Ruswandi Tahrir
Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

STUDI BENTUK DAN EFEKTIVITAS MITIGASI BENCANA DI WILAYAH PESISIR Tahrir, Ruswandi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 11, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMengingat potensi bencana alam yang dimiliki setiap saat dapat terjadi, diperlukanupaya mempersiapkan diri untuk mengurangi risiko bencana yang dikenal sebagaimitigasi bencana. Bentuk dan efektivitas mitigasi bencana alam yang dapat diterapkantidak sama antara satu upaya dengan dengan upaya yang lain, dan satu lokasi denganlokasi lain, karena tergantung pada jenis dan intensitas bencana alam yang terjadi.Penelitian ini bertujuan menemukenali potensi bencana di pesisir Indramayu dan Ciamisserta menentukan bentuk mitigasi yang harus diterapkan. Guna menentukan potensibencana di kedua lokasi tersebut digunakan Metoda Pemodelan Struktural Interpretative.Di pesisir pantura Indramayu, upaya mitigasi dapat dengan membangun gabunganpemecah ombak, peredam abrasi, dan penahan sedimentasi serta gabunganremangrovisasi, karang buatan dan pasir tambahan. Di pesisir pansela Ciamis, denganmembangun gabungan pemecah ombak, peredam abrasi, dan penahan sedimentasi sertasistem peringatan dini pada level tertinggi. Guna menentukan mitigasi yang paling efektifdi kedua lokasi akan dipergunakan Metoda Perbandingan Eksponensial. Kriteria yangdigunakan dalam seleksi alternatif adalah kesesuaian dengan sumberdaya manusia lokal,kesesuaian dengan dana yang tersedia, dan aksesibilitas. AbstractTo think of natural disaster which anytime could be occured, required expedient to selfprepare for reducing the risk of disaster which known as disaster mitigation. Form andnatural disaster mitigation effectivity which could be implemented is varieties depend onlocation, type and its intensity. For it, the objective of this research is to know the disaterpotention in coastal area of Indramayu and Ciamis. To determine the potency of disasterfrom both location, will be used Interpretative Structural Modelling. By understandingthese disaster potention so the mitigation effort which will be implemted could bedetermined. In Indramayu as the representative of north coast area of Java, mitigationefforts with develope break water, abrasion absorber, bank reveatment and combinationof remangroviation, artifical reef and beach nourishment. In Ciamis as the representativeof south coast area of Java, mitigation effort with develope combination of break water,abration absorber, bank reveatment and high level early warning system. To determinethe most effective mitigation effort in both areas would be used the ExponentialComparation Method . The criteria which will be used to select the alternatives is theconformation with local human resources, the conformation with funds availability, andaccessibility.
STUDI POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR Tahrir, Ruswandi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 10, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi sumberdaya alam Provinsi Jawa Barat cukup melimpah, baik di kawasan daratmaupun laut. Potensi sumberdaya alam tersebut dapat dikelompokkan ke dalam potensisumberdaya alam yang dapat pulih, tidak dapat pulih, dan jasa lingkungan. Studi inibertujuan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan wilayah pesisir di KabupatenIndramayu dan Kabupaten Ciamis. Untuk mencapai tujuan tersebut telah digunakananalisis ASWOT yang merupakan gabungan metode analisis AHP dengan SWOT.Melalui SWOT akan diperoleh faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadikekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pembangunan wilayah pesisir danlaut di masa mendatang. Melalui AHP akan diperoleh keputusan-keputusan mengenaiprioritas pembangunan sektor ekonomi. Dari hasil analisis ASWOT diperoleh keputusanbahwa pembangunan wilayah pesisir tidak tepat lagi dilakukan secara ego sektoral,karena hal ini akan membawa dampak terhadap ketimpangan pendapatan yang semakinlebar. Berdasarkan analisis pakar, prioritas utama pembangunan wilayah pesisir diKabupaten Indramayu adalah sektor perikanan dan minyak dan gas bumi, sedangkan diKabupaten Ciamis adalah sektor perikanan dan pariwisata. Dari hasil analisis ini,secara eksplisit terlihat bahwa pembangunan sektor perikanan tetap menjadi salah satuleading sector untuk wilayah pesisir. Dalam rangka mengembangkan sektor tersebut diKabupaten Indramayu perlu diperhatikan faktor-faktor kekuatan dan peluang sepertipotensi tempat pemasaran hasil-hasil perikanan domestik dan ekspor, serta optimalisasipemanfataan potensi sumber daya pesisir yang masih sangat besar. Faktor kelemahandan ancaman yang perlu diantisipasi adalah muara sungai, dan berubahnya orientasigenerasi muda yang lebih memilih pekerjaan lain daripada menjadi nelayan. DiKabupaten Ciamis faktor kekuatan dan peluang yang paling besar dalam pengembangansektor perikanan adalah potensi sumberdaya ikan di wilayah ZEEI yang masih belumdimanfaatkan optimal. Namun demikian, beberapa kelemahan yang perlu diperhatikandan diantisipasi ancamannya adalah lemahnya kualitas SDM, tidak adanya prasaranadan sarana perikanan yang memadai, serta masih banyaknya pencurian ikan di wilayahZEEI.
EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR BERKELANJUTAN BERPERSPEKTIF MITIGASI BENCANA, KASUS INDRAMAYU DAN PANGANDARAN Tahrir, Ruswandi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 10, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kebijakan pengembangan wilayahpesisir yang berkelanjutan di Provinsi Jawa Barat dengan kasus, kabupaten Indramayu dipantai utara dan kabupaten Ciamis di pantai Selatan. Proses evaluasi diselesaikanmenggunakan teknik Sistem Manajemen Berbasis Ilmu Pengetahuan (SMBIP) yaitu alihpengetahuan seorang pakar atau lebih melalui diskursus menggunakan sistem teknologitransformasi. Teknik SMBIP didukung oleh 7 parameter yaitu optimalisasi pelaksanaan tataruang dan lingkungan, ketersediaan prasarana dan sarana, pembangunan industri berbasiswilayah pesisir, proporsi dana pembangunan wilayah pesisir dalam APBD, rejimpenguasaan pemerintah, program pemberdayaan masyarakat melalui CSR danpengembangan sektor pariwisata, perikanan, pertanian, perkebunan dan migas yangberperspektif mitigasi bencana. Berdasarkan pengelompokan parameter dan permutasidiperoleh 24 kaidah dengan hasil diskursus yang menyimpulkan bahwa kebijakanpengembangan wilayah pesisir di Jawa Barat khususnya Kabupaten Indramayu danKabupaten Ciamis masih perlu diarahkan pada konsep pengelolaan wilayah pesisir secaraterpadu. Selanjutnya di Kabupaten Indramayu perencanaan pengembangan wilayah pesisirdan penguasaan pemerintah melalui program pemberdayaan masyarakat bantuanPertamina sudah cukup baik, kecuali di dalam pengembangan sektor pariwisata yangkurang mendapat perhatian dengan baik. Di Kabupaten Ciamis, pengembangan sektorpariwisata dan perikanan sudah merupakan salah satu sektor unggulan dalampengembangan wilayah pesisir.
EVALUASI PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA KORIDOR V (KAMP. MELAYU – ANCOL) DENGAN PENDEKATAN SERVQUAL Tahrir, Ruswandi; Prasetyoha, Budi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 9, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan terhadap penumpang pengguna bus transjakarta. Penelitian diawalidengan melakukan penyebaran kuesioner kepada100 responden, atribut kuesioner terdiridari 34 atribut pertanyaan pelayanan jasa bus transjakarta, terbagi atas persepsi danharapan pelanggan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelangganterhadap pelayanan jasa bus transjakarta, dengan mengidentifikasi harapan dan persepsipelanggan, tingkat kepentingan pelanggan terhadap dimensi pelayanan jasa bustransjakarta. Hasil analisis diketahui, atribut yang perlu mendapatkan perbaikan terdiridari jembatan penyeberangan., tempat duduk bagi penyandang cacat, pintu bus danshelter, pegangan bagi penumpang di dalam bus, perusahaan memberikan jasa sesuaiyang dijanjikan, pelayanan naik-turun penumpang di shelter, petugas memahamikebutuhan penumpang, keselamatan di shelter dan petugas sungguh-sungguhmemperhatikan penumpang. Atribut pelayanan yang perlu dipertahankan yaitukebersihan bus, kedaruratan - fasilitas menyelamatkan diri, tempat duduk penumpangdi dalam bus, kebersihan di shelter, perusahaan berusaha menepati waktu, perusahaandapat diandalkan atau dipercaya, kemauan dan kejujuran karyawan, karyawan memilikipengetahuan untuk menjawab pertanyaan konsumen, konsumen merasa aman dalammelakuka transaksi dengan karyawan, karyawan mampu menjawab pertanyaan daripelanggan, petugas bersedia membantu para penumpang.
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PROYEK PERCONTOHAN PENGOMPOSAN DI KOTA JAKARTA Rahma, Auliya ar; Tahrir, Ruswandi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 10, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan penelitian mengenai pengolahan sampah di Negara Berkembang (Dulac,1995), pengomposan merupakan alternatif pemecahan masalah manajemen sampah,karena pengomposan bukan saja sebagai metode pengolahan, tetapi juga menghasilkanproduk stabil bermanfaat, dan menjamin tidak dihasilkannya metana, serta efek negatiflainnya yang berasal dari TPA. Jelas bahwa pengomposan sampah tidak hanyamemberikan keuntungan ekologis, tapi juga memiliki implikasi ekonomis. Keuntunganekonomi ini dapat digunakan sebagai sumber daya untuk kesinambungan manajemensampah, maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tetapi, pada kenyataannya,usaha pengomposan sampah kota Jakarta selama ini tidak dapat bertahan dalam jangkawaktu lama. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan ekonomi ProyekPercontohan Pengomposan di Kota Jakarta. Metode analisa yang digunakan adalahmetode kelayakan investasi, meliputi Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return(IRR). Proyek percontohan yang dianalisa yaitu Usaha Daur Ulang dan Produksi Kompos(UDPK) dan Zero Waste Skala Kawasan (ZWSK). Dapat disimpulkan pada Proyek UDPKJagakarsa tahun 1995 (suku bunga = MARR = 5%) dan Proyek ZWSK Cengkareng tahun2005 (suku bunga = MARR = 8,75%, SBI September 2005) bahwa NPV bernilai negatif,dan IRR << MARR, yang berarti kedua Proyek Percontohan Pengomposan tersebut tidaklayak secara ekonomi.
ANALISA FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENDUDUK KERJA DI KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK MENUJU TEMPAT KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Tahrir, Ruswandi; Wicaksono, Sabdo
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 9, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam melakukanperjalananmenujutempatkerja bagi pekerja yang berdomisilidikecamatan Sukmajaya, menemui masalah yang cukup serius seperti waktu tempuhperjalananyangbertambah lama, kurangnyatingkat keamanandan kenyamanan sertabiaya yang dikeluarkanuntukmelakukan perjalanan cukuptinggi. Permasalahannya,faktor–faktor apayang menyebabkan warga diwilayah KecamatanSukmajayalebihmemilih kendaraan pribadi sepertisepedamotor,daripada alternatifmodalain. Denganmenentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda, serta besar pengaruhnya, berbagai alternatif dan kebijakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan Sukmajaya Depok, dapat diusulkan dengan lebih efektif. Metode ANALYTIC HIERARCHY PROCESS dapat dipergunakan untukmenentukan faktor-faktor pemilihan moda. Data karakteristikperjalanan dilakukandengan survei langsung ke lapangan serta wawancara melalui kuesioner kepada penduduk bekerja di kecamatan Sukmajaya Kota Depok yangmempunyaikemungkinanuntukmelakukanpilihan terhadap alternatif moda yang ada.
ANALISA PERANCANGAN PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE AASHTO 1993, SNI PD-T14-2003, ROAD NOTE 29 DAN NAASRA 1987 JALAN KUBANG RAYA PROVINSI RIAU, LINTAS TIMUR SUMATERA Tahrir, Ruswandi; Budianto, Eko
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 9, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya tingkat pelayanan jalan mendesak untuk segera dilakukan tahapanperencanaan pada setiap desain pembuatan jalan, karena tahapan tersebut sangatmemegang peranan penting dalam merencanakan tebal perkerasan yang baik khususnyaperkerasan kaku. Perencanaan perkerasan harus mempertimbangkan faktor ekonomi,kondisi lingkungan, sifat tanah dasar, beban lalu lintas, fungsi jalan dan faktor-faktorlainnya. Penentuan nilai rancang tebal perkerasan kaku (Rigid Pavement) dapatdihitung dengan menggunakan beberapa metode diantaranya metode metode AASHTO,metode Binamarga, metode ROAD NOTE 29, metode SNI PD T-14 2003, metodeNAASRA dll. Dipilihnya metode AASHTO 1993, SNI PD T-14 2003, ROAD NOTE 29dan metode NAASRA 1987 dalam perancangan tebal perkerasan kaku jalan Kubang Rayapropinsi Riau, Sumatera. Karena metode-metode tersebut menyediakan fasilitasi yangdapat digunakan untuk desain perhitungan tebal perkerasan kaku. Didapat dariperhitungan tebal pelat perkerasan kaku untuk nilai CBR 7,5% ,Metode SNI PD T-142003 setebal 20 cm, Untuk Metode ROAD NOTE 29 setebal 27 cm, Untuk MetodeAASHTO 1993 setebal 25 cm, dan Untuk Metode NAASRA 1987 setebal 20 cm.Kemudian untuk nilai CBR 2,6% dari hasil perhitungan didapat tebal pelat untukperkerasan kaku, Metode SNI PD T-14 2003 setebal 20 cm, Metode ROAD NOTE 29setebal 27 cm, Metode AASHTO 1993 setebal 27 cm, dan Metode NAASRA 1987setebal 22 cm. Untuk metode RN 29 kurang cocok jika digunakan pada kondisitanah yang mempunyai nilai %CBR yang bervariasi, karena berdasarkan Analisagrafik nomogram pada metode tersebut hanya membedakan % CBR <2% dan % CBR>2%, sedangkan nilai %CBR>2 dianggap seragam. dan untuk % CBR <2% hanyaditambah 2,5cm pada hasil akhir perhitungan, sehingga hasil yang didapat kurangefisien jika %CBR berada pada angka CBR 2% jika dibandingakan dengan CBR 8%.Perhitungan tebal perkerasan kaku dengan menggungakan metode SNI PD T-14 2003mendapatkan tebal 20cm, yang berarti lebih tipis jika dibandingkan dengan metodemetodeyang lain.