhikmah Baharuddin; Muhammad Syafar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 2: JUNI 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.53 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i2.928

Abstract

Mengonsumsi obat keras/resep menjadi populer di masyarakat saat ini. Data BNNP Kota Makassar pada tahun 2011 menunjukkan bahwa buruh merupakan urutan ketiga terbanyak yang menjadi tersangka penyalahgunaan obat-obatan yang di tangani oleh POLDA di Sulawesi Selatan dari tahun 2009 sampai 2011. Studi kualitatif dengan rancanganfenomenologi dilakukan untuk mengetahui perilaku penyalahgunaan obat keras oleh buruh bangunan di pergudangan Parangloe Indah Kota Makassar. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam danobservasi langsung terhadap 11 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan tidak mengetahui ten tang obat keras dan dampak yang bisa terjadi. Informan memperoleh obat keras dari apotik yang sudah menjadi langganannya. Informan memberikan respon positif dan negatif terhadap adanya penyalahgunaan obat yang terjadi di lingkungannya. Kurangnya pengetahuan membuat informan melakukan penyalahgunaan terhadap obat keras, alasannya bahwa obat tersebut merupakan suatu kebutuhan untuk bekerja sebagai buruh bangunan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa buruh bangunan di kawasan Pergudangan Parangloe Indah mengonsumsi obat keras untuk kebutuhan bekerja agar tidak merasa lelah.
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PERSONAL HYGIENE BERBASIS KEPERCAYAAN KESEHATAN (HBM) TERHADAP PERILAKUKEBERSIHAN DIRI SISWA SEKOLAH DASAR Petrus Petrus; Muhammad Syafar; Andi Andahwaty
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 1 No. 2: Maret 2018
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v1i2.8709

Abstract

Sebagian besar siswa SD memiliki masalah personal hygiene. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruhpenggunaan modul personal hygiene berbasis kepercayaan kesehatan (HBM) terhadap perilaku kebersihan dirisiswa. Metode penelitian adalah Quasi eksperimen dengan rancangan pretest-posttest control group designyaitu mencoba pembelajaran kebersihan diri menggunakan modul berbasis HBM kepada siswa SD yang terdiriatas 20 responden intervensi dari SDN 137 Sampean, dan 24 responden kontrol dari SDN 296 Inpres Otin.Variabel penelitian adalah pengetahuan, sikap dan tindakan kebersihan diri. Teknik sampling adalah purposiveyakni kelas V SD. Analisis data menggunakan uji beda dua mean dependen dan uji beda dua mean independendengan tingkat kepercayaan 95%.Berdasarkan hasil uji Wilcoxon signed ranks test diketahui perbedaanpengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi adalah p=0,000, dan perbedaanpengetahuan kelompok intervensi dan kelompok kontrol berdasarkan uji Mann Whitney sebelum perlakuanadalah p=0,720, dan sesudah perlakuan berdasarkan hasil uji t independen adalah p=0,000. Adapun sikapresponden sebelum dan sesudah perlakuan berdasarkan hasil uji t dependen adalah p=0,000, dan perbedaansikap kedua kelompok berdasarkan hasil uji t independen sebelum perlakuan adalah p=0,544, dan setelahperlakuan menjadi P=0,000. Untuk tindakan sebelum dan sesudah perlakuan berdasarkan hasil uji t dependendiperoleh nilai p=0,012, dan perbedaan tindakan kedua kelompok berdasarkan uji t independen sebelumperlakuan adalah p=0,959, dan sesudah perlakuan diperoleh nilai p=0,347. Hasil penelitian menunjukkan adapengaruh modul personal hygiene berbasis HBMterhadap pengetahuan dan sikap, tetapi tidak berpengaruhterhadap tindakan kebersihan diri siswa.
KETAHANAN HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Mardhatillah Mardhatillah; Arsunan Arsin; Muhammad Syafar; Andi Hardianti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 3 No. 1: Maret 2020
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v3i1.10282

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan suatu kondisi terjadinya kerusakan pada ginjal atau tidak mampunya ginjal menyaring darah dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi serta faktor prognosis yang berpengaruh terhadap ketahanan hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan metode cohort retrospektif dengan mengambil data sekunder dari rekam medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Data yang diambil meliputi data pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis tahun 2015-2017 dengan melihat umur, lama terapi dan komorbiditas pasien. Analsis data menggunakan Kaplan Meier dan Cox Regression. Hasil penelitian menujukkan proporsi ketahanan hidup satu, dua dan tiga tahun pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis masing – masing sebesar 82%, 13% dan 10%. Hasil uji Kaplan Meier menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada ketahanan hidup pasien pada variabel umur sebesar p=0.047 dan lama terapi p=0.000 ,sedangkan variabel komorbiditas tidak signifikan secara statistik (p>0.05). Berdasarkan uji cox regression, faktor prognosis yang paling berpengaruh terhadap ketahanan hidup pasien yaitu lama terapi. Pasien dengan lama terapi > 6 bulan memiliki risiko 4.217 kali lebih tinggi dibanding pasien dengan lama terapi ≤ 6 bulan.
MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) CABANG MAKASSAR Nunik Sulistyaningtyas; M Furqaan Naiem; Muhammad Syafar
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 3 No. 1: Maret 2020
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v3i1.10294

Abstract

Kurangnya kesadaran akan pentingnya mengelola risiko dan tidak adanya unit yang bertanggung jawab penuh terhadap risiko di cabang mengakibatkan masalah yang menghambat proses manajemen risiko. Penelitian ini bertujuan untuk evaluasi manajemen risiko kecelakaan kerja pada karyawan. Penelitian ini dilaksanakan di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah keseluruhan karyawan Divisi Pelayanan Barang dan Aneka Usaha (PBAU) PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar. Sampel sebanyak 48 karyawan. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan analisis risiko menggunakan matriks risiko berdasarkan standar AS/NZS 4360. Hasil penelitian menemukan 47 potensi bahaya. 4 potensi bahaya kategori risiko sangat tinggi, 27 potensi bahaya kategori risiko tinggi, 15 potensi bahaya kategori risiko medium dan 1 potensi bahaya kategori risiko rendah. Pengendalian risiko dengan administrative dan APD.
PENGARUH MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV & AIDS DI KOTA PAREPARE Sitti Aisyah; Muhammad Syafar; Ridwan Amiruddin
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 3 No. 1: Maret 2020
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v3i1.10299

Abstract

Pertambahan jumlah kasus baru HIV & AIDS masih menjadi  hal yang mengkhawatirkan terutama dikalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi melalui media sosial oleh peer educator terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV &  AIDS. Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan randomized pretest posttest control group. Jumlah sampel sebanyak 100 orang yang berasal dari siswa-siswi SMAN 4 Parepare sebagai kelompok intervensi dan SMAN 2 Parepare sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Analisis skor pengetahuan dan sikap responden antara pretest dan postest menggunakan uji non parametrik two related sample( wilcoxon) dan uji t sampel berpasangan. Untuk membandingkan pengetahuan dan sikap responden kelompok intervensi dan kontrol menggunakan uji non parametrik two independent sample  (Mann- Whitney) dan uji t sampel tidak berpasangan. Batas kemaknaan (nilai alpha) ditetapkan 5% (0,05).  Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh intervensi melalui media sosial oleh peer educator dalam meningkatkan pengetahuan p = 0,000 (p<0,05) dan sikap positif p = 0,000 (p<0,05) responden mengenai HIV & AIDS. Ada perbedaan pengetahuan dan sikap responden mengenai HIV & AIDS setelah diintervensi melalui media sosial dibandingkan yang tidak diintervensi p = 0,000  (p<0,05 ). Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi melalui media sosial oleh peer educator berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV & AIDS. Kelompok yang diintervensi oleh Peer Educator melalui media sosial memiliki skor pengetahuan dan sikap lebih baik daripada kelompok yang tidak diintervensi.
Determinan Terjadinya Pernikahan Usia Dini Serta Dampaknya Terhadap Keluarga Dan Masyarakat Miftahul Jannah; Sukri Palutturi; Muhammad Syafar
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.642

Abstract

Introduction: The phenomenon of early marriage is still happening even though the law has prohibited it. Early marriage occurs because of educational factors, promiscuity, economics, and cultural norms. Objective: To determine the determinants of the occurrence of early marriage and the impact on the family and society. Methods: Descriptive research design is research conducted with a purpose. The research location is in the District of Rilau Ale, Bulukumba Regency with a total sample of 42 people. Data were processed using SPSS with univariate, bivariate, and multivariate analysis. Results: Based on the results, it was found that there was an early marriage because almost all respondents experienced promiscuity as many as 22 (52.38%), cultural norms that could be trusted were 28 (66.67%) while those who could not be trusted were 14 (33, 33%). Conclusion: that the economic factors that have an influence on the occurrence of early marriage. To religious leaders, community leaders, and government officials to further dig up information and health education for teenagers about early marriage.
Analisis Faktor Yang Memengaruhi Motivasi Kerja Perawat Di Puskesmas Pamboang Kabupaten Majene Muh. Khaerisman; Muhammad Syafar; Rahmawati Azis
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 8, No 2 (2021): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v8i2.5390

Abstract

Motivasi merupakan hal yang penting dalam bekerja karena dengan motivasi diharapkan setiap tenaga kesehatan dapat bekerja dengan keras dan antusias untuk meningkatkan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor instrinsik dan ekstrisnsik yang memengaruhi motivasi kerja perawat di puskesmas Pamboang kabupaten Majene dengan menggunakan metode cross sectional study, total sampling sebanyak 41 perawat alat penelitian yakni lembar kuisioner. Kemudian data di analisa dengan uji univariat dan uji multivariat menggunakan uji regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukan variabel  independen yang memengaruhi secara signifikan terhadap variabel dependen yakni variabel status kepegawaian (0,002 < α 0,05) dan variabel kondisi kerja (0,009 < α 0,05) sedangkan variabel independen yang mempunyai nilai tidak signifikan memengaruhi motivasi kerja yakni variabel prestasi (0,638 > α 0,05), variabel Pengakuan Skill (0,101 > α 0,05), variabel rekan kerja (0,090 > α 0,05)  serta variabel insentif (0,885 > α 0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulan  bahwa faktor status kepegawaian dan faktor kondisi kerja signifikan memengaruhi motivasi kerja perawat, sedangkan faktor prestasi, faktor pengakuan skill, faktor innsentif dan faktor rekan kerja tidak signifikan memengaruhi motivasi kerja perawat di Puskesmas Pamboang  kabupaten Majene.
PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT FILARIASIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKAI DISTRIK DEKAI KABUPATEN YAHUKIMO PROVINSI PAPUA Nambie Kobak; Andi Yusuf; Muhammad Syafar; Asrijun Juhanto
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2899

Abstract

Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui nyamuk. Penyebaran kasus filariasis karena masih adanya area dimana rumah tangga tidak memiliki akses air bersih, sanitasi tidak memadai, penghasilan yang masih kurang, dan perumahan yang tidak layak huni sehingga kondisi ini menguntungkan untuk perkembangbiakan vektor nyamuk filariasis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku masyarakat terhadap kepatuhan minum obat filariasis di Wilayah Kerja Puskesmas Dekai Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua.Metode penelitian adalah kuantitaf dengan rancangan Observasional analitik dan pendekatan Cross Sectional  Penelitian dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas Dekai Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua dengan jumlah responden 115 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable pengetahuan berpengaruh nyata (ρ=0,006 < α=0,05), variable sikap (ρ=0,094 > α=0,05, variabel kebiasaan ρ=0,000 < α=0,05 dan variable tindakan ρ=0,009 < α=0,05. Variabel yang telah diteliti yaitu ada tiga variabel yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat yaitu pengetahuan, kebiasaan dan tindakan sedangkan ada satu variabel yang tidak berhubungan dengan kepatuhan minum obat yaitu variabel sikap. Uji regresi logistic menujukkan bahwa variabel kebiasaan merupakan variabel yang sangat berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat filariasis dengan nilai = 3,404.Kepatuhan minum obat filariasis dengan dilakukan penyuluhan melalui berbagai media elektronik agar masyarakat mengetahui bahaya filariasis dengan harapan agar  patuh minum obat pencegah massal filariasis dan juga perlu adanya kader pengawas minum obat dan diutamakan di pos-pos pelaksanaan POPM atau kunjungan dari rumah ke rumah untuk memastikan obat benar-benar diminum. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kebiasaan, Tindakan, Kepatuhan