Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI Streptomyces sp. PADA KOLAM TANAH DI DESA TENGGUR TULUNGAGUNG JAWA TIMUR Didik Prasetya
Meditory : The Journal of Medical Laboratory Vol 10, No 1 (2022): Meditory, volume 10, nomer 1, Juni 2022
Publisher : Jurusan Analisis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/m.v10i1.1902

Abstract

Tenggur Village, Rejotangan District, Tulungagung Regency is a village where the majority of its residents work as fish farmers. Currently, one of the diseases that attack fish is thought to be caused by infection with Aeromonas hydrophila bacteria, the fish's body parts will bleed, especially the chest, abdomen and at the base of the fins, and the fish will die even though the pond is well maintained. Fish disease control is currently still using chemicals so that the impact of beneficial bacteria will be destroyed in the pond environment and residues of compounds in fish that will be harmful to health if consumed. Streptomyces bacteria are bacteria that are able to produce enzymes and antibiotics that can be used as biocontrol agents for several diseases caused by bacteria. The purpose of this study was to isolate and identify Streptomyces bacteria from soil ponds in Tenggur Tulungagung Village, East Java. Isolation was carried out using the serial dilution method. Streptomyces were isolated from an earthen pond with a depth of 15 cm from the soil surface and planted on Yeast Extract Malt Agar (ISP4) media. The growing colonies were observed macroscopically and microscopically, as well as biochemical tests using the Guide to the Classification and Identification of the Actinomycetes and Their antibiotics from Lechevalier and Waksman (1973). The results showed 4 isolates of Streptomyces sp.1, Streptomyces sp.2, Streptomyces sp.3, Streptomyces sp.4. The four isolates will later be tested against Aeromonas hydrophyla bacteria, which is the cause of Motile Aeromonas septicemia.
GAMBARAN DIAGNOSIS PASIEN PRA-HEMODIALISA DI RSUD WANGAYA TAHUN 2020-2021 Anak Agung Ayu Eka Cahyani; Didik Prasetya; Moh Fairuz Abadi; Diah Prihatiningsih
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 11 No 1: Juni, 2022 (Sepcial Issue)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v11i1.1819

Abstract

Penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK) adalah penyakit kardiovaskuler. Faktor utama penyebab kejadian kardiovaskuler pada pasien PGK adalah hipertensi. Penyebab tersering kedua pada gagal ginjal kronis adalah diabetes melitus (23%). Penanganan PGK dapat dilakukan dengan metode Hemodialisa atau cuci darah. Hemodialisis adalah proses pembersihan darah dengan mengumpulkan limbah. Pada penderita gagal ginjal kronik, hemodialisis dapat mencegah kematian. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran diagnosis penyakit pada pasien yang akan melakukan hemodialisis di RSUD Wangaya tahun 2020-2021. Penelitian telah disetujui oleh Komite Etik Penelitian RSUD Wangaya Nomor 029/III.4/KEP/RSW/2022. Penelitian merupakan penelitian deskriptif observasional menggunakan data sekunder. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 116 pasien yang diambil dengan teknik total sampling. Hasil dari dari 116 pasien diketahui diagnosa Diabetes Mellitus (DM) sebanyak 23 pasien (19,8%), Hipertensi sebanyak 19 pasien (16,4%), pielo nefritis kronis (PNC) sebanyak 18 pasien (15,5%), acquired cystic kidney disease (ACKD) sebanyak 17 pasien (14,7%), anemia sebanyak 14 (12,1%), DM+Hipertensi 12 pasien (10,3%), Acute kidney injury (AKI) sebanyak 7 pasien (6,0%), dengan diagnosa DM+PNC 3 pasien (2,6%) dan hyperkalemia 3 (2,6%). Penelitian diharapkan dapat membantu diagnosa lanjutan dari pasien yang telah menjalani hemodialisa
PENYULUHAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA SERTA PENGENALAN PENGELOLAAN SPESIMEN PEMERIKSAAN NAPZA PADA KELOMPOK SISWA PEDULI AIDS DAN NARKOBA DI SMAN 7 DENPASAR Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; I Nyoman Asdiwinata; Didik Prasetya
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 8: Agustus 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.502 KB)

Abstract

Badan Narkotika Nasional (2019) menyebutkan bahwa prevalensi penyalahgunaan NAPZA pada tahun 2019 mengalami kenaikan 0,03% jadi 3,6 juta orang di Indonesia. Bahkan saat masa pandemi covid 19 mengalami peningkatan kasus pengguna NAPZA yang cukup besar. Jumlah kasus NAPZA di Bali mengalami peningkatan selama tahun 2020. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMAN 7 Denpasar terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA, serta memberikan pengenalan pengetahuan pada siswa terhadap pengelolaan spesimen dalam pemeriksaan NAPZA. Metode Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan ceramah, diskusi, dan percobaan pemeriksaan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan siswa terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA setelah dilakukannya penyuluhan, diketahui hasil kuesioner pada kategori baik sebanyak 90%, dan juga terjadi peningkatan pengetahuan siswa terhadap tahapan pengelolaan spesimen pemeriksaan NAPZA setelah dilakukannya penyuluhan, dimana hasil kuesioner pada kategori baik mencapai 15 orang (75%).
Deteksi Dini Gejala Dengue Shock Syndrome Pada Masyarakat Awam di Lingkungan Banjar Buana Desa Kelurahan Padangsambian I Nyoman Asdiwinata; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Didik Prasetya
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7327

Abstract

ABSTRAK Demam berdarah merupakan salah satu endemic yang teerjadi di Indonesia hampir setiap tahunnya. Kasus tahun 2021 mencapai 2.185 menderita demam berdarah hingga bulan Agustus 2021. Selain menghadapi pandemic COVID-19, masyarakat Kota Denpasar juga menghadapi permasalah Demam berdarah dengan jumlah kasus 35 sampai 45 orang setiap bulannya. Permasalahan bagi masyarakat awam yang paling ditakutkan adalah kondisi renjatan demam dengue atau Dengue Shock Syndrome. Kegiatan ini berupaya untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran terkait dengue shock syndrome agar mampu menjadi penolong dalam keluarga dengan cara mengindetifikasi gejala dengue shock syndrome dengan tepat. Pengadian Kepada Masyarakat ini menggunakan tiga metode yaitu survey lapangan untuk mengobservasi kondisi lingkungan dan kebiasaan masyarakat terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), memberikan ceramah dan diskusi terkait dengue shock syndrome, dan melakukan demostrasi penggunaan bubuk abate. Survey lapangan ditemukan terdapat 29 Kepala Keluarga (KK) yang berada dilingkungan tersebut dan 58,6% menggunakan ember sebagai bak mandi. Setelah diberikannya penyuluhah dengue shock syndrome 85,3% masyarakat memiliki pengetahuan sedang dan masyarakat mampu melakukan demonstrasi penggunaan bubuk abate dengan benar. Pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait deteksi dini gejala dengue shock syndrome Sebagian besar memiliki pengetahuan sedang dan pemberian informasi dan peningkatan pengetahuan harus tetap digalakkan dengan teratur agar kesadaran masyarakat akan bahaya dengue shock syndrome tetap baik. Kata Kunci: Dengue Shock Syndrome, Deteksi Dini, Masyarakat Awam  ABSTRACT Dengue fever is one of the endemics that occurs in Indonesia almost every year. Cases in 2021 reached 2,185 suffering from dengue fever until August 2021. In addition to facing the COVID-19 pandemic, the people of Denpasar City are also facing the problem of dengue fever with 35 to 45 cases every month. The most feared problem for ordinary people is the condition of dengue fever shock or Dengue Shock Syndrome. This activity seeks to provide knowledge and awareness regarding dengue shock syndrome in order to be able to be a helper in the family by correctly identifying the symptoms of dengue shock syndrome. This Community Service uses three methods, namely field surveys to observe environmental conditions and community habits related to the Eradication of Mosquito Nests (PSN), giving lectures and discussions related to dengue shock syndrome, and demonstrating the use of abate powder. The field survey found that there were 29 households (KK) in the neighborhood and 58.6% used a bucket as a bath. After being given dengue shock syndrome counseling, 85.3% of the community had moderate knowledge and the community was able to demonstrate the use of abate powder correctly. Community knowledge and skills related to early detection of symptoms of dengue shock syndrome Most of them have moderate knowledge and the provision of information and knowledge improvement must be encouraged regularly so that public awareness of the dangers of dengue shock syndrome remains good. Keywords: Common People, Dengue Shock Syndrome, Early Detection
Edukasi pencegahan penyakit infeksi saluran kencing pada pedagang pasar agung peninjoan denpasar : Education for the prevention of urinary tract infections in traders of market agung, peninjoan denpasar Didik Prasetya; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; A.A. Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; I Nyoman Asdiwinata
Bhakti Community Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Bhakti Community Journal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.058 KB) | DOI: 10.36376/bcj.v1i2.10

Abstract

Indonesia sedang menggalakkan program   peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat. Kesuksesan suatu pembangunan yang dijalankan bergantung dari kualitas sumber daya manusia. Kesehatan merupakan unsur penting dalam menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Depkes RI (2019) menyebutkan bahwa prevalensi Infeksi saluran kemih (ISK) di Indonesia masih cukup tinggi dan diperkirankan jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahunnya atau sekitar 180.000 kasus baru pertahun. Pedagang pasar termasuk kategori rawan terkena infeksi saluran kemih dikarenakan banyak pedagang cenderung menahan ketika terasa buang air kecil (BAK) dikarenakan lapak masih ramai oleh pembeli, disamping itu juga kebersihan toilet pasar yang kurang terjaga dan penggunaannya secara bergantian oleh para warga pasar. Metode Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan ceramah, diskusi, pengisisan kuisioner, serta pembagian paket hygiene. Melalui kegiatan ini terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan kader pedagang pasar terhadap penyakit ISK setelah dilakukannya edukasi, hasil kuesioner menunjukkan pada kategori baik sebanyak 80%, cukup 15% dan kurang 5%. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan kader pedagang tentang penyakit ISK, cara pencegahan, dan pemeriksaan secara medis. Harapannya informasi yang didapat bisa diteruskan kepada para pedagang pasar dan keluarga.   Indonesia is promoting a program to improve the quality of human resources (HR) and increasing public awareness about the importance of healthy living. The success of a development that is carried out depends on the quality of human resources. Health is an important element in making quality and productive human resources. The Indonesian Ministry of Health (2019) states that the prevalence of Urinary Tract Infections (UTI) in Indonesia is still quite high and it is estimated that the number of UTI sufferers in Indonesia is 90-100 cases per 100,000 population per year or around 180,000 new cases per year. Market traders are categorized as prone to urinary tract infections because many traders tend to hold back when they feel they urinate, because the stalls are still crowded by buyers, besides that the cleanliness of market toilets is not maintained and they are used alternately by market residents. This community service method is carried out through lectures, discussions, filling out questionnaires, and distributing hygiene packages. Through this activity, it was seen that there was an increase in the knowledge of market traders cadres about UTI disease after education, the results of the questionnaire showed that in the good category as much as 80%, 15% enough and 5% less. The purpose of the activity is to increase the knowledge of merchant cadres about UTIs, prevention methods, and medical examinations. It is hoped that the information obtained can be passed on to market traders and their families.
GAMBARAN SKRINING HASIL PEMERIKSAAN HBsAg PADA PASIEN PRE-HEMODIALISIS DI RSUD WANGAYA TAHUN 2021 Novia Putri Antika; Didik Prasetya; Ida Ayu Putri Wirawati
Bali Medika Jurnal Vol 10 No 1 (2023): Bali Medika Jurnal Vol 10 No 1 Juli 2023
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v10i1.330

Abstract

Perhimpunan Nefrologi Indonesia telah mensyaratkan tentang keharusan pemeriksaan yang dilakukan sebelum melakukan hemodialisis salah satunya yaitu pemeriksaan HBsAg. Pasien hemodialisis berisiko tinggi untuk terinfeksi virus hepatitis B karena memiliki daya tahan tubuh yang turun dan infeksi virus yang ditularkan melalui darah. Hemodialisis menjadi tindakan yang sangat membantu pasien PGK untuk memperpanjang usia pasien. Tes HBsAg diperlukan untuk memastikan keberadaan virus hepatitis B di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran hasil skrining pemeriksaan HBsAg pada pasien pre-hemodialisis di RSUD Wangaya tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional menggunakan data sekunder. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 63 pasien yang diambil dengan teknik total sampling. Hasil penelitian berdasarkan usia menunjukkan proporsi terbanyak pada pasien dengan usia 20-60 tahun sebanyak 39 (61,9%) dan pasien >60 tahun sebanyak 24 (38,1%). Berdasarkan jenis kelamin menunjukan proporsi laki-laki lebih banyak yaitu sebanyak 38 (60,3%) dan perempuan sebanyak 25 (39,7%). Hasil dari pemeriksaan skrining HBsAg didapatkan pasien negatif HBsAg sebanyak 62 pasien (98,4%) dan positif sebanyak 1 pasien (1,6%). Hasil dari pengelompokan berdasarkan diagnosa yaitu diagnosa terbanyak adalah hipertensi sebanyak 14 pasien (22,2%) dan diagnosa Diabetes melitus sebanyak 13 pasien (20,6%). Skrining hepatitis B perlu dilakukan saat pertama kali hemodialisis agar dapat menjaga keselamatan kerja petugas kesehatan dan mencegah penularan terhadap pasien lainnya. Kata Kunci: Hepatitis B, Hemodialisis, Gagal ginjal kronik
PENYULUHAN BAHAYA LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) SERTA PENGENALAN PENGELOLAAN SPESIMEN URINE DALAM PEMERIKSAAN TIMBAL KEPADA SISWA-SISWI SMK KESEHATAN BALI MEDIKA DENPASAR Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; I Nyoman Asdiwinata; Didik Prasetya
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 7: Juli 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Polusi logam berat timbal (Pb) berkaitan dengan asap kendaraan. Organ tubuh yang menjadi sasaran keracunan timbal adalah sistem peredaran darah, sistem saraf, sistem saluran kemih, sistem reproduksi, sistem endokrin, dan jantung. Ekskresi timbal melalui urin sebanyak 75-80%. Urine merupakan sisa metabolisme tubuh yang dapat memberikan gambaran keadaan kesehatan tubuh kita. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang paling dianjurkan sebagai screening test keracunan timbal. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar terhadap bahaya logam berta timbal serta memberikan pengenalan pengetahuan pada siswa terhadap pengelolaan spesimen urine dalam pemeriksaan logam berat timbal. Metode Pengabdian masyarakat dilakukan dengan ceramah, diskusi, dan percobaan pemeriksaan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan siswa terhadap bahaya logam berat timbal setelah dilakukannya penyuluhan, diketahui hasil kuesioner pada kategori baik sebanyak 94%, dan juga terjadi peningkatan pengetahuan siswa terhadap tahapan pengelolaan spesimen urine dalam pemeriksaan logam berat timbal setelah dilakukannya percobaan, dimana hasil kuesioner pada kategori baik mencapai 89%.