Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Profil Penderita Hemoroid di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Sumatera Barat Periode 2016-2017 Sindy Sekarlina; M Nurhuda; Sriwahyuni Sriwahyuni
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.351 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.455

Abstract

Latar belakang: Hemoroid (wasir) merupakan pelebaran pleksus vaskular arteri vena yang mengelilingi bagian distal rectum dan kanal anal. Namun, kebanyakan  masyarakat kurang tahu mengenai gejala-gejalanya. Data RSUP Dr. M. Djamil Padang menyatakan penderita penyakit Hemoroid pada tahun 2009 sebanyak 244 orang, tahun 2015 sampai 2016 meningkat dari 75 menjadi 109 kasus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penderita hemoroid di rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang periode 2016 – 2017. Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medis dan data primer dari wawancara pasien. Sampel dari penelitian ini diambil dari data rekam medis RSI Siti Rahmah Padang dari November 2018 – Februari 2019, dengan jumlah sampel 45 kasus. Data diambil dengan menggunakan metode “Simple Random Sampling”. Hasil: penelitian menunjukan bahwa kelompok usia tertinggi adalah kelompok usia 15-44 tahun (60%), jenis kelamin terbanyak laki laki (57,8%), klasifikasi hemoroid interna (88,9%), derajat III dan IV yang masing-masingnya (32,2%), keluhan nyeri (100%) diikuti benjolan (97,77%), posisi defekasi duduk (55,5%), riwayat konstipasi (95,6%). Kesimpulan: Pasien hemoroid tertinggi terjadi pada usia dewasa muda dengan jenis kelamin laki-laki, klasifikasi hemoroid interna pada derajat III dan IV, memiliki keluhan nyeri, posisi defekasi yaitu posisi duduk, dan mengalami konstipasi.
Hubungan Efektivitas Diskusi Kelompok dengan Nilai Modul Kardiorespirasi pada Mahasiswa Angkatan 2018 di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Ilham Maulana Rifyandi; Resti Rahmadika Akbar; M Nurhuda
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.518 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.457

Abstract

Latar belakang: Dalam pendidikan kedokteran, sistem student centered learning (SCL) diterapkan dengan model problem based learning (PBL). Ini merupakan inovasi dalam suatu metode pembelajaran dengan tujuan untuk melatih mahasiswa berpikir kritis, kreatif, rasional dan meningkatkan pemahaman materi serta memberikan pengalaman nyata terhadap mahasiswa salah satu metodenya yaitu diskusi kelompok. Tujuan: Mengetahui bagaimana hubungan diskusi kelompok dengan nilai Modul Kardiorespirasi mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. Metode: Penelitian  ini merupakan penelitian  analitik  korelatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa tahun pertama pada bulan Mei 2019 dengan rumus korelatif kategorik dengan sampel sebanyak 60 orang menggunakan google formulir. Analisis data dilakukan secara univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Spearman menggunakan program SPSS. Hasil: Pada penelitian ini dari 150 mahasiswa diperoleh responden sebanyak 60 orang hasil paling banyak tinggal sendiri, kontrakan atau kos yatu sebanyak 53 orang (88,3%) dan yang paling banyak mengisi data adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 48 (80%). Untuk nilai modul di dominasi oleh nilai D sebanyak 31 orang (51,3 aspek demotivational sebanyak 67%. Kemudian hubungan efektivitas diskusi kelompok dengan nilai modul pada aspek demotivational r = 0,385 dan p = 0,002. Kesimpulan: Didapatkan dari tiga aspek yang terdapat pada efektifitas diskusi kelompok hanya aspek demotivational yang memiliki hubugan dengan nilai modul memiliki hubungan dan menunjukan koefisien korelasi dengan p = 0,002 dan nilai r = 0,385 maka semakin tinggi nilai aspek demotivational maka semakin tinggi tingkat kegagalan