Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI CYBER PUBLIC RELATIONS UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG PADA PERSAINGAN ERA DIGITAL Tri Susanto; Wahyu Utamidewi; Reka Prakarsa Nur Muhamad; Satria Ali Syamsuri
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v3i1.3454

Abstract

Penggunaan teknologi dalam kegiatan public relations sangat dibutuhkan dalam membangun network kepada baik konsumen ataupun relations yang dibutuhkan dalam sebuah institusi/perusahaan, dalam hal ini dikenal dengan istilah cyber Public Relations, yaitu suatu usaha seorang public relations yang menggunakan media internet sebagai sarana publikasinya dalam meningkatkan reputasi baik tingkat nasional maupun internasional. Persaingan yang ketat pada era digital menuntut perguruan tinggi terus bersaing dalam pemenuhan informasi pada khalayak, dalam proses ini Humas Unsika merupakan bagian terpenting dalam kegiatan cyber public relations. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan sifat deskriptif. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis serta mengevaluasi kegiatan cyber public relations yang telah dilakukan oleh Universitas Singaperbangsa Karawang selama ini semenjak beralih status dari swasta menjadi Negeri. Dalam hal ini kegiatan cyber public relations terkait dengan publikasi online berupa press release, kerjasama, jurnal online, siakad, video maupun penyedia informasi pada situs resmi Universitas Singaperbangsa Karawang. Selain itu faktor pendukung lainnya adalah penggunaan media sosial karena kekuatan media sosial dalam menggalang opini di dunia maya mulai diperhitungkan banyak pihak, tidak mengherankan jika suatu merek institusi dapat dicitrakan secara baik tetapi juga dihancurkan melalui penggalangan opini melalui media sosial. Tetapi, kurang maksimalnya aktifitas cyber PR Unsika membuat Institusi ini cukup sulit bersaing di media internet. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini menjadi tinjauan serta masukan agar humas dapat meningkatkan aktivitas cyber public relations di Universitas Singaperbangsa Karawang dengan baik ke depannya sehingga dapat bersaing dalam tingkat nasional maupun internasional.  The use of technology in public relations is needed for building networks toward consumers or important relations in an institution / company, in this case known as cyber Public Relations, an effort by public relations to utilize internet media as a mean of publicity in improving good reputation both nationally and internationally. Intense competition in the digital era requires universities to compete in sharing information to the public. In this process the Unsika Public Relations is the most important part in cyber public relations. This research was conducted using qualitative research method with descriptive nature. The aim of this research is to find out, analyze, and evaluate cyber public relations activities carried out by the University of Singaperbangsa Karawang so far after having its status changed from a private university to public university. In this case, cyber public relations activities related to online publications are in the form of press releases, cooperation, online journals, news, videos, and information provision on the official site of the University of Singaperbangsa Karawang. Meanwhile, another supporting factor is the use of social media for its capability to rally a certain opinion has begun to be taken into account by many parties. It is not surprising that an institutional brand can either be well-perceived, or ill-perceived through the gathering of opinions on social media. However, the lack of Unsika cyber PR activities hinders this university from competing on the internet media. The researchers hope that this research serves as a review and a suggestion for public relations to increase cyber public relations activities at the University of Singaperbangsa Karawang in the future to allow it to compete on national and international levels.
Culture Shock Relawan Asing di Kabupaten Karawang, Jawa Barat Satria Ali Syamsuri; Fajar Hariyanto; Fardiah Oktariani Lubis
JOURNAL OF SCIENTIFIC COMMUNICATION (JSC) Volume 1 Issue 2, Oktober 2019
Publisher : Magister Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.854 KB) | DOI: 10.31506/jsc.v1i2.7804

Abstract

Culture shock is pyschology name to describe the circumstance and feeling of someone facing different socio-culture environmental condition. This research examines the phenomenon of culture shock in the foreign volunteers in Karawang Regency, they are incorporated in an official government agency from United States namely Peace Corps. The foreign volunteers who become research informants in Indonesia are in teaching program for two years in school, in Batu Jaya and Cilamaya, Karawang Regency. This research using descriptive qualitative method to observe social phenomenon which produces descriptive data on the phenomenon that occurs in the foreign volunteers related to culture shock they experienced. The result of this research shows that the foreign volunteers experiencing level of culture shock on their new cultural environment in Indonesia, where the optimistic phase, the cultural problem phase, and the recovery phase are experienced by them. Until now, the foreign volunteers have entered the adjustment phase. Culture shock atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan gegar budaya merupakan istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial budaya yang berbeda. Penelitian ini mengkaji fenomena culture shock pada relawan asing yang berada di Kabupaten Karawang, para relawan asing dalam penelitian ini tergabung dalam suatu lembaga resmi pemerintah yang berasal dari negara Amerika yaitu Peace Corps. Para relawan asing yang menjadi informan penelitian berada di Indonesia dalam program mengajar selama dua tahun di sekolah yang berada di Batu Jaya dan Cilamaya, Kabupaten Karawang.Penelitian ini menggunakan metode penelitian dekriptif kualitatif untuk mengamati fenomena sosial yang menghasilkan data deksriptif atas fenomena yang terjadi pada para relawan asing terkait gegar budaya atau culture shock yang dialaminya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para relawan asing mengalami tingkatan culture shock pada lingkungan budaya barunya di Indonesia, dimana fase optimistik, fase masalah kultural dan fase recovery dialami oleh para relawan asing, hingga pada saat ini para relawan asing memasuki fase penyesuaian.