Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SILIKAT YANG BERBEDA TERHADAP KEPADATAN Thallasiosira sp. riski riski; Henny Tribuana Cinnawara; Patahiruddin Patahiruddin; Andi Mi'rajusysyakur Muchlis
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 2, No 2 (2021): Volume 2 No. 2 (Edisi Agustus 2021)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v2i2.808

Abstract

Jenis diatom yang biasa di gunakan sebagai pakan alami udang Vanammei salah satu diantaranya adalah Thallasiosira sp. Thallasiosira sp memiliki kandungan nutrisi yang tinggi serta sesuai dengan bukaan mulut udang pada fase nauplius hingga zoea (Junda et al., 2015). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk silikat dengan dosis 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm terhadap tingkat kepadatan Thallasiosira sp. Penelitian dilaksanakan selama 8 hari pada bulan  agustus 2020, bertempat di Pt. Sentral Pertiwi Bahari Hacthery Makassar, Dusun Kawari, Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Provensi Sulawesi Selatan. Analisis data dilakukan diLaboratorium PACD (Pure Algae Culture Departement) Pt. Sentral Pertiwi Bahari Hacthery Makassar. menggunakan wadah botol bening 1 liter media air laut salinitas 28 ppm. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pupuk Silikat yang dilarutkan dengan 10 ppm, 15 ppm dan 20 ppm dengan tiga kali ulangan. Kepadatan awal Thallasiosira sp 145.000 sel/ml setiap unit percobaan. Data dianalisis  mengunakan sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk silikat  dengan dosis berbeda yang berbeda memberi pengaruh yang nyata terhadap tingkat kepadatan sel Thallasiosira sp. Berdasarkan tingkat kepadatan  selnya, pelakuan dosis pupuk 20 ppm memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingan perlakuan yang lainnya, tingkat kepadatannya mencapai 22.497,500.
KAJIAN KANDUNGAN KLOROFIL RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii DENGAN BOBOT BIBIT BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN MENGGUNAKAN JARING TRAWL DI KABUPATEN LUWU Kasran Kasran; Henny Tribuana CP; Patahiruddin Patahiruddin
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 2, No 1 (2021): Volume 2 No. 1 (Edisi Februari 2021)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v2i1.653

Abstract

Rumput laut Eucheuma  cottonii sebagai tanaman yang hidup di perairan dan memiliki zat hijau daun (klorofil) yang berperan utama dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan E. cottonii adalah dengan penentuan bobot bibit yang sesuai dengan metode budidaya yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan selama 44 hari di mulai pada tanggal 25 Juni  sampai 8 Agustus  2020, di perairan Pantai Ponrang, Kabupaten Luwu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu perlakuan A bobot bibit 100 gram; perlakuan B bobot bibit 200 gram; dan perlakuan C bobot bibit 300 gram menggunakan jaring trawl. Data yang didapatkan selama penelitian meliputi kandungan klorofil, laju pertumbuhan dan parameter kualitas air. Data dianalisis dengan sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan kandungan klorofil dengan bobot bibit berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan Eucheuma  cottonii. Bobot bibit yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan. Hasil pertumbuhan terbaik didapatkan pada perlakuan kelompok 2, dilanjutkan perlakuan kelompok 1 dan kelompok 3.
PENGARUH PEMBERIAN Monosodium Glutamate (MSG) TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Gracilaria verrucosa Ripai Ripai; Henny Tribuana Cinnawara; Harfika Sari Baso
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 1, No 1 (2020): 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v1i1.317

Abstract

ABSTRAKBudidaya rumput laut Gracilaria verrucosa banyak dilakukan untuk memenuhi dan meningkatkan produksinya, namun masih banyak kendala, sehingga hasil produksinya belum stabil. Hal ini dapat dilihat dengan pemberian nutrien yang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhannya. Tujuan  penelitian adalah  menganalisis laju pertumbuhan Gracilaria verrucosa.  Metode yang digunakan adalah metode eksperimental riset dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan penambahan konsentrasi (MSG) pada media pemeliharaan yang terdiri dari 4 tingkat yaitu kontrol (0 gram , 5  gram, 10 gram, dan 15 gram dengan 3 pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa penambahan Monosodium glutamate (MSG) dengan konsentrasi yang berbeda tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan mutlak selama 42 hari pengamatan. Data yang didapatkan selama penelitian meliputi laju pertumbuhan relatif dan spesifik dan parameter kualitas air. Berdasarkan hasil analisis, perlakuan terbaik terlihat pada perlakuan B dengan kosentrasi (MSG) 5 gram, disusul dengan` perlakuan C dengan kosentrasi (MSG) 10 gram, dan terendah didapatkan pada perlakuan D dengan kosentrasi (MSG) 15 gram. Semakin tinggi konsentrasi Monosodium glutamate (MSG)   yang diberikan maka pertumbuhan Gracilaria verucosa akan semakin rendah.Kata kunci : Monosodium glutamate (MSG); Pertumbuhan; rumput laut Gracilaria verucosa.  ABSTRACTSeaweed cultivation of Gracilaria verrucosa done a lot to fulfill and increase production, but there are still many obstacles, so that their products are not yet stable. It can be seen with the provision of nutrients that are expected to enhance growth. The aim of the study to determine the growth of Gracilaria verrucosa. The method used is an experimental method with a completely randomized design (CRD). Treatment of increasing concentration (MSG) on maintenance media consisting of 4 levels, control (0 gram, 5 gram, 10 gram and 15 gram with 3 repetitions. The results showed that the addition of monosodium glutamate (MSG) with different concentrations had no differently to the absolute growth during 42 days of observation. Data obtained during the study include relative and specific growth rate and water quality parameters. The best results obtained in the treatment of B with concentration (MSG) 5 grams, continued treatment with a concentration C (MSG) 10 grams, and the lowest was obtained in treatment D with concentration (MSG) 15 grams. The higher the concentrationmonosodium glutamate (MSG)  given the verucosa Gracilaria growth would be lower.Keywords: Monosodium glutamate (MSG); Growth; verucosa Gracilaria seaweed.
LAJU PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottoni DENGAN BOBOT BIBIT BERBEDA MENGGUNAKAN JARING TRAWL DAN LONG LINE Yusran Yusran; Henny Tribuana Cinnawara; Marhayana Syarifuddin
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 2, No 1 (2021): Volume 2 No. 1 (Edisi Februari 2021)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v2i1.630

Abstract

Rumput laut E. cottonii merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Teknik budidayanya dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan menggunakan metode trawl dan metode longline. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan bobot bibit terhadap laju pertumbuhan E. cottonii. Berat bobot bibit yang digunakan yaitu 100 gr, 200 gr, dan 300 gr. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus - September 2020, bertempat di Pantai Ponrang Kabupaten Luwu. Metode analisis data menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang dilanjutkan dengan analisis Anova. Parameter perairan yang diukur antara lain suhu, salinitas, pH, kecerahan, dan kecepatan arus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat bobot bibit awal yang berbeda pada kedua metode yang digunakan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap  pertumbuhan (F Hit > F Tabel 1%). Bobot bibit 100 gr pada trawl dan 200 gr pada longline memberikan pertumbuhan  lebih baik pada E. cottonii dengan nilai rata-rata harian sebesar 4,5% dan 3,6%. Laju pertumbuhan rumput laut E. cottonii  dengan menggunakan metode trawl lebih baik dari pada metode long line.
PENGARUH PENGGUNAAN BIBIT RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii HASIL KULTUR JARINGAN BERDASARKAN UMUR PANEN BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN KARAGENAN Shara Shara; Henny Tribuana Cinnawara; Harfika Sari Baso; Andi Mi'rajusysyakur Muchlis
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 4, No 1 (2023): Volume 4 No. 1 (Edisi Februari 2023)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v4i1.1901

Abstract

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas bibit rumput laut Eucheuma cottonii melalui kultur jaringan. Kandungan dan kualitas karagenan dipengaruhi oleh kualitas bibit, waktu panen akhir rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bibit rumput laut (Eucheuma cottonii) hasil kultur jaringan berdasarkan umur panen berbeda terhadap kandungan karaginan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Muladimeng Kec.Ponrang, Kab.Luwu dari bulan September sampai Oktober 2022. Perubahan yang diamati menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis ragam (ANOVA) untuk mengetahui umur panen berbeda terhadap  laju pertumbuhan. Adapun desain pengukuran dalam penelitian ini yaitu: tiga perlakuan dan tiga ulangan. Pengukuran parameter variabel pendukung berupa salinitas, kecerahan air, suhu  yang dilakukan langsung di lokasi penelitian. Hasil analisis ragam (ANOVA) memperlihatkan bahwa umur panen berbeda berpengaruh nyata (F.hit>F.tabel) pada taraf 0,05 terhadap laju pertumbuhan Eucheuma cottonii hasil kultur jaringan (lampiran 2). Laju pertumbuhan tertinggi yaitu perlakuan C umur panen 45 hari dengan uji lanjut BNT menunjukan bahwa prlakuan yang memberikan perbedaan terjadi pada perlakuan C dengan nilai12,04. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukan kandungan karaginan rumput laut tidak berpengaruh nyata dimana karaginan rumput laut hasil kultur jaringan yaitu 14,44 g sedangkan karaginan rumput laut lokal yaitu 10,02 g.
STUDI MORFOMETRIK DAN MERISTIC Macrobrachium idae DI SUNGAI LAMASI, SUNGAI SALU BONGKO', DAN SUNGAI SALU BATTANG KABUPATEN LUWU Jurniati Jurniati; Henny Tribuana Cinnawara; Siswati Siswati; Andi Mi'rajusysyakur Muchlis; Ummi Maksum Marwan
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 4, No 1 (2023): Volume 4 No. 1 (Edisi Februari 2023)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v4i1.1895

Abstract

Macrobrachium idae adalah salah satu jenis sumberdaya udang yang ditemukan di Daerah Aliran Sungai Rongkong.  Produksi udang Macrobrachium spp di bagian hilir DAS Rongkong menunjukkan trend yang menurun sehingga dibutuhkan data-data biologi dari SDM tersebut, diantaranya studi morfometrik dan meristik dari tiga (3) sungai yang berada di daerah hilir DAS Rongkong, yaitu Sungai Lamasi, Sungai Salu Bongko’, dan Sungai Salu Battang, untuk membandingkan dan mencari similaritas dari populasi M. idae yang berasal dari ketiga Sungai tersebut.  Sampling dilakukan dengan metode acak (Random sampling), koleksi sampel menggunakan alat tangkap tradisional bubu mini (Kopa).  Karakter morfometrik yang diukur adalah panjang total (Pt), panjang abdominal (Pab), panjang telson (PTel), panjang karapas (PK), lebar karapas (LK), panjang diagonal karapas (PDK), panjang abdominal pertama (PAp), panjang rostral (PR), panjang abdominal kedua (PAK). Karakter meristik yang dihitung adalah (NaR) jumlah gigi atas rostrum atas dan (NbR) jumlah gigi bawah rostrum.  Ukuran Panjang Total tertinggi adalah 8,92 cm ditemukan di Sungai Salu Bongko’ dan Panjang total terkecil ditemukan di Sungai Salu Battang 3,63 cm.  Didapatkan perbedaan morfometrik yang signifikan antara ke tiga populasi yaitu pada Panjang abdominal (Pab) dan Panjang telson (PTel) dengan tingkat similaritas berkisar antara 0,85% - 0,90%.  Parameter meristik, jumlah gerigi rostrum atas dan bawah tidak menunjukkan perbedaan jumlah yang signifikan antara 3 populasi Sungai.