Thamrin Thamrin
Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara, Jl. Gunung Kombeng No. 27 Tenggarong

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Ecotourism Development: Educational Media of Environmental Care Hatta, Mohd.; Thamrin, Thamrin; Sudjianto, Sudjianto; Yoswati, Desi
AT-TALIM Vol 22, No 2 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.6 KB) | DOI: 10.15548/jt.v22i2.131

Abstract

One of appropriate tourism management models to be implemented while maintaining the sustainability and the beauty of the nature is sustainable tourism activities that have low impact on the environment, otherwise known as ecotourism. With the concept of ecotourism, which combines tourism with nature conservation, is believed to develop the rest of the environmental potential. Developing the natural ecotourism with alignments principles on nature and will be very beneficial to humans. Its usefulness is not only availability of a healthy environment and climate, maintaining flora and fauna that increasingly rare, but also can be a direct lecturing media, both formal and informal levels. Availability of valuable educational ecotourism area has to be monitored seriously so that the chain of intergenerational education of nature is not interrupted. Through ecotourism promoting the values of education, future generations will be more familiar with nature as an integral part of life. Keywords: Ecotourism, educational media, environmentCopyright © 2015 by Al-Talim All right reserved
LENGHT - WEIGHT RELATIONSHIP ANDDENSITY OF Littorina melanostomaANDNerita lineataIN MANGROVE ECOSYSTEMSOF BASILAM BARU VILLAGE DUMAI CITY, RIAU PROVINCE Gafnie, Ghassani Razan; Amin, Bintal; Thamrin, Thamrin
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 5 (2018): Edisi 1 Januari s/d Juni 2018
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractLittorina melanostoma andNerita lineata is a type of snail that use mangrove ecosystems as one of the habitats. Dumai is one of the industrial cities in the province of Riau, where various kinds of human activity can disrupt the ecosystem of mangroves and its associated  biota.This research was conducted in January 2018 in mangrove ecosystem of Basilam Baru Dumai City aiming to find out the lenght weight relationship, snail densities, types of mangroves and between mangroverelationship with snails density. That sampling was done by using the transek method on two stations.The results showed the  length weight relationship is a negative allometric with the higher density at station I. Six (6) species were found in the mangrove.Relationship between mangrove density with density ofL. melanostomawas found to be weak while the relationship of the density of mangrove with density N. lineata wasstrong relationship.Keywords: Littorina melanostoma,Nerita lineata, Length Weight Relationship, Mangrove
THE COMMUNITY STRUCTURE OF EPILITIC DIATOM IN BUO BAY WATERS PADANG, WEST SUMATERA Febrianda, Farid; Thamrin, Thamrin; Siregar, Sofyan Husein
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 5 (2018): Edisi 2 Juli s/d Desember 2018
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTEpilithicdiatom are one of the diatom that can withstand waves and currents, attached to hard substrates or rocks. This research was conducted from March 2018 - April 2018 located in Buo Bay Area, Padang,West Sumatra. Thegoal of this research are to determine the water quality and the structure community of epilithic diatom in Buo Bay Area, Padang, West Sumatra. The survey method was appllied in this research, sampling location were set up purposively which divided into 3 stations. Water quality measurements are carried in each station which consists of physical parameters specifically temperature, current velocity, brightness and chemical parameters consists of salinity, dissolved oxygen, acidity. Based on water quality measurement at buo baycan support the growth of epilithic diatom organism. The result showed that there were 15 genus of epilithic diatom in buo bay padang. The highest average abundance of epilithic diatoms is in station 2 was 3340.22 individual/cm2 and lowest section  is in station 3 with the average of abundance value was 2741.97 individual/cm2. Key Word: Water Quality, Community Structure, Abundance, Epilitic Diatom 
ANALISIS TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Thamrin, Thamrin; Raden, Ince
Jurnal Magrobis Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Agriculture Faculty, University of Kutai Kartanegara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.256 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat perkembangan  wilayah untuk pembangunan pertanian berbasis komoditas unggulan di kabupaten kutai kartanegara. Penelitian menggunakan metode analisis skalogram,  analisis sentralitas, dan analisis komoditas unggulan dan andalan, dengan dukungan data sekunder dan data primer dari berbagai sumber. Sesuai hasil analisis disimpulkan; a) Pembangunan pertanian berbasis wilayah dibangun melalui tiga zona yaitu zona hulu berpusat di Kecamatan Kota Bangun, zona tengah berpusat di Kecamatan Tenggarong, dan zona pantai berpusat di Kecamatan Muara Jawa; dan b) Pembangunan pertanian dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu tahap pertumbuhan (tahap 1), tahap pengembangan (tahap 2), dan tahap pemantapan (tahap 3). Tahap 1 adalah penguatan on-farm didukung pengembangan industri hulu. Tahap 2 dan 3 fokus pada pengembangan industri hilir (off-farm) dan perluasan investasi pembangunan industri penunjang didukung oleh kegiatan on-farm; c) Komoditas unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara antara lain : padi sawah, jagung dan singkong (tanaman pangan); kelapa sawit dan karet (tanaman perkebunan); sapi potong, kambing, ayam kampung, ayam pedaging dan ayam petelur (peternakan); dan perikanan laut, tambak, dan keramba (perikanan); dan d) Pembangunan pertanian berbasis wilayah akan mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu meningkatkan kelestarian lingkungan melalui konservasi tanah, air dan tanaman.
IDENTIFIKASI KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Raden, Ince; Thamrin, Thamrin; Darmi, Darmi; Fadli, Mohamad
Jurnal Magrobis Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Agriculture Faculty, University of Kutai Kartanegara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.359 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan sektor pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara. Untuk mencapai tujuan tersebut ada tujuh kriteria yang dijadikan dasar penilaian, yaitu kesesuaian lahan, dominasi pengusahaan, tingkat produktivitas wilayah (nilai relatif produktivitas komoditas), keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, perdagangan komoditas antar wilayah, dan keterkaitan produk ke depan. Penelitian dilaksanakan di 8 kecamatan dan analisis data dilakukan secara deskripsi kuantitatif menggunakan skor 1 sampai 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kedelei merupakan komoditas unggulan tanaman pangan, sementara itu komoditas ungggulan sayuran adalah ketimun, kacang panjang, sawi, semangka, kangkung, cabe rawit, bayam, terung dan tomat. Komoditas unggulan buah-buahan adalah rambutan, pisang, durian, nangka, sukun, nenas, papaya, dan mangga, Sementara itu komoditas unggulan perkebunan meliputi karet, kopi, kelapa, kelapa sawit, lada, dan kakao Komoditas unggulan peternakan adalah karbau, ayam buras, itik, sapi, kambing, dan ayam potong. Sedangkan komoditas komoditas unggulan perikanan, yaitu tambak, perikanan laut, kolam, keramba dan perairan umum. Komoditas unggulan tersebut tersebar di 8 kecamatan dan masing-masing kecamatan memiliki tiga komoditas unggulan.
Evaluasi Pembangunan Bidang Pertanian Di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013 Thamrin, Thamrin; Sabran, Sabran; Raden, Ince
Jurnal Magrobis Vol 15, No 1 (2015): 2015
Publisher : Agriculture Faculty, University of Kutai Kartanegara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.262 KB)

Abstract

Kegiatan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara perlu dievaluasi dalam rangka mengetahui kinerja pembangunan pertanian yang telah dilaksanakan sekaligus untuk pengambilan kebijakan pengembangan pertanian ke depan yang lebih baik. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pembangunan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode analisis diskriftif kualitatif-kuantitatif, analisis komofitas unggulan, analisis statistika, dan analisis stakeholder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB Kutai Kartanegara pada tahun 2013 cukup tinggi dibanding sektor lainnya yaitu mencapai 13,84 % (tanpa migas) dan dengan migas sekitar 7,50 %. Hal yang sama dengan PDRB perkapita juga cukup tinggi dan menduduki urutan kedua dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Timur, yaitu sebesar Rp 190.250.000,- pada tahun 2013. Sumberdaya manusia di sektor pertanian cukup besar yaitu sekitar 30,25 % atau sekitar (207.330 jiwa dari seluruh penduduk Kutai Kartanegara. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada tahun 2013 rata-rata di atas dari nilai 100, kecuali perikanan budidaya. Komoditas padi sawah, jagung, ubi kayu, kelapa sawit, karet, lada, sapi, ayam, perikanan laut, keramba dan tambak merupakan komoditas unggulan daerah. Khusus untuk padi sawah, luas panen mencapai 37.113 Ha dengan produksi sebesar 189.393 ton. Dari produksi tersebut, daerah ini surplus beras sebesar 37.815,60 ton atau 60.311.97 ton GKG.Key Word : Evaluasi, Pembangunan, Pertanian
REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Thamrin, Thamrin; Raden, Ince
Jurnal Magrobis Vol 18, No 2 (2018)
Publisher : Agriculture Faculty, University of Kutai Kartanegara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.075 KB)

Abstract

Pertambangan batubara di Kabupaten Kutai Kartanegara  merupakan kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources). Penambangan batubara secara terbuka memberikan dampak negatif terhadap penurunan kualitas  lahan, seperti perubahan bentang lahan (alam), rusaknya pipa-pipa kapiler dan permeabilitas tanah, kurangnya  daya  penyimpanan  air, dan terjadinya penurunan kualitas tanah sehingga reklamasi lahan pasca tambang yang benar menjadi sangat strategis untuk pemanfaatan lahan selanjutnya agar menjadi produktif.Tujuan kajian ini adalah untuk  meningkatkan kualitas lahan  pasca tambang guna untuk dimanfaatkan menjadi lahan produktif dengan berbagai kegiatan reklamasi. Kajian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2014 dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.Metode analisis  yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa reklamasi lahan pasca tambang harus dilakukan sejak tahap  prakonstruksi, konstruksi,   operasi sampai pasca operasi tambang. Pada tahap prakonstruksi,  upaya   reklamasi melalui pembebasan lahan dengan sistem sewa lahan  kepada   pemilik lahan lebih cepat terjadi peningkatkan kualitas lahan dibanding sistem pembebasan lahan ganti putus karena perusahaan dituntut memperbaiki kondisi lahan sehingga menjadi produktif. Pada tahap   konstruksi, upaya reklamasi dengan pembukaan lahan tanpa pembakaran (zero burning) dan pengolahan biomassa hasil   pembersihan   lahan menjadi pupuk organic mempercepat perbaikan kualitas lahan.  Kemudian pada tahap operasi, tanah pucuk (top soil) dan tanah   penutup (sub soil) yang dikembalikan pada posisi semula (sebelum penambangan) dan dilanjutkan dengan kegiatan revegetasi dengan pengayaan tanah   melalui   penambahan pupuk  organik   dan  pertanian  terpadu melalui integrasi ternak dengan tanaman produktif  dan  bernilai   ekonomis sangat mendukung peningkatan kualitas lahan. Selanjutnya,    pada tahap pasca operasi yang dilakukan kegiatan reklamasi lanjutan minimal tiga tahun pasca tamban dapat  memperbaiki kondisi tanaman   sehingga  lahan  menjadi produktif.Keyword : Reklamasi, lahan pasca tambang, lahan produktif
ANALYSIS OF BEACH POTENTIAL FOR DEVELOPMENT ECOTOURISM OF BAHARI ISLANDS OF HEBREWS SERDANG BEDAGAI PROVINCE OF NORTH SUMATERA Siringo-ringo, Irpan suriadi; Yoswaty, Dessy; Thamrin, Thamrin
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 6 (2019): Edisi 2 Juli s/d Desember 2019
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The study was conducted in June 2019 on Berhala Island, Serdang Bedagai Regency, North Sumatra Province. The research aims to determine the potential of ecotourism in Berhala Island and to analyze the suitability of ecology to be developed as an ecotourism location. The method used is a survey method and the determination of station points by purposive sampling. The results showed that the main marine ecotourism objects of Berhala Island are the beauty of the island, the view of the beach with clear waters, white sand and clean, underwater beauty, and protected animals such as turtles and dolphins and the phenomenon of the sun rising from above the lighthouse. The value of the Tourism Suitability Index ranges from 85.26 to 94.23%.Strategy (WO) Increasing the promotion of tourism on a national and international scale, construction of tourist support facilities, improving the quality of human resources through education and training. Strategy (SO) Development of marine tourism with the concept of ecotourism, creating jobs and preserving nature and maintaining the sovereignty of the State. Strategy (ST) Preparation of detailed zoning and regulations for the development of marine ecotourism potential, environmental utilization does not exceed the carrying capacity of the region, forming a special team for supervision of marine ecotourism potential development activities. Strategy (WT) Counseling about the importance of environmental conservation, pollution hazards, and natural disaster management, developing accessibility to the island.                                                           Keywords:Potential, Marine Ecotourism, SWOT Analysis, Berhala Island
THE INFLUENCE OF SUBSTRATE NUTRIENT CONTENT ON THE DENSITY OF SEAGRASS (Enhalus acoroides) IN THE WATERS OF THE ISLAND OF PONCAN, NORTH SUMATRA PROVINCE Shintya, Ellysa; Thamrin, Thamrin; Zulkifli, Zulkifli
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 6 (2019): Edisi 2 Juli s/d Desember 2019
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This research was conducted in April-May 2019 in the waters of Poncan Island, North Sumatra Province, which aims to determine the large nutrient content of substrate (nitrate and phosphate), the level of seagrass density Enhalus acoroides, and to determine the effect of nutrient content of the substrate on the density of seagrass Enhalus acoroides. Determination of the research station by purposive sampling and research sampling using the transect line method. The results showed that the highest nutrient content of substrate (nitrate and phosphate) was found at Station II which has a type of muddy sand substrate and the area is influenced by tourist activity.Nitrate concentration values were 0,074 mg / l and 0,122 mg / l for phosphate concentration values.The highest seagrass density was in Station II with a value of 74,22 stands / m2which had the highest nitrate and phosphate content, and the lowest seagrass density was in Station III which had the lowest nitrate and phosphate concentrations.Simple linear regression test results of the influence of nutrient substrate on the density of seagrass with a value of R2(coefficient of determination) = 0,27 (nitrate), 0,40 (phosphate) indicates there was effect of nitrate and phosphate on the density of seagrass Enhalus acoroides. Keyword: Nutrient Substrate, Nitrate and Phosphate, Seagrass Density 
KONDISI TERUMBU KARANG PULAU KASIAK PARIAMAN PROPINSI SUMATRA BARAT PASCA GEMPA BUMI PADANG 30 SEPTEMBER 2009 Thamrin, Thamrin; Siregar, Yusni Ikhwan; Zulkarnaini, Zulkarnaini; Delpopi, M.
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 18, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.18.1.22-34

Abstract

Survey of coral reefs ecosystem was conducted around Kasiak Island waters,about 3 mill in front of Pariaman City, West Sumatera Province in July 2011. The aimof this study is to find out the effect of earthquake in 30 September 2009 to the condi-tion of coral reefs in Kasiak Island, which was occurred in the waters around 5 km infront of Padang City. The earthquake had affected in the big scale to the buildings inPariaman and Padang City, and caused many people was killed. However, from theresults to the coral reef kondision araoun Kasiak Island showed that no effect of theearthquake to the coral reef ecosystem. Then, condition of coral reefs is very good in 3m dept of the island, however their condition is very different with the deeper waters(7 m dept).