Rosidah Rosidah
FTK IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DEFINISI DAKWAH ISLAMIYYAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF KONSEP KOMUNIKASI KONVERGENSI KATHERINE MILLER Rosidah Rosidah
QATHRUNÂ Vol 2 No 02 (2015): Juli-Desember 2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi bagian dari dakwah. Cara pengkomunikasian dakwah akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana seorang da’i mendefinisikan dakwah itu sendiri. Para ahli mencoba mengemukakan sejumlah definisi tentang dakwah yang disandarkan pada al-Quran dan juga al-Hadits. Namun nampaknya sampai saat ini definisi tersebut belum sepenuhnya difahami oleh para pelaku dakwah. Sehingga kegagalan akibat bias dari kesalahan mendefinisikan dakwah ini kerap terjadi. Jika mengacu pada pernyataan awal diatas, sebenarnya definisi dakwah sangat sinergis dengan definisi komunikasi konvergensi yang dikemukakan Miller. Karena dakwah adalah komunikasi, maka definisi komunikasi konvergensi bisa diasumsikan sebagai definisi dakwah. Persoalannya adalah bagaimana definisi dakwah menurut teori komunikasi konvergensi, seperti apa teori komunikasi konvergensi dapat dipraktikkan dalam dunia dakwah, serta sejauh mana pengaruhnya bilkhusus pada mad’u (sasaran dakwah). Dengan mengacu pada definisi komunikasi konvergensi kesalahan pendefinisian dakwah bisa dieliminir, karena secara substansial definisi dakwah menurut komunikasi konvergensi sangat sejalan definisi-definisi dakwah yang sudah ada. Teori primer yang digunakan dalam tulisan ini adalah mengacu pada definisi komunikasi konvergensi menurut Katherine Miller dalam bukunya Commmunication Theoris: Perspectives, Processes, and Contexts, yang mengemukakan bahwa komunikasi adalah sebagai sebuah proses. Dari teori primer diatas, sebagai pengembangan makalah ini penulis mengeksplor dan mengembangkan point-point selanjutnya, yakni komunikasi transaksi dan komunikasi sebagai simbol. Dari teori lanjutan ini definisi dakwah semakin berkembang karena pada tataran ini dakwah sudah semakin luas pemaknaannya. Dalam Komunikasi konvergensi yang dikembangkan Miller ini banyak hal yang sebetulnya sangat ideal jika dihubungkan dengan realitas dakwah dewasa ini. Jika Miller menyatakan bahwa komunikasi adalah proses begitu juga dengan dakwah seharusnya dipandang sebagai sebuah proses yang membutuhkan space and time untuk sampai pada tujuan dakwah. Kemudian dakwah juga adalah transaksi dan simbol. Artinya bahwa makna dakwah juga begitu luas karena melibatkan tidak hanya da’i tetapi elemen yang lainnya, dan kegiatan dakwah ini juga bisa bersifat verbal ataupun non verbal, yang pada prakteknya mengandung pengertian bahwa dakwah bisa mencakup dakwah bil-lisan juga dakwah bil-hal. Secara umum teori komunikasi konvergensi sejalan dengan definisi dakwah yang sudah ada. Paper ini bersifat antitesis-sintesis namun pada porsinya lebih kepada sintesis, yang mencoba mengelaborasi teori yang sudah umum dengan teori komunikasi Miller dalam mendefinisikan dakwah.