ABSTRACTPongamia pinnata is one of sources for biodiesel. This study aims to determine physiological and biochemical parameters of seed for planting and biodiesel production. Seed properties were analyzed such as moisture content, germination percentage, biochemical content (protein, starch and electrical conductivity) as well as oil contents. Initial moisture content of seeds was done by means of heat treatment in oven for 24 hours 103OC. Reduction of moisture content of seeds for germination test was conducted by means of incubation for 0, 24, 48 and 72 hours at 35OC. The results revealed the highest germination (92%) was reached at the moisture content of 46.80 % after desiccating for 48 hours. The content of protein and starch were 14.84% and 15.01% respectively and electrical conductivity was 815 millimho. Moisture content for seedling cultivation was 46.8% and for biodiesel was 51.37% with rendemen of 11.47%. The content of fat tended to decrease during desiccation.ABSTRAKKranji (Pongamia pinnata) adalah salah satu jenis tanaman yang berperan dalam menyediakan dua sumber energi yaitu biomassa kayu untuk kayu bakar dan biji mengandung minyak nabati yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter fisiologis dan biokimia setelah terjadinya penurunan kadar air dalam rangka penyediaan bahan tanaman dan bahan baku biodiesel. Metode yang digunakan untuk pengujian kadar air benih awal adalah pengeringan dengan oven pada suhu 1030C ± 20C selama 24 jam. Perlakuan penurunan kadar air benih dilakukan dengan metode penyimpanan dalam inkubator untuk P1 = 0 jam (kontrol); P2 =24 jam; P3 = 48 jam dan P4 = 72 jam. Parameter yang diamati meliputi kadar air, daya kecambah, kandungan biokimia benih (protein, pati dan Daya Hantar Listrik/DHL) serta rendemen minyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan yang tepat untuk bibit kranji adalah 48 jam. Perlakuan ini menghasilkan benih dengan kadar air 46,39%, protein 14,84%, pati 15,01% dan DHL 815 millimho dan daya kecambah 92%. Perubahan biokimia benih kranji selama penurunan kadar air memperlihatkan adanya peningkatan protein dan daya hantar listrik seiring dengan lamanya pengeringan serta penurunan kandungan lemak dan kandungan pati. Berdasarkan perubahan fisiologis dan biokimia yang terjadi, benih kranji memiliki kecenderungan bersifat rekalsitran. Kadar air benih untuk bibit tanaman adalah 48,6% sedangkan untuk produksi biodiesel 51,37% dengan rendemen 11,47%. Kandungan minyak terus menurun selama penurunan kadar air.