Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Sosiohumaniora

FAKTOR KELUARGA DALAM KENAKALAN REMAJA: STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GENG MOTOR DI KOTA BANDUNG Santoso Tri Raharjo; Sahadi Humaedi; Budi M. Taftazani
Sosiohumaniora Vol 14, No 3 (2012): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2012
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.78 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v14i3.5491

Abstract

Penelitian yang berjudul Faktor Keluarga Dalam Kenakalan Remaja (Studi Deskriptif Mengenai Geng Motor Di Kota Bandung), diharapkan bisa menjelaskan faktor keluarga yang melatarbelakangi fenomena geng motor dan apa saja potensi yang bisa digali untuk pemecahan masalah geng motor khususnya di Kota Bandung. Kegiatan penelitian tentang “Geng Motor” merupakan penelitian deskriptif guna memahami akar penyebab dan potensi pemecahan masalah geng motor di Kota Bandung yang bersumber dari data primer dan sekunder. Sementara pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam terhadap informan yang berjumlah empat jenis imforman yang terdiri dari Orang Tua, Guru Sekolah, Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Anggota Geng Motor. Selain wawancara penelitian ini juga menggali informasi dari responden yang berjumlah 250 orang yang terdiri dari siswa SLTP dan SLTA dengan alat bantu berupa kuesioner. Sedangkan untuk data sekunder yang melengkapi kajian ini di lakukan pula penelusuran dari berbagai kebijakan atau dokumen yang terkait dengan kajian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor keluarga dapat mendorong remaja dalam berperilaku negatif. Fungsi keluarga lebih banyak pada sisi kurangnya perhatian, pengabaian, dan persoalan penerapan kontrol misalnya aturan yang dierapkan di rumah tidak berjalan efektif atau sebaliknya keadaan tidak teratur karena tidak ada aturan atau hanya terdapat aturan yang lemah. Berbagai kondisi struktural keluarga, tidak idealnya sistem kontrol yang diberikan keluarga, dan minimnya kedekatan remaja dengan orang tua baik secara emosi maupun secara fisik menjadi penyebab anak mencari keluarga baru yang bisa memberinya kebebasan dan merasa dihargai secara individu. Jelas banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan dari geng motor, secara individu dan secara komunitas karena pada dasarnya mereka itu mengerti akan hal yang baik dan buruk sehingga mereka pun mampu mengidentifikasi keahlian mereka sendiri dengan harapan stigma negatif mengenai geng motor yang berkembang di masyarakat bisa berkurang.