Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN DAN PEMASANGAN SAKLAR CAHAYA UNTUK FASUM DI RW. 04 DESA TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Muhammad Fahmi Hakim; Imron Ridzki; Slamet Nurhadi; Hari Sucipto; Bakti Indra
Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2020): Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jppkm.v7i2.37

Abstract

Pelatihan tentang pemasangan saklar cahaya yang benar dan sesuai standar untuk masyarakat di RW.04 Desa Talangagung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang diharapkan dapat memberikan tambahan ketrampilan dalam pemasangan saklar cahaya yang benar dan standar sehingga masyarakat RW.04 bisa memasang saklar cahaya di fasum terutama dirumahnya masing – masing. Kemudian masyarakat tidak perlu setiap harinya mengoperasikan ON/OFF lampu yang ada di beberapa fasum RW.04. Dengan begitu manfaat dari pemasangan saklar cahaya masyarakat tidak perlu ON/OFF lampu penerangan setiap fasum yang ada
Karakterisasi Thermocouple Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Matlab – Simulink Popong Effendrik; Gatot Joelianto; Hari Sucipto
JURNAL ELTEK Vol 12 No 1 (2014): ELTEK Vol 12 No 1
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.108 KB)

Abstract

Dalam penggunaan sensor, sebuah aplikasi harus berdasarkan data sheet. Pabrik pembuat sensor harus memberikan informasi yang cukup agar sensor dapat digunakan secara baik. Bagaimaanpun juga adakalanya tidak semua karakteristik ditampilkan dalam data sheet sensor. Dari penelitian ini telah dihasilkan program yang dapat digunakan untuk mengkarakterisasi. Fungsi alih telah diperoleh dari thermocouple tipe J, tipe K dan tipe S. Perbandingan karakteristik dari thermocouple tersebut dalam bentuk grafik menunjukkan bahwa thermocouple yang paling sensitif adalah thermocouple tipe J dan yang paling tidak sensitif adalah thermocouple tipe S. Selain itu penelitian ini telah menghasil modul untuk mahasiswa dalam melakukan percobaan thermocouple.
Analisis Instalasi Penerangan Dengan Pemakaian Panel Surya Untuk Beban Lampu Led DC Imron Ridzki; Hari Sucipto
JURNAL ELTEK Vol 15 No 1 (2017): ELTEK Vol 15 No 1
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.928 KB)

Abstract

Energi listrik yang dihasilkan dari suatu panel surya atau solar cell adalah listrik arus searah, oleh sebab itu penggunaan lampu LED DC dengan tegangan nominal 12 volt DC akan memberikan keuntungan secara teknik karena tidak diperlulan lagi perangkat – perangkat untuk merubah listrik DC menjadi listrik AC yang biasa dikenal sebagai INVERTER selain itu tidak dibutuhkan alat untuk menaikkan tegangan menjadi 220 volt AC, dengan tidak dipergukan peralatan tersebut tentu saja akan memberikan keuntungan dalam pembiayaan dan akan menaikkan efisiensi pemakain energi listrik dari panel surya. Instalasi penerangan pada umumnya menggunakan lampu untuk jenis listrik arus bolak-balik oleh sebab itu penggunaan penerangan dengan memanfaatkan panel surya dapat dikombinasikan jika terjadi pemadaman listrik yang diambil dari jaringan PLN . Panel surya adalah perangkat yang berfungsi mengubah energi matahari menjadi energi listrik (efek fotovoltaik) panel surya atau solar cell memiliki ketebalan pada umumnya 0,3 mm yang terbuat dari bahan semi konduktor dengan kutup positif dan negatif. Bentuk fisik dari panel surya merupakan suatu panel yang terdiri dari beberapa cell dan banyak jenisnya serta kemampuan untuk menghasilkan listriknya, pemanfaatan solar cell ini sangat beragam misalkan untuk menghidupkan perangkat komunikasi, komputer dan penerangan pada tempat-tempat terpencil yang belum mendapat asupan daya listrik dari jaringan PLN.Tersedianya enerji listrik dari sumber panel surya dapat dijadikan juga sebagai energi cadangan ataupun sebagai sumber energy listrik utama agar pada saat terjadi pemadaman jaringan listrik dari PLN dapat menggantikan sumber listrik terutama pada tempat yang memiliki fungsi vital bagi para penggunanya selain itu panel surya ini dapat adalah suatu alat alternatif yang memanfaatkan energi matahari (energi yang terbarukan) yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan polusi. Untuk menyerap energi dari matahari perlu diperhatikan penempatan dan posisi panel surya menjadi sangat penting karena tegangan keluaran dan arus listrik yang dihasilkan dapat bervariasi, untuk mendapatkan tegangan dan arus pengisian baterai yang optimal, posisi solar cell yang digunakan adalah pada kemiringan 20° dengan rata-rata tegangan pengisian 20,8 volt dan rata-rata arus pengisian adalah 3,89 amper, pada panel surya yang dipergunakan untuk penelitian ini . Kinerja posisi solar cell sudut 0° adalah berkurang 19.02% dan posisi sudut 30° adalah berkurang 8,48% dibandingkan pada posisi sudut 20. Kajian dari pemanfaatan panel surya untuk penerangan mengambil lokasi di pos penjagaan, dimulai dari melihat ukuran ruang yang akan dipasang lampu yaitu seluas 10 meter persegi dengan kebutuhan kuat penerangan sebesar 750 lumen dari perhitungan diperlukan lampu LED DC (12 volt DC) adalah 15 Watt (masing-masing 5 Watt dan 10 Watt yang tersedia ditoko ) dengan 2 titik lampu di setiap tempat dan dengan pengisian energi listrik diperkirakan berkisar selama 7 jam setiap harinya,maka panel suryatersebut dapat menyuplai beban selama 10 jam dan masih dapat menyimpan cadangan daya sebesar 40 AH.