Sugiati Sugiati
MAN 1 Cilegon

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI METODE SOROGAN PADA PEMBELAJARAN TAHSIN DAN TAHFIDZ PONDOK PESANTREN Sugiati Sugiati
QATHRUNÂ Vol 3 No 01 (2016): Januari-Juni 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

sorogan dalam pembelajaran tahsīn dan tahfīdz Al Qur’ān, 2) Faktor pendukung dan penghambat penerapan metode sorogan, serta 3) hasil dalam pembelajaran tahsīn dan tahfīdz Al Qur’ān menggunakan metode sorogan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dalam pengumpulan data digunakan metode wawancara (interview), dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan pertama, implementasi metode sorogan dalam pembelajaran tahsin al-Qur’an meliputi: Persiapan menyiapkan meliputi: jilid atau Al Qur’ān , buku prestasi santri, buku rekap guru,waktu. Pelaksanaan meliputi: Salam dari guru, berdoa bersama, membaca secara; membaca secara individu, komentar guru. Tindak lanjut tahsīn; memberi tugas untuk membaca halaman selanjutnya atau mengulang kembali sampai benar dan lancar; menerima setoran bacaan, mencatat di dalam buku prestasi santri, membagikan kembali buku prestasi santri.Kedua, implementasi metode sorogan dalam pembelajaran tahfidaz al-Qur’an meliputi santri memilih materi-materi yang akan diperdengarkan ke hadapan guru, menghafal dengan lancar materi yang dtentukan, memberikan setoran hafalan, mengulang kembali setoran hafalan, melakukan nyema antar santri, melakukan deresan secara sendiri atau bersama. Ketiga, faktor pendukung implementasi metode sorogan dalam pembelajaran tahsin dan taqhfid al-Qur’an pada santri meliputi: Mampu mengosongkan benaknya dari pikiran‑pikiran yang menggangu, memilik niat yang ikhlas; memiliki keteguhan dan kesabaran; istiqamah; menjauhkan diri dari maksiat dan sifat-sifat tercela, mendapat izin orang tua wali, telah ampu membaca dengan baik; sanggup mengulang-ulang materi yang sudah dihafal; dilakukan di tempat yang baik. Faktor penghambat implementasi metode sorogan dalam pembelajaran tahsin dan taqhfid al-Qur’an pada santri meliputi: Santri yang kurang siap; Tidak fokus dlam menyetorkan hafalan; Adanya kesalahfahaman antara santri; Perbedaan kemampuan antara santri yang satu dengan santri yang lainnya. Keempat, Hasil pembelajaran tahsin dan tahfidz al-Qur’an menggunakan metode sorogan terlihat pada: keaktifan para santri, interaksi santri dengan guru, memberikan setoran hafalan baru, ‘deresan’ atau mengulang hafalan, tahfidz santri sesuai dengan kaidah-kaidah.