Yayik Nur Hijrati
Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis kadar fibrinogen sebagai biomarker diabetik pada tikus wistar yang diinduksi streptozotocin Imron Rosyadi; Ella Romadhona; Ajeng Tyas Utami; Yayik Nur Hijrati; Christin Marganingsih Santosa
ARSHI Veterinary Letters Vol. 2 No. 1 (2018): ARSHI Veterinary Letters - Februari 2018
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.709 KB) | DOI: 10.29244/avl.2.1.3-4

Abstract

Penyakit diabetes mellitus adalah serangkaian proses penyakit yang bermula dari kerusakan jaringan terutama di pankreas dimana awalnya ditandai dengan munculnya protein fase akut. Pada mamalia, konsentrasi protein fase akut yang dominan adalah serum amyloid A protein, C-reaktive protein dan fibrinogen. Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi protein fase akut fibrinogen untuk digunakan sebagai biomarker pada tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin. Tikus yang digunakan adalah tikus Wistar jantan sebanyak 20 ekor, umur sekitar 2 bulan dengan berat badan 180-250 gram. Tikus dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok 10 ekor tikus sebagai kelompok perlakuan (I) dan kelompok kontrol (II). Kelompok I dipuasakan selama 24 jam kemudian diinjeksi streptozotocin 1 kali dengan dosis 40 mg/kg bb yang dilarutkan dalam bufer sodium sitrat 0,1 M pH 4,0. Tikus diambil darahnya pada jam ke-0, 6, 12, 24, 48, 60, 72, 84 dan 96  post induksi diabetes untuk diperiksa kadar konsentrasi protein fase akut fibrinogen Hasil penelitian rata-rata kadar fibrinogen pada jam ke-0 dan ke-6 yaitu sebesar 0,57±0,06 mg/mL dan 0,60±0,35 mg/mL masih dalam range normal, kemudian mulai meningkat terus berturut-turut di jam ke-12 sebesar 0,6±0,4 mg/mL, jam ke-24 0.93±0,46 mg/mL, jam ke-36 1,1±0,1 mg/mL, jam ke-48 1,13±0,81 mg/mL, jam ke-60 1,17±0.40 mg/mL, jam ke-72 1,47±0,06 mg/mL, jam ke-84 1,6±0,1 mg/mL dan jam ke-96 1,8±0,1 mg/mL. Hasil dari penelitian ini menunjukkan protein fase akut fibrinogen dapat dijadikan sebagai salah satu marker pada tikus yang diinduksi diabetes mellitus.