Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENINGKATAN NILAI EKONOMI HASIL PERKEBUNAN (PISANG) MENJADI PRODUK OLAHAN (PERMEN JELLY) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA KOTARAJA KECAMATAN SIKUR LOMBOK TIMUR Siti Aisyah Hidayati; Sri Wahyulina; Embun Suryani; Gusti Ayu Sri Oktariyani
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Abdimas Sangkabira, Desember 2021
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v2i1.70

Abstract

Pisang merupakan komoditas hortikultura (buah) yang dapat dimakan langsung atau diolah. Namun tentunya pengkonsumsian pisang secara langsung ataupun diolah memiliki kelebihan masing-masing. Di Desa Kotaraja masih banyak mengkonsumsi pisang dalam keadaan segar ataupun pengolahan yang masih sederhana seperti direbus dan digoreng.  Sehingga perlu adanya upaya diversifikasi dan peningkatan nilai ekonomi pangan olahan berbahan baku pisang menjadi produk olahan, salah satunya yaitu permen Jelly. Metode pelaksanaan dilakukan dengan sosialisasi dan praktik pembuatan permen jelly. Sosialisasi pembuatan permen jelly dari  pisang dilakukan dihadapan ibu-ibu rumah tangga di Desa Tetebatu Selatan. Kegiatan sosialisasi ini memberikan penjelasan tentang peningkatan nilai ekonomi pisang. Untuk dapat meningkatkan nilai ekonomi harus dilakukan diversifikasi produk berbahan dasar pisang. Setelah dilakukannya sosialiasi, dilanjutkan dengan praktik pembuatan permen jelly. Praktik ini dimulai dengan menjelaskan bahan dan peralatan yang digunakan sampai dengan proses pembuatan permen jelly. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ibu-ibu rumah tangga dapat memproduksi permen jelly dari buah pisang untuk dijual sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat terutama bagi ibu-ibu  rumah tangga yang ada di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Lombok Timur.
Pengembangan Manajemen Pengolahan Sampah Menjadi Aneka Produk Yang Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Pijot Embun Suryani; Lalu Muhammad Furkan; Sarifudin Serip; Muhdin Muhdin; Muhamad Ali
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.224 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i2.809

Abstract

Desa Pijot memiliki potensi wisata bahari yang sangat penting, karena merupakan pintu gerbang terdekat untuk memasuki daerah-daerah wisata Pantai Pink dan 27 gili melalui wilayah perairan. Aspek negatif dari potensi wisata ini adalah sampah. Masyarakat terbiasa membuang sampah sembarangan dan umumnya masyarakat desa membuah sampah di selokan dan pematang sawah, sehingga menyebabkan tersumbatnya saluran air, yang mengakibatkan terjadinya banjir pada musim penghujan. Langkah awal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan sampah, terutama sampah rumah tangga adalah melakukan pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik dapat dijadikan aneka kreasi daur ulang. Namun, pengetahuan masyarakat Desa Pijot terkait manajemen pengelolaan dan pengolahan sampah masih sangat terbatas. Untuk itu, kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan manajemen pengelolaan dan pengolahan sampah menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomis, sehingga dapat menjadi salah satu kegiatan ekonomi kreatif masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Participatory Rural Appraisal yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program. Masyarakat sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah Pokdarwis dan Kelompok PKK Desa Pijot. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat sasaran mengalami peningkatan pemahaman dan ketrampilan untuk mengolah sampah organik dan sampah plastik menjadi berbagai produk yang bernilai dan memiliki nilai jual. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan pupuk cair, sedengkan sampah plastik diolah menjadi ecobrick dan berbagai produk souvenir berbahan plastik. Melalui pengolahan sampah ini dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan mendukung Desa Pijot sebagai destinasi wisata bahari. Selain itu, dengan dilaksanakannya kegiatam PKM ini maka terjadi peningkatan dan perbaikan kemampuan dan ketrampilan masyarakat sasaran yang mendukung terjadinya peningkatan kegiatan ekonomis masyarakat.   Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan ide-ide kreatif, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih bervariasi yang kemudian dapat dijadikan modal awal untuk memulai usaha.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Usaha Budidaya Madu Trigona untuk Membentuk Kampong Madu Desa Saribaye Kecamatan Lingsar Embun Suryani; Sri Wahyulina; Diswandi Diswandi; L. Muhammad Furkan; Serifudin Serif; Muhamad Ali
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.631 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i2.810

Abstract

Desa Saribaye merupakan desa dengan cakupan wilayah berupa lahan pertanian, perkebunan dan kawasan hutan rakyat yang cukup luas, sehingga memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan budidaya lebah madu trigona. Budidaya lebah madu trigona dan produk-produk turunannya merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat yang berbasis ekonomi kreatif, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan budidaya madu trigona dengan manajemen usaha yang professional, dengan menginisiasi terbentuknya “Kampung Madu Trigona” untuk mendukung Desa Saribaye sebagai salah satu destinasi agroekowisata di Pulau Lombok. Untuk mencapai tujuan tersebut, model pendekatan yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program. Kegiatan ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu penyuluhan, demplot (demonstration plot), dan pendampingan budidaya madu trigona. Kelompok sasaran dari kegiatan ini yaitu Kelompok Usaha Madu Sakti dan Kelompok Karang Taruna. Hasil dan luaran kegiatan setelah dilaksanakan sosialisasi dan pelatihan adalah masyarakat sasaran mengalami peningkatan pemahaman dan ketrampilan untuk melakukan budidaya madu trigona dan membuat kemasan yang menarik dan hygienis. Melalui budidaya madu trigona ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sasaran yang diharapkan akan menggerakkan seluruh anggota masyarakat desa, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Desa Saribaye. Oleh karena itu, dengan dilaksanakannya kegiatam PKM ini maka terjadi peningkatan dan perbaikan kemampuan dan ketrampilan masyarakat sasaran yang mendukung terjadinya peningkatan kegiatan ekonomis masyarakat.   Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan ide-ide kreatif, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih bervariasi yang kemudian dapat dijadikan modal awal untuk memulai usaha.
Pengembangan Atraksi Agrowisata Taman Bunga sekaligus sebagai Sumber Pakan Lebah Trigona untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Madu Trigona di Desa Saribaye Kecamatan Lingsar Embun Suryani; Diswandi Diswandi; L. M. Furkan; Sri Wahyulina; Sarifudin Serip; Ni Ketut Surasni; Muhamad Ahyar; M. Ali
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1209.174 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.976

Abstract

Desa Lingsar merupakan salah satu desa di Kabupaten Lombok Barat yang terdampak bencana gempa bumi tahun 2018. Daerah ini berpotensi untuk mengembangkan agrowisata karena 53% wilayahnya terdiri dari perkebunan tanaman buah-buahan, penghasil bibit tanaman buah-buahan serta penghasil buah-buahan terbesar di Provinsi NTB. Untuk itu, Desa Lingsar memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan budidaya lebah madu trigona, karena memiliki sumber pakan lebah yang cukup berlimpah. Budidaya lebah madu trigona dan produk-produk turunannya merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat yang berbasis ekonomi kreatif, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas produksi madu trigona melalui pengembangan sumber-sumber pakan dari tanaman bunga, yang sekaligus dapat dikelola sebagai atraksi agrowisata. Model pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program. Kegiatan ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu penyuluhan, demplot (demonstration plot), dan pendampingan budidaya tanaman bunga sekaligus budidaya madu trigona dan diversifikasi produk turunan. Kelompok sasaran dari kegiatan ini yaitu Kelompok Usaha Madu Trigona Repoq Bangket Desa Saribaye. Output dari kegiatan ini adalah meningkatnya kapasitas budidaya madu trigona, sekaligus menciptakan bentuk/sumber pendapatan lain yang berhubungan dengan budidaya madutrigona. Bentuk/sumber pendapatan ini berasal dari sektor agrowisata, dengan terbentuknya atraksi taman bunga, holtikultura, dan tabulampot. Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Potensi Desa Desa Demi Terwujudnya Agrowisata Desa Saribaye Kecamatan Lingsar Embun Suryani; Diswandi Diswandi; L. M. Furkan; Muhammad An Nagib A. Smith; M. Ali
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.387 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.977

Abstract

Desa Saribaye merupakan desa yang terletak pada Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, yang dimana desa ini memiliki potensi untuk menjadi sebuah desa yang berbasis agroekowisata yang cukup besar terutama wisata yang memanfaatkan alamnya. Upaya-upaya untuk pengembangan potensi agroekowisata ini diperlukan untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, salah satunya adalah dengan meningkatkan perekonomian desa dengan mengembangkan atau menciptakan mata pencaharian ekonomi kreatif, yang memanfaatkan potensi-potensi yang ada pada desa tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu Desa Saribaye dalam melakukan pengembangan ekonomi kreatif tersebut, mulai dari pencarian potensi, hingga perancangan, pembuatan hingga pemasaran produk yang telah memiliki nilai ekonomis untuk dijual. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini ditunjukkan dengan terbentuknya berbagai produk yang bernilai ekonomis, yaitu  keripik pisang, lilin aromaterapi, abon ikan nila , serta jamur krispi. Pada kegiatan ini, kelompok sasaran didampingi juga untuk melakukan pemasaran terhadap produk-produk yang telah dihasilkan tersebut melalui platform media sosial, seperti facebook market place dan Instagram.
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA SARIBAYE MELALUI PENGOLAHAN ABON IKAN NILA Embun Suryani; Lalu Muhammad Furkan; Diswandi; Adi Septiawan; Guswulandari
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 3 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i3.280

Abstract

Desa Saribaye terletak di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Desa ini memiliki potensi sumberdaya alam yang besar, salah satunya dari sektor perikanan. Jenis komoditas perikanan yang banyak dibudidaya masyarakat adalah ikan nila Oreochromis niloticus. Upaya peningkatan nilai tambah dari komoditas ikan nila sebagai bahan baku pengolahan produk pangan siap komersil belum banyak dilakukan. Pengolahan abon ikan nila merupakan salah satu upaya pengolahan abon dengan memanfaatkan ketersediaan bahan baku dan karakteristik bahan yang sesuai untuk pengolahan abon. Pengetahuan ibu-ibu rumah tangga Desa Saribaye tetang tata cara pembuatan, pemberian resep abon nila bercita rasa khas, dan pengemasan produk berstandar masih minim. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Saribaye (ibu-ibu rumah rangga) mengenai tata cara pengolahan abon ikan nila dan pengemasan berstandar usaha; dan menciptakan peluang usaha baru untuk mendukung terbentuknya wanita yang berdaya dan kuat secara ekonomi maupun sosial. Metode yang dilakukan pada pengabdian ini adalah DEMPLOT (Demonstration Plot) dan diskusi mengenai produk olahan yang akan dibuat. Hasil dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Desa Saribaye memiliki ketrampilan dan pengetahuan untuk mengolah ikan nila menjadi abon ikan nila yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dan memiliki cita rasa yang tinggi. Selain itu, melalui kegiatan ini tercipta produk olahan yang khas sehingga dapat menjadi produk oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Saribaye. Keberlanjutan pemberdayaan ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat khusus perekonomian ibu-ibu rumah tangga melalui optimalisasi potensi lokal
Pengembangan Atraksi Wisata Pantai Selayar Sebagai Kawasan Eduwisata Pantai Berbasis Sustainable Tourism Observatory (STO) Lalu Muhamad Furkan; Diswandi Diswandi; Agusdin Agusdin; Embun Suryani
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.786 KB)

Abstract

Gencarnya promosi program “Visit Lombok Sumbawa” telah mendorong semakin pesatnya perkembangan pariwisata di Pulau Lombok. Daerah wisata di Lombok Timur yang mulai banyak diminati diantaranya, Pantai Pink yang memiliki pasir berwarna merah muda, gili (pulau kecil) seperti Gili Bleq, Gili Re, Gili Buwun dan 26 gili lainnya dengan pantai yang indah dilengkapi restoran terapung, serta Tanjung Ringgit yang memiliki benda-benda bersejarah peninggalan Jepang (gua dan meriam). Pantai Desa Pijot merupakan pintu gerbang terdekat untuk memasuki daerah-daerah wisata tersebut melalui wilayah perairan. Kondisi terkini di Pantai Pijot dan sekitarnya menunjukkan banyaknya perahu untuk mengantar para wisatawan ke daerah-daerah wisata di atas. Namun masih minimnya atraksi wisata di daerah ini menyebabkan peminat wisatawan untuk singgah di wilayah ini masih rendah. Untuk itu, melalui kegiatan ini akan diusulkan pengembangan atraksi wisata seperti bejaring, bejukung, memadak, ngerakat, tambak udang terpal, serta kegiatan penunjang seperti pembuatan rumah berteduh (berugak), penanaman pohon pelindung dan mangrove di Muara Selayar. Adanya atraksi wisata ini diharapkan menjadi daya tarik wisata Pantai Pijot sehingga semakin menarik wisatawan untuk tidak hanya melewati daerah ini, namun juga singgah untuk menikmati keindahan alam maupun adanya atraksi wisata yang ada di wilayah tersebut. Pengelolaan wisata berbasis STO ini akan mengutamakan partisipasi masyarakat lokal, optimalisasi keuntungan untuk masayarakat setempat dan pengunjung, reduksi pengaruh negatif terhadap masyarakat maupun lingkungan.
Pengembangan Entrepreneurship Melalui Peningkatan Hasil Perkebunan (Jantung Pisang) Menjadi Olahan Makanan (Abon) Di Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Siti Aisyah Hidayati; Sri Wahyulina; Embun Suryani; Siti Sofiyah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.036 KB)

Abstract

Bonjeruk adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa Bonjeruk termasuk daerah yang banyak ditumbuhi pohon pisang. Selama ini yang banyak dimanfaatkan dari pohon pisang adalah buah, batang dan daun pisang. Kegiatan pengabdian ini memanfaatkan bagian lain dari pohon pisang yaitu jantung pisang sebagai bahan makanan dan dapat juga dijual untuk menambah pendapatan masyarakat. . Selama ini pemanfaatan jantung pisang belum pernah dilakukan.. Ada alternatif lain yang dapat meningkatkan nilai pohon pisang, yaitu dengan membuat abon dari jantung pisang yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan makanan olahan dari pisang yang sudah ada.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkann entrepreneurship melalui peningkatan nilai ekonomi hasil perkebunan (jantung pisang) menjadi olahan makanan (abon). Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang kewirausahaan kepada masyarakat sehingga dapat mengembangkan jiwa wirausaha dan praktik pembuatan abon dari jantung pisang sehingga terjadi peningkatan nilai ekonomi jantung pisang dan harga jualnya relatif lebih tinggi. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat mencapai luaran yaitu meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kewirausahaan dan tersajinya produk abon berbahan jantung pisang.
Memperkuat Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Untuk Menunjang Agroekowisata Di Desa Lingsar Melalui Pengembangan Usaha Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot) Embun Suryani; Siti Aisyah Hidayati; Sri Wahyulina; Sarifudin Serip
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.322 KB)

Abstract

Desa Lingsar merupakan salah satu desa di Kabupaten Lombok Barat yang terdampak bencana gempa bumi tahun 2018. Daerah ini berpotensi untuk mengembangkan agrowisata karena 53% wilayahnya terdiri dari perkebunan tanaman buah-buahan, penghasil bibit tanaman buah-buahan serta penghasil buah-buahan terbesar di Provinsi NTB. Sebagai penghasil bibit buah-buahan, konsumen potensial dari usaha ini sangat terbatas, yaitu hanya bagi masyarakat yang memiliki lahan kosong untuk ditanami. Selain itu, bibit-bibit buah yang dihasilkan juga relatif murah. Untuk itu, Tabulampot (Tanaman buah dalam pot) merupakan pilihan yang sangat tepat untuk memperluas konsumen potensial bagi usaha pembibitan buah di daerah ini. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan mengembangkan usaha Tabulampot dengan memaksimalkan peran BUMDes. BUMDes merupakan lembaga desa yang berfungsi untuk menghimpun berbagai kegiatan ekonomis desa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan yang meliputi 2 tahap. Tahap pertama, melakukan berbagai penyuluhan tentang budidaya tabulampot, pembuatan dan pengemasan aneka pangan olahan, konsep-konsep manajemen usaha yang penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh pengelola BUMDes, serta tentang konsep pengelolaan agrowisata bagi masyarakat Desa Lingsar. Tahap kedua melakukan berbagai demonstration plot (demplot) terkait teknik dan metode budidaya tabulampot dan demplot pembuatan aneka pangan olahan berbasis hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. Hasil dan luaran kegiatan setelah dilaksanakan sosialisasi dan pelatihan adalah, pertama, masyarakat sasaran mengalami peningkatan pemahaman dan ketrampilan untuk mengembangkan tabulampot. Selain itu, masyarakat sasaran juga memperoleh tambahan ketrampilan dalam mengolah hasil perikanan menjadi abon ikan dan metode pengemasannya. Kedua, masyarakat sasaran juga memperoleh pemahaman tentang praktik manajemen usaha, pembukuan sederhana dan pemahaman strategi pemasaran, serta pemahaman tentang peran BUMDes dalam mewadahi aktivitas ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, dengan dilaksanakannya kegiatam PKM ini maka terjadi peningkatan dan perbaikan kemampuan dan ketrampilan masyarakat sasaran yang mendukung terjadinya peningkatan kegiatan ekonomis masyarakat. Kepada peserta pelatihan disarankan untuk terus melatih dan mengasah ketrampilan dan pengetahuan yang telah dimiliki, diharapkan dengan banyaknya berlatih dapat menumbuhkan ide-ide kreatif, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih bervariasi. Kepada pemerintah kecamatan dengan bekerjasama dengan institusi lain diharapkan terus berupaya memberikan pelatihan secara berkelanjutan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan ide-ide kreatif yang kemudian dapat dijadikan modal awal untuk memulai usaha.
ANALISIS PENGARUH TECHNO – FINANCE LITERACY DAN PRAKTEK ENTREPRENEUR RISK MANAGEMENT TERHADAP KINERJA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Nadia Rizkiana; Siti Aisyah Hidayati; Embun Suryani
Distribusi - Journal of Management and Business Vol. 10 No. 2 (2022): Distribusi, September 2022
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/distribusi.v10i2.263

Abstract

This study aims to determine the effect of financial literacy, technological literacy, and ERM practices on the performance of SMEs in East Lombok Regency. The type of research used in this research is associative research. The object of this research is SME actors who are engaged in the creative economy sector. The research population is 1,323 SMEs and the sample of this study is 50 respondents. The data collection method used is the survey sample method. The sampling technique used is purposive sampling. The data collection technique used in this study was interviews by distributing questionnaires to respondents. The type of data used in this study is qualitative data which is quantified using a Likert scale. The data source is in the form of primary data where the data is obtained directly from the owners of SMEs. The analytical tool used in this research is Multiple Linear Regression. Based on the results of the study, it was found that of the three variables that affect the performance of Small and Medium Enterprises in East Lombok Regency, only one variable has a positive and significant effect, namely the Financial Literacy variable (X1). Meanwhile, technological literacy (X2) and ERM practice (X3) have a positive but not significant effect on the performance of SMEs..