Nindya Dwi Utami
Program Studi Ilmu Biomedis Hewan, Sekolah Pascasarjana, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Inflammatory bowel disease pada anjing yorkshire terrier Arni Diana Fitri; Deni Noviana; Sitaria Fransiska Sialagan; Nindya Dwi Utami; Tri Isyani Tunggadewi; Rida Tiffarent; Tina Magdalena; Amalia Kuswardani
ARSHI Veterinary Letters Vol. 2 No. 2 (2018): ARSHI Veterinary Letters - Mei 2018
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.452 KB) | DOI: 10.29244/avl.2.2.27-28

Abstract

Inflamatory bowel disease (IBD) pada hewan kecil merupakan kasus penyakit saluran pencernaan kronis dengan penyebab belum diketahui secara pasti. Gejala klinis IBD mirip dengan penyakit pada saluran pencernaan lainnya, jarang ditemukan secara langsung dan pengobatan yang diberikan umumnya belum dapat menyelesaikan penyakit pasien. Kombinasi beberapa pemeriksaan penunjang sangat membantu dalam menetapkan diagnosa untuk pengobatan yang tepat. Seekor anjing Yorksire Terrier jantan umur 11 tahun dirujuk ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor untuk pemeriksaan ultrasonografi dan endoskopi. Keluhan utama berupa muntah sejak 2 minggu sebelumnya, muntah sebanyak 1-4 kali/hari dengan frekuensi semakin meningkat. Penanganan dokter yang merujuk berupa obat antibiotik dan anti muntah namun tidak ada perubahan. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan hemoglobin, hematokrit, monosit, neutrofil dan ureum darah, serta penurunan nilai trombosit, lipase dan total protein. Hasil radiografi menunjukkan akumulasi cairan di lambung, penebalan dinding lambung, akumulasi gas di usus kecil dan usus besar dan penebalan dinding usus serta tidak terlihat adanya tanda-tanda benda asing. Hasil endoskopi menunjukkan adanya oesofagitis, megaoesofagus pars thorakalis, perlukaan dinding oesofagus pars thorakalis, peradangan lambung dan tidak ditemukannya benda asing. Hasil pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan adanya cholelithiasis, cholecystitis, gastritis dan penebalan signifikan pada bagian usus halus daerah duodenum proksimal. Terapi yang diberikan berupa pemasangan nasogastric tube (NGT) selama 72 jam untuk pemberian pakan cair dan obat simtomatis. Setelah NGT dilepas, pengobatan dilanjutkan hingga 7-14 hari, dan menunjukkan persembuhan setelah terapi dan pengobatan.