Program yang dicanangkan pemerintah untuk menekan tingginya laju pertumbuhan penduduk yaitu dengan program Keluarga Berencana (KB). Kontrasepsi nonhormonal seperti IUD yang digunakan oleh pemakai lebih efektif menekan tingkat kegagalan dibandingkan alat kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik, susuk. Pengguna akseptor IUD di Puskesmas Kemiling tahun 2022 yaitu KB IUD 7.78%, KB MOP : 24 11.05%, KB WOW 26.26%, KB Implant 44.70%, KB Suntik 86.34%, KB pil 13.26% dan KB kondom 0.03%. Tujuan penelitian ini adalah diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi Akseptor KB dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung tahun 2022. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta KB aktif dengan sampel sebanyak 151 sampel, Objek dalam penelitian ini adalah pemilihan alat kontrasepsi, pengetahuan, dukungan keluarga, peran petugas, dan status ekonomi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2022 di wilayah kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner, analisis data secara univariat dan bivariat (Chi-Square). Hasil penelitian ada hubungan pengetahuan (p-value=0,041), dukungan suami (p-value = 0,010), status ekonomi (p-value = 0,020) dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Tahun 2022, dan Tidak ada hubungan peran petugas kesehatan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Tahun 2022 (p-value= 1.000) Saran: Membuka kelas bagi WUS, seperti : kegiatan penyuluhan kontrasepsi, konseling penggunaan kontrasepsi dan pelayanan kontrasepsi langsung, yang dilakukan rutin setiap bulan.