Kusniawati Kusniawati
Poltekkes Kemenkes Banten

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN KEPATUHAN MENJALANI HEMODIALISIS DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG Kusniawati Kusniawati
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 5 No 2 (2018): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.057 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v5i2.61

Abstract

Pasien gagal ginjal kronik yang berada pada stadium akhir memerlukan terapi pengganti fungsi ginjal seperti transplantasi ginjal, dialisis berupa hemodialisis dan peritoneal dialisis. Berdasarkan data dari Kemenkes RI (2016), Pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis regular jumlahnya semakin meningkat yaitu berjumlah sekitar empat kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Pasien yang menjalani terapi hemodialisis mengalami beberapa masalah yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas hidup pasien. Kualitas hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status pernikahan), lama menjalani hemodialisis, kepatuhan menjalani hemodialisis, kadar hemoglobin, depresi, dan dukungan keluarga. Kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi hemodialisis dan dukungan keluarga sangat diperlukan untuk menunjang kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan menjalani hemodialisis dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Penelitian ini menggunakan metode analitik correlational, dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi penelitian adalah semua pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yang berjumlah 112 orang. Sampel penelitian sebanyak 58 responden dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil peneliatian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup (p-value 0,019) dan juga terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup (p-value=0,008). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan menjalani terapi hemodialisis dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Semakin patuh dan semakin baik dukungan keluarga maka kualitas hidup pasien akan semakin meningkat.
HIDROTERAPI DAPAT MENURUNKAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS CIPONDOH KOTA TANGERANG Kusniawati Kusniawati; Parta Suhanda
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.808 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.82

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multisistem dan mempunyai karakteristik hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. Upaya lain yang dapat dilakukan dalam manajemen hipergikemi adalah terapi alternatif dan komplementer/Complementary and Alternative Medicine (CAM). Salah satu terapi komplementer yang dapat dilakukan dalam manajemen hiperglikemi pada penderita DM tipe 2 adalah hidroterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh hidroterapi terhadap kadar gula darah sewaktu penderita DM tipe 2 di Puskesmas Cipondoh Kota Tangerang. Desain penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan control group design with pretest and posttest, teknik pengambilan sampel purposive sampling, jumlah total sampel 60 responden terdiri dari 30 responden kelompok kontrol dan 30 responden kelompok intervensi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran langsung kadar gula darah. Analisis stastistik menggunakan uji t independent. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata kadar gula darah sewaktu sesudah dilakukan tindakan hidroterapi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p=0.0001), oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hidroterapi dapat menurunkan kadar gula darah sewaktu pasien DM tipe 2. Hidroterapi dapat digunakan sebagai manajemen hiperglikemi pada penderita diabetes melitus.
PENGARUH KARTU PINTAR BENCANA TERHADAP SIKAP KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA ANAK SEKOLAH DI KOTA TANGERANG TAHUN 2018 Siti Wasliyah; Kusniawati Kusniawati
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 6 No 1 (2019): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.781 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v6i1.93

Abstract

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat pada bulan Januari sampai Maret tahun 2017 telah terjadi 883 bencana di seluruh Indonesia. Banten merupakan daerah rawan bencana, dimana lebih dari 10 jenis bencana, rawan terjadi didaerah banten dan sekitarnya Pada penilaian indeks risiko bencana daerah dua wilayah di Banten yang memiliki skor di atas 150 poin adalah Kabupaten Lebak dan Pandeglang.(BNPB, 2017). Pengembangan kartu pintar mengenai penanggulangan bencana akan mulai dilakukan pada penelitian ini, dengan harapan strategi peningkatan sikap dalam menghadapi bencana dapat menjangkau sampai anak sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan pretest and postets group design, bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan kartu bencana dalam meningkatkan sikap kesiapsiagaan bencana pada anak sekolah dasar. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Taman Sukarya di Kota Tangerang pada bulan Juni - Nopember 2018 dengan populasi siswa SDN Taman Sukarya. Metode sampling yang digunakan adalah consecutive sampling berjumlah 50 orang untuk masing-masing kelompok intervensi dan kontrol. Rerata sikap pada kelompok yang menggunakan kartu (intervensi) adalah 36,28 dengan standar deviasi 4,36. Pada kelompok yang diberikan tidak diberikan intervensi didapat rata-rata sikap adalah 0,26 dengan standar deviasi 0,75. Hasil uji statsitik diadapatkan nilai P value 0,734 (P value < 0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata sikap kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kartu bencana dapat digunakan sebagai wahana baca dan permainan yang mengandung informasi tentang bencana walaupun tidak meningkatkan sikap kesiapsiagaan bencana pada anak sekolah dasar.
HUBUNGAN SENAM ASMA TERHADAP KUALITAS PASIEN ASMA DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG Kusniawati Kusniawati; Siti Wasliyah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.999 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.103

Abstract

Kualitas hidup merupakan persepsi individu atas posisinya dalam kehidupan dengan system social dan system nilai di lingkungannya dan dalam hubungannya dengan target, pengharapan, standard dan kepentingan pasien. Penilitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan senam asma dengan kualitas hidup pasien asma di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Penilitian korelasi dengan desain cross sectional, jumlah sampel 30 responden dengan teknik pengambilan yaitu quota sampling, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis stastistik menggunakan uji chi square. Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan antara senam asma dengan kualitas hidup pasien asma (p = 0,000; a = 0,05). Senam asma dapat di gunakan sebagai intervensi mandiri dalam manajemen asuhan keperawatan pasien asma.
PENGARUH POSISI HIGH FOWLER 60º DAN 30º TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Toto Subiakto; Kusniawati Kusniawati
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 1 No 1 (2014): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.202 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v1i1.125

Abstract

Hipertensi merupakan suatu penyakit yang bersifat kronis, tidak bisa disembuhkan dan hanya bisa dikontrol oleh pola hidup sehat dan obat-obatan.Salah satu tindakan mandiri keperawatan guna mempertahankan oksigenasi adalahmengatur posisi pasien hipertensi. Pengaturan posisi dapat membantuvenous return jantung optimal sehingga dapat membantu meningkatkan cardiac output.Desain penelitian quasi eksperiment dengan pendekatan pre dan post test. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh posisi high fowler 600 dan 300 terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi.Populasi adalah seluruh pasien hipertensi yang berobat di RSU Tangerang, jumlahsampel berjumlah 20 responden.Responden mendapat perlakuan posisi 60º dan 30º kemudian peneliti melihat perbedaan efektifitas terhadap tekanan darah pada subyek penelitian.Analisis statistik menggunakan dependent t test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum perubahan posisi (supine) adalah 180,00 mmHg dengan standar deviasi 12,11 mmHg. Rata-rata tekanan darah sistolik posisi high fowler60º adalah 182,81 dengan standar deviasi 17,017 mmHg, rata-rata perbedaan sistolik supine dan sistolik posisi fowler60º adalah2,81 mmHg dengan standar deviasi 16,018 mmHg. Hasil uji statistik menunjukkantidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata tekanan darah sistolik supine dan posisi high fowler60º (p = 0,493).Hasil uji statistik tidak ada perbedaan bermakna antara rata-rata tekanan darah sistolik maupun diastolik antara pasien hipertensi pada posisi supine, fowler30º, dan high fowler60º.Pelayanan keperawatan di rumah sakit diharapkan dapat melakukan pengaturan posisihigh fowler60º dan fowler300pada pasien hipertensi dengan kondisi yang stabil.
HUBUNGAN PERAN PERAWAT DALAM RESPONSE TIME DENGAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DI IGD RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG Kusniawati Kusniawati; Ricka Ardila Susanti
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 6 No 2 (2019): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v6i2.163

Abstract

Instalasi Gawat Darurat sebagai unit pertama intra rumah sakit yang diakses oleh pasien atau keluarga untuk mendapatkan pertolongan awal yang cepat,tepat dan holistik terutama pada kasus kegawatdaruratan. Kondisi ini membutuhkan prioritas penanganan pasien yang datang ke IGD sesuai waktu tanggap (response time). Penanganan tersebut dilakukan petugas sesuai peranannya masing–masing. Adapun peran perawat yang dapat dilakukan meliputi caregiver, client advocate, counsellor, educator, collaborator, coordinator dan counsultan. Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung secara tiba–tiba sehingga sulit memprediksi waktu terjadinya, hal tersebut membuat pemerintah menuntut setiap rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan sebagai strategi utama yang berorientasi pada kepuasan pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan peran perawat dalam response time dengan tingkat kepuasan pelanggan di IGD Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Desain penelitian menggunakan metode studi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian merupakan perawat yang berperan dalam response time dan pasien maupun keluarga. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara peran perawat dalam response time dengan kepuasan pelanggan yakni nilai p value 0,001 (< α 0,05). Hal tersebut menegaskan peran perawat sangat penting dalam menentukan kepuasan pelanggan. Diharapkan perawat dapat meningkatkan peranannya selama response time dalam memberikan pelayanan prima.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERTOLONGAN PERTAMA TERSEDAK DENGAN MOBILE APLICATION DAN PHANTOM PADA ORANG TUA DI TK TAMAN SUKARIA TERHADAP KEMAMPUAN KELUARGA endang suartini; Kusniawati Kusniawati
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 7 No 2 (2020): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v7i2.231

Abstract

Tersedak merupakan kondisi gawat darurat yang harus cepat ditangani. Karena, bila dibiarkan terlalu lama tubuh bisa mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) dan mengakibatkan kematian. Di Amerika Serikat pada tahun 2010 didapatkan data 710 kasus tersedak terjadi pada anak usia dibawah 4 tahun. Dengan persentase kejadian 11,6% terjadi pada anak usia dibawah 1 tahun, 36,2% terjadi pada anak usia 1 hingga 2 tahun dan 29,4% terjadi pada anak usia 2 hingga 4 tahun (American Academy of Pediatric; AAP, 2010). Salah satu untuk meningkatkan pengetahuan tentang penanganan tersedak yaitu memberikan pendidikan kesehatan. Hal ini berkaitan dengan peran perawat sebagai educator atau pendidik atau memberikan penyuluhan. Tujuan mengetahui perbedaan rerata kemampuan keluarga menggunakan phantom sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penanganan tersedak pada orang tua di TK Taman Sukaria. Metode Penelitian menggunakan Pre Eksperimental dengan one group pretest posttest design. Hasil Penelitian menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan orang tua sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan pertolongan pertama tersedak yakni nilai P Value 0,323 (> α 0,05), sedangkan terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan orang tua sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan pertolongan pertama tersedak yakni nilai P Value 0,000 (< α0,05). Saran Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan pertolongan pertama tersedak dengan Google Form dan Phantom pada Orang tua di TK Taman Sukaria terhadap keterampilan keluarga sehingga diharapkan penelitian ini dapat dijadikan modul kompetensi untuk orang tua melakukan penanganan pertama tersedak.