Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA USIA DEWASA MUDA DI RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017 Diana, Nuriman; Sety, La Ode Muhamad; Tina, Lymbran
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidakmemproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif . Data WorldHealth Organization tahun 2017 menyebutkan bahwa Jumlah penderita Diabetes telah meningkat dari 108 juta ditahun 1980 menjadi 422 juta pada tahun 2014 dan tahun 2015, diperkirakan 1,6 juta kematian secara langsungdisebabkan oleh Diabetes Melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risi ko penyakitDiabetes melitus tipe 2 pada usia dewasa muda di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017. Jenispenelitian yang digunakan adalah Analitik Observasional menggunakan rancangan case control study denganpendekatan fixed disease. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Poli penyakit dalam RSUD Bahteramassejak bulan januari sampai dengan September tahun 2017, sampel dalam penelitian ini berjumlah 108 sampel yakni36 kasus dan 72 kontrol, pengambilan samper menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian padatingkat kepercayaan 95% menunjukkan faktor risiko penyakit DM Tipe 2 yakni paparan asap rokok diperoleh nilaiOR = 3,700 dengan Lower Limit = 1,478 dan Upper Limit = 9,206; dan konsumsi makanan cepat saji diperoleh nilaiOR = 4,200 dengan Lower Limit = 1,728 dan Upper Limit = 10,208, sedangkan yang bukan merupakan faktor risikoDM Tipe 2 yakni konsumsi minuman ringan diperoleh nilao OR = 1,462 dengan Lower Limit = 0,580 dan Upper Limit= 3,685. Diharapkan bagi masyarakat untuk mengurangi kebiasaan merokok, karena merokok baik aktiv maupunpasif dapat berdampak terhadap kesehatan, selain itu masyaraakat juga perlu mengkonsumsi makanan sehat danseimbang serta mengurangi konsumsi makanan cepat saji agar terhindar dari penyakit Diabetes Melitus tipe 2 dangangguan kesehatan lainnya.Kata kunci : Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2, terpapar asap rokok, konsumsi makanan cepat saji, konsumsiminuman ringan
HUBUNGAN STRES, KETERATURAN MAKAN, JENIS MAKANAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN UMMUSABRI KOTA KENDARI TAHUN 2017 Takdir, Rifqah Khaerunnisa; Sety, La Ode Muhamad; Tina, Lymbran
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2018): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Penyakit gastritis dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari semua tingkat usia maupun jeniskelamin. Kejadian gastritis masih menjadi masalah penyakit terbesar di Kota Kendari, dari data 5 tahun terakhiryang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Kendari yang tidak menentu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatifdengan menggunakan pendekatan cross-sectional study. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganstress, keteraturan makan, jenis makanan pada santri di Pondok Pesantren Ummusabri. Populasi dalam penelitianini adalah seluruh siswa-siswi Madrasah Tasanawiyah & Madrasah Aliyah yang mukim di Pondok PesantrenUmmusabri sebanyak 228 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang dan teknik pengambilan sampelmenggunakan proportional stratified random sampling. Analisis statisitik menggunakan uji chi-square pada tingkatkepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa stress ( p value = 0,000), keteraturan makan (pvalue = 0,001), jenis makanan berisiko (p value = 0,000), terdapat hubungan dengan kejadian gastritis pada santridi Pondok Pesantren Ummusabri Kota Kendari Tahun 2017.Kata Kunci: gastritis, stress, keteraturan makan, jenis makanan, siswa
PENGARUH REBUSAN DAUN SAMBUNG NYAWA ( GYNURA PROCUMBENS LOUR MERR ) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS KATOBU KABUPATEN MUNA TAHUN 2017 Nasir, Asriani; Junaid, Junaid; Tina, Lymbran
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Diabetes mellitus adalah Kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat tubuh mengalami gangguan dalammengontrol kadar gula darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rebusan daun sambung nyawa(Gynura Procumbens Lour Merr) terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes mellitus di Puskesmaskatobu tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperiment dengan desain Pretest-Posttest With ControlGroup. Jumlah subjek penelitian sebanyak 30 penderita diabetes mellitus Kadar gula darah sewaktu kriteria sedang110-199 mg/dl dan kriteria buruk ≥ 200 mg/dl. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dankelompok kontrol dengan dosis 15gr daun sambung nyawa selama 7 hari. Hasil uji statistik menunjukkan adaperbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah perlakuan rebusan daun sambung nyawa selama 7 hari padakelompok perlakuan Berdasarkan hasil uji t sampel bebas penurunan kadar gula darah antara kelompok perlakuandan kelompok kontrol menunjukkan nilai signifikan p= 0,000 dan 0,029. Dimana nilai p value antara penurunankadar gula darah kelompok perlakuan dan kelompok kontrol merupakan nilai yang lebih kecil dari nilai α = 0,05menunjukkan bahwa ada perbedaan penurunan kadar gula darah antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrolsebelum dan sesudah. Sehingga dapat di simpulkan bahwa rebusan daun sambung nyawa (gynura procumbens(lour) merr) berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Saran yangdiajukan yaitu pada penderita diabetes mellitus untuk mengkonsumsi daun sambung nyawa sebagai alternatifdalam menurunan kadar glukosa darah.Kata kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Gula Darah, Daun Sambung Nyawa.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017 Pratiwi, Hilda; Sety, La Ode Muhamad; Tina, Lymbran
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Fibroadenoma mammae atau sering disingkat dengan FAM adalah tumor jinak dengan karakter tidak nyeri, dapatdigerakkan, berbatas tegas dan berkonsistensi padat kenyal.Penderita FAM memiliki risiko 2 kali lebih besar untukmenderita kanker payudara dikemudian hari dibandingkan wanita yang tidak menderita FAM.Berdasarkan dataFibroadenoma mammaeyang diperoleh dari Rekam Medik, pada tahun 2013 berjumlah 194 kasus, tahun 2014berjumlah 152 kasus, tahun 2015 berjumlah 185 kasus, tahun 2016 berjumlah 160 kasus dan tahun 2017 dariJanuari – Juni terdapat 102 kasus. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik dengan desain casecontrolyaitu membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol berdasarkan status paparannyadimulai dengan cara survei telepon.Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober s/d Januari tahun 2017di Rumah SakitUmum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Populasi adalah keseluruhan pasien yang berkunjung di polionkologi dan poli umumdari Januari-Juni Tahun 2017 yaitu 1272 pasien.Jumlah sampel dalam penelitian iniberjumlah 66 responden.Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling pada sampel kasusmaupun kontrol. Sampel untuk setiap kasus dan kontrol sebanyak 66 responden, sehingga total sampel sebanyak132. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status perkawinan (OR: 2,889; CI: 1,422-5,870)dan konsumsi fast food(OR: 4,667; CI: 2,230-9,764) merupakan faktor risiko kejadian fibroadenoma mammae, dan obesitas merupakanbukan faktor risiko kejadian fibroadenoma mammae(OR: 0,533; CI: 0,229-1,240).Direkomendasikan untuk dapatmengembangkan penelitian tentang faktor risiko dalam penelitian ini dan memperluas jumlah populasi dansampel, menjaring kasus baru, serta mengembangkan instrumen penelitian.Kata Kunci: Fibroadenoma mammae, Status Perkawinan, Obesitas, Konsumsi fast food
P E N G A R U H P E MB E R I A N J U S ME N T I M U N + P E P A Y A + SEMANGKA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIYA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2017 Batin, Wa Ode Selvia; tina, Lymbran; Saptaputra, Syawal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab utama kematiandi seluruh dunia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian jus mentimun + pepaya +semangka terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi di wilayah kerjaPuskesmas Liya Kabupaten Wakatobi tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperimen dengan desainPretest-Posttest With Control Group. Jumlah subjek penelitian 30 penderita hipertensi yang memiliki tekanandarah ≥140 mmHg dan atau ≥90 mmHg. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dankelompok kontrol dengan dosis 50 g mentimun, 50 g pepaya dan 200 g semangka selama 7 hari. Hasil ujistatistik menunjukan ada perbedaan nilai tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah perlakuanjus mentimun + pepaya + semangka selama 7 hari pada kelompok perlakuan dengan nilai signifikan p=0,000(α=0,05) dengan selisih penurunan tekanan darah sistolik sebesar 4,67 mmHg dan tekanan darah diastoliksebesar 5,93 mmHg. Sementara itu, pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan nilai tekanan darah sebelumdan sesudah perlakuan dengan nilai signifikan p=0,18 untuk tekanan sistolik dan p=0,11 untuk tekanan darahdiastoliknya. Ada perbedaan nilai tekanan darah sesudah perlakuan dan kelompok kontrol dengan nilaisignifikan p=0,000 (α=0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian jus mentimun +pepaya + semangka terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi , sehinggapemanfaatan tanaman obat herbal lebih digalakkan dan dipromosikan kepada masyarakat, khususnya untukmengobati penyakit hipertensi.Kata kunci: hipertensi, tekanan darah, mentimun, pepaya, semangka
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 02 MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH TAHUN 2017 Saif, Zakia; Tina, Lymbran; ainurafiq, ainurafiq
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 7 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Infeksi kecacingan digolongkan sebagai neglected diseases oleh World Health Organization (WHO) yaitusuatu penyakit infeksi yang kurang diperhatikan, bersifat kronis tanpa gejala klinis yang jelas, dandampaknya baru terlihat dalam jangka panjang seperti kurang gizi dan gangguan tumbuh kembang sertakognitif pada anak. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengankejadian kecacingan pada siswa Sekolah Dasar Negeri 02 Mawasangka Kabupaten Buton Tengah.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangancross sectional study. Populasi dalam penelitian ini anak kelas 1 sampai dengan kelas V sebanyak 224dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden, pengambilan sampel menggunakan simple randomsampling. Data diperoleh dari kuisioner, hasil observasi dan pemeriksaan faces siswa di laboratorium.Berdasarkan data hasil observasi dan kuisioner ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikanantara pengetahuan ibu dengan kejadian kecacingan (p=0,725), ada hubungan yang signifikan antarapersonal hygiene dengan kejadian kecacingan (p= 0,032), tidak ada hubungan yang signifikan antarajenis lantai rumah denga kejadian kecacingan (p=0,110), tidak ada hubungan yang signifikan antarakepemilikan jamban keluarga dengan kejadian kecacingan (p=1,0), dan tidak ada hubungan yangsignifikan antara ketersediaan air bersih (p=0,394). Diharapkan Bagi siswa, perlu meningkatkanpengetahuan, memperbaiki personal hygiene tindakan pencegahan kecacingan dengan menjagakebersihan lingkungan dan kebersihan pribadi.Kata Kunci: Kecacingan, Pengetahuan Ibu, Personal Hygiene, Jenis Lantai Rumah. KepemilikanJamban Keluarga, Ketersediaan Air Bersih
EFEKTIFITAS BIJI KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE Sari, Ratna Kumala; Tina, Lymbran; Fachlevy, Andi Faizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Escherichia coli (E.coli) adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk sporayang merupakan flora normal diusus dan merupakan penyebab penyakit diare tersering. Upaya yang dilakukanuntuk mengatasi penyakit tersebut antara lain melakukan peningkatan kualitas air bersih dengan pengelolaanair dengan menggunakan insektisida kimia namun penggunaan insektisida kimia dalam jangka waktu tertentutidak aman bagi kesehatan. Salah satu tumbuhan yang memiliki sifat antimikroba adalah biji kelor. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian biji kelor terhadap zona hambat pertumbuhanbakteri Escherichia coli. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu dengandesain post test only control group design. Sampel diambil dari laboratorium Terpadu Ibnu Zuhr yang sudahdibiakan dalam medium nutrient agar yang diberi perlakuan masing-masing 3 unit perlakuan dan 1 kontroldengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsentrasi 0 gr/ml (kontrol), 0,5gr/ml,1gr/ml, 2gr/ml, bubuk biji kelor menyebabkan zona hambat pada bakteri Escherichia coli berturut-turut10,025mm, 19,725mm, dan 31,26mm. Hasil uji kruskall-wallis menunjukan bahwa nilai p<0,05 sehingga dapatdisimpulkan terdapat perbedaan bermakna pada zona hambat bakteri Escherichia coli antar kelompok yangdibandingkan.Kata Kunci: Biji Kelor (Moringa oleifera L.), Escherichia coli, Diare.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE, PENGETAHUAN DAN PEMAKAIAN SARUNG TANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DERMATITIS KONTAK PADA PEMULUNG SAMPAH DITPA PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2016 Dewi, Sitti Rosma; tina, Lymbran; Nurzalmariah, Wa Ode Sitti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.488 KB)

Abstract

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit.Dikenal dua jenis dermatitis kontak, yaitu dermatitis kontak iritan yang merupakan respon nonimunologi dandermatitis kontak alergik yang diakibatkan oleh mekanisme imunologi k spesifik. Berdasarkan data 10 besarpenyakit terbanyak dan rekam medik yang diperoleh dari Puskesmas Puuwatu bahwa jumlah kasus dermatitispada tahun 2014 pasien yang berobat sebanyak 1.141 orang, sedangkan pada tahun 2015 dari bulan Januarisampai Desember adalah sebanyak 1.139 orang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganpersonal hygiene, pengetahuan dan pemakaian sarung tangan dengan kejadian penyakit dermatitis kontak padapemulung sampah di TPA Puuwatu kota kendari tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah p enelitiandeskriptif analitik dengan desain studi cross sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh pemulung yang bekerja di TPA Puuwatu berjumlah 60 orang. Sampel dari penelitian ini sebanyak 60orang dengan tehnik pengambilan sampel total sampling. variabel penelitian ini yaitu personal hygiene,pengetahuan dan pemakaian sarung tangan. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkatkepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara personallhygiene dengan kejadian penyakit dermatitis kontak dengan ni lai value 0,001, Tidak ada hubungan yangsignifikan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit dermatitis kontak dengan nilai value 0,27. Adahubungan yang signifikan antara pemakaian sarung tangan dengan kejadian penyakit dermatitis kontak dengannilai value 0,000.Kata Kunci: personal hygiene, pemakaian sarung tangan, pemulung sampah dan dermatitis kontak.
ANALISIS FAKTOR KEJADIAN PENYAKIT GASTRITIS PADA PETANI NILAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIWORO SELATAN KAB. MUNA BARAT DESA KASIMPA JAYA TAHUN 2016 Sani, Wahyu; tina, Lymbran; Jufri, Nur Nashriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 5 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.609 KB)

Abstract

Berdasarkan Laporan Kejadian penyakit dari Puskesmas Tiworo Selatan menyatakan bahwa pada tahun2015 terdapat 120 kasus Gastritis di wilayah kerja Puskesmas Tiworo Selatan terkhusus Desa Kasimpa Jaya. Tujuanpenelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko, minum alkohol, kebiasaan merokok, jenis makanan,kebiasaan minum kopi, dan lama kerja dengan kejadian penyakit gastritis pada petani nilam. Di Desa KasimpaJaya. Jenis penelitianan ini adalah analitik dengan rancangan case control study. Populasi dalam penelitian iniadalah semua petani nilam yang berada Di Desa Kasimpa Jaya sebanyak 120 kasus. Sampel dalam penelitian initerdiri dari 40 sampel kasus dan 40 sampel kontrol berdasarkan matching (umur, jenis kelamin & pekerjaan). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kebiasaan mrokok, jenis makanan, minum kopi, dan lama kerja merupakan faktorrisiko kejadian gastritis dan minum alkohol bukan merupakan faktor penyebab penyakit gastritis dengan nilaimasing-masing, pada kebiasaan merokok (OR 1,286, lower limit = 0,319, upper limit = 5,186), jenis makanan (OR4,678, lower limit = 1,193, upper limit = 18,337), kebiasaan minum kopi (OR 3,115, lower limit = 1,247, upper limit= 7,781), dan lama kerja (OR 2,067, lower limit = 0,776, upper limit = 5,507), Hasil uji regresi logistik menunjukanvariabel jenis makanan merupakan faktor risiko yang paling dominan dengan nilai Exp (B) = 5,172. Bagi KepalaPuskesmas Tiworo Selatan agar dapat memberikan penyuluhan terkait penyebab Gastritis agar masyarakat DiDesa Kasimpa jaya tahu, dan dan mampu meminimalkan pertambahan kasus Gastritis di Desa Kasimpa Jayaterkhusus pada petani Nilam.Kata kunci : Jenis Makanan, Gastritis, Petani Nilam
UJI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) DENGAN EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI TAHUN 2018 Tina, Lymbran; Misnawati, Misnawati; Nirmala, Fifi
Preventif Journal Vol 3, No 1 (2018): PREVENTIF JOURNAL
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.418 KB) | DOI: 10.37887/epj.v3i1.5448

Abstract

Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demamberdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) danchikungunya. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salahsatu upaya pemberantas DBD yaitu dengan memberantas vektornya yaitu Aedes aegypti. Daun sirih hijau (Piperbetle Linn) memiliki potensi sebagai larvasida karena mengandung fenol dan senyawa turunannya seperti kavikoldan eugenol, mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, saponin dan minyak atsiri yang bersifat sebagai larvasidabegitupun dengan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) mengandung alkaloid, saponin, flavonoid,tanin, polifenol dan zat warna yang dapat bersifat larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandinganefektivitas ekstrak daun sirih hijau dan ekstrak daun pandan wangi sebagai larvasida terhadap kematian larvaAedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen quasi dengan desain post test only controlgroup design. Sampel dalam penelitian ini adalah larva Aedes aegypti instar III/IV sebanyak 25 ekor pada masingmasing4 perlakuan dan 2 kontrol yaitu kontrol negatif (0%) dan kontrol positif (Abate) dengan 4 kalipengulangan.Hasil uji one way Annova menunjukkan nilai p-value adalah <0,05 menunjukkan terdapatperbedaan signifikan jumlah larva yang mati antar kelompok yang dibandingkan. Berdasarkan uji analisis probitnilai LC50 dan LC90 ekstrak daun sirih hijau yaitu 0,19% dan 0,34% sedangkan nilai LC50 dan LC90 ekstrak daunpandan wangi yaitu 0,23% dan 0,48%. Sehingga disimpulkan bahwa ekstrak daun sirih hijau lebih efektivmematikan larva uji (nyamuk Aedes aegypty) dibandingkan dengan ekstrak daun pandan wangi.Kata kunci : Aedes aegypti, Larvasida, Sirih hijau(Piper betle Linn), Pandan Wangi (Pandanus amaryllipoliusRoxb), LC50 dan LC90