LPPMadmin Al-Insyirah
Unknown Affiliation

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENYEBAB NARAPIDANA WANITA MELAKUKAN KEKERASAN FISIK PADA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KOTA PEKANBARU TAHUN 2015 LPPMadmin Al-Insyirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.873 KB)

Abstract

Kekerasan fisik pada anak adalah segala bentuk penyiksaan, pemukulan, dan penganiayaan tehadap anak atau remaja dibawah usia 18 tahun. Kekerasan fisik ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pengalaman masa lalu, keadaan mental orang tua, pecandu minuman keras, kemiskinan, budaya, perilaku agresif anak sampai status anak. Meskipun sanksi hukum yang diberikan kepada pelaku kekerasan tidak ringan, namun jumlah kasus kekerasan fisik pada anak terus meningkat yaitu sebanyak 6 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab narapidana wanita melakukan kekerasan fisik pada anak di Lembaga Pemasyarakatan Kota Pekanbaru.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan sistem wawancara mendalam. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2015 di Lembaga Pemasyarakatan Kota Pekanbaru. Informan dalam penelitian ini adalah 3 orang informan utama, yaitu narapidana wanita dengan kasus kekerasan fisik pada anak, 6 orang informan penunjang, terdiri dari 1 orang kepala lapas, 3 orang petugas lapas dan 2 orang keluarga narapidana wanita.Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak hanya 1 faktor yang menyebabkan narapidana wanita melakukan kekerasan fisik pada anak, Faktor status anak bukan anak kandung dan pengalaman pada masa lalu merupakan faktor dominan terjadinya kekerasan fisik pada anak. Disarankan kepada masyarakat khususnya orang tua untuk lebih perhatian dan memberi kasih sayang kepada anak-anaknya meskipun anak bukan anak kandung, memberikan pendidikan agama sedini mungkin dan berperan aktif melaporkan apabila ditemukan kasus kekerasan pada anak dilingkungan sekitar.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PERAN SERTA PRIA DALAM BER-KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOMULYO PEKANBARU TAHUN 2015 LPPMadmin Al-Insyirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.013 KB)

Abstract

Metode kontrasepsi pria telah lama dicanangkan oleh pemerintah Indonesia, hanya saja masih sangat sedikit partisipasi pria dalam ber-KB. Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru, cakupan partisipasi pria dalam ber-KB masih sangat rendah yaitu sebesar 0,62% mengingat dari keseluruhan Puskesmas yang ada di kota pekanbaru, Puskesmas Sidomulyo adalah Puskesmas dengan jumlah Pasangan Usia Subur terbanyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya peran serta pria dalam ber-KB di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kuntitatif . Populasi dalam penelitian ini adalah suami dari Pasangan Usia Subur yang berkunjung ke Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru yang berjumlah 2.032 Pasangan Usia Subur dan sampel berjumlah 95 orang dengan Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Penelitian menggunakan kuisioner, analisa data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa kurangnya peran serta pria dalam ber-KB dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu 76,84% responden berpendidikan sedang, 52,63% responden berpengetahuan cukup, 86,31% kurangnya dukungan keluarga dan 54,74% adanya peran serta tenaga kesehatan. Diharapkan pihak Puskesmas dapat membantu meningkatkan pengetahuan pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi Pria khususnya melalui berbagai macam metode promosi kesehatan dan diharapkan juga dapat turut membantu keluarga pasangan usia subur untuk dapat meningkatkan motivasi pasangan usia subur dalam mensukseskan program KB terutama bagi pria.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KB VASEKTOMI PADA PRIA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAPUNG HILIR I TAHUN 2015 LPPMadmin Al-Insyirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.042 KB)

Abstract

Vasektomi yaitu metode kontrasepsi yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum. Berdasarkan data Proporsi Peserta KB Aktif di Provinsi Riau menurut jenis kontrasepsi pada tahun 2012 sebesar 9,7%, menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (IUD, MOP, MOW, Implan) dan yang menggunakan MOP hanya sebesar 0,3% sedangkan 90,3% menggunakan non MKJP (Suntik, Pil, Kondom, Obat Vagina, dll). Dan menurut data RISKESDAS 2013 menunjukkan bahwa peserta KB Aktif di Provinsi Riau adalah sebesar 59,7%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian KB Vasektomi pada pria Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Tapung Hilir I Tahun 2015.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif analitik dengandesainCross Sectional. dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tapung Hilir I pada bulan mei 2015. Populasidalampenelitianiniadalah Sebagian pria Pasangan UsiaSubur yang menggunakan maupun tidak menggunakan KB Vasektomi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 193 orang yang diambil dari 12.520 orang populasi.Hasil penelitian didapatkan bahwa adahubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang KB Vasektomi terhadap minat pria pasangan usia subur memakai KB Vasektomi di Kecamatan Tapung Hilir wilayah kerja Puskesmas Tapung Hilir I. Dari analisis diperoleh nilai POR=6,485, adahubungan yang signifikan antara sikap pria pasangan usia subur terhadap pemakaian KB Vasektomi di Kecamatan Tapung Hilir wilayah kerja Puskesmas Tapung Hilir I. Dari hasil analisis diperoleh nilai POR= 5,551. Ada hubungan signifikan dukungan istri pria pasangan usia subur terhadap pemakain KB Vasektomi di Kecamatan Tapung Hilir wilayah kerja Puskesmas Tapung Hilir I. Hasil analisis diperoleh nilai POR= 12,8. Diharapkan agar Petugas Keluarga Berencana (PKB) meningkatkan penyuluhan kepada pria pasangan usia subur untuk meningkatkan pengetahuannya tentang program KB khususnya KB Vasektomi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2015 LPPMadmin Al-Insyirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.562 KB)

Abstract

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti melalui wawancara terhadap remaja di kota pekanbaru di dapat keterangan dari 6 orang yang berpacaran mengatakan bahwa di dalam berpacaran remaja membuktikan rasa cinta dengan cara berpelukan, berciuman pipi dan berciuman bibir bahkan ada sambil berciuman meraba bagian sensitive. Salah satu diantaranya sudah pernah melakukan hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, pemahaman tingkat agama, akses pornografi dan peran teman sebaya terhadap perilaku seksual remaja di kota pekanbaru tahun 2015. Metode penelitian ini dengan desain penelitan Cross Sectional Study yang dilaksanakan pada bulan maret- april 2015 di kota pekanbaru. Sampel penelitian ini sebanyak 168 orang responden yang ada di kota pekanbaru yang ditandai dengan tanda pengenal. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square, alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan pengolahan data menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan (P value 0,107 nilai POR = 0,327). Dan terdapat hubungan antara pemahaman tingkat agama (P value 0,023 nilai POR = 4,367), akses pornografi (P value 0,004 nilai POR = 6,211), dan peran teman sebaya (P value 0,002 nilai POR = 7,700). Diharapkan terutama perempuan agar tidak mudah dibujuk oleh teman dan pacar untuk melakukan hubungan seksual, lebih sering ikut pengajian dan wirid (bagi muslim), ibadah ke gereja mendengar siraman rohani (bagi non muslim).
USIA MENARCHE DAN PARITAS TERHADAP USIA MENOPAUSE PADA WANITA DI PUSKESMAS SIDOMULYO PEKANBARU TAHUN 2015 LPPMadmin Al-Insyirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.29 KB)

Abstract

Menopause merupakan suatu proses alamiah dan normal dialami oleh semua wanita. Seiring dengan bertambahnya umur, semua fungsi organ tubuh akan menunjukkan adanya perubahan–perubahan yang signifikan. Seorang wanita dikatakan mengalami menopause apabila tidak mendapat haid selama 12 bulan setelah hari terakhirnya seorang wanita mendapatkan haid. Banyak faktor yang berhubungan dengan usia menopause, beberapa faktor tersebut yaitu menarche dan paritas. Masyarakat berfikir bahwa usia menopause hanya akan dialami oleh wanita yang mengalami usia lanjut saja, sehingga saat ini masyarakat banyak menjadi bingung ketika mendapatkan menopause diusia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia menarche dan paritas terhadap usia menopause pada wanita usia 45–59 tahun di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita berusia 45–59 tahun yang berjumlah 200 orang berkunjung dan sampel berjumlah 98 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penelitian menggunakan kuesioner, analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh usia menarche dengan usia menopause, diperoleh p value = 0,011, OR = 2948 (95% CI : 1,271–6,836) dan ada pengaruh paritas dengan usia menopause, diperoleh p value = 0,001 OR = 7,333 (95% CI : 1,892–28,424). Disarankan bagi tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan untuk terus meningkatkan pemberian informasi kepada wanita tentang menopause agar wanita mengetahui masa yang akan dilalui ketika berada pada usia lanjut.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TANDA-TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI PONDOK USG DAN BERSALIN SIAK SIAK SRI INDRAPURA LPPMadmin Al-Insyirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.439 KB)

Abstract

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda yang menunjukkan bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang, jika tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi dapat menyebabkan kematian ibu. Diperlukan pengetahuan yang baik dari ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan. Jika wanita hamil tahu tentang tanda bahaya pada kehamilan, ibu dapat merencanakan kehamilan dengan baik dan segera pergi ke petugas kesehatan jika termasuk dalam kehamilan berisiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil untuk tanda-tanda bahaya pada trimester ketiga kehamilan trimester III di di Cottage USG dan Pengiriman Siak Sri Indrapura. Penelitian survei desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di pondok USG dan Pengiriman Siak Sri Indrapura. Sebuah sampel dari 138 responden dengan teknik accidental sampling. Hasil hasil chi-square perhitungan hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan di trimester ketiga USG dan bersalin Pondok Siak Sri Indrapura dengan nilai nilai ρ 0006. Ada hubungan antara sikap terhadap tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester ketiga di Cottage USG dan Pengiriman dengan nilai nilai ρ 0021. Disarankan untuk ibu hamil untuk secara berkala pemeriksaan dan mengunjungi segera untuk tenaga medis jika pengalaman tanda-tanda bahaya kehamilan. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Bahaya tanda-tanda kehamilan
PERILAKU REMAJA PUTRI TERHADAP PERSONAL HYGIENIS PADA MASA MENSTRUASI DI SMP NEGERI 2 CERENTI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI LPPMadmin Al-Insyirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.528 KB)

Abstract

Kebersihan pribadi saat menstruasi adalah menjaga kebersihan pribadi, terutama menjaga kebersihan organ reproduksi. Berdasarkan survei awal untuk 10 siswa SMP Negri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi hanya belajar tentang reproduksi dalam mata pelajaran biologi, sebagai akibat dari perilaku higienis saat menstruasi, menstruasi mereka cenderung untuk tidak berperilaku higienis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perilaku Terhadap Remaja Putri Higienis Pribadi Dalam Masa Menstruasi Pada SMP Negri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi. Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik dengan total sampling sampel. Sampel ini termasuk 93 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa responden yang melakukan kebersihan pribadi saat menstruasi oleh 61,3%, mendapat informasi dari media elektronik sebanyak 58,1%, pengetahuan yang baik sebanyak 40,9% dan sikap positif sebanyak 53,8%. Hasil perhitungan chi square ada hubungan dengan perilaku nilai nilai sumber ρ <α 0,05 (ρ = 0,028, OR = 0,267), ada hubungan pengetahuan dengan perilaku nilai nilai ρ < α 0,05 (ρ = 0,026, OR = 0.273) dan tidak ada hubungan dengan sikap perilaku ρ nilai value <α 0,05 (ρ = <0,003, OR = 0,250). Diharapkan Dinas Pendidikan dapat bekerja dengan badan-badan kesehatan dalam mengembangkan pengembangan program pendidikan kesehatan terutama pada kesehatan reproduksi, sehingga guru dapat memberikan kesehatan seperti pendidikan kesehatan reproduksi di mahasiswa biologi, penelitian lebih lanjut dalam rangka untuk melanjutkan dengan variabel penelitian dan metode penelitian lebih tinggi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI DESA CINTA DAMAI TAPUNG HILIR KABUPATEN KAMPAR LPPMadmin Al-Insyirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.069 KB)

Abstract

Menopause adalah periode menstruasi yang permanen. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam menghadapi menopause periode. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel 74 orang. Data univariat analisis dan bivariat dengan menggunakan uji chisquare. Penelitian menunjukkan ibu memiliki pendidikan rendah sebanyak 40 orang (54,1%), ibu berpengetahuan kurang sebanyak 32 orang (43,2%) dan ibu berperilaku negatif (menolak) sebanyak 38 orang (51,4%) dari 74 responden. Ibu yang memiliki rendah tidak siap dalam menghadapi menopause periode dihitung 31 orang (77,5) dengan pvalue 0,002, pengetahuan ibu kurang, tidak siap untuk dalam menghadapi menopause periode terhitung 25 orang (78,1%) dengan pvalue 0,007 , kemudian kemudian ibu yang memiliki sikap negatif tidak siap dalam menghadapi menopause periode sebanyak 30 orang (78,9%) dengan pvalue 0,005. untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam menghadapi masa menopause Negara Cinta Damai Tapung Hilir. Diperoleh Kesimpulan adalah ibu premenopause mayoritas berada di Damai Negara Cinta Damai Tapung Hilir memiliki pendidikan dan pengetahuan yang kurang sehingga berperilaku untuk menolak (negatif) untuk datang menopause, Apakah sehingga disarankan untuk menambah pengetahuan tentang menghadapi menopause untuk meningkatkan sikap dalam menghadapi menopause.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU GAYA PACARAN TIDAK SEHAT PADA REMAJA USIA 12-15 TAHUN DI KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU LPPMadmin Al-Insyirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.163 KB)

Abstract

Kasus aborsi, kehamilan dan hubungan seksual pranikah pada remaja karena gaya tinggi pacaran perilaku tidak sehat yang merupakan adaptasi dari pergaulan saat longgar, rasa ingin tahu dan teman-teman dari efek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak sehat gaya pacaran di usia remaja 12-15 tahun di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada bulan Agustus 2015-736 siswa SMPIT Azizziyah dan SMP 20 Pekanbaru dengan sampel 197 responden. Perilaku tidak sehat gaya pacaran pada remaja menunjukkan responden yang tidak perilaku berisiko 62,9% lebih dari risiko perilaku 37,1% dengan pengetahuan yang baik dari 67,5%, sikap positif 65%, 50,3% tidak paparan media pornografi , terpengaruh teman 58, 9%, dan peran orang tua 66%. Hasil uji statistik penelitian menemukan bahwa ada yang signifikan antara perilaku tidak sehat gaya pacaran pada remaja dengan pengetahuan dengan nilai p = 0,000 dan teman-teman efek dengan nilai p = 0,004. Disarankan untuk Departemen Pendidikan dan Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan remaja dengan memberikan konsultasi tentang kesehatan reproduksi remaja, untuk sekolah dalam rangka meningkatkan pengetahuan bagi remaja dengan review dari mata pelajaran yang terkait dengan kesehatan reproduksi dan bagi peneliti selanjutnya meningkatkan penelitian yang berkaitan dengan Gaya pacaran perilaku tidak sehat pada remaja dengan metode penelitian dan variabel yang berbeda.
FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ANAK SD KELAS V TERHADAP BAHAYA MEROKOK DI SD NEGERI 160 KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU LPPMadmin Al-Insyirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 5 No 01 (2016): Al-Insyirah Midwifery : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.034 KB)

Abstract

WHO melaporkan bahwa pada tahun 2011 lebih dari 6 juta anak usia 10 tahun atau lebih telah meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh merokok. Reasearch ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang affectthe perilaku anak SD kelas lima terhadap bahaya merokok di sekolah dasar negeri 160 kabupaten Damai Marpoyan pekanbaru kota. Jenis resarch menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Metode pendekatan analitik crooss sectional dengan sampel total 114 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan rendah memiliki perilaku merokok sebanyak siswa kelas lima (57%), sedangkan pengaruh teman sebaya memiliki pengaruh perilaku merokok sebanyak kelas lima (63,2%), sikap negatif memiliki perilaku merokok siswa sebanyak lima kelas (64,9%). Chi hasil analisis persegi dengan nilai p pada pengetahuan (0,030) yang berarti ada hubungan dengan perilaku merokok pengetahuan kelas lima, analisis chi square nilai p pengaruh teman sebaya (0,035) yang berarti ada aconnection pengaruh teman sebaya dengan perilaku merokok dari kelas lima, analisis chi square sikap (0,046) yang berarti ada hubungan dengan perilaku merokok sikap anak kelas lima. Diharapkan untuk pelayanan kesehatan dalam rangka untuk mengadakan penyuluhan tentang bahaya merokok di sekolah, untuk sekolah untuk memberikan informasi tentang bahaya merokok aducation terhadap siswa, untuk penelitian lebih lanjut untuk lebih mengeksplorasi perilaku merokok siswa menggunakan variabel yang berbeda.