Tazwir Tazwir
Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, DKP

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PERENDAMAN TULANG IKAN TUNA (Thunnus albacares) DALAM LARUTAN NaOH TERHADAP KUALITAS GELATIN HASIL OLAHANNYA Tazwir, Tazwir; Kusumawati, Rinta
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 1 (2009): Juni 2009
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v4i1.434

Abstract

Gelatin tulang ikan tuna (Thunnus albaceres) dengan kualitas baik seringkali sulit diperoleh, karena kebanyakan produk ini mengandung lemak dan protein non kolagen yang cukup tinggi. Dalam memproduksi gelatin tulang tuna, lemak, dan protein non kolagen tersebut harus direduksi hingga batas minimum. Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh perendaman tulang ikan tuna dalam larutan NaOH sebelum ekstraksi terhadap kualitas gelatin yang dihasilkan. Tahapan yang dilakukan adalah degreasing, pencucian, perendaman dalam NaOH dengan variasi konsentrasi 0; 0,4; dan 0,8%, kemudian perendaman dalam HCl, ekstraksi, filtrasi, evaporasi, dan pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik gelatin yang terbaik diperoleh dari perendaman tulang dalam NaOH 0,4%, yaitu dengan nilai rendemen 8,37%; viskositas 3,27-3,37 cPs; pH 5,03; dan kekuatan gel 157,8 g Bloom gel strength.
Aplikasi Campuran Alginat Dari Sargassum Crassifolium Dan Gum Sebagai Pengental Textile Printing Subaryono, Subaryono; Tazwir, Tazwir; Husni, Amir; Ustadi, Ustadi; Pranoto, Yudi
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v10i2.225

Abstract

Penelitian aplikasi campuran alginat dari Sargassum crassifolium dan gum untuk meningkatkan viskositas alginat sebagai pengental pada textile printing telah dilakukan. Viskositas campuran alginat dengan guar gum, gum arab, dan locust bean gum diamati pada penyimpanan selama 8 jam. Produk terbaik diujikan sebagai pengental pada textile printing. Campuran alginat dengan guar gum pada perbandingan 90:10 dan 80:20 meningkatkan viskositas dan stabilitas alginat selama penyimpanan. Campuran alginat dengan gum arab dan locust bean gum akan menurunkan viskositas alginat sehingga tidak sesuai untuk aplikasi textile printing. Aplikasi campuran alginat dengan guar gum 90:10 dan 80:20 sebagai pengental pada tekstil printing menghasilkan produk akhir yang setara dengan pengental komersial manutex. 
Fortifikasi Kue Keik menggunakan Bubuk Gracilaria SPP. dan Sargassum Filipendula sebagai Sumber Asam Lemak Omega 3 dan Iodium. Tazwir, Tazwir; Irianto, Hari Eko
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 3 (2004): JPPI ed pasca panen
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v10i3.377

Abstract

Riset fortifikasi bubuk Gracilaria spp. dan Sargassum filipendula sebagai sumber asam lernak omega‑3 dan iodium ke dalam kue keik (cake) telah dilakukan. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh jenis rumput laut (Sargassum filipendula dan Gracilaria spp.) serta jumlah penambahan bubuk rumput laut (0,1, 2, 3, 4 dan 5%) terhadap mutu organoleptik (rupa, warna, bau, rasa dan tekstur), kadar asam lemak omega‑3, iodium, dan komposisi proksimatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis rumput laut tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar abu, protein, lemak, karbohidrat dan iodium kue keik, tetapi berpengaruh nyata terhadap kadar air dan asam lernak omega‑3 kue keik, sedangkan jumlah bubuk rumput laut yang ditambahkan berpengaruh nyata terhadap kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, iodium dan asam lemak omega‑3 pada kue keik. Kadar asarn lernak ornega‑3 tertinggi diperoleh dari penambahan Gracilaria spp. sebanyak 2% yaitu 0,499 mg/100 g kue keik. Kadar iodium tertinggi diperoleh dari penambahan Gracilaria spp. sebanyak 5% yaitu sebesar 0,191 mg/100g kue keik. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa kue keik yang disukai oleh panelis berdasarkan warna, bau, rasa dan tekstur dibuat dari formula yang mengandung bubuk Sargassum filipendula 1% atau bubuk Gracilaria spp. 2%.
UJI UNJUK KERJA EVAPORATOR TIPE FALLING FILM EFEK TUNGGAL UNTUK PEMEKATAN GELATIN IKAN Harianto, Harianto; Tazwir, Tazwir; Peranginangin, Rosmawaty
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2009): Desember 2009
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v4i2.440

Abstract

Pengujian unjuk kerja telah dilakukan pada prototipe evaporator tipe lapisan tipis jatuh (falling film) efek tunggal untuk memekatkan larutan gelatin yang dibuat dari kulit ikan tuna. Bahan pengujian adalah larutan gelatin sebanyak 180 liter dengan padatan total awal 3,5% kamudian dipekatkan dalam evaporator dengan laju air masuk 84 liter/jam. Evaporator ini dioperasikan pada tekanan vakum sekitar 2,5 cmHg pada suhu penguapan bahan 55ºC dari sumber panas uap (steam boiler) dengan tekanan 2,5-4,0 kg/cm². Rata-rata suhu bahan yang masuk ke evaporator adalah 32ºC. Larutan yang telah melalui permukaan evaporasi dikembalikan lagi ke tangki umpan dan dievaporasikan lagi secara berulang-ulang (sirkulasi) sampai larutan menjadi kental yang tampak seperti madu. Akhir evaporasi manghasilkan volume produk sebanyak 30 liter dengan padatan total 9,1% yang diselesaikan dalam waktu 5 jam. Dengan demikian kapasitas evaporator ini adalah 30 liter air teruapkan per jam dan tingkat ekonomi uap adalah 0,78 liter air teruapkan dari bahan per kg uap pemanas yang digunakan. Luas permukaan evaporasi dari evaporator ini adalah 1,67 m², dengan menggunakan persamaan pindah panas dan neraca entalpi didapatkan koefisien pindah panas keseluruhan sebesar 668 W/m² ºC. Konsumsi bahan bakar dari evaporator ini adalah 3,58 liter/jam atau 0,12 liter minyak tanah per liter air teruapkan sehingga efisiensi energi bahan bakar evaporator ini sebesar 60%. Konsumsi energi listrik pada pengujian ini 34,7 kWh, dengan demikian efisiensi energi keseluruhan dari evaporator ini action 50%.