Wiji Yuwono
Fakultas Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kajian Metode PERT-CPM dan Pemanfaatannya dalam Manajemen Waktu dan Biaya Pelaksanaan Proyek Wiji Yuwono; M. Elfan Kaukab; Yusqi Mahfud
Journal of Economic, Management, Accounting and Technology (JEMATech) Vol 4 No 2 (2021): Agustus
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32500/jematech.v4i2.1925

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi waktu dan biaya kegiatan proyek Pembangunan Gedung Kantor Kelurahan Wonorejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Metode PERT menganalisis kemungkinan tercapainya waktu proyek yang telah direncanakan dalam time schedule. CPM menganalisis waktu dan biaya proyek melalui percepatan kegiatan yang terdapat pada jalur kritis. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data proyek pembangunan Gedung Kantor Kelurahan Wonorejo. Langkah untuk mengurangi dampak keterlambatan kegiatan diusulkan melakukan proses crashing. Crashing dilakukan pada kegiatan yang berada pada jalur kritis. Dari hasil penelitian ini didapatkan 42 jalur kritis dari 58 aktivitas. Waktu yang direncanakan dalam time schedule selesai dalam waktu 49 hari kalender, namun pada kenyataan dilapangan proyek mengalami keterlambatan waktu dan dapat diselesaikan selama 60 hari. Setelah dilakukan perhitungan jalur kritis menggunakan metode CPM, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek yaitu selama 32 hari. Dengan metode PERT didapatkan perhitungan probabilitas terselesaikannya proyek selama 49 hari adalah sebesar 99,38%. Setelah dilakukan crash program tiga kali didapatkan durasi optimum selama 37 hari dan biaya crash sebesar Rp. 2.368.000. Dengan menghitung biaya sewa alat yang lebih besar dari biaya crash sehingga proyek dapat diselesaikan selama 37 hari tanpa menambah biaya crash, karena biaya tidak langsung lebih besar daripada biaya crash.