Mintareja Teguh
Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine, Universitas Udayana-Karangasem Hospital

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBEDAAN KADAR INTERLEUKIN-6 DAN PROSTAGLANDIN E-2 SERUM PADA KEHAMILAN PRETERM DENGAN KETUBAN PECAH DINI DAN KEHAMILAN PRETERM NORMAL Teguh, Mintareja
E-Journal Obstetric & Gynecology Udayana Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : E-Journal Obstetric & Gynecology Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketuban Pecah Dini preterm masih merupakan penyebab tersering morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun janin di Indonesia. Hal ini terkait dengan terjadinya persalinan preterm, sepsis neonatorum serta kematian perinatal. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi ketuban pecah dini preterm melalui studi faktor risiko. Infeksi merupakan faktor risiko terbesar dimana sumber utama adalah infeksi ascenden vagina. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar IL-6 dan PGE2 serum pada kehamilan preterm dengan ketuban pecah dini dan kehamilan preterm yang normal. Metode Penelitian: Merupakan studi menggunakan rancangan cross-sectional analitik di bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah Denpasar yang dilakukan pada tanggal 1 Januari 2014 sampai 15 Juli 2014. Sampel penelitian  adalah ibu hamil 20 - 37 minggu yang datang berkunjung ke Kamar Bersalin IRD dan Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah Denpasar, consecutive sampling dari populasi terjangkau setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pada sampel dilakukan pengambilan sampel darah untuk diperiksa kadar serum IL-6 dan PGE2 dengan teknik ELISA di laboratorium RSUP Sanglah. Dilakukan uji normalitas dengan Shapiro – Wilk, uji homogenitas dengan Levene test dan uji komparatif dengan T-Independent  menggunakan bantuan SPSS 17 for windows® version. Hasil Penelitian: Rerata umur ibu, usia kehamilan, dan paritas pada kedua kelompok adalah homogen. Rerata kadar IL-6 pada kelompok Ketuban Pecah Dini Preterm adalah 23,49±24,61 dan rerata Kelompok Hamil Normal adalah 4,50±6,59 (nilai p = 0,002). Rerata kadar IL-6 pada ke dua kelompok berbeda secara bermakna (p < 0,05). Rerata kadar PGE2 Kelompok Ketuban Pecah Dini Preterm adalah 24,84±19,21 dan rerata Kelompok Hamil Normal adalah 9,19±4,33 (p = 0,001) Rerata kadar PGE2  pada ke dua kelompok berbeda secara bermakna (p < 0,05). Simpulan: Terdapat perbedaan kadar IL-6  dan kadar PGE2 serum pada kehamilan preterm dengan ketuban pecah dini lebih dengan kehamilan preterm yang normal.
PERBEDAAN KADAR SERUM MATRIX METALLOPROTEINASE-9 PADA PERSALINAN PRETERM DIBANDINGKAN DENGAN KEHAMILAN PRETERM YANG TIDAK INPARTU Teguh, Mintareja
E-Journal Obstetric & Gynecology Udayana Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : E-Journal Obstetric & Gynecology Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LatarBelakang: Persalinan preterm berkisar 6-10% dari seluruh kehamilan dan 75% merupakan penyebab kematian dan kesakitan perinatal. Infeksi merupakan penyebab tersering persalinan preterm. Matrix Metalloproteinase-9 diproduksi oleh banyak inflammatory cells sehingga menyebabkan lemahnya kekuatan regangan membran dan menstimulasi perlunakan serviks dan menstimulasi kontraksi miometrium. Peningkatan kadar serum MMP-9 berkaitan dengan persalinan preterm. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui perbedaan kadar serum MMP-9 pada persalinan preterm dan kehamilan preterm tidak inpartu.   Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional analitik dengan 68 sampel, dimana 42 sampel dengan persalinan preterm dan 26 sampel dengan kehamilan preterm tidak inpartu. Dilakukan pengambilan darah vena cubiti sebanyak 5 cc dan dimasukkan kedalam tabung pemeriksaan, kadar serum MMP-9 diperiksa di laboratorium Prodia Denpasar dengan metode Quantikine Human MMP-9.  Hasil pemeriksaan serum MMP-9 dikumpulkan dan dilakukan uji statistic dengan program SPSS for windows. Uji analisis yang digunakan adalah t-independent sampel test dengan tingkat kemaknaan ?=0,05.   Hasil: Rerata kadar serum MMP-9 pada kelompok persalinan preterm adalah 1198,10±432,79ng/ml sedangkan kelompok kehamilan preterm tidak inpartu adalah 492,28±145,32ng/ml (p = 0,001). Hal ini berarti bahwa rerata kadar serum MMP-9 pada kedua kelompok berbeda bermakna(p < 0,05).   Simpulan: Didapatkan perbedaan bermakna kadar serum MMP-9 pada persalian preterm dan kehamilan preterm tidak inpartu.   Kata Kunci: MMP-9, persalinan preterm, kehamilan preterm tidak inpartu
Increment of placental Caspase 3 expression in preeclampsia and its effect on birth weight and blood pressure Teguh, Mintareja
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 34, No. 1, January 2010
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.32 KB)

Abstract

Objective: To determine the placental apoptosis process in preeclampsia. Methods: This study was an observational analytical study using cross sectional design. This study was performed at Dr. Hasan Sadikin Hospital, during April to June 2008. Immunohistochemical analysis was used to examine the placental expression of kaspase 3. Results: Placental expression kaspase 3 was significantly higher in preeclampsia group (21,9%) than in the normal pregnancies (0) with p=0,006. There was significantly correlation between placental kaspase 3 with birth weight in preeclampsia on the otherhand, there was no significant difference of placental expression kaspase 3 with birth weight in normal pregnancies. There was no significant difference of placental expression kaspase 3 with mother’s blood pressure in the two group. Conclusion: there is a significant increase of placental expression of kaspase 3 in preeclampsias. [Indones J Obstet Gynecol 2010; 34-1:3-6] Keywords: caspase 3, preeclampsia, apoptosis.
Correlation between Protein-with-Molecular-Weight-53 (p53), Burkit Cell Lymphoma 2 (Bcl2), and Fas Ligand (FasL) and Vascular-Cell-Adhesion-Molecule-1 (VCAM-1) mRNA Expression Levels in a Pathogenesis Study of Preeclampsia Teguh, Mintareja; Karkata, Made Kornia; Wirakusumah, Firman Fuad; Mose, Johanes Cornelius; Satari, Mieke Hemiawati; Septiani, Leri
International Journal of Integrated Health Sciences Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : International Journal of Integrated Health Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1346.304 KB)

Abstract

Objective: To determine the role of protein-with-molecular-weight-53 (p53), burkit cell lymphoma 2 (Bcl2),  Fas ligand (FasL) mRNA, and vascular cell adhesion molecule 1 (VCAM-1), known as the apoptosis-related molecular pathway, in preeclamptic patients.     Methods: Observation on the correlation between the mRNA levels of p53, Bcl2 and FasL and VCAM-1 in 31 subjects at 28-42 weeks gestational age was performed in this study using the real time reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR).    Results: The results showed that p53 mRNA increased (>1.2350 ng/μL) in the preeclampsia group compared to the normal pregnancy group (p=0.010), Bcl2 mRNA was lower (≤0.9271 ng/μL) in the preeclampsia group than the control group (p=0.041). There was also a tendency of increased FasL mRNA expression (>0.5509 ng/μL) in the preeclampsia group compared to the normal pregnancy group (p=0.300). The level of VCAM-1 elevated (>890.08 ng/mL) in the preeclampsia group compared to the normal pregnancy group (p=0.001). In preeclampsia, the correlation between the Bcl2/p53 ratio and VCAM-1 was r=0.541 (p=0.002), whereas the correlation in normal pregnancy was r=0.099 (p=0.595).     Conclusions: There are correlations between the mRNA expression levels of p53 and Bcl2 as an intrinsic pathway of apoptosis along with the VCAM-1 levels in the incidence of preeclampsia. However, no correlation is found between FasL mRNA expression and the incidence of preeclampsia.Keywords: Bcl2, FasL, p53, Preeclampsia, VCAM-1DOI: 10.15850/ijihs.v2n1.273