This Author published in this journals
All Journal Kajian Akuntansi
Muhammad Fajri Prasetyo
Universitas Islam Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Tingkat Keseriusan Pelanggaran, Faktor Demografi dan Faktor Organisasional terhadap Intensi Whistleblowing (Survei pada Karyawan Otoritas Jasa Keuangan Regional 2 Jawa Barat) Muhammad Fajri Prasetyo; Pupung Purnamasari; Mey Maemunah
Kajian Akuntansi Volume 18, No. 2, 2017
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ka.v18i1.3073

Abstract

Abstract. This research aims to examine the effect of seriousness of wrongdoing, demography factors and organizational factor on the whistleblowing intentions survey on financial services authority regional 2 west java (OJK KR 2). The research method used in this research is descriptive verificative, with multiple linear regression analysis. The data used in this study is the primary data collected through a questionnaire survey. Respondents in this research are 30 employees of Financial Services Authority Regional 2 West Java. The results indicate that the seriousness of wrongdoing and organizational factor (managerial status) have a significant positive effect on the whistleblowing intention, but the demographic factor (gender and ethnicity) has no significant effect on the whistleblowing intention. The results of this study are expected to enrich the literature for the development of science and also as a consideration for the Financial Services Authority (OJK) in the design and policy of Whistleblowing System.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tingkat keseriusan pelanggaran, faktor demografi dan faktor organisasional terhadap intensi whistleblowing karyawan Otoritas Jasa Keuangan Regional 2 Jawa Barat. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif, dengan analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui survey kuesioner. Responden penelitian ini adalah 30 orang karyawan Otoritas Jasa Keuangan Regional 2 Jawa Barat. Hasil pengujian mengindikasikan bahwa tingkat keseriusan pelanggaran dan faktor organisasional (status manajerial) berpengaruh positif signifikan terhadap intensi whistleblowing, sedangkan faktor demografi (jenis kelamin dan suku bangsa) tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi whistleblowing. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan juga sebagai bahan pertimbangan bagi Otoritas Jasa Keuangan dalam perancangan dan kebijakan Whistleblowing System.Kata Kunci : tingkat keseriusan pelanggaran, jenis kelamin, suku bangsa, status manajerial dan intensi whistleblowing.