Meran Dewina
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI PUSKESMAS WILAYAH PANTURA KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 Meran Dewina; Nanda Yansih Putri; Heri Sugiarto
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 6 No 2 (2018): Juli-Desember
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.076 KB) | DOI: 10.36973/jkih.v6i2.149

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara karena dianggap menjadi salah satu faktor penyebab kematian bayi. BBLR juga dapat berdampak serius terhadap kualitas generasi mendatang karena dapat memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga berpengaruh terhadap penurunan kecerdasan. Masalah BBLR di Indramayu masih menjadi sorotan yang serius, dimana kejadian BBLR sangat tinggi, salah satu faktor penyebabnya yaitu faktor dari ibu. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui Karakteristik ibu yang melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Jenis penelitian adalah Deskriptif, yaitu menggambarkan karakteristik ibu yang melahirkan BBLR di Puskesmas wilayah Pantura Kabupaten Indramayu tahun 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampel yaitu seluruh rekam medik dari ibu yang melahirkan BBLR di Puskesmas wilayah Pantura Kabupaten Indramayu sebanyak 43 kasus. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang didapat dari Puskesmas di wilayah Pantura Kabupaten Indramayu tahun 2017 yaitu Puskesmas Kandanghaur, Puskesmas Sukra, dan Puskesmas Kertawinangun. Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR di Puskesmas Wilayah Pantura Kabupaten Indramayu, adalah sebagian besar dari seluruh responden berumur 20-35 tahun (65,1%), sebagian besar tingkat pendidikan SD (44,2%). sebagian besar jumlah kelahiran (paritas) adalah multigravida (55,8%), sebagian besar usia kehamilannya adalah preterm (65,1%), sebagian besar penyebabnya adalah tidak diketahui penyebabnya (55,8%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpilkan bahwa melahirkan bayi dengan BBLR di Puskesmas Wilayah Pantura Kabupaten Indramayu, adalah berumur 20-35 tahun, memiliki tingkat pendidikan SD, status paritas multigravida, dengan usia kehamilan preterm, dan tidak diketahui penyebabnya.
ANALISIS MASALAH KESEHATAN BAYI DAN BALITA DI WILAYAH PESISIR DESA PABEAN ILIR KABUPATEN INDRAMAYU meran dewina
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 9 No 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah status kesehatan masyarakat yang masih rendah, antara lain ditandai dengan AKI dan AKB yang tinggi, permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas SDM. Setiap anak itu unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda. Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan balita dipengaruhi oleh keturunan, keadaan sebelum lahir, gizi dan penyakit, serta kondisi setelah lahir. Tingginya prevalensi balita gizi buruk dan balita sangat pendek di Indramayu di tahun 2019 cukup tinggi, Kondisi Sosial ekonomi masyarakat Indramayu khususnya wilayah pesisir sangat mempengaruhi kesehatan bayi dan balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah kesehatan bayi dan balita di wilayah pesisir desa pabean ilir Kabupaten Indramayu tahun 2019. Metode penelitian deskriptif kuantitatif, desain jenis survey. Populasinya adalah seluruh bayi dan balita pada periode tahun 2019 di Desa Pabean Ilir Kabupaten Indramayu sebanyak 489 orang. Sampel yang digunakan total sampling. Data yang digunakan data primer dengan Analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa 81(16,56%) usia bayi (0-1 tahun) dan 408(83,44%) usia balita (1-5 tahun), dengan permasalahan kesehatan diantaranya 1,65% memiliki riwayat lahir dengan BBLR, tidak datang ke posyandu yaitu sebanyak 46(9,41%), imunisasi dasar nya tidak lengkap yaitu sebanyak 17(3,48%), tidak mengalami peningkatan BB sejumlah 13(2,66%), tidak memiliki KMS sebanyak 20(4,09%), status pertumbuhan di garis kuning13(2,66%), dengan penyimpangan dalam perkembangan 27(5,52%), kemampuan perkembangan meragukan 4 (0,82%),serta tidak mendapatkan ASI eksklusif 30 (6,14%). Masalah kesehatan bayi dan balita di wilayah pesisir desa pabean ilir kabupaten Indramayu yaitu masih adanya bayi yang lahir dengan BBLR, tidak mendapatkan ASI eksklusif, tidak mengikuti Posyandu, tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, tidak memiliki KMS, tidak mengalami kenaikan BB, dan status kesehatan pada garis kuning, dan mengalami penyimpangan dalam perkembangan. Diharapkan Tenaga Kesehatan, berkolaborasi dengan aparat desa agar lebih meningkatkan upaya promotif dan prefentif untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita.
GAMBARAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH PUSKESMAS MARGADADI KABUPATEN INDRAMAYU meran dewina
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 10 No 1 (2022): January-June 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v10i1.340

Abstract

In 2020, it’s been noted that the cause of postnatal death is due to pneumonia 73.9%, diarrhea 14.5%, meningitis etc. Since COVID-19 has disrupted health services, the national complete basic immunization coverage is 83.3%. This precentage has not met the 2020 strategic plan target (92.9%), including the West Java which only reached 83.7%. In addition, the number of infant deaths in Indramayu Regency is still high. Immunization is an important health service that aims to protecting children from death-caused diseases. This reasearch aims to determine the description of basic immunization during the COVID-19 in the Margadadi Health Center, Indramayu Regency. This research used descriptive quantitative and retrospective approach. The number of infant population is 787. It also used total sampling, secondary data and univariate data analysis. The result shows that the Achievement of HB immunization 0-7 days is 88.7%, BCG is 83.2%, Polio 1 is 82.7%, Polio 2 is 77.8%, Polio 3 is 75.6%, Polio 4 is 78.7%, DPT/ HB/HIB 1 is 79.4%, DPT/HB/HIB 2 is 74.7%, DPT/HB/HIB 3 is 76%, Measles is 82.5%, and the number infants who has been immunised is 16.6%. The description of basic immunization during the covid-19 has not yet fully achieved due to difficult access, the main focus of health services for covid-19 patients, the implementation of PKM, physical-social distancing, self-isolation, parental concerns about pandemic conditions, as well as delays in the distribution of vaccines for basic immunization. It is hoped that health workers will increase outreach activities on basic immunization, extend infant immunizations, and provide immunization services while implementing Covid-19 health protocols.
GAMBARAN KEJADIAN MOMNESIA PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN INDRAMAYU Yati Nurhayati; Purwandyarti Apriliani; Meran Dewina
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 10 No 1 (2022): January-June 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v10i1.402

Abstract

Background : Momnesia is memory problems in pregnant women. Incidence Momnesia during pregnancy, one of the reasons is hormonal changes. The emotional changes that occur during pregnancy, the concept of preparing for parents triggers a psychological response and introspection. Research by Debra et al shows that there are cognitive changes during preconception, as well as various cognitive disorders momnesia during pregnancy. The novelty of this study, there are not many studies regarding the incidence of momnesia in pregnant women in Indonesia. The purpose of this study was to know the number of pregnant women who experience momnesia in Indramayu.Method : This study conducted using a descriptive methods with subjects were pregnant women who live in the Margadadi Health Center and Pasekan Public Health Center who are fulfilling the inclusion and exclusion criteria, from March to September 2020 by purposive sampling. This research has received ethical approval from STIKes BTH Tasikmalaya N0.030/kepk-bth/VI/2020.Results : The results, found that 129 out of 138 pregnant women not experienced symptoms of momnesia in Indramayu. Conclusion : The conclusion of this study is 93,48% of pregnant women not have symptoms ofmomnesia in Indramayu.