Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Industri Migas dengan Pendekatan Risk Asessment Code (RAC) Eva Faza Rif'ati; Agus Sutanto
Swara Patra Vol 8 No 3 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja melalui SMK3 telah berkembang di berbagai negara baik melalui pedoman maupun standar. Untuk memberikan keseragaman bagi setiap perusahaan dalam menerapkan SMK3 sehingga perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja, peningkatan efsiensi, dan produktiftas perusahaan dapat terwujud maka ditetapkanlah Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 yang mengatur tentang penerapan SMK3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996, Bab III Pasal 3 ayat 1, menyatakan : “Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan Sistem Manajemen K3”. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efsien dan produktif (PP No. 50 Tahun 2012). Kewajiban untuk menerapkan SMK3 ditujukan untuk perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang, perusahaan yang mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi (ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan). Penerapan SMK3 memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan serta konvensi atau standar internasional.Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang juga mempekerjakan lebih dari seratus pekerja sehingga harus menerapkan sistem manajemen K3 dan untuk menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen K3 disusun program implementasi atau elemen K3. Sehingga penerapan SMK3 perlu diperhatikan agar meningkatkan efektiftas perlindungan keselamatan dan kesehatankerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi serta mencegah danmengurangi kecelakaan kerja dan menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,dan efsien untuk mendorong produktivitas. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untukmelakukan penelitian dengan judul : “Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Industri Migas Dengan Pendekatan Risk Assessment Code (RAC)”
Merancang Kelas Pembelajaran Kediklatan Yang Kondusif dengan Pendekatan NLP Eva Faza Rif'ati
Swara Patra Vol 8 No 1 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tuntutan ASN pada dewasa ini adalah tuntutan untuk meningkatkan kompetensi masing masing profesi dalam menunaikan pekerjaan sehari hari, yang salah satunya diperoleh dari proses kediklatan. Dalam hal ini, ASN adalah orang dewasa sebagai peserta diklat pada kegiatan belaja mengajar tidak dapat diperlakukan seperti anak-anak didik biasa yang sedang duduk di bangku sekolah. Oleh sebab itu, harus dipahami bahwa orangdewasa yang tumbuh sebagai pribadi dan memiliki kematangan konsep diri bergerak dari ketergantungan seperti yang terjadi pada masa kanak-kanak menuju ke arah kemandirian atau pengarahan diri sendiri. Penulis sebagai salah satu tenaga pengajar pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi, berupaya membahas tantangan kediklatan dengan perkembangan bahwa tantangan kediklatan adalah bagaimana membelajarkan orang dewasa melalui pendidikan andragogi (orang dewasa) dapat dilakukan dengan berbagai metoda dan strategi yang diperlukannya. Pendekatan NLP sebagai upaya membangun Building Learning Commitment peserta diklat agar konsep dari peserta diklat yang sudah terbangun menjadi sumber belajar bersama dalam proses pembelajaran kediklatan yang kondusif.
ALTERNATIF STRATEGI PENANGGULANGAN MASALAH WAXY PARAFIN PADA TUBING SUMUR YANG MEMPRODUKSIKAN MINYAK PARAFINIK Eva Faza Rif'ati
Swara Patra Vol 6 No 1 (2016): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah piping di lapangan minyak di Indonesia pada umumnya akibat dari tersumbatnya aliran minyak karena adanya scale atau mineral lainnya. Hal ini disebabkan karena terdapat perubahan sifat fisik dari minyak baik itu pour point, viskositas atau lainnya. Teknologi yang berkembang saat ini dalam hal mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan penambahan air panas, penginjeksian gas ke dalam crude oil, yang berfungsi untuk peningkatan pour point dari crude oil yang akan di produksikan atau menambahkan bahan insulasi pada pipa tubing terdeposit agar terhambatnya proses heat transfer pada lingkungan luar pipa tubing. Pada perkembangan selanjutnya peneliti akan meninjau analisa desain insulation pada tubing produksi sumur parafinik yang tidak lagi flowing (artificial lift) sehingga seorang engineer dapat memperkirakan desain thickness insulation dan jenis insulasi pada tubing produksi agar pour point dari crude oil yang ditransportasikan dapat terjaga dan tidak mengakibatkan wax deposit (kebuntuan pada pipa produksi), atau pada jarak ke berapa pada pipa mulai diberikan insulation pada tubing produksi yang gunanya mempertahankan temperatur crude oil agar tetap berada diatas temperatur WAT nya. Verifikasi data pada tubing akan menghasilkan data pendukung untuk penentuan laju alir crude oil dengan plot excell yang digunakan untuk menentukan tebal deposit wax dari perhitungan heat transfer pada pipeline. Hasil dari verifikasi perhitungan excell tersebut akan diselesaikan dengan bahasa pemrograman matematik sehingga memberikan suatu simpulan bahwa penurunan verifikasi persamaan kehilangan panas pada satuan massa aliran minyak dapat dijadikan pedoman untuk memperoleh model desain insulation tubing produksi pada sumur parafinik yang non flowing.