Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI Nusantoro, Basuki Cahyo; Tarmini, Wini; Herpratiwi, Herpratiwi
Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan Vol 1, No 6 (2013): Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan
Publisher : Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The background problem of the research is the students’ difficulties in narrative composition writing. Narrative composition writing is one of boring activity and making confused. The objective of the research is to describe the increase of writing narrative composition ability by applying movie media at the fifth year students of SD N 1 Tanjung Anom 2011/2012. Based on the research result, learning activity of writing composition by applying the movie media in Cycle I showed that the students’ average score was 56.25. In Cycle 2, the students’ average score was 66.8 in a significant increase. In Cycle 3, the students’ average score was 67.68 in little increase.Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah adanya kesulitan siswa dalam menulis karangan narasi. Menulis karangan narasi dirasakan sebagai suatu kegiatan yang membosankan dan membuat pusing kepala. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan media film  pada siswa kelas V SD Negeri I Tanjung  Anom tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran mengarang dengan menggunakan media  film hasil tindakan siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas 56,25. Pada tindakan  siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan dengan rata-rata kelas 66,8. Pada tindakan siklus III terjadi sedikit peningkatan nilai rata-rata kelas yaitu 67,68Kata kunci : media film, kemampuan menulis, karangan narasi 
KONJUNGTOR DAN PREPOSISI DALAM RUBRIK “TAJUK” SURAT KABAR LAMPOST Wildasari, Rika; Tarmini, Wini; Fuad, Muhammad
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 1, No 1, Apr (2013): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.159 KB)

Abstract

The purpose of this study was to describe conjunction and prepositions within the rubric of " editorial " Lampost newspaper and its implications for Indonesian learning in high school. The method that used is descriptive qualitative method. Sources of data in this study is the rubric " editorial " Lampost newspaper . Data collection and analysis techniques used are text analysis. Based on the analysis of data found conjunction form there are coordinative conjunction, subordinating conjunction, correlative conjunction, and conjunction  between sentences. The prepositions are a single preposition and combined preposition. Lampost newspapers especially the rubric " editorial " can be used as a source of learning because it has been researched the phrase is used and written in according with standard.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan konjungtor dan preposisi dalam rubrik “tajuk” surat kabar Lampost dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah rubrik “tajuk” surat kabar Lampost. Teknik pengumpulan dan analisis data yang digunakan adalah analisis teks. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan konjungtor berupa konjungtor koordinatif, konjungtor subordinatif, konjungtor korelatif, dan konjungtor antarkalimat. Kemudian preposisi berupa preposisi tunggal dan preposisi gabungan. Surat kabar Lampost terutama rubrik “tajuk” dapat dijadikan sumber belajar karena setelah diteliti penggunaan dan tulisan di dalam kalimat sudah sesuai dengan ragam baku serta bentuk ketidaktepatan penggunaannya hanya sedikit.Kata kunci: konjungtor, preposisi, sumber belajar.
ADVERBIA PADA ARTIKEL OPINI KOMPAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN Kartika Devi, Ade Anggraini; Tarmini, Wini; Karomani, Karomani
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 1, No 1, Sep (2013): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.159 KB)

Abstract

The problem of this research is about the use of adverb in the opinion article of Kompas newspaper and its implication in the process of learning Indonesian language for SMA. The aim of this research is to describe the use of adverb in opinion articles of Kompas and its implication in the process of learning Indonesian language for SMA. The method of this research is a qualitative research. The data sources of this research is an opinion article of Kompas. The results of this research shows that the use of adverb is exist in the opinion article of Kompas. It is used productively by the writer with the purpose is for broadening the sentence and clarifying the writer intention. An adverb in opinion article of Kompas has an implication in the process of learning Indonesian language for SMA especially in term of structure based writing.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan adverbia pada artikel opini surat kabar Kompas dan implikasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan adverbia pada artikel opini surat kabar Kompas dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah artikel opini yang terdapat dalam surat kabar Kompas. Hasil penelitian ini menunjukkan pada artikel opini surat kabar Kompas terdapat penggunaan adverbia yang digunakan secara produktif oleh penulis dengan tujuan untuk memperluas kalimat dan memperjelas maksud penulis. Adverbia pada artikel opini surat kabar Kompas berimplikasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA mengenai kemampuan menulis sesuai struktur.Kata kunci: adverbia, artikel, pembelajaran.
Alih Kode dalam Tuturan Penyiar Radio Swasta Tarmini, Wini
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.578 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas  alih kode tuturan penyiar radio swasta.  Tujuan penelitian  mendeskripsikan bentuk alih kode yang terjadi dalam tuturan penyiar radio swasta beserta penyebab yang melatarbelakanginya. Penelitian ini  menggunakan desain deskriptif kualitatif.  Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan penyiar radio swasta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa alih kode yang terjadi dalam tuturan penyiar radio swasta terdiri atas tiga jenis alih kode yang ditemukan yaitu jenis tag switching, intrasentential switching, dan intersentential switching Alih kode jenis tag switching disebabkan oleh beralihnya suasana, terpengaruh lawan bicara, dan perpindahan topik. Jenis alih kode intrasentential switching disebabkan oleh mengutip pembicaraan orang lain, perpindahan topik, ingin dianggap ?terpelajar?, terpengaruh lawan bicara yang beralih ke bahasa Inggris, dan menghindari adanya penggunaan bentuk kasar. Alih kode jenis intersentential switching disebabkan oleh mengutip pembicaraan orang lain, beralihnya media/sarana, ingin dianggap ?terpelajar?, terpengaruh lawan bicara yang beralih ke bahasa Inggris, perpindahan topik, dan kehadiran orang ketiga.
Pelatihan Penyusunan Instrumen Evaluasi Berstandar HOTS bagi Guru Sekolah Dasar Kelas VI Kecamatan Sukatani Tarmini, Wini; Safi'i, Imam; Andi Purnama; Ajeng Trisnasasti
BEMAS: Jurnal Bermasyarakat Vol 3 No 1 (2022): BEMAS: Jurnal Bermasyarakat
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/bemas.v3i1.216

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai kegiatan pelatihan penyusunan instrumen evaluasi berstandar HOTS muatan pelajaran bahasa Indonesia bagi Guru Sekolah Dasar Kelas VI Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi. Tahapan kegiatan yang dilakukan terdiri dari 1) penjelasan mengenai berbagai temuan kesalahan dalam penyusunan instrumen evaluasi, 2) penjelasan mengenai perbedaan antara soal-soal yang bersifat LOST dan HOTS, 3) Penyusunan indikator penyusunan instrumen evaluasi yang berstandar HOTS, dan 4) penyusunan instrumen evaluasi untuk muatan pelajaran bahasa Indonesia yang berstandar HOTS. Berdasarkan hasil observasi serta tes akhir dapat diperoleh gambaran, bahwa kegiatan pelatihan yang telah dilangsungkan mampu meningkatkan kompetensi para Guru Sekolah Dasar Kelas VI Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi mengembangkan instrumen evaluasi dalam muatan pelajaran bahasa Indonesia yang berstandar HOTS.
KATA TANYA DALAM KONSTRUKSI INTEROGATIF BAHASA INDONESIA: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS Wini Tarmini
Sosiohumaniora Vol 11, No 1 (2009): SOSIIOHUMANIORA, MARET 2009
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v11i1.5580

Abstract

Penelitian ini mengkaji perilaku sintaktis dan semantis kata tanya yang terdapat pada setiap tipe interogatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori campuran (eklektik) yang bersumber dari para pakar linguistik asing dan pakar linguistik Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik ganti, teknik balik, dan teknik acuan (referensi). Hasil penelitian ini menunjukkan simpulan sebagai berikut. Kata tanya sebagai alat pembentuk kalimat interogatif dapat menandai perbedaan tipe konstruksi interogatif. Dalam tipe interogatif terbuka, kata tanya dapat menjadi konstituen kata dan konstituen frasa. Kata tanya dapat bergabung dengan kategori sintaktis berupa kata, frasa, dan klausa. Kata tanya dapat mengisi salah satu fungsi sintaksis. Dalam tipe interogatif tertutup, kata tanya cenderung menjadi konstituen kata. Kata tanya cenderung bergabung dengan kategori sintaktis berupa klausa. Kata tanya dalam konstruksi interogatif tertutup tidak mengisi fungsi sintaksis. Dalam tipe interogatif retorik, kata tanya ada yang menjadi konstituen kata dan ada yang menjadi konstituen frasa yang masingmasing dapat bergabung dengan kategori sintaktis berupa kata, frasa, dan klausa. Kata tanya sebagai konstituen kata dan sebagai konstituen frasa selalu menjadi bagian dari kalimat dan hubungannya sangat erat dengan konstituen lainnya. Kata kunci: Kata tanya, interogatif terbuka, interogatif tertutup, intergatif retorik.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Ari Prayogi; Wini Tarmini; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 Apr (2015): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.852 KB)

Abstract

The problem in this research was how the increasing in the skill of writing descriptive paragraphs with think talk write learning strategy in class X-1 SMA Negeri 1 Meraksaaji Tulangbawang. The purpose of this research was to improve the planning, implementation, assessment, and the results of the descriptive paragraph writing skills by think talk write learning strategy in class X-1 SMA Negeri 1 Meraksaaji Tulangbawang. The results showed that the increasing of student activity reflected in the activities for (a) think (think), (b) talk (talk), (c) write (write). The percentage of active students in the first cycle was 56.67%, the second cycle was 70.00%, while the third cycle was 93.33%. The increasing of descriptive paragraph writing skills of students can be seen in each cycle. On the completeness, a pre-cycle of students was 16.67%, in the first cycle was 46.67%, the second cycle was 66.67%, and the third cycle was 93.33%. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis paragraf deskriptif dengan strategi pembelajaran think talk write pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Meraksaaji Tulangbawang. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan hasil keterampilan menulis paragraf deskriptif dengan strategi pembelajaran think talk write pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Meraksaaji Tulangbawang. Hasil penelitian menunjukkan Peningkatan keaktifan siswa terefleksi dari kegiatan selama (a) berpikir (think), (b) berbicara (talk), (c) menulis (write). Persentase keaktifan siswa pada siklus I adalah 56,67%, siklus II adalah 70,00%, sedangkan pada siklus III adalah 93,33%. Peningkatan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa dapat dilihat pada setiap siklusnya. Pada prasiklus ketuntasan siswa sebesar 16,67%, pada siklus I sebesar 46,67%, pada siklus II sebesar 66,67%, dan pada siklus III sebesar 93,33%.Kata kunci: deskriptif, siswa, think talk write.
TUTURAN BERTANYA DALAM DISKUSI PADA MPK BAHASA INDONESIA DI MATEMATIKA FMIPA UNILA Zulkifli Zulkifli; Nurlaksana Eko Rusminto; Wini Tarmini
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 Sep (2013): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.245 KB)

Abstract

This research is intended to describe quetion discourse in discussion on Indonesian MPK at Mathematics Department of FMIPA of Lampung University Academic Year 2012 / 2013. The method that is used in this research is descriptive qualitative.  Question discourse as directive speech act was found. Based on its  communicative function, question discourse was found in form of question speech act, anger, ensuring, limiting, commanding, reason, permit, explanation, comment, allowing, questioning, adding, recalling, explaining, blaming, intimidating, hesitating, revising, despising, and convincing. Based on its conversation principles, question discourse was found in form of ; those that fulfill the collaboration principle and the politeness principle; those that fulfill the  collaboration principle but don't fulfill the politeness principle; those that don’t fulfill the  collaboration principle but fulfill the politeness principle; and those that don't fulfill both  the  collaboration principle and  politeness principle.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tuturan bertanya dalam diskusi pada MPK Bahasa Indonesia di Jurusan Matematika FMIPA Unila Tahun Akademik 2012/2013.Metode yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Setelah dianalisis ditemukan tuturan bertanya berupa tindak tutur direktif. Berdasarkan fungsi komunikatifnya, ditemukan tuturan bertanya berupa tindak tutur bertanya, marah, memastikan, membatasi, memerintah, meminta, meminta alasan, meminta izin, meminta penjelasan, meminta tanggapan, mempersilakan, mempertanyakan, menambahkan, mengingatkan kembali, menjelaskan, menyalahkan, menyudutkan, meragukan, meralat, meremehkan, dan meyakinkan. Berdasarkan kelangsungan tuturannya, ditemukan tuturan bertanya berupa tindak tutur langsung (direct speech acts) pada sasaran dan dengan argumentasi, dan tidak langsung (indirect speech acts). Berdasarkan prinsip-prinsip percakapan, ditemukan tuturan bertanya yang mematuhi prinsip kerja sama dan mematuhi prinsip sopan santun; mematuhi prinsip kerja sama, tetapi tidak mematuhi prinsip sopan santun; tidak mematuhi prinsip kerja sama, tetapi mematuhi prinsip sopan santun; dan tidak mematuhi prinsip kerja sama dan tidak mematuhi prinsip sopan santun.Kata kunci: bahasa Indonesia, diskusi, MPK, tuturan bertanya.
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DI SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Joko Santoso; Wini Tarmini; Siti Samhati
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 Sep (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.199 KB)

Abstract

This research is subjected to describe the forms and causes of the code switching and code mixing at the environment of the SMA Negeri 1 Purbolinggo of east Lampung along with its implications in learning Bahasa and Sastra Indonesia. The method used in this research is qualitative descriptive. The result of the research shows that the code switching mostly happened in the form of the intern ones, from Javanese to Bahasa caused by the speaker‟s mother tongue language influences, Javanese. The code mixing ones in the form of Javanese words as a consequence of the linguistic factors. The code switching and code mixing are implicated existed in the teaching and learning process of Bahasa and Sastra Indonesia in the curriculum of 2013 SMA in the topic of the art of negotiation in entrepreneurship on text of the negotiation converted into a play.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk serta penyebab alih kode dan campur kode di lingkungan SMA Negeri 1 Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur dan implikasinya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode yang paling banyak terjadi berupa alih kode intern dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dengan penyebab yang paling mempengaruhi terjadinya alih kode adalah pengaruh dari penutur. Campur kode yang paling banyak terjadi berupa campur kode yang berbentuk kata dari bahasa Jawa dengan penyebab yang paling mempengaruhi terjadinya campur kode adalah faktor kebahasaan. Alih kode dan campur kode diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia terhadap kurikulum 2013 SMA pada topik seni bernegosiasi dalam kewirausahaan teks negosiasi yang dikonversi ke dalam bentuk dialog drama.Kata kunci: alih kode, campur kode, pembelajaran.
TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X Anwari Anwari; Nurlaksana Eko Rusminto; Wini Tarmini
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 Sep (2013): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.045 KB)

Abstract

This research is conducted to describe the form of directive speech acts and the politeness speech acts between the teacher and the students in Indonesian language learning process in class X. The research of the method is qualitative descriptive. The source of data is the form of directive speech act of teacher and students. The teqnique of the collection data is by using observasions in free technique and field notes. The analysis of the data is  heuristic analysis tecnique. The results of the research showed that the form teacher of speech acts of commad, advise, asking for, askiy, beggy, requesting and permission, while the students' include asking, asking for, and begging. Those speech acts is delivered in  directly and indirectly with the various modus. The politeness directive speech acts between the teacher and the students of  the politeness linguistics and the pragmatics.Penelitian ini  mendiskripsikan wujud tindak tutur direktif dan kesantunan tindak tutur direktif antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data berupa tindak tutur direktif guru dan siswa.Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, teknik bebas libat cakap, dan catatan lapangan. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur  guru meliputi tindak tutur memerintah/menyuruh, menasihati, meminta, bertanya, memohon, memesan, dan mengizinkan, sedangkan  siswa meliputi bertanya, meminta, dan memohon. Tindak tutur tersebut disampaikan langsung dan tidak langsung dengan berbagai modus. Kesantunan tindak tutur direktif antara guru dan siswa meliputi kesantunan linguistik dan   kesantunan pragmatik.Kata kunci: kesantunan linguistik, tindak tutur direktif, pragmatik.