Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : AGROTEKBIS

AKLIMATISASI BIBIT TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus undatus) PADA TINGKAT NAUNGAN BERBEDA Basri, Hasan; Basri, Zainuddin; Syakur, Abd
AGROTEKBIS Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of shade level on the growth of plantlets dragon fruit . This study used a completely randomized design (CRD), which consists of three treatment that is shaded by 1 (N1), 2 (N2) and 3 (N3) waring layer. Each treatment was repeated three times so there are 9 units of the experiment. Each experimental unit consisted of 10 plants.  Therfore, there are a total of 90 samples of plants were observed. The results showed that the 2, 4, 6 and 8 week after planting, waring with two layers of shade treatment (N2) shown a good value for all the observations such as number of shoots, plant height and stem diameter compared to waringwith one layer of shade (N1) and 3 layer (N3).
PENGARUH PERSENTASE NAUNGAN DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.) Arlingga, Buyung; Syakur, Abd
AGROTEKBIS Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman seledri merupakan salah satu jenis tanaman yang membutuhkan suhu dan kelembaban yang optimal dalam proses pertumbuhannya, untuk menciptakan kondisi suhu dan kelembaban yang optimal bagi pertumbuhan tanaman seledri maka salah satu cara yang dapat dipakai adalah dengan penggunaan naungan. Demikian pula pemberian pupuk organik cair dimaksudkan mencukupi kebutuhan hara tanaman seledri. Sejalan dengan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase naungan dan dosis pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman seledri (Apium graveolens L.). dilaksanakan di Desa Vou, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Dari 21 September 2013 sampai tanggal 02 November 2013. Merupakan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama persentase naungan (N) terdiri dari 3 (tiga) taraf, kemudian faktor kedua dosis pupuk organik cair (C) terdiri dari 4 (empat) taraf. Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 3 kali,  sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah anakan, bobot segar dan bobot kering kemudian mengukur rata-rata suhu udara harian. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis keragaman (uji F 1% dan F 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara kedua perlakuan. Pada peubah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan bobot kering diperoleh persentase naungan berpengaruh nyata. Kemudian pada pengamatan bobot basah perlakuan naungan berpengaruh sangat nyata, begitupula dengan dosis pupuk organik cair berpengaruh sangat nyata terhadap bobot basah. Pada penelitian ini naungan 30% merupakan kondisi yang optimal karena mendapat penyinaran yang sesuai.
AKLIMATISASI BIBIT TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus undatus) PADA TINGKAT NAUNGAN BERBEDA Basri, Hasan; Basri, Zainuddin; Syakur, Abd
AGROTEKBIS Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of shade level on the growth of plantlets dragon fruit . This study used a completely randomized design (CRD), which consists of three treatment that is shaded by 1 (N1), 2 (N2) and 3 (N3) waring layer. Each treatment was repeated three times so there are 9 units of the experiment. Each experimental unit consisted of 10 plants.  Therfore, there are a total of 90 samples of plants were observed. The results showed that the 2, 4, 6 and 8 week after planting, waring with two layers of shade treatment (N2) shown a good value for all the observations such as number of shoots, plant height and stem diameter compared to waringwith one layer of shade (N1) and 3 layer (N3).
PENGARUH PERSENTASE NAUNGAN DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.) Arlingga, Buyung; Syakur, Abd; Mas'ud, Hidayati
AGROTEKBIS Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman seledri merupakan salah satu jenis tanaman yang membutuhkan suhu dan kelembaban yang optimal dalam proses pertumbuhannya, untuk menciptakan kondisi suhu dan kelembaban yang optimal bagi pertumbuhan tanaman seledri maka salah satu cara yang dapat dipakai adalah dengan penggunaan naungan. Demikian pula pemberian pupuk organik cair dimaksudkan mencukupi kebutuhan hara tanaman seledri. Sejalan dengan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase naungan dan dosis pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman seledri (Apium graveolens L.). dilaksanakan di Desa Vou, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Dari 21 September 2013 sampai tanggal 02 November 2013. Merupakan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama persentase naungan (N) terdiri dari 3 (tiga) taraf, kemudian faktor kedua dosis pupuk organik cair (C) terdiri dari 4 (empat) taraf. Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 3 kali,  sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah anakan, bobot segar dan bobot kering kemudian mengukur rata-rata suhu udara harian. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis keragaman (uji F 1% dan F 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara kedua perlakuan. Pada peubah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan bobot kering diperoleh persentase naungan berpengaruh nyata. Kemudian pada pengamatan bobot basah perlakuan naungan berpengaruh sangat nyata, begitupula dengan dosis pupuk organik cair berpengaruh sangat nyata terhadap bobot basah. Pada penelitian ini naungan 30% merupakan kondisi yang optimal karena mendapat penyinaran yang sesuai.