Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Akupresur Dalam Mengurangi Hiperemesis Kehamilan Nora Rahmanindar; Evi Zulfiana; Riska Arsita Harnawati
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2021): OKSITOSIN : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/oksitosin.v8i1.672

Abstract

Vomiting nausea usually starts from the age of 4-7 weeks in pregnancy, will disappear at 18 weeks of age. Most pregnant women do not need treatment and undergo pregnancy without special intervention, although vomiting nausea will disappear by itself in pregnancy when entering the second trimester, but vomiting nausea should be aware, if severe vomiting and sedentary nausea, pale face, very weak body, slight frequency of urination so that body fluids are reduced and blood becomes viscous, unactivity can not maintain eating and drinking will cause dehydration , balance in fluids and electrolytes and nutrients will cause Hyperemesis Gravidarum. In this study the goal is to find out the influence of Acupressure In Overcoming Vomiting Nausea In Pregnancy. This research using quantitative method using quasy experiment design, the design of this research is non-equivalent control group design with pre and posttest. The population in this study was pregnant women in the first trimester who experienced nausea and vomiting, sampling techniques with the accidental sampling system. The study sampled 50 pregnant women respondents with 25 intervention group respondents and 25 control groups. Data analysis using Wilcoxon and Mann-Whitney. The results of this study are the results of analysis of pregnant women who experience vomiting nausea has a lower value than before acupressure massage therapy Results of analysis using Man Whitney showed a p value of 0.000, meaning there is an influence of acupressure massage in overcoming vomiting nausea in pregnancy. Keywords: Acupressure, Pregnancy, Nausea, vomiting ABSTRAK Hiperemesis biasanya dimulai dari usia 4-7 minggu dalam kehamilan, akan menghilang pada usia 18 minggu. Kebanyakan wanita hamil tidak memerlukan pengobatan dan menjalani kehamilan tanpa intervensi khusus, meskipun hiperemesisakan menghilang dengan sendiri dalam kehamilan ketika memasuki trimester kedua akan tetapi hiperemesisharus diwaspadai, jika hiperemesisparah dan menetap, muka pucat, tubuh sangat lemah, frekwensi buang air kecil seditkit sehingga cairan tubuh berkurang serta darah menjadi kental, tidak bisa beraktifitas tidak bisa mempertahankan makan dan minum akan menyebabkan dehidrasi, keseimbangan pada cairan dan elektrolit serta nutrisi akan menyebabkan Hiperemesis Gravidarum. Pada penelitian ini tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh Akupresure Dalam Mengurangi HiperemesisDalam Kehamilan. Penelitian ini dengan metode kuantitatif menggunakan rancangan quasy experiment, rancangan penelitian ini non-equivalent control group design dengan pre dan posttest. Populasi pada enelitian ini yaitu ibu hamil pada trimester pertama yang mengalami mual dan muntah, teknik pengambilan sampel dengan sistem accidental sampling. Sampel penelitian ini ada 50 responden ibu hamil dengan 25 responden kelompok intervensi dan 25 kelompok kontrol. Analisa data menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil penelitian ini adalah hasil analisis ibu hamil yang mengalami hiperemesis memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan sebelum dilakukan terapi pijat akupresur Hasil uji analisis menggunakan Man Whitney menunjukkan nilai p value 0.000, artinya ada pengaruh pijat akupresure dalam mengurangi hiperemesispada kehamilan. Kata kunci : Akupresure, Kehamilan, Hiperemesis,
Implementasi Program Posyandu Tfc (Theurapetic Feeding Center) Sebagai Strategis Penuntasan Dan Pemulihan Gizi Buruk Bagi Balita Di Puskesmas Bumijawa Kabupaten Tegal. Nora Rahmanindar; Juhrotun Nisa; Nilatul Izah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.237 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i2.473

Abstract

Latar Belakang: Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehtan masyarakat yang belum pernah tuntas di tanggulangi dunia. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa sekitar 60 % dari semua kematian, yang terjadi antara anak-anak yang berusia kurang dari lima tahun dinegara berkembang, bisa dihubungkan dengan mal nutrisi. Therapeutic Feeding Center (TFC) atau Pusat Pemulihan Gizi (PPG) adalah pemuliha gizi kurang dengan perawatan serta pemberian makanan secara intensif dan adekuat sesuai usia dan kondisinya dengan melibatkan peran serta orang tua (ibu) agar mandiri ketika sudah kembali ke rumah.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pelaksanaan program Posyandu TFC di Puskesmas Kabupaten Tegal.Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam sesuai dengan pedoman wawancara. Responden yang diteliti ada 8 orang yaitu 2 petugas sebagai informan kunci yaitu dokter penanggungjawab dan koordinator gizi di Puskesmas Bumijawa, 4 petugas sebagai informan utama yaitu 2 petugas kesehatan bidan dan petugas gizi serta 2 petugas kader posyandu dan 2 ibu yang mempunyai anak gizi kurang sebagai informan Triangulasi.Hasil: Penelitian menunjukan bahwa sumber-sumber program, tenaga, dana dan sarana prasarana sudah memadai, proses pelaksanaan program tersebut pada tahap perencanaan sudah didukung dan di analisa permasalahan serta sudah melibatkan lintas program dan lintas sektoral, tahap pengorganisasian sudah di bentuk, ada standar prosedur yang jelas, pembagian tugas sudah baik, pelaksanaan monitoring dan evaluasi program sudah memadai ada pengawasan dari pihak kepala puskesmas bumijawa dan dari Dinas Kesehatan kabupaten Tegal.Simpulan: Balita yang gizi kurang sudah ada pendataan dan di tangani dengan baik di posyandu TFC baik rawat inap atau rawat jalan, balita tersebut 100 persen mengalami kenaikan BB 0,5 kg per minggu, kecuali balita yang gizi kurang dengan kelainan penyerta seperti jantung, TBC dll perlu penanganan intensif.Sehingga program posyandu TFC sudah berjalan dengan baik sebagai penuntasan dan pemulihan gizi kurang bagi balita di Puskesmas Bumijawa Kabupaten Tegal.Kata Kunci : Implementasi kebijakan, program posyandu TFC Background: The problem of nutrition is one of the people's health problems that has never been solved in the world tackling. The World Health Organization estimates that around 60% of all deaths, which occur among children aged less than five years in developing countries, can be attributed to malnutrition. Therapeutic Feeding Center (TFC) or Nutrition Recovery Center (PPG) is recovery of malnutrition by intensive and adequate care and feeding according to age and condition by involving the participation of parents (mothers) to be independent when they return home.Objective: This study aims to analyze the implementation of the TFC Posyandu program at the Tegal District Health Center.Method: This research is qualitative by using descriptive methods. Data collection was carried out using in-depth interview techniques in accordance with interview guidelines. There were 8 respondents surveyed, namely 2 officers as key informants, namely the physician in charge and nutrition coordinator at Bumijawa Public Health Center, 4 officers as the main informants namely 2 midwife health workers and nutritionists as well as 2 posyandu cadre officers and 2 mothers who have undernourished children as informants Triangulation Results: Research results show that program resources, personnel, funds and infrastructure are adequate, the process of implementing the program at the planning stage has been supported and analyzed for problems and has involved cross-program and cross-sectoral, the organizing stage has been established, there are standard procedures clearly, the division of tasks is good, the implementation of program monitoring and evaluation is adequate, there is supervision from the head of the bumijawa puskesmas and from the Tegal district health office.Conclusion: Toddlers who lack nutrition already have data collection and are handled well in TFC posyandu both inpatient or outpatient, the toddler is 100 percent increasing in weight of 0.5 kg per week, except toddlers who are malnourished with comorbid disorders such as heart disease, tuberculosis etc. need intensive handling. So that the TFC posyandu program has been running well as the completion and recovery of malnutrition for children under five in the Bumijawa Health Center in Tegal Regency.Keywords: Policy implementation, TFC posyandu program
Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi tentang Keputihan pada Remaja Putri Nora Rahmanindar; Evi Zulfiana; Riska Arsita Harnawati; Seventina Nurul Hidayah; Nilatul Izah; Adevia Maulidya Chikmah; Umi Baroroh; Umriaty Umriaty
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 2 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i2.4290

Abstract

Kesehatan Reproduksi menjadi perhatian pemerintah dan merupakan masalah serius sepanjang hidup. Sasaran peningkatan kesehatan reproduksi pada pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi tentang keputihan pada remaja putri agar memiliki perilaku yang bertanggungjawab. Tujuan Meningkatkan pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi dan Meningkatkan pengetahuan tentang keputihan meliputi pengertian, gejala, penyebab, cara menjaga kebersihan, penanganan. Manfaat Untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan pada alat kelamin dapat diketahui secara dini oleh remaja, agar mengetahui cara menjaga kebersihan pada organ genetalia ekternanya. Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan karena negara Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur mudah berkembang yang mengakibatkan banyaknya kasus keputihan, Infeksi pada vagina setiap tahunnya menyerang perempuan di seluruh dunia 10-15% dari 100 juta perempuan, remaja yang terkena infeksi bakteri kandida sekitar 15% dan mengalami keputihan.
Penerapan Hidup Sehat dengan Mengkonsumsi Madu dan Vitamin untuk Meningkatkan Imunitas Petugas Kesehatan serta Mencegah Covid-19 Di RSUD Kardinah Kota Tegal Nora Rahmanindar; Evi Zulfiana; Riska Arsita Harnawati
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 4 No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v4i2.14705

Abstract

The Covid-19 virus has become a global pandemic that has claimed many lives. The Covid-19 virus is worrying because it is transmitted very quickly and everyone is at risk of contracting it. In Indonesia, Covid-19 has seen more than 141,000 positive cases. The Corona or Covid-19 virus which is increasingly prevalent in a number of countries, now everyone is required to start increasing stamina, including health workers because health workers are at the forefront of handling positive patients with corona virus or Covid-19 infections. What is very important is that health workers must be healthy to ensure that they can be fulfilled so that the immune system remains stable and healthy to deal with corona patients who are currently in a pandemic, so that dangerous viruses do not easily attack. The risk of contracting the Covid 19 disease for health workers is very large, even many cases where health workers have died in handling cases of Covid-19 disease. The aim of this service is to improve the quality of health workers specifically to handle Covid-19, increase immunity by consuming vitamin C and honey during the Covid-19 Pandemic at RSUD Kardinah, Tegal City. Service method by providing honey and vitamins to health workers who handle Covid-19 at the Kardinah Hospital, Tegal City. Community service activities in the form of giving honey, vitamin C and isotonic drinks for the immune system of health workers handling Covid-19 patients at Kardinah Hospital in Tegal City were received by the Director of Kardinah Hospital, Tegal City, namely Dr. Heri Susanto, Sp.A. This activity was held on 18-19 May 2020.
PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DENGAN PEMBERIAN PIL CANTIK MERAH UNTUK MENCEGAH STUNTING Nora Rahmanindar; Iroma Maulida; Meyliya Qudriani; Tias Dwi Arti; Evi Zulfiana; Seventina Nurul Hidayah
Jurnal of Community Health Development Vol 3 No 2 (2022): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2022
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.246 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2022.3.2.5899

Abstract

Pada periode remaja (10-19 tahun), prevalensi anemia di negara berkembang adalah 27% dan 6% di negara maju, prevalensi anemia remaja di tingkat nasional sebesar 18,4%. Prevalensi anemia pada wanita usia reproduksi adalah 29,4%.Prevalensi anemia pada wanita usia reproduksi adalah 29,4%. Pemberian suplemen zat besi akan meningkatkan haemoglobin darah, Sekitar 50% dari anemia pada wanita bisa dihilangkan dengan suplementasi zat besi secara global. Anemia adalah berkurangnya haemoglobin (Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme. Pelaksanaaan pengabdian pada tanggal 25 Mei 2022 di SMAN 5 Kota Tegal dengan jumlah 40 orang remaja putri, dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai pencegahan anemia dengan cara ceramah secara lisan. Penanganan anemia salah satunya dengan program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri. Tujuan dari pengabdian ini adalah Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang Anemia, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang dampak anemia, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang cara meminum tablet tambah darah, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentanggizi pada remaja, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang stunting. Pemberian pil cantik merah/ tablet tambah darah kepada remaja putri siswi SMA dinilai efektif dalam menurunkan dan mencegah terjadinya anemia. Dengan mengkonsumsi pil cantik, remaja putri akan memiliki wajah yang segar, tidak pucat, tidak mudah mengantuk dan berdaya konsentrasi tinggi. Selain itu, pil cantik yang dikonsumsi secara rutin dapat membantu mempersiapkan kondisi tubuh prima yang kelak senantiasa sehat saat hamil maupun melahirkan.
Peningkatan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Terapy Komplementer Pijat Laktasi di Margadana Evi Zulfiana; Nora Rahmanindar; Seventina Nurul Hidayah; Diana Safitri
ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri Vol. 2 No. 1 (2024): Februari: Jurnal Pengabdian Dalam Negri
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ardhi.v2i1.149

Abstract

Breastfeeding is a natural process that is not easy to do. The coverage of exclusive breastfeeding cannot be separated from problems that occur in the breastfeeding process, including the wrong belief that little milk comes out or breast milk is not sufficient for the baby's needs. This situation is caused by several factors including food and drinks consumed by the mother, psychological or emotional conditions of the mother, abnormal breast shape. New methods introduced to prevent and overcome this problem include endorphine massage and lactation massage, massage techniques performed on the head or neck, back, spine, and breast areas that aim to stimulate the hormones prolactin and oxytocin. The purpose of this dedication is to improve the knowledge and skills of breastfeeding mothers in doing lactation massage. The method carried out is to provide training starting with the correct preparation of breastfeeding material. The results of the training that has been given to breastfeeding mothers who attend the posyandu already know and are skilled in practicing lactation massage.