Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENENTUAN KADAR LOGAM TIMBAL PADA RAMBUT SUPIR BUS RUTE TANGERANG-PADANG-SURABAYA-YOGYAKARATA DI TERMINAL PORIS TANGERANG Nurmeily Rachmawati
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 15 No 2 (2020): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v15i2.531

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Pencemaran di udara salah satunya dapat disebabkan oleh emisi buangan gas kendaraan yang dapat melepaskan zat timbal ke udara. Salah satu orang yang dapat beresiko terpapar logam timbal adalah pekerja supir bus. Pajanan logam timbal dapat terakumulasi di dalam rambut dan dapat menyebabkan efek toksisitas. Tujuan penelitan untuk mengetahui kadar logam timbal (Pb) pada rambut supir bus di tiga rute berbeda yang berangkat dari Terminal Poris, Tangerang. Ketiga rute tersebut adalah Tangerang-Padang, Tangerang-Surabaya, Tangerang-Yogyakarta. Metode : Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan jumlah korespondensi setiap rute bis sebanyak 8 orang. Penentuan kadar logam timbal pada rambut supir bus menggunakan spektrofotometer ICP-OES. Hasil : Penelitian ini memberikan hasil bahwa semua sampel rambut supir bus diketiga rute teridentifikasi logam timbal. Kadar logam timbal terbesar pada rambut supir bus rute Tangerang-Padang yaitu 2,28 mg Pb/100 g dengan masa kerja 25 tahun. Sedangkan kadar logam timbal terendah pada rambut supir bus rute Tangerang-Surabaya yaitu 0,17 mg Pb/100 g dengan masa kerja 3 tahun. Berdasarkan uji statistic analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,82 mendekati 1 yang menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat antara masa bekerja supir bis dengan paparan logam timbal yang terdeteksi. Kesimpulan : Seluruh supir bus diketiga rute teridentifikasi logam timbal dengan konsentrasi yang berbeda-beda dengan masa kerja yang bervariasi. Kata kunci : Logam timbal, rambut supir bis, spektrofotometer ABSTRACT Background : One of the causes of air pollution is vehicle exhaust emissions which can release lead metal into the air. One of the people who can be at risk to the exposure of lead metal is bus driver workers. Lead metal exposure can accumulate in the hair and can cause toxicity effects. The objective of this research is to determine the level of lead (Pb) in the hair of bus drivers on three different routes departing from Terminal Poris, Tangerang. The three routes are Tangerang-Padang, Tangerang-Surabaya, Tangerang-Yogyakarta. Methods : The method used in this research is experimental research with 8 correspondences for each of bus route. Determination of the level of lead metal in the bus driver's hair is using an ICP-OES spectrophotometer. Results : The results showed that all the hair samples of the bus drivers in the three routes were contaminated as lead metal. The largest concentration of lead metal in the hair of bus drivers on the Tangerang-Padang route is 2.28 mg Pb / 100 g with 25 years of working periods. Meanwhile, the lowest level of lead in the hair of bus drivers on the Tangerang-Surabaya route is 0.17 mg Pb / 100 g with 3 years working periods. Based on statistics result corelation analysis showed value r=0,82 approximately 1 indicate positif corellation between working periods and level of lead metal that detected in driver bus body. Conclusion : The samples hair of the three bus drivers was contaminated with lead metal with different concentrations in various working periods Keywords : Lead metal, bus driver’s hair, spectrophotometer
PROFILE ADSORBEN SEBAGAI MEDIA FILTER DALAM MENURUNKAN KONSENTRASI KONTAMINAN PADA BADAN AIR BAKU SUNGAI CISADANE Nurmeily Rachmawati; Diana Rinawati
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 7 No 2 (2020): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v7i2.240

Abstract

Salah satu sumber kehidupan yang dibutuhkan manusia adalah kebutuhan akan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber air yang ada salah satunya air sungai. Sumber air ini tak luput dari pencemaran akibat aktivitas manusia maupun dari lingkungan sekitar. Sungai Cisadane yang terletak didaerah Tangerang dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai salah satu sumber air. Dalam mendapatkan air bersih perlu dilakukan usaha salah satunya memanfaatkan media filter air. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi profiling dari penggunaan adsorben sebagai media filter dalam rangka menurunkan konsentrasi kontaminan yang terdapat di Air Sungai Cisadane. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Adsorben alami yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 8 yaitu arang aktif (AA), pasir silika (PS), zeolit (Z), sekam padi bakar (SPB), sekam padi kering (SP), serabut kelapa (CH), serbuk kayu (SK), dan jerami padi (JP). Bahan kontrol yang digunakan yaitu Air Sungai Cisadane tanpa difilterisasi menggunakan adsorben. Hasil filterisasi menggunakan kedelapan adsorben akan diuji terhadap parameter fisika dan kimia. Pengujian hasil filterisasi dilakukan di laboratorium PDAM Cikokol. Hasil yang diperoleh pada parameter fisika menunjukkan pada adsorben zeolite dan pasir silica memberikan hasil yaitu tidak berasa dan berbau. Pada uji nilai kekeruhan hasil filterisasi menggunakan zeolith diperoleh hasil 5,82 NTU. Untuk parameter kimia diperoleh hasil penurunan konsentrasi kontaminan sulfat pada adsorben jerami menjadi 10 mg/L dan pada adsorben zeolite memberikan penurunan kadar nitrat yaitu 1,3 mg/L. Berdasarkan uji t-test antara sebelum dan sesudah filterisasi menunjukkan adanya perbedaan beda nyata pada parameter fisika (rasa, bau, zat padat terlarut) dengan nilai Sig (2-tailed) < ά = 0.025, dan tidak menunjukkan beda nyata yang signifikan pada parameter kimia dengan nilai Sig (2-tailed) > ά = 0.025.
Cytotoxic Activity of Ethanol Extract in Namnam Leaves (cynometra cauliflora l.) to Hela Cell Syarah Anliza; Nurmeily Rachmawati
Walisongo Journal of Chemistry Vol 4, No 2 (2021): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v4i2.7999

Abstract

Cervical cancer is one of the most prominent death cases after breast cancer for a woman in Indonesia. Several treatments can be conducted to cure cancer such as chemotherapy, radiotherapy, tumor surgery, and others. In addition, people can consume some medicines or natural substances that can suppress cancer growth. The natural substances contain active compounds that have the potential as anticancer. One of the natural substances used in this research is the Namnam leaves which grow in Southeast Asia.  The purpose of this research was to determine the potential compounds in Namnam leaves extract by cytotoxic activity testing by using HeLa cells. The active compound in the Namnam leaves extract was obtained by using the maceration method with ethanol for 3x24 hours. The extract was then tested by BSLT method and proliferation by using HeLa cancer cells (ATCC CCL-2). The toxicity results showed that LC50 value was 125,89 μg/mL. This result indicated that the extract belongs to the moderate toxic category and has potential as an anticancer agent. Proliferation test in inhibiting of HeLa cancer cells used Microculture Tetrazolium Technique (MTT) method. The result showed that the extract with a concentration of 25 μg/mL could inhibit the proliferation of HeLa cancer cells by 57,51%.
Pengaruh Adsorben Sebagai Media Filter dalam Menurunkan Kadar Timbal dalam Matrik Air Sungai Nurmeily Rachmawati
Walisongo Journal of Chemistry Vol 3, No 2 (2020): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v3i2.6448

Abstract

Usaha untuk mendapatkan air bersih dapat dilakukan dengan melakukan proses filterisasi. Salah satu sumber air yang dimanfaatkan untuk mendapatkan air bersih adalah air sungai. Sungai Cisadane yang terletak di Kota Tangerang ditemukan kadar logam timbal dengan kadar yang melebihi ambang batas baku mutu. Oleh sebab itu diperlukan suatu usaha untuk menurunkan kontaminan logam timbal dalam air sungai tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan informasi bagaimana adsorben alami dapat dimanfaatkan sebagai media filter dalam menurunkan kontaminan logam timbal tersebut. Metode penelitian ini merupakan ekperimental laboratorium dengan merancang media filter yang berisikan adsorben alami. Jumlah adsorben yang digunakan berjumlah 8 yaitu arang aktif (AA), zeolite (Z), sekam padi bakar (SPB), pasir silica (PS), jerami padi (JP), serbuk kayu (SK), sekam padi (SP), dan serabut kelapa (CH). Hasil yang diperoleh terjadi penurunan kontaminan logam berat dikedelapan adsorben yang digunakan. Adsorben zeolite, serbuk kayu, dan serabut kelapa mampu menurunkan kontaminan logam berat sebesar 90% dari konsentrasi awal logam timbal yang ditambahkan kedalam matrik air sungai tersebut. Berdasarkan uji statistic paired t-test juga ditemukan perbedaan yang nyata antara sebelum dan sesudah filterisasi di kedelapan adsorben tersebut yang ditunjukkan dengan nilai Sig (2-tailed) α = 0,025.
Community Empowerment in Knowing Sources of Natural Antioxidants Through Hydroponic Systems Nurmeily Rachmawati; Syarah Anliza
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v4i2.4291

Abstract

Health is one of the main pillars of human life. The quality of health of a country or a person can be affected by the development of the disease. Based on the results of the Basic Health Research (Riskesdas) in 2018, degenerative diseases showed an escalation. These diseases originate from environmental factors that have decreased in quality. One of them is the emergence of free radical compounds. These free radicals can oxidize nucleic acids and initiate degenerative diseases. Antioxidants are able to ward off free radicals which can be obtained from natural sources. One of the natural sources of these antioxidants is plants. The method used in this service activity is community education through counseling activities and hydroponic system skills training that can be applied at residents' homes using simple tools and materials. The purpose of this service activity is to increase public knowledge about sources of natural antioxidants and training on hydroponic systems. The implementation of this service activity was carried out in RW013 Gebang Raya Village, Periuk District, Tangerang. The results of the service showed an increase number in knowledge which was originally 42% to 66% from the results of the pretest and posttest that has been carried out. The knowledge indicators provided information including the definition of antioxidants, knowledge of free radicals, sources of antioxidants, and last but not least natural and artificial antioxidants. The residents also gained skills improvement from learning through a hydroponic system using kale, spinach, pokcoy, and lettuce as sources of natural antioxidants.
Korelasi Kadar Kreatinin Serum Pasien Thalassemia yang Mendapatkan Deferasirox di RSU Kabupaten Tangerang Isna Yuniar; Nurmeily Rachmawati; Citra Trisna
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 2 (2023): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.262 KB)

Abstract

Thalassemia adalah penyakit genetik yang terjadi akibat penurunan sintesis salah satu rantai utama pada hemoglobin. Penyakit ini ditandai dengan tidak terbentuknya atau berkurangnya rantai globin baik α maupun β yang merupakan komponen utama penyusun molekul hemoglobin normal. Orang yang memiliki kelainan thalassemia biasanya melakukan transfusi untuk meningkatkan hemoglobin dalam darah dan menggunakan kelasi besi sebagai terapi setelah transfusi. Salah satu jenis kelat besi adalah deferasirox. Khelasi besi ini dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal. Salah satu pemeriksaan untuk mengetahui fungsi ginjal adalah pemeriksaan kreatinin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin serum dan hubungan usia, jenis kelamin, serta frekuensi transfusi dengan gambaran kadar kreatinin serum pada penderita thalassemia yang mendapatkan deferasirox tipe khelasi besi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional menggunakan uji statistik beda independent t test dengan jumlah sampel 30 sampel. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kreatinin adalah 0,433 mg/dL dengan nilai minimal 0,2 mg/dL dan nilai maksimal 0,7 mg/dL. Analisis data yang diperoleh dilakukan dengan uji statistik independent t test berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kadar kreatinin serum yang ditandai dengan uji statistik diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,213 > 2,04. Pada variabel umur, jarak transfusi, dan lama transfusi tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kadar kreatinin serum yang ditandai dengan uji statistik pada perolehan thitung < ttabel yaitu 0,639, 1,056 dan 0,684 < 2,04.
Pemberdayaan Pemuda dalam Optimalisasi Layanan Digital BPJS Kesehatan Melalui Edukasi dan Pelayanan Masyarakat di Wilayah Desa Citorek Tengah Nurmeily Rachmawati; Venny Patricia; Ahmad Yani; Muhamad Abdul Rifai
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2023): Bantenese : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v5i1.6284

Abstract

Perkembangan era digitalisasi dan teknologi membuat layanan kesehatan juga mengikuti arus perkembangan teknologi. Layanan digital berbasis 4.0 menjadikan baik pembuat layanan dan pengguna harus dapat menggunakannya dengan optimal. Tingkat pengetahuan dan literasi masyarakat di Indonesia yang berbeda-beda menyebabkan kurangnya pemanfaatan layanan digital KIS. Berdasarkan hasil survey di Desa Citorek, Banten ditemukan beberapa permasalahan terkait KIS ini diantaranya kesalahan identitas, lokasi cukup jauh ke kantor BPJS, dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang layanan digital BPJS. Tujuan kegiatan pengmas ini adalah mengoptimalisasi peran pemuda untuk dapat memanfaatkan layanan digital BPJS dan membantu masyarakat sekitar dalam memanfaatkan layanan digital tersebut. Tahapan kegiatan terdiri dari persiapan meliputi perencanaan, perizinan, dan survey lokasi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan bimbingan para pemuda, edukasi kepada masyarakat, dan evaluasi kegiatan dari hasil pre dan post test. Hasil kegiatan pengmas menunjukkan pengetahuan pemuda tentang layanan digital BPJS meningkat menjadi 51,85%, pemanfaatan layanan digital BPJS sebanyak 86 kali penggunaan, pemanfaatan layanan meluas hingga 6 desa lainnya, dan sebanyak 189 KIS telah dibantu diperbaiki melalui program layanan oleh pemuda setempat
Pemanfaatan Ekstrak Daun Jamblang Sebagai Antibakteri Pada Sabun Minyak Jelantah nurmeily rachmawati; Syarah Anliza; Hamtini Hamtini
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 9, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v9i1.20358

Abstract

Potensi bahan alam Indonesia sangat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Keanekaragaman hayati inilah yang menjadikan bahan alam Indonesia dapat dijadikan sebagai bahan alternatif selain bahan kimia. Salah satunya pemanfaatan daun jamblang yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Aplikasi antibakteri dapat dilihat pada produk sabun. Untuk dapat membuat sabun dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah sebagai bahan materialnya. Tujuan penelitian ini adalah melihat potensi ekstrak daun jamblang sebagai antibakteri pada sediaan sabun minyak jelantah. Metode yang digunakan adalah ekperimen laboratorium. Proses pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi. Rendeman ekstrak daun jamblang diperoleh sebesar 16,13%. Formulasi sediaan sabun menggunakan variasi konsentrasi ekstrak 5%, 10%, dan 15%. Hasil aktivitas antibakteri pada ekstrak dan sediaan sabun menunjukkan daya hambat kuat yaitu 10-20 mm terhadap kedua bakteri tersebut.