AbstrakFlebitis menjadi salah satu indikator mutu pelayanan Rumah Sakit. Angka kejadian flebitis di RSUD Wonosari masih tinggi yaitu pada tahun 2016 terdapat 131 kejadian flebitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan obat secara infusi dengan kejadian flebitis pada pasien rawat inap di bangsal umum RSUD Wonosari. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan cohort dengan sampel 80 pasien yang dihitung dengan rumus slovin dan diambil dengan tehnik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi dan analisis dengan metode deskriptif. Berdasarkan data penelitian didapatkan hasil bahwa pasien yang mengalami flebitis yaitu 41 pasien (51,2%). Sebanyak 55,56% pasien yang mendapatkan antibiotik mengalami flebistis dan 52,68% bukan antibiotik mengalami flebitis. Kejadian flebitis yang terjadi dapat disebabkan oleh faktor-faktor selain pemakaian obat melalui infus. Kata Kunci: terapi melalui infus, antibiotik, flebitis. AbstractPhlebitis is one of the indicators of hospital service quality. The incidence of phlebitis in RSUD Wonosari is still high, in 2016 there are 131 incidence of phlebitis. This study aims to determine the relationship between drug use in infusion with the incidence of phlebitis in hospitalized patients in the general ward RSUD Wonosari. The research was a qualitatif study with a cohort design with a sample of 80 patients calculated by the slovin formula and taken with purposive sampling technique. The research instrument that used was in the form of observation sheet and analysis with descriptive method. Based on the research data showed that patients with phlebitis were 41 patients (51.2%). As many as 55.56% of patients taking antibiotics had flebitis and 52.68% of patients taking not antibiotics had phlebitis. Phlebitis that happened can be caused by other factors than intravenous drug usage. Keywords: drug use in infusion, antibiotics, phlebitis.