1lppmalinsyirah2
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DINI PADA BAYI DI PUSKESMAS PAYUNG SEKAKI TAHUN 2015 1lppmalinsyirah2
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.24 KB)

Abstract

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi, yang diberikan pada bayi atau anak yang berumur 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2013 cakupan pemberian MP-ASI dini sebesar 26,37%, sedangkan pencapaian MP-ASI dini di Puskesmas Payung Sekaki sebesar 51,97%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki, meliputi Pengetahuan, Pendidikan, Pekerjaan, Sikap, Dukungan Petugas Kesehatan dan Sosial Budaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 4106 dengan jumlah sampel sebanyak 188. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara proportional random sampling. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Dan pengolahan data menggunakan sistem komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan pemberian MP-ASI dini dengan (P value 0,010 nilai OR=2,644), pendidikan dengan (P value 0,003 nilai OR=3,178), pekerjaan (P value 0,038 nilai OR=2,263), sikap P value 0,039 nilai OR=3,185), dan sosial budaya (P value 0,000 nilai OR=3,776), dan hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara Dukungan Petugas Kesehatan dengan pemberian MP-ASI dini di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki tahun 2015 dengan (P value 0,409 nilai OR=1,434). Saran dalam penelitian ini adalah agar instansi kesehatan dapat meningkatkan promosi kesehatan khususnya mengenai makanan pendamping ASI (MP-ASI).
HUBUNGAN KEBIASAAN MEMOTONG KUKU DAN PENGGUNAAN ALAS KAKI TERHADAP RESIKO INFEKSI STH PADA ANAK-ANAK DI KELURAHAN SRI MERANTI KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU 1lppmalinsyirah2
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.954 KB)

Abstract

Angka kejadian infeksi STH (Soil Transmitted Helminths) pada anak-anak di Indonesia masih tinggi. Faktor hygenie dan sanitasi lingkungan yang kurang baik merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap kejadian infeksi Soil Transmitted Helminths. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan memotong kuku dan penggunaan alas kaki terhadap infeksi Soil Transmitted Helminths pada anak-anak di Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah anak yang berusia 7-10 tahun berjumlah 30 sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan feses, wawancara dan observasi menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program SPSS versi. 20. Hasil penelitian dari 30 sampel menunjukkan bahwa frekuensi infeksi Soil Transmitted Helminths didapatkan sebesar 43,3%. Jenis telur cacing yang ditemukan adalah Ascaris lumbricoides (36,6%) dan Trichuris trichiura (6,6%). Uji statistik Chi-square di peroleh nilai p-value untuk hubungan variabel hygiene kebiasaan memotong kuku sebesar 0,025 (p<0,05) dan penggunaan alas kaki sebesar 0,056 (p>0,05), yang berarti bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan memotong kuku dengan infeksi Soil Transmitted Helminths dan tidak ada hubungan antara penggunaan alas kaki dengan infeksi Soil Transmitted Helminths.