Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

THE EFFECT OF TEMPERATURE AND ADDITION OF CAO TO HYDROGEN PRODUCTION FROM PATTUKKU COAL CHAR GASIFICATION Syarif, Takdir; Sulistyo, Hary; Budi Sediawan, Wahyudi; Budhijanto, Budhijanto
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 6, No 2 (2017): December 2017 [Nationally Accredited]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v6i2.9760

Abstract

Hydrogen is an environment-friendly fuel and has a high caloric value. Hydrogen as a molecule is not found in nature, but it is found in compounds with other elements. Besides catalytic steam reforming of natural gas, hydrogen can also be produced from thermochemical processes such as combustion, pyrolysis, and gasification. The process of gasification using steam as gasification agent can increase the yield of H2 in the gas products. The objectives of this research are to study the influence of temperature and the addition of CaO on H2 production. This research was conducted in an up-draft reactor for 60 minutes with three different temperatures;  i.e. 600, 700, and 800 oC and ratio of CaO:char of 0 and 0.5. Based on this study, the rise of temperature will improve the yield of H2 and CO2 in the gas products. At gasification temperature of 800 oC, the yield of H2 and CO2 is maximum. Moreover, the addition of CaO can improve the char conversion and reduce the concentration of CO2 in the gas products.
POTENSI PEMANFATAN LIMBAH BIOMASSA SERBUK GERGAJI KAYU BESI (Eusideroxylon zwageri) MENJADI ASAP CAIR MELALUI PROSES PIROLISIS Muzdalifah, Muzdalifah; Syarif, Takdir; Aladin, Andi
JURNAL ILTEK Vol 15, No 2 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.275 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v15i2.523

Abstract

Limbah serbuk kayu hasil proses penggergajian ataupun limbah dari penghalusan kayu memilki banyak manfaat bila diproses lebih lanjut. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan limbah serbuk gergaji kayu menjadi asap cair. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi pemanfaatan limbah biomassa serbuk gergaji kayu besi menjadi asap cair melalui proses pirolisis. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara menyiapkan sampel limbah serbuk gergaji kayu besi sebanyak 1000 gram, kemudian dilanjutkan dengan metode pirolisis selama 120 menit dan temperatur pirolisis yang dipertahankan yaitu 400 oC, hasil pirolisis diperoleh tiga produk yaitu asap cair, charcoal dan sedikit tar, asap cair yang dihasilkan kemudian ditimbang dan diukur volumenya, analisa dilakukan dengan metode MC-GS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara batch diperoleh kandungan total Phenol  49% area. Kandungan total Benzen sebesar 12% area. Kandungan total asam sebesar 11% area. Yield asap cair sebesar 38%. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya senyawa benzopyren, yang berarti bahwa asap cair yang dihasilkan bagus digunakan sebagai bahan pengawet pangan.
Pemodelan Matematis Reaksi Oksidasi Katalitik Fero Sulfat Menjadi Feri Sulfat Takdir Syarif; Andiyan Yuwono
Jurnal Rekayasa Proses Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.676 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.555

Abstract

Larutan fero sulfat (FeSO4) dibuat dengan melarutkan besi ke dalam asam sulfat. Fero sulfat dioksidasi memakai katalisator mangaan dioksid untuk membentuk feri sulfat. Reaksi merupakan reaksi heterogen tiga fasa sehingga kinetika reaksinya cukup komplek. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model matematis pada kinetika reaksi tiga fase. Reaksi djalankan pada kondisi isotermal dan isobarik pada rekator yang berupa labu leher tiga. Percobaan dilakukan pada suhu 323K sampai 353K dan konsentrasi katalisator 1,7 g/L. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinetika reaksi dapat didekati dengan model quasi steady state dan rekasi kimia pada permukaan katalisator merupakan langkah yang menentukan kinetika reaksi. Kata kunci: pemodelan matematis, kinetika, langkah penentu Iron was dissolved in a sulfuric acid to form a concentrated ferrous sulphate (FeSO4) solution. This research was conducted to form ferric sulfate by catalytic oxidation of ferrous sulfate using manganese dioxide as catalyst. The system was a three-phase heterogeneous reaction with a quite complex kinetics The present study aimed at developing a mathematical modeling of three-phase reaction kinetics that involved gas, liquid and solid. Oxidation was undertaken in an isothermal isobaric condition in a three-neck flask reactor. The experiment was conducted in a temperature range of 323 to 353 K with a catalyst concentration of 1.7 g/L. The results indicated that the reaction kinetics could be approached with a quasi steady state model and the chemical reaction on the catalyst surface was the determining step. Key words: mathematical modeling, kinetics, determining step
THE KINETICS OF CaO ASSISTED PATTUKKU CHARCOAL STEAM GASIFICATION Takdir Syarif; H Sulistyo; Wahyudi B Sediawan; B Budhijanto
Reaktor Volume 18 No. 1 March 2018
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.33 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.18.1.16-21

Abstract

Abstract Coal is a solid fuel that can be converted into syngas through gasification process. To obtain optimum gasification process design and operation, in-depth understanding of the influential parameters is required. This study aims to investigate the effect of temperature on the gasification process and to obtain its kinetics parameters. The study was carried out in a tubular reactor equipped with a heater and a condenser. Steam was used as gasifying agent, while CaO was employed as a CO2 adsorbent. The charcoal from coal was subjected to gasification at temperatures of 600°C, 700°C, and 800°C. The ratio of charcoal and CaO was 1:1. The gasification process lasted for 60 minutes with gas sample was taken every 15 minutes for composition analysis. The results showed that a temperature increase of 100°C caused a proportional increase of conversion of about 75% higher. The value of activation energy (Ea) and exponential factor (ko) were 46.645kJ/mole and 328.3894/min, respectively. For mass transfer parameters, values of activation energy for surface diffusion (Es) and surface diffusivity factor (as) were 81.126 kJ/mole and 0.138/min, respectively. Keywords: gasification; mathematical model; Pattukku coal char; steam; Thin Reaction Zone Model
PENGOLAHAN SERBUK LIMBAH BESI MENJADI BESI (III): TINJAUAN KINETIKA MODEL QUASI STEADY STATE Andi Aladin; Takdir Syarif; Lastri Wiyani; Rismawati Rasyid
Reaktor Volume 13, Nomor 2, Desember 2010
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.769 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.13.2.74-80

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengolahan (oksidasi) limbah serbuk besi menjadi besi (II) dan besi (III) menggunakan katalis MnO2. Dipelajari beberapa variabel reaksi yaitu waktu, laju alir udara, suhu, dan massa katalis. Proses oksidasi berlangsung dalam reaktor batch labu leher tiga dilengkapi kompressor sebagai pembangkit udara (oksigen) dan kondensor sebagai pendingin balik. Analisis hasil reaksi menggunakan metode titrasi dengan larutan KMnO4. Dicari regim yang menentukan kecepatan reaksi dan dirumuskan persamaan laju reaksi berdasarkan pendekatan model quasi steady state. Disimpulkan bahwa dalam proses oksidasi fero sulfat menjadi feri sulfat menggunakan katalis murni MnO2 dapat didekati cukup baik dengan model quasi steady state (SSE 0,5.10-4). Pada proses tersebut laju oksidasi dikendalikan oleh reaksi kimia, dengan persamaan . Penggunaan katalis MnO2 dalam oksidasi cukup efektif, dapat menghasilkan konversi maksimum 97% dengan waktu reaksi, temperatur, kecepatan pengadukan dan massa (rasio) katalis optimum berturut-turut 90 menit, 90oC, 400 rpm dan 0,3.
Penyelesaian Numeris Berbasis Pemprograman Andi Aladin; Takdir Syarif
Journal of Chemical Process Engineering Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1228.336 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v4i1.293

Abstract

Pada perinsipnya problem-problem matematika dalam teknik sedapat mungkin diselesaikan secara analitis, sebab sifatnya exact memberi hasil hitungan dengan ketelitian mencapai 100%. Namun penyelesaian analitis memiliki kelemahan, yaitu terbatas pada problem-problem sederhana, sementara dalam bidang teknik termasuk teknik kimia, lebih sering dihadapkan pada problem yang lebih kompleks. Pada kondisi seperti ini maka penyelesaian numeris menjadi alternatif. Dalam penyelesaian numeris ada yang sifatnya adalah coba-coba (trial and error) yang menimbulkan persoalan baru sebab membutuhkan sederetan hitungan yang panjang dan berulang-ulang, sehingga cukup melelahkan jika dihitung secara manual. Persoalan ini dapat diatasi dengan  bantuan pemrograman komputer. Dalam makalah ini disajikan dua buah contoh kasus, yang pertama evaluasi kinetika reaksi kompleks polimerisasi urea formaldehid dengan program bahasa QBASIQ dan yang kedua adalah penentuan tetapan kesetimbangan untuk meramalkan komposisi gas hasil pada proses gasifikasi arang batubara dengan menggunakan program MATLAB.
Pengaruh Penambahan Gas Nitrogen Terhadap Kualitas Charcoal Yang Diproduksi Secara Pirolisis Dari Limbah Biomassa Serbuk Gergaji Kayu Ulin (Euxideroxylon Zwageri) Safrudin Hasan; Andi Aladin; Takdir Syarif; Muh Arman
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.518 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.472

Abstract

Proses pirolisis limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin menghasilkan produk charcoal sebagai produk utama. Charcoal merupakan produk yang kaya akan carbon dan dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang ramah terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gas nitrogen ke dalam reaktor pirolisis secara batch terhadap kualitas charcoal dari bahan baku limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin dan untuk mengetahui pengaruh penambahan gas nitrogen ke dalam reaktor pirolisis secara kontinyu terhadap kualitas charcoal dari bahan baku limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin. Metode Penelitian dengan cara preparasi sampel limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin dengan berat sampel 1000 gram, kemudian dilanjutkan dengan tahapan proses pirolisis yaitu tanpa dialirkan gas nitrogen, ditambahkan gas nitrogen secara batch kedalam reaktor dengan rasio perbandingan volume reaktor yaitu sebanyak 10 liter, 20 liter dan 30 liter serta dialirkan gas nitrogen secara kontinyu 0,5 liter/menit dan 1 liter/menit dengan waktu pirolisis 120 menit dan temperatur pirolisis yang dipertahankan yaitu 400oC, hasil pirolisis diperoleh tiga produk yaitu arang, asap cair dan sedikit tar, arang hasil pirolisis didiamkan untuk proses pendinginan selama 1 jam kemudian ditimbang beratnya dan selanjutnya arang disiapkan untuk dianalisa komposisi kimia, analisa nilai kalor, dan kadar karbon terikat dengan metode analisa proximate. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik charcoal yang memilki nilai fixed carbon tertinggi yaitu pada penambahan gas nitrogen secara kontinyu kedalam reaktor 1 liter/menit dengan presentase fixed carcbon 66,16%, dan menghasilkan nilai kalor 6986 cal/gr dan yang memilki presentase fixed carbon terendah yaitu tanpa penmabahan gas nitrogen kedalam reaktor dengan presentase fixed carcon 58,03% dan nilai kalor 6628 cal/gr. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi pirolisis yang terbaik yaitu pada penambahan gas nitrogen kedalam reaktor secara kontinyu 1 liter/menit yang menghasilkan presentase fixed carbon dan nilai kalor tertinggi.
Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Daya Awet Ikan Katombong Dalam Larutan Asap Cair Tongkol Jagung Grade 1 Hasil Pirolisis Andi Aladin; Takdir Syarif; D Darnengsih; Sabrianah Badaruddin; Nurafni Ridwan
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.153 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.1044

Abstract

Ikan katombong merupakan jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat, namun sering harganya jatuh sehingga sering merugikan nelayan karena daya simpannya yang sangat terbatas. Perlu diusahakan metode pengawetan ikan yang aman, murah dan mudah dilakukan. Limbah tongkol jagung dengan kandungan kimia utama lignin dan selulosa memungkinkan diolah secara pirolisis menghasilkan asap cair yang mengandung senyawa asam, fenol, dan karbonil yang bersifat antibakteri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengawet ikan.  Pada penelitian ini dilakukan aplikasi asap cair grade 1 hasil pirolisis simulthan limbah biomassa tongkol jagung sebagai bahan pengawet ikan katombong. Dipelajari pengaruh waktu perendaman ikan di dalam larutan asap cair terhadap daya awet ikan yang dihasilkan. Dari hasil penelitian  disimpulkan bahwa: (1) Asap cair grade 1 dari bahan tongkol jagung terbebas dari zat benzopiren yang bersifat karsinogenik, (2) waktu optimum perendaman optimum ikan di dalam larutan 10% asap cair yaitu 15 menit dengan lama penyimpanan 3 hari. (3) Berdasarkan kondisi optimum tersebut memberikan kualitas ikan layak dikonsumsi, dengan aroma agak amis menuju amis (skala 2,5), tekstur agak lembek menuju lembek (skala 2,5) dan angka lempeng total bakteri sebesar 9,1 x 104memenuhi Standar Nasioanl Indonesia (SNI).
PENURUNAN KONSENTRASI DODECYL BENZENE SULFONATE (DBS) DARI LIMBAH DETERJEN MENGGUNAKAN ARANG AMPAS KELAPA Fauziah Nur Aisyah; Zakiyah Darajat; Zakir Sabara; Takdir Syarif
Journal of Chemical Process Engineering Vol 1, No 1 (2016): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.926 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v1i1.47

Abstract

Dewasa ini tingkat pencemaran air mengalami peningkatan secara tajam seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Pencemaran air ini disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah akibat adanya limbah deterjen. Deterjen yang masih banyak digunakan di Indonesia adalah jenis Dodecyl Benzene Sulfonate (DBS) yang sangat sulit terdegradasi secara biologis. Belakangan ini telah diketahui bahwa ampas kelapa memiliki kandungan  polisakarida yaitu selulosa. Ampas kelapa memiliki struktur permukaan berpori dan kandungan kimia berupa selulosa 16 %, mannan 26 %, dan galaktomanan 61 %. Selulosa dan galaktomanan merupakan polisakarida yang mengandung gugus –OH sehingga dapat digunakan sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi adsorben terbaik dan ukuran adsorben terbaik dalam kolom dalam menurunkan kandungan senyawa DBS yang terdapat dalam limbah deterjen. Penelitian dilakukan dengan cara memasukkan adsorben setinggi 10 cm ke dalam kolom kemudian dimasukkan limbah deterjen hingga semua adsorben terendam oleh cairan. Diambil beberapa sampel larutan deterjen tiap selang waktu 20 menit lalu dianalisa dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis untuk mengetahui konsentrasi DBS yang ada di dalam larutan. Prosedur ini dilakukan untuk variasi tinggi 20 cm, 30 cm, dan 40 cm, serta variasi ukuran -6/+10 mesh, -10/+20 mesh dan -20/+50 mesh. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengolahan limbah deterjen menggunakan arang ampas kelapa dengan tinggi bed 40 cm terjadi penurunan konsentrasi yang cukup besar yaitu 27,6447 ppm; tinggi bed 30 cm=15,0789 ppm dan tinggi bed 20 cm = 12,8657 ppm, sehingga tinggi bed adsorben terbaik yaitu 40 cm. Untuk penurunan konsentrasi DBS dengan ukuran adsorben -6/+10 mesh = 21,4895 ppm; -10/+20 mesh= 24,2289 ppm dan -20/+50 mesh= 25,7 ppm, sehingga arang ampas kelapa yang terbaik yaitu ukuran -20/50 mesh. Kata kunci : DBS,Adsorpi, Ampas Kelapa
Optimalisasi Penggunaan Zeolit Dalam Proses Penyerapan Sulfur Pada Limbah Sabun Andrik Rosela; Takdir Syarif; Zakir Sabara; Mustafiah Mustafiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.515 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.1064

Abstract

Limbah sabun detergen mengandung bahan berbahaya sulfur yang bisa mengganggu keseimbangan biota laut. Limbah detergen dapat mengubah warna air menjadi kecoklatan dan mengeluarkan bau busuk. Oleh karena itu perlu dilakuakan suatu upaya untuk mengurangi jumlah polutan pada limbah detergen tersebut sebelum di alirkan ke masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa penggunaan zeolite dapat mengurangi komponen sulfur yang ada di dalam air sabun, dan mengetahui perbandingan waktu pengadukan dan berat optimum zeolite untuk mencapai proses penyerapan yang maksimal. Penelitian ini dilakukan di di laboratorium riset jurusan Teknik kimia FTI UMI Indonesia dan pengujian dilakukan pada SMAK Makassar. Penelitian ini dilakukan menggunakan sampel limbah laundry, bahan bahan seperti zeolite, karbon aktif dan Analisa dengan menggunakan alat spektrofotometer . Proses penelitian dilakukan dengan mengambil 250 ml sampel limbah kemudian ditambahkan dengan zeoilt sesuai dengan variable yang digunakan  dan dilakukan proses adsorbansi. Setelah itu di Analisa menggunakan alat spektrofotometer. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan zeoilit dapat mengurangi komponen sulfur yang ada di dalam air sabun limbah laundry dan penyerapan optimal terjadi pada penambahan 40 gr zeolite dengan waktu pengadukan 210 menit.