Titin Ungsianik
Faculty Of Nursing Universitas Indonesia

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN SRATEGI KOPING KELUARGA (PRIMARY CAREGIVER) YANG ANGGOTA KELUARGANYA DIRAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT Muhamad Irfanudin; Achir Yani S. Hamid; Titin Ungsianik
Jurnal Kesehatan Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v8i1.195

Abstract

Background: Caring behavior of nurses is the essence of nursing science ("the heart of nursing"), as this is what determines the quality and service quality nursing care and will directly affect coping strategies family (primary caregiver) who had family members get care in the emergency department (ED). This study aims to identify the correlation between nurse caring behaviors with family coping strategies (caregiver) whose family members were treated in the ED. Methods: This study used a descriptive correlation approach, with a total sample of 75 respondents, the sample selection was conducted by sampling proposive. The research instrument used Assesmant Caring Behavior Tool (CBA) and F Copes (Family Crisis Oriented Personal Scales). Results: of the study found that there is no correlation between nurse caring behaviors with family coping strategies whose family members were treated in emergency care with a value of P 0.938 and r -0.009 Conclusion: of this study imply that nurses caring behavior should be used as a culture in providing nursing care and hospital management determines the policies related policies on caring behavior of nurses in emergency department service
PELVIC FLOOR MUSCLE EXERCISE IMPROVING SEXUAL SELF-EFFICACY Nolla Lisa Lolowang; Yati Afiyanti; Titin Ungsianik
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 2, No 1 (2019): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.341 KB) | DOI: 10.36780/jmcrh.v2i1.73

Abstract

Sexuality is one of the most important components of a person's quality of life. Postpartum is the period when women experienced problems in their sexual lives. This study aimed to prove the effects of pelvic floor muscle (PFM) exercise on sexual self-efficacy among primiparous women. This research was a quasi-experiment study with one group time series design, with the number of respondents 32 people. The results showed that the intervention of pelvic floor muscle exercise which performed for six weeks proved to increase the sexual self-efficacy of primiparous mother significantly (p = 0,001; CI 95% 10,53 – 14,18). PFM exercise is the best way to increase pelvic floor muscle strength that positively affects the enhancement of sexual self-efficacy of primiparous women. It is recommended that PFM exercise become a nursing intervention that should be explained and taught by nurses as a form of postpartum care education.Keywords: PFM exercise, sexual self-efficacy. 
Hubungan Antara Perilaku Beresiko dengan Kekerasan pada Remaja Hamil: “A Systematic Review” Irma Permata Sari; Setyowati Setyowati; Titin Ungsianik
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11 (2020): Nomor Khusus Mei-Juni 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11nk306

Abstract

Adolescents behaviour high risk is one of important problem in health care especially in their growth now and later. Adolescents behaviour in reproduction system could be happen in around the world, such as free sex that could be the end with without marriage or marriage earlier. In a moment, adolescents haven't ready yet to get married are impacted to violence while they're pregnant. Violence is the second place of being dead. That's why we would like to know the causes of suicide while they're pregnant. The aim of this research was identify some researches that identified causes of violence in pregnant adolescents with used systematic review from articles that had been published. Database that we used were proquest, sciencedirect, and pubmed in the last 5 years with Prisma statement. Based on researched we got 426 of three database and also another researches of articles focus on the main problem research we got eight articles. Conlusion : caused of violence in pregnant adolescents were risk behaviours, such as drug abuse, alcohol consumption, smoked, history of sexual intercourse, sexual coercion, and partner risked behaviour. Recommendation: obtained so that the searched results of this article could be further synthesized into health education materials in the prevention of violence in pregnant adolescents. Keywords: violence in adolescents; behaviour high risk; pregnant adolescents ABSTRAK Perilaku remaja dalam kesehatan reproduksi terjadi diseluruh dunia seperti seks bebas yang berakhir dengan kejadian remaja hamil diluar nikah atau terpaksa dinikahkan dini. Ketidaksiapan remaja memasuki pernikahan dengan segala permasalahannya dapat menyebabkan kekerasan selama remaja hamil. Oleh sebab itu perlu digali apa penyebab kekerasan yang terjadi pada remaja hamil. Tujuan mengidentifikasi beberapa penelitian yang sudah meneliti penyebab kekerasan pada remaja hamil dengan menggunakan metode systematic review dari artikel yang telah dipublikasikan. Pencarian database yang digunakan yaitu ProQuest, ScienceDirect, dan PubMed 5 tahun terakhir dengan menggunakan Prisma Statement. Hasil penelurusan artikel didapatkan 426 dari tiga database, pencarian artikel difokuskan pada masalah penelitian didapatkan delapan artikel. Kesimpulan: perilaku berisiko remaja yang dapat menyebabkan terjadinya kekerasan pada remaja hamil, yaitu penyalahgunaan obat terlarang, konsumsi alkohol, merokok, riwayat melakukan hubungan seksual, pemaksaan seksual dan perilaku berisiko pasangan. Rekomendasi: kecukupan informasi telah didapat, sehingga hasil-hasil penelusuran artikel ini dapat disintesa lebih lanjut menjadi bahan edukasi kesehatan dalam pencegahan kekerasan pada remaja hamil. Kata kunci: kekerasan pada remaja; perilaku berisiko; remaja hamil
Status Gizi, Aktivitas Fisik, dan Usia Menarche Remaja Putri Septiana Wulandari; Titin Ungsianik
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v16i1.20

Abstract

Saat ini usia menarche remaja putri di Indonesia lebih cepat dibanding beberapa waktu lalu, hal tersebut dapat dipengaruhi berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan status gizi dan aktivitas fisik dengan usia menarche. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Sampel penelitian yakni 87 remaja putri kelas 5 dan 6 sebuah sekolah dasar (SD), serta kelas 1 dan 2 sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Jakarta Timur yang diambil dengan menggunakan teknik cluster sampling. Kuesioner penelitian ini meliputi usia menarche, status gizi, dan aktivitas fisik. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan status gizi dengan usia menarche, tetapi usia menarche berhubungan dengan aktivitas fisik. Peneliti merekomendasikan untuk memberikan informasi tentang menarche kepada masyarakat dan mempersiapkan ibu jika anaknya mengalami menarche yang lebih cepat.
POLA ASUH ORANG TUA DAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA Titin Ungsianik; Tri Yuliati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v20i3.504

Abstract

Perilaku seksual berisiko merupakan perilaku seksual yang dapat menyebabkan dampak negatif seperti kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, dan penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku seksual berisiko pada remaja yang menjadi binaan sebuah rumah singgah. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif. Penelitian ini melibatkan 92 partisipan remaja yang diseleksi dengan teknik quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah The Parental Care Style Questionnaire dan Sexual Risk Survey: Instrument development and psychometrics versi Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku seksual berisiko remaja (p< 0,05). Untuk menangani masalah seksual remaja, perlu diadakan program kesehatan reproduksi yang tidak hanya ditujukan kepada remaja, namun juga orang tua dan masyarakat. Kata kunci: perilaku seksual berisiko, pola asuh orang tua, remaja Abstract Parenting Style related to Sexual Behavior of Adolescents in the Shelter Supervised.  Risky sexual behavior is sexual behavior which causes various negative impacts such us unwanted pregnancies, abortion and sexually transmitted diseases. This study aims to identify the correlation between parenting style and adolescents’ sexual behavior in a shelter. The design of this study was descriptive correlative. This study included 92 participants of adolescent which were selected by quota sampling technique. The instruments used in the study were modiefied and Indonesian version of The Parental Care Style Questionnaire and Sexual Risk Survey: Instrument development and psychometrics. The result showed there was a significant correlation between parenting styles and adolescents’ risky sexual behavior (p <0,05). It is recommended to develop reproductive health programs not only for adolescents but also parents and community to overcome adolescents’ sexual problem. Keywords: adolescents, parenting, risky sexual behavior
TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN IBU, BAYI DAN RASA PERCAYA BAYI Yuniar Mansye Soeli; Budi Anna Keliat; Titin Ungsianik
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v20i3.364

Abstract

Abstrak Stimulasi bayi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar bayi yang diberikan dari lingkungan luar hidup bayi. Kegiatan stimulasi yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kemampuan bayi. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan ibu, kemampuan bayi dan rasa percaya bayi. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen pre post test with control group. Responden dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan sebanyak 80 ibu dan bayinya. Hasil penelitian menunjukkan terapi kelompok terapeutik meningkatkan kemampuan ibu, kemampuan bayi dan rasa percaya bayi secara bermakna (p< 0,05) serta lebih tinggi secara bermakna dibanding ibu yang tidak mendapatkan terapi kelompok terapeutik.Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi ibu yang mempunyai bayi. Kata kunci: kemampuan ibu menstimulasi, kemampuan perkembangan, rasa percaya bayi, terapi kelompok terapeutik Abstract Stimulation is an activity to stimulate baby’s basic ability that is given from the outside environment. Stimulation activity which is carried out repeatedly can enhance babies’ ability. The purpose of this study identifies therapy effect of therapeutic group toward mothers’ ability, the babies’ ability and babies’ confidence. The research design is quasi-experimental that is used pre-post test with a control group. In this study, respondents were selected by purposive sampling. Moreover, the sample of this study was 80 mothers who had babies on 6 to 12 months. The results showed that therapy of therapeutic group increased mothers’ ability in stimulating babies developmental significantly (p value> 0.05). Furthermore, the therapy for therapeutic group also was increasing the babies developmental significantly (p value> 0.05), and enhanced the babies’ confidence significantly (p value> 0.05). The result of this study, mothers who received therapeutic therapy had significantly result higher than mothers who did not receive therapeutic therapy. Therapeutic group therapy is recommended to be used in the health service framework on the community as a form of mental health services for mothers who have had a baby.  Keywords: mothers’ ability to stimulate, ability developmental, babies’ confidence, therapy of therapeutic group
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA Siti Chodidjah; Nur Agustini; Titin Ungsianik
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 8 No 2 (2004): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v8i2.147

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan HIV/AIDS dan perilaku seksual pranikah. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan memilih remaja usia 11-22 tahun yang ditemui di mal-mal sebagai responden. Tempat penelitian dilakukan di Mal Blok M dan Cijantung. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan teknik analisa regresi linier dan berganda. Berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS rata-rata tinggi tetapi dalam aktivitas pacaran masih banyak yang berisiko dan berisiko tinggi tertular HIV/AIDS melalui hubungan seksual. Disarankan agar melakukan penelitian lanjut untuk melihat sumbangan faktor lain, seperti moral, orang tua dan peer agar dapat dilakukan upaya pencegahan yang lebih tepat kepada remaja. AbstractThe objective of this research is to identify relationship between HIV/AIDS knowledge and premarital sexual activity in adolescents. The sample of this study are adolescents whose 11-12 years old. This research took place at Blok M and Cijantung Mall. Result of this study found out that adolescents’ knowledge about HIV/AIDS is high, but still in high risk for HIV/AIDS on their romantic relationship.
Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan dan Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester III Fandiar Nur Isdiaty; Titin Ungsianik
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v16i1.15

Abstract

Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden penelitian berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III (p= 0,135; α= 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.
“I Do Not Feel Confident and Uncomfortable Discussing Patients’ Sexuality Concerns”: A Thematic Analysis of Indonesian Nurses’ Experiences in Discussing Sexuality with Patients Hayuni Rahmah; Yati Afiyanti; Imami Nur Rachmawati; Titin Ungsianik; Tri Budiati; Wiwit Kurniawati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23, No 1 (2020): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.1173

Abstract

Despite the increasing complexity of the tasks and responsibilities in providing nursing care to patients, many Indonesian nurses may not possess adequate knowledge and skills to discuss sexuality with their patients. The purpose of this study is to explore the experience of Indonesian nurses in providing nursing care to patients regarding sexual problems. This research adopted a descriptive qualitative design to explore the experiences of Indonesian nurses in solving their patient’s sexual problems. Ten nurses working in a general hospital in Indonesia participated in this work. These nurses were interviewed extensively, and the data were transcribed and analyzed thematically. Four main themes were identified in this study: (1) Nurses believe that discussing a patient's sexual problems as part of their professional responsibility, (2) discomfort and embarrassments are barriers to providing adequate solutions to help resolve a patient's sexual problems, (3) nurses assume that most patients are not interested in discussing sexual problems because of illness, and (4) nurses do not have the confidence to discuss the patient's sexual problems. The findings of this study confirm that many nurses feel hesitant and uncomfortable when addressing patients' sexual problems. Thus, Indonesian nurses require more training related to providing nursing care to patients with sexual problems.  Abstrak “Saya Merasa Tidak Percaya Diri dan Tidak Nyaman dalam Mendiskusikan Masalah Seksual”: Analisis Tematik Pengalaman Perawat Indonesia Mendiskusikan Masalah Seksual Pasien. Terlepas dari meningkatnya kompleksitas tugas dan tanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan kepada para pasien, banyak perawat Indonesia mungkin tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk membahas seksualitas dengan pasien mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perawat Indonesia dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien terkait masalah seksual. Penelitian ini mengadopsi desain deskriptif kualitatif untuk mengeksplorasi pengalaman perawat Indonesia dalam menyelesaikan masalah seksual pasien mereka. Sepuluh perawat yang bekerja di rumah sakit umum di Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Perawat diwawancarai, kemudian data ditranskripsi dan dianalisis secara tematis. Empat tema utama diidentifikasi dalam penelitian ini: (1) Perawat percaya bahwa mendiskusikan masalah seksual pasien adalah bagian dari tanggung jawab profesional mereka, (2) ketidaknyamanan dan rasa malu adalah hambatan untuk memberikan solusi yang memadai untuk membantu menyelesaikan masalah seksual pasien, (3) perawat menganggap bahwa sebagian besar pasien tidak berminat mendiskusikan masalah seksual karena penyakitnya, dan (4) perawat tidak memiliki percaya diri untuk mendiskusikan masalah seksual pasien. Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa banyak perawat merasa ragu dan tidak nyaman ketika menangani masalah seksual pasien. Oleh karena itu, perawat Indonesia membutuhkan lebih banyak pelatihan terkait memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang memiliki masalah seksual. Kata Kunci: deskriptif kualitatif, masalah seksual, perawat Indonesia, perawatan seksual
Gambaran Fungsi Afektif Keluarga dan Perilaku Seksual Remaja Yesi Gustiani; Titin Ungsianik
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 19, No 2 (2016): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v19i2.459

Abstract

Remaja  adalah populasi yang rentan mengalami masalah seksual dan perlu mendapat perhatian khusus. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran fungsi afektif keluarga dan perilaku seksual remaja di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kota Depok. Metode penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan desain cross sectional, melibatkan 114 siswa yang dipilih dengan cluster sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen perilaku remaja dan instrumen fungsi afektif keluarga yang dimodifikasi dari penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki fungsi afektif keluarga adekuat dan perilaku seksual remaja berisiko rendah. Direkomendasikan adanya konseling fungsi afektif keluarga kepada orangtua serta penyuluhan kesehatan reproduksi pada siswa dan siswi oleh tenaga kesehatan untuk menghindari perilaku seksual berisiko pada remaja.Abstract The Affective Function of the Family and the Adolescent's Sexual Behavior. Adolescent is susceptible to various sexual problems that may require special attention. The purpose of this research was to describe the family’s affective functions and the adolescent’s sexual behavior in one of public vocational high schools in Depok City. The study method was simple descriptive with cross sectional approach, involving 114 students, selected by cluster sampling. The result showed that the majority of students had an adequate family’s affective function and a low risk of adolescent’s sexual behavior. Researcher recommended parents to have a counseling of family’s affective function and health professionals to give a reproductive health education to students in order to reduce the risky sexual behaviors in adolescents. Keywords: adolescent, family’s affective functions, reproductive health, sexual behavior