Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

GLASSGOW COMA SCALE AND OUTCOME ON HEAD INJURY PATIENTS IN EMERGENCY ROOM AT GENERAL HOSPITAL OF PEMERINTAH ACEH Syarif, Hilman; Nadila, Nova
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 8 No 1 (2021): JANUARI 2021
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v8i1.587

Abstract

Level of conciousness on head injury patients is one of the initial assessment. Glassgow Coma Scale (GCS) is one of the methods to assess it through assessment of eyes responses, verbal responses, and motoric responses. Generally, Score of GCS related to outcome of the patients. The objective of this study was to identify score of GCS and outcome on head injury patients in emergency room at general hospital of Pemerintah Aceh. This study was quantitative and retrospective study using secondary data, medical documentation. Population are head injury patients during January to December in 2019. Sample consisted of 333 patients that identified by systematic random sampling. Tool for collecting data using observation checklist. Data analysis was using univariate analysis. Patients with GCS score 13-15 are 239 (71.8%), score 9-12 are 53 (15.9%), and score < 8 are 41 (12.3%). The mean of GCS score is 12.89 (3.19), at confidence interval 95% = 12.55-13.24. Majority outcome is inpatient about 256 (76.9%) and fewest outcome is patient back to home about 12 (3.6%). Majority of patients with the worst outcome are in GCS score <8 (82,4%). Majority score of GCS is 13-15 and inpatient outcome. Recommendation, always to conduct assessment of GCS to prevent worst outcome on patients. Keywords: Glassgow coma scale, head injury, outcome
PENGUATAN KESIAPAN PSIKOLOGIS MAHASISWA MENGHADAPI KULIAH KERJA NYATA MELALUI DISKUSI INTERAKTIF Syarif, Hilman; Jufrizal; Andara Maurissa
Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 3 (2021): Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi
Publisher : Asosiasi Dosen PKM Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/saintek.v2i3.264

Abstract

Mahasiswa yang akan mengikuti kuliah kerja nyata seringkali mengalami gangguan psikologis, seperti khawatir dan cemas. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk menurunkan kekhawatiran dan kecemasan mahasiswa yang akan melaksanakan kuliah kerja nyata. Sasaran kegiatan ini adalah mahasiswa semester enam program sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Kegiatan dilaksanakan dalam waktu 90 menit dengan metode dalam jaringan pada peserta sebanyak 64 mahasiswa. Diskusi interaktif dilakukan setelah peserta mendapatkan penjelasan tentang self efficacy dan perilaku empati, serta aktivitas self-talk sebagai intervensi untuk menurunkan kekhawatiran dan kecemasan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk refleksi diri dan penyebaran angket tingkat kepuasan melalui google formulir. Hasil, setelah dilakukan diskusi interaktif, mahasiswa mengatakan kecemasan dan kekhawatiran berkurang dan menjadikan self-talk sebagai upaya menurunkan kecemasan dan kekhawatiran. Angket kepuasan menunjukkan 64% peserta sangat puas dan 36% puas dengan kegiatan ini. Kesimpulan, diskusi interaktif bermanfaat untuk menurunkan kecemasan dan kekhawatiran. Rekomendasi, peningkatan kepuasan peserta dapat ditingkatkan dengan metode tatap muka secara langsung.
SPIRITUALITAS PADA PASIEN PENYAKIT KRONIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, BANDA ACEH, 2012 Hilman Syarif
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume I No.1 Mei-Agustus
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBeberapa penyakit kronis seperti gagal ginjal, kanker dan juga ulkus diabetik dapat menyebabkan masalah-masalah yang berhubungan dengan makna dan tujuan hidup. Kesejahteraan spiritual adalah jawaban yang sesuai dengan masalah ini. Penurunan kualitas spiritual dapat menyebabkan gangguan-gangguan seperti depresi, stres, kecemasan serta kehilangan makna dan tujuan hidup. Kesejahteraan spiritual adalah salah satu sumber penting dalam upaya perbaikan kondisi pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi spiritualitas pada pasien penyakit kronis seperti gagal ginjal kronik, kanker dan ulkus diabetik di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian adalah deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 50 pasien gagal ginjal kronik, 56 pasien kanker dan 30 pasien ulkus diabetikum dengan metode purposive sampling. Kuesioner yang digunakan adalah Kuesioner Spiritualitas dan Kuesioner Spiritualitas Pasien Kanker. Hasil penelitian menunjukkan 86% pasien gagal ginjal berada pada kategori spiritualitas tinggi, sebanyak 57,1% pasien kanker berada pada spiritualitas kategori tinggi, sementara 83,3% pasien ulkus diabetikum berada pada kategori spiritualitas tinggi. Diharapkan kepada perawat untuk meningkatkan dukungan mental dan spiritual pada pasien dengan penyakit kronis dan kepada manajemen rumah sakit agar dapat membuat standar operasional prosedur dalam rangka memenuhi kebutuhan spiritual pasien dengan penyakit kronis.Kata kunci: spiritualitas, penyakit kronis, gagal ginjal, kanker, ulkus, diabeticABSTRACTChronic diseases such as renal failure, cancer and foot ulcer leading problems about meaning and purpose of life. Spiritual well being is a possible answer to this problem. Loss of spiritual well being can lead abnormal conditions such as depression, stress, anxiety, lack of meaning and purpose of life. Although spiritual well being as important resource in repair condition of patients. The objective this research was to identify spirituality among patients with chronic diseases sech as renal failure ongoing haemodyalisis, cancer ongoing chemotherapy and foot ulcer at Zaionoel Abidin Hospital, Banda Aceh. Research design was descriptive. The sample consist of 50 patients of renal failure, 56 patients of cancer and 30 patients of ulcus diabetic. The sampling method used purposive sampling. The questionares used Spirituality questionnare and Spirituality questionnaire for Cancer Patients. The result show about 86% of renal failure pasient in high category spirituality, about 57,1% of cancer patients in high category spirituality and 83,3% of foot ulcer patients in high category spirituality. Its recommended to nurses in order to increasing mental and spiritual support to patients with chronic diseases and also to hospital management in order to create the standard operating procedure to answer spirituality need on patients with chronic diseases.Keywords: spirituality, chronic disease, renal failure, cancer, ulcus diabetic
KUALITAS HIDUP PASIEN ULKUS DIABETIK DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUDZA, BANDA ACEH Hilman Syarif
Idea Nursing Journal Vol 4, No 1 (2013): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.333 KB) | DOI: 10.52199/inj.v4i1.1596

Abstract

Semua penyakit dapat mempengaruhi kualitas hidup, termasuk penyakit yang disebabkan oleh gangguansistem endokrin, seperti ulkus diabetik. Keadaan ini berkaitan dengan keterbatasan dalam melakukanaktivitas, disabilitas dan gangguan pergerakan. Penelitian ini merupakan penelitian desriptif denganmenggunakan desain cross sectional study. Responden penelitian ini adalah pasien dengan ulkus diabetikdengan grade 2 keatas sebanyak 33 orang yang diperoleh dengan metode concecutive sampling. Kuesioneryang digunakan adalah Kuesioner Kualitas Hidup yang diadopsi peneliti dari kuesioner baku WHOQoL-Brefversi 2004. Hasil penelitian menunjukkan secara umum kualitas responden berada pada kategori kurang,dengan jumlah 19 responden (57,6%). Ditinjau dari dimensi kesehatan fisik, kualitas hidup responden beradapada kategori kurang (75,8%). Ditinjau dari dimensi kesehatan psikologis, kualitas hidup responden beradapada kategori baik (51,5%). Ditinjau dari dimensi hubungan sosial, kualitas hidup responden berada padakategori baik (90,9%) dan dari dimensi lingkungan, kualitas hidup responden berada pada kategori kurang(57,6%). Peneliti menyarankan kepada pasien yang mengalami ulkus diabetik, khususnya yang berkunjungke Poliklinik Endokrin BLU RSUDZA agar senantiasa mengontrol kadar gula darah secara teratur, menjagapola makanan, aktivitas teratur, serta menjaga kebersihan luka ulkus diabetik dan kebersihan lingkungan,agar kondisi kesehatan tetap terjaga serta menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.Kata kunci: kualitas hidup, ulkus diabetik, RSUDZA 
PERBANDINGAN KECERDASAAN EMOSIONAL MAHASISWA KONVENSIONAL DAN KBK PADA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN-FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Ardia Putra; Hilman Syarif
Idea Nursing Journal Vol 5, No 1 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.888 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i1.1586

Abstract

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan dalam mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi pada diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosional ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa keperawatan, sebab mereka akan berhubungan dengan pasien, keluarga dan masyarakat yang mempunyai latar belakang budaya dan sifat yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kecerdasan emosional mahasiswa keperawatan metode konvensional dan mahasiswa metode KBK di PSIK- FK Unsyiah. Desain penelitian yang digunakan adalah comparative study dengan pendekatan Cross Sectional Study. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala likert. Mahasiswa yang menjadi responden adalah mahasiswa angkatan 2009 (metode konvensional) dan mahasiswa angkatan 2010 (metode KBK). Analisis data menunjukkan nilai rata-rata kecerdasan emosional mahasiswa konvensional adalah 76,96 lebih rendah dibandingkan mahasiswa KBK sebesar 80,24. Hasil uji statistik yang digunakan dalam analisis bivariat adalah independent sample t-test pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05), didapatkan t hitung sebesar 3,146 dan p-value = ,002 (α = 0,05), dengan demikian t hitung (3,146) t tabel (1,98) dan p-value 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak. Ini berarti terdapat perbedaan kecerdasan emosional mahasiswa konvensional dan KBK di PSIK-FK Unsyiah. Diharapkan bagi pengelola KBK PSIK-FK Unsyiah agar dapat membekali mahasiswa keperawatan dengan soft skillyang baik dalam proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kecerdasan emosional pada mahasiswa keperawatan Universitas Syiah Kuala. 
PENERAPAN AKUPRESUR PADA TITIK P6 DAN ST36 UNTUK MENURUNKAN MUAL MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KARSINOMA NASOFARING Hilman Syarif
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.659 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6478

Abstract

ABSTRAKKanker merupakan salah satu penyakit yang insidennya meningkat setiap tahun, termasuk karsinoma nasofaring. Salah satu terapi yang dilakukan pada karsinoma nasofaring adalah kemoterapi dan sering sekali diberikan berupa kemoterapi kombinasi Cisplatin dengan obat kemoterapi lainnya. Efek samping yang sering muncul pada pemberian kemoterapi adalah mual muntah. Mual muntah merupakan hal yang membuat stress bagi pasien dan sering sekali menjadi alasan bagi pasien untuk memilih menghentikan siklus kemoterapi. Jika mual muntah tidak diatasi dengan benar, maka akan dapat menimbulkan dehidrasi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit serta resiko aspirasi peneumonia. Terapi farmakologis antiemetik biasa diberikan untuk mengatasi mual dan muntah, namun banyak pasien yang masih merasakan mual dan muntah.  Oleh karena itu, perlu diberikan intervensi keperawatan atau terapi non farmakologis untuk meminimalkan mual muntah, yaitu akupresur. Studi ini bertujuan untuk memaparkan penerapan akupresur untuk meminimalkan mual muntah akibat kemoterapi pada pasien karsinoma nasofaring yang mendapatkan regimen kemoterapi kombinasi Cisplatin dan 5 Fluoroacil. Jumlah responden yang dikelola sebanyak 5 orang.  Metode dalam studi adalah evidence based nursing practice dengan mengaplikasikan akupresur pada titik P6 dan St36 pada waktu 25 menit sebelum pemberian kemoterapi, selanjutnya diulangi setiap 8 jam, mulai hari pertama sampai hari kelima pemberian kemoterapi. Hasil penerapan terapi ini menunjukkan terjadi penurunan yang bermakna mual muntah setelah dilakukan akupresur bila dibandingkan pada siklus yang tidak dilakukan akupresur (t hitung = 2,53 t tabel = 2,30 pada α = 0,05) . Disarankan kepada para perawat untuk mempelajari akupresur dan manajemen rumah sakit, untuk mempertimbangkan akupresur sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk meminimalkan mual muntah akibat kemoterapi.Kata Kunci: akupresur, mual-muntah, kemoterapi ABSTRACTCancer is one of diseases which insidence higher annually including nasopharyng carcinoma. One of therapies which implemented for nasopharyng carcinoma is chemotherapy and oftenly given chemotherapy combination Cisplatin with other chemotherapy drugs. Side effect occuring oftenly on chemotherapy intervention is nausea and vomit. nausea and vomit make stressful for patinets and be reason for patient to stop chemotherapy cyclus. If nausea and vomit are not well handled, it can occur dehydration, electrolyte and fluid balance disturbance and risk of pneumonia aspiration. Antiemetic farmacologic therapy usually given to overcome nausea and vomit, however many patients keep having nausea and vomit. Hence, it needs giving nursing intervention or non farmacologic therapy to decrease nausea and vomit i.e. accupressure. The study aims to explain accupressure application to decrease nausea and vomit of chemotherapy effect for patient with nasopharyng carcinoma that obtain chemotherapy regiment combination of Cisplatin and 5Fluoroacil. The number of respondents was 5 people. The method in the study is evidence based nursing practice by implementing accupressure on P6 and St36 25 minutes pre chemotherapy and afterwards repeatedly each 8 hours between the first day  and the fifth day of chemotherapy implementation. The result of the therapy shows that significant decrease of nausea and vomit after accupressure application compared cycle which not obtained accupressure application (t hitung = 2,53 t table = 2,30 on α = 0,05). It is recommended for nurses to learn accupressure and for hospital management to consider that accupressure as one of nursing interventions to decrease nausea and vomit of chemotherapy effects.                                 Keywords: accupressure, nausea vomit, chemotherapy
SOFT SKILL MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA PADA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DAN PENDEKATAN LECTURING 2011 Hilman Syarif
Idea Nursing Journal Vol 5, No 1 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.893 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i1.1618

Abstract

Student Centered Learning (SCL) efektif mengembangkan soft skill dan hard skill mahasiswa yangdibutuhkan dalam mendukung kesuksesan dalam menjalankan profesinya. Program Studi IlmuKeperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (PSIK FK Unsyiah) merupakan salah satuprogram studi yang sudah menjalankan kurikulum berbasis kompetensi dengan metode pembelajaranproblem based learning (PBL) sejak Juli 2010. Berdasarkan testimoni dari beberapa pengajardidapatkan informasi bahwa terdapat perbedaan pada mahasiswa yang menggunakan metode PBLdengan konvensional atau lecturing dalam segala hal, termasuk dalam soft skillnya, tetapi belumdilakukan penelitian untuk mengidentifikasi signifikansi perbedaannya. Penelitian ini bertujuan untukmengidentifikasi perbedaan soft skill mahasiswa PSIK FK Unsyiah pada metode PBL dengan metodelecturing. Desain penelitian adalah deskripif komparatif. Sampel penelitian terdiri dari 15 orangmahasiswa pada metode PBL dan 15 orang mahasiswa pada metode lecturing yang ditentukan melaluisimple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata soft skill mahasiswa pada metodepembelajaran PBL adalah 122,63, sementara pada metode pembelajaran lecturing dengan rata-rata116,27. Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan yang bermakna soft skill mahasiswa padametode belajar PBL dan lecturing (p value = 0,038; alpha= 0,05). Rekomendasi penelitian ini kepadamanajemen PSIK FK Unsyiah, agar dapat mempertahankan metode PBL dan mengembangkanmetode- metode pembelajaran lain yang dapat meningkatkan hard skill dan soft skill mahasiswa.Kata Kunci: soft skill, PSIK FK Unsyiah, PBL 
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS METODE SEVEN JUMPS DENGAN METODE INTERACTIVE SKILL STATION (ISS) PADA MAHASISWA PSIK FK UNSYIAH Hilman Syarif; Hajjul Kamil
Idea Nursing Journal Vol 4, No 2 (2013): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v4i2.1560

Abstract

Paradigma baru pengembangan pendidikan tinggi memberikan arahan untuk melaksanakan kurikulumberbasis kompetensi dengan pendekatan student centered learning (SCL). Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas kedokteran Universitas Syiah Kuala (PSIK FK Unsyiah) adalah salah satu program studi yang sudahmengaplikasikan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sejak bulan Juli 2010. Pendekatan pembelajaranyang digunakan adalah problem based learning (PBL) dengan metode seven jump dan interactive skillstation (ISS). Sampai saat ini belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaanefektifitas kedua metode. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbandingan efektifitasmetode seven jump dan ISS pada Mahasiswa PSIK FK Unsyiah. Desain penelitian ini adalah studikomparatif. Sampel penelitian terdiri dari 94 mahasiswa PSIK FK Unsyiah, terdiri dari 47 mahasiswa yangmenggunakan metode seven jump dan 47 mahasiswa pada metode ISS. Metode pengambilan sampel adalahtotal sampling. Data peningkatan pengetahuan didapatkan dengan membandingkan pengetahuan mahasiswapada saat pretes dengan postes pada kedua metode. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata peningkatanpengetahuan mahasiswa pada kelompok yang menggunakan seven jump sebanyak 17.02, sementara padakelompok yang menggunakan metode ISS sebanyak 16.51. Hasil analisis berikutnya menunjukkan tidak adaperbedaan yang signifikan efektifitas metode seven jump dan ISS (p value=0,845; α=0,05). Kesimpulanpenelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan efektifitas metode seven jump dan ISS (pvalue=0,845; α=0,05). Rekomendasi penelitian ini kepada manajemen PSIK FK Unsyiah, agar dapatmempertahankan metode seven jump dan ISS serta mengembangkan metode- metode pembelajaran lain yangdapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa.Kata kunci: seven jumps, ISS, PSIK FK Unsyiah 
Gangguan Fungsi Kognitif Berkontribusi Terhadap Penurunan Kualitas Hidup Penyintas Kanker Payudara Pasca-kemoterapi Hilman Syarif; Agung Waluyo; Yati Afiyanti; Muchtaruddin Mansyur
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Dunia Keperawatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.384 KB)

Abstract

Decreased cognitive function sometimes dramatically affects the function, quality of life and integration ofcancer survivors in the community. The objective of this study was to identify the relationship of cognitivefunction to the quality of life of post-chemotherapy breast cancer survivors. This comparative descriptivestudy uses a cross-sectional design at Dharmais Cancer Hospital, Jakarta. A total of 110 samples weredetermined by purposive sampling method. The questionnaire used to identify cognitive function is theIndonesian version of the Montreal Cognitive Assessment (MoCA), known as the MoCA-Ina. Thequestionnaire used to measure quality of life is EORTC QLQ C30. A total of 69 (62.7%) respondentsexperienced a decline in cognitive function. Based on cognitive function scores, the average visuospatial /executive is 4.30 (0.80), naming 2.76 (0.45), attention 4.25 (1.16), language 2.39 (0.80), abstraction 1.63(0.52), delayed recall 2.17 (1.01), and orientation 5.88 (036). The mean global health status score was lowerin the group with decreased cognitive function compared to the normal group, which was 56.76 (13.04) and79.47 (10.05), p <0.001. Decreased cognitive function contributes to quality of life. Assessment of cognitivefunction is recommended as a routine assessment by nurses and interventions to improve the quality of lifeof survivors.